Share

Bab 230

Helen menunjukkan ekspresi kecewa. Doni memiliki ambisi besar, bahkan sangat sombong, kelak prestasinya pasti ada batas. Kalau begitu, perbedaan jarak antara mereka akan makin jauh.

Helen hanya menghela napas karena masalah banyak bicara dengan Doni, bahkan merasa tidak sefrekuensi. Awalnya Helen ingin menolak sup walet itu karena sikap Doni itu, tapi terpikir dia sengaja membawa kemari untuk dirinya dengan niat baik. Helen pun mengambilnya dan makan.

Doni tersenyum. "Walet sangat baik untuk kencantikan. Kamu memang sudah sangat cantik, tapi kamu yang sudah berusaha sampai hari ini harus lebih cantik dari semalam, bahkan besok harus lebih cantik dari hari ini."

"Jangan gombal lagi, aku sudah selesai makan. Kamu kembali ke Kediaman Cahyo dulu. Karena kamu mau mengobati orang, kamu harus lebih serius."

"Hahaha. Baik, istriku!"

Doni mengambil mangkok itu dan berjalan ke Kediaman Cahyo dengan senang.

Helen hanya menghela napas, sebaiknya mereka harus segera berpisah, karena ada baiknya unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status