Home / Romansa / Aku Lelah Denganmu, Mas! / Bab 21. Disisi Lain

Share

Bab 21. Disisi Lain

Author: Eka Sa'diyah
last update Last Updated: 2023-02-19 20:40:32

Di sisi lain ( pov author)

Doni kebetulan hari ini ke Transtudio karena ada pertemuan penting. Karena Laila absen, terpaksa Doni pergi sendiri di dapmpingi Ujang, sopir pribadinya. Namu setelah keluar dari acara pertemuan, Doni melihat Laila bersama sosok lelaki.

"Laila, bukankah dia ijin mengurus perceraian?" gumam Doni saat tak sengaja melihat Laila bersama lelaki lain.

"Siapa lelaki itu? Kenapa dia sangat bahagia sekali?"

Hati Pak Doni berdenyut ketika melihat Laila bisa tertawa lepas bersama lelaki lain, namun tidak jika bersamanya. Jika bersamanya, Laila hanya cukup tersenyum. Ingin sekali Doni merasakan tertawa lepas bersama Laila.

Tess

Darah merah mengalir dari hidung Pak Doni. Pak Doni mengusapnya menggunakan lengannya hingga terlihat darah segar mengotori lengan bajunya.

"Pak, sepertinya bapak harus melakukan pengobatan dan kemoterapi. Keadaan anda semakin memburuk." Ujang, salah satu sopir pribadinya mengingatkannya untuk melanjutkan pengobatannya yang sempat tertunda.

"Aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 22. Sakit Yang disembunyikan

    Mulai Pov Author Vera memberikan semangat kepada anaknya agar tetap mau melakukan pengobatan.Sudah tiga tahun ini Doni diagnosis terkena kanker darah. Doni harus menjalani serangkaian pengobatan agar hidupnya terselamatkan. Bahkan untuk donor sumsum tulang belakangpun susah didapatkan."Kamu harus semangat, Nak! Demi mama dan Laila." Bu Vera selalu memberikan semangat untuk anak lelakinya."Tapi bagaimana jika Laila tak menyukaiku, Ma." keraguan mulai muncul pada hati Doni."Insyaallah, dia pasti menyukaimu. Hanya saja mungkin dia masih trauma. Doakan supaya Laila membuka hatinya untukmu," Vera tetap memberi semangat untuk Doni."Besok aku ijin kerja dulu, Ma.""Baiklah, besok kamu harus istirahat total. Semoga kamu bisa cepat sembuh dari kanker ini. Buatlah dirimu bahagia.""Baiklah, Ma. Besok tolong minta Laila mengambil alih pekerjaanku ya, Ma," pinta Doni."Maaf Pak, hari ini akan saya suntikkan antibiotik ke lengan anda. Tolong tahan ya, mungkin ini akan terasa sakit," tiba-tiba

    Last Updated : 2023-02-19
  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 23. Panggil Aku Mama

    Sepulang dari meeting Laila bersama dengan Vera ke kedai siomay langganan Laila yang lokasinya tak jauh dari pengadilan. Laila mulai menepis rasa canggung yang dirasakannya kepada Vera."Pak, siomay dua ya dan minumnya air mineral saja." Laila memesan dua porsi untuk dirinya dan Vera."Siap, Non," ucap pelayan di kedai siomay."Pak Doni, kenapa tak masuk kerja, Bu? Biasanya paling semangat."Pertanyaan dari Laila membuat Vera gugup. Tidak mungkin jika akan memberitahukan hal yang sudah diminta Doni untuk merahasiakannya. Ingin sekali Vera mengucapkan yang sebenarnya, berharap supaya Laila dengan senang hati bisa mendampingi pengobatan Doni hingga sembuh."Doni sedang pergi ke rumah saudaranya untuk beberapa hari." Terpaksa Vera berbohong tentang keadaan anaknya yang sedang tak berdaya di rumah sakit. Seperti janjinya pada Doni, Vera akan merahasiakan sakit yang diderita Doni."Oh, sampai berapa hari, Bu?""Mungkin seminggu, jadi seminggu juga saya menggantikan dia.""Mari Bu, silahkan

    Last Updated : 2023-02-19
  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 24. Bertemu Mantan Ipar

    Pov Laila.Hari minggu, sekedar menikmati dengan jogging di sekitar apartemen. Karena lokasi Apartemen dan perbelanjaan jadi sayu lokasi, aku putuskan sekedar mampir ke restoran cepat saji.'Sekali - kali makan enak'Setelah memesan makanan, segera kupilih tempat duduk dekat kaca agar mudah menikmati pemandangan di luar."Orang miskin sok sokan banget makan di sini," suara sumbang dari mulut Mbak Rina."Hai, mbak Rina," sapaku tapi dia hanya melengos."Jangan sapa aku! Enggak level aku sama kamu. Orang miskin buruh cuci mana bisa sekelas denganku," masih saja merendahkanku di depan orang. Beberapa orang kini melihat kearahku karena ucapak Mbak Rina."Miskin asal punya pekerjaan halal buatku tak masalah, dari pada kaya tapi ngutang enggak balik." kedua matanya melotot ke arahku. "Kamu nyindir aku ya, Ponselmu keluaran baru. Pasti kamu simpanan om-om sekarang."Selalu saja hinaan dan sekarang fitnah yang ditujukan padaku. Dia belum tahu jabatanku sebenarnya, jika saja dia tahu, kuoast

    Last Updated : 2023-02-19
  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 25. Ketahuan Sakit Pak Doni

    (Laila)Pak Doni mengajakku ke mobilnya, tepat sekali karena kedua mata Mbak Rina masih menatap kepergianku dengan Pak Doni. Namun aku mulai berpikir jika apartemenku berada di lantai atas, lebih tepatnya di atas pusat perbelanjaan ini tanpa perlu menggunakan kendaraan untuk menuju ke apartemen."Kok naik mobil, Pak. Apartemen saya ada di atas.""Hari ini temani aku, kan kita teman." tukas Pak Doni tanpa menoleh ke arahku."Hehehe iya, saya lupa," hanya nyengir saja aku. Melihat wajahnya yang pucat tentu saja ada rasa khawatir padanya."Sama teman lupa, tapi sama Mama kamu enggak lupa," protes Pak Doni. Entahlah, darimana dia tahu kalau aku memanggil Bu Vera dengan panggilan Mama juga."Bagaimana perceraianmu, apa butuh pengacara?" pertanyaan dari Pak Doni."Sebenarnya butuh pengacara, tapi--.""Biar aku yang mengurus, nanti akan kuminta temanku untuk mengurus perceraianmu.""Untuk pemb---.""Itu urusanku, kamu tak perlu risau. Anggap aja ini bantuan dari seorang teman." tukas Pak Don

    Last Updated : 2023-02-19
  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 26. Membujuk Doni

    Mulai pov AuthorLaila sedari tadi mondar mandir di kamar tamu karena tak bisa istirahat dengan tenang. Pikirannya kini hanya tertuju kepada Doni, ada rasa tak mau kehilangan dalam diri Laila.Tok tok tokLaila memberanikan diri mengetuk pintu kamar Doni, berharap tidak mengganggu waktu istirahatnya. Setidaknya dengan melihat keadaanya bisa membuat Laila tenang."Masuk!" suara Doni terdengar begitu lemah namun bagi Laila suara Doni masih terdengar keras. Laila membuka pintu kamar Doni dan melihat wajah Doni begitu pucat."Bagaimana, Pak, sudah baikkan?" tanya Laila."Sudah, Lai." jawab Pak Doni."Pak, sebaiknya Pak Doni melakukan pengobatan sampai selesai," Laila memulai pembicaraan karena Doni terlihat sama sekali tak bersemangat."Buat apa?" Doni terlihat cuek dengan keberadaan Laila di sampingnya. Apalagi memintanya untuk melakukan pengobatan."Buat kita semua, kalau tak ada Pak Doni nanti saya berteman dengan siapa?" Laila mencoba membujuk Pak Doni supaya mau melakukan pengobatan

    Last Updated : 2023-02-19
  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 27. Ajakan Rujuk

    Pagi ini Laila berencana akan menemui direktur dari perusahaan tempat Rizwan bekerja untuk menghadiri pertemuan penting. "Lai, ini beneran kamu?" Rizwan tak percaya dengan penampilan mantan istrinya."Iya, Ada yang salah? Apa kamu akan menghinaku seperti kakak perempuanmu?" ucapan Laila membuat nyali Rizwan kembali surut. Rizwan benar-benar terkejut dengan perubahan Laila yang lebih cantik dan lebih berisi daripada menjadi istrinya dulu. Rizwan bisa memba dingkan kecantikan Shilla dengan Laila sekarang."Kenapa kamu semakin cantik dibanding kamu saat jadi istriku dulu?" tanya Rizwan."Masih enggak nyadar juga? Aku bisa seperti ini karena aku bekerja dan menghasilkan uang. Lha menikah sama kamu aja boro-boro. Bisa nyukupin belanja sebulan aja udah untung-untungan." tukas Laila, sebenarnya Laila tak ingin bertemu dengan mantan suaminya namun karena ada hal penting dengan Direkturnya, terpaksa Laila bertemu dengan Rizwan."Bisa kita rujuk, Lai? Beri aku kesempatan. Aku janji kamu yang

    Last Updated : 2023-02-19
  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 28. Diambang Kematian

    Empat hari kemudian, Doni menjalani operasi cangkok sumsum tulang belakang. Proses operasi sudah selesai, akan tetapi keadaan Pak Doni menjadi drop dan mengalami koma. Kedua wanita itu sangat sedih melihat keadaan Doni."Mama, takut kehilangannya," Vera mengungkapkan kesedihannya di pelukan Laila."Saya yakin, Pak Doni akan segera siuman," Laila menenangkan Vera. Laila sendiri merasa sedih jika harus kehilangan Doni. Dalam hati, tak hentinya Laila bedoa untuk kesembuhan Doni."Terimakasih, Lai. Asal kamu tau, Doni sangat mencintaimu bahkan membutuhkanmu. Apa kamu bisa menjadi istrinya Doni?" Vera kini berada di pelukan Laila. Laila tak bisa melihat wanita yang sudah dianggapnya Ibunya sendiri menangis di depannya."Jujur, Laila juga merasa nyaman di dekat Pak Doni. Hanya saja Laila masih takut dengan bayangan berumah tangga." Laila mencoba mengungkapkan isi hatinya meski sedikit keraguan menyelimuti hatinya."Janganlah melihat masa lalu, pandanglah masa depanmu. Apakah kamu ingin sepe

    Last Updated : 2023-02-20
  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 29. Menikah

    Di saat semua tertidur, kedua mata Doni mengerjab dan tangannya mulai bergerak pelan. Dipandangnya Laila yang tertidur di kursi dan kepala berada di samping tangan Pak Doni. Tangan Laila senantiasa menggenggam tangan Pak Doni. Melihat Laila seperti itu membuatnya tersenyum. Apalagi ucapan Laila tempo hari yang terdengar meskipun samar. Pak Doni menggenggam balik tangan Laila. Genggaman tangannya membuat Laila terbangun."Pak Doni.""Apa kamu siap?" bibir Doni memperlihatkan senyuman kepada Laila."Maksudnya?" Laila tak paham dengan pertanyaan Doni."Siap untuk dikhitbah?" Doni menatap Laila dengan perasaan senang. Keinginannya menjadi pendamping Laila akan terlaksana."Pak Doni mendengarnya?""Aku dengar semua meskipun samar, apakah kamu siap?" senyum tersungging di bibir Doni."Bismillahirrahmanirrahim, saya siap," ucapan mantap dari mulut Laila. Tentu saja hati Doni merasakan kebahagiaan yang teramat sangat."Jika aku menikahimu sebelum pulang dari rumah sakit, bagaimana? Apakah kam

    Last Updated : 2023-02-20

Latest chapter

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 78. Kenyataan (Danu Dan Damar)

    Danu sengaja bergerak mendekat tanpa diketahui Damar. Tangan sudah terkepal kuat ingin sekali menghajar Damar saat ini juga. Lelaki yang sudah merusak rumah tangga serta menyebabkan istrinya meninggal dunia."Ah sayang, kamu baik deh!" suara seorang wanita sedang bermesraan dengan Damar. "Bagaimana kabar si Rina?" tiba-tiba pertanyaan dilontarkan oleh wanita tersebut. Danu diam dan mendengarkan percakapan mereka berdua yang akan membahas Rina."Dia sudah meninggal, sepadan dengan apa yang terjadi dengan ibuku. Ibuku meninggal karena dia," Danu mencoba menahan amarah setelah mendengar ucapan dari mulut Damar."Dia adalah anak dari seorang pelakor, wanita itu merebut ayahku dari ibuku. Bahkan ayah mencampakkan kami berdua. Aku masih ingat kejadian itu dengan jelas," Damar menerawang ke langit. Teringat kisah buruknya di masa kecil bersama Ibunya."Bisa kau jelaskan apa alasanmu sesungguhnya?" Damar terkejut ketika Danu sudah ada di depannya. Tatapan marah terlihat jelas dari kedua bola

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 77. Siapa Kamu?

    Pagi sekali, Shilla mempersiapkan menu sarapan khusus untuk suami. Shilla sengaja ikut makan menu yang sama dengan suaminya. Tak masalah bagi Shilla menemani Rizwan diet yang sama."Sedap sekali masakan istriku," Rizwan keluar dari kamar setelah mencium harumnya masakan Shilla. Akhir-akhir ini Rizwan tak pernah sekalipun melewatkan masakan Shilla. Baginya, makanan buatan Shilla selalu memanjakan perutnya."Iya dong, Shilla kan mulai suka sekali dengan memasak," tukas Shilla sembari sibuk mengaduk sayur yang ada di atas kompor."Mas mandi dulu, setelah itu kita sarapan bareng Mas," kata Shilla tanpa memoleh ke aras Rizwan. Rizwan hanya tersenyum melihat istrinya yang sibuk memasak tanpa menoleh padanya. "Mas, Shilla lagi masak nih! jangan peluk-peluk ah!" Shilla protes karena tiba-tiba Rizwan memeluknya dari belakang. Rizwan suka sekali mengganggu Shilla jika sedang memasak. Cintanya kepada Laila sudah berangsur hilang sejak Shilla selalu membuatnya nyaman di rumah."Habisnya, aku dic

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 76. Semangat Baru

    Shilla begitu senang setelah membaca pesan yang diterimanya. Shilla tak menyangka jika akan mendapatkan tawaran menarik seperti ini."Alhamdulillah," Shilla bersyukur sekali, rona bahagia terpancar dari wajah Shilla. "Aku harus memberi kabar ini pada Mas Rizwan, bagaimanapun harus mendapat persetujuan darinya," Shilla segera pulang ke rumah dan mencuci gamis barunya. Sudah menjadi kebiasaan Shilla jika membeli baju baru, maka dia akan mencuci dan menyetrika terlebih dahulu."Selesai," Shilla menjemur gamis barunya di depan kontrakan, tiba-tiba datang seorang wanita yang menyapanya."Mbak Shilla," Shilla begitu terkejut melihat wanita yang menyapa dirinya."Fila?" Senyum mengembang dari wajah Shilla karena bertemu dengan teman lamanya. Meski teman tetapi Fila sangat menghormati Shilla walaupun usianya terpaut satu tahun saja."MasyaAllah mbak, aku tadi sampek takut salah orang. Mbak Shilla berubah banget, semakin cantik dengan hijabnya," Fila memuji Shilla karena perubahannya yang me

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 75. Berubah

    Ada rasa iri dan menyesal di hati Rizwan ketika melihat kebahagiaan yang tengah di dapat oleh Laila."Aku tak boleh iri dengan kebahagiannya, aku yang telah membuatnya seperti ini." Rizwan berusaha menyemangati dirinya. Rizwan sadar jika dirinya tak berhak ikut campur atas segala hal yang menjadi kebahagiaan Laila."Mas, kapan kita adopsi seorang anak?" ucapan Shilla mengejutkan lamunan Rizwan."Tunggu Mas jika libur kerja bagaimana?" senyum Shilla mengembang ketika mendengar jawaban dari Rizwan."Shilla setuju, Mas. Shilla enggak sabar ingin segera punya momongan," Shilla terlihat begitu bahagia di samping Rizwan.Tanpa sadar air mata Rizwan jatuh juga, keinginannya memiliki momongan sejak menikah dengan Laila. Rizwan merasa gagal menjadi suami yang memiliki gangguan pada organ reproduksinya."Kenapa Mas Rizwan menangis? maafkan Shilla, jika Shilla terlalu memaksamu," Shilla kembali menunduk, tak ingin menyakiti perasaan suaminya."Maafkan suamimu ini, Shil. Suami yang tak bisa membe

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 74. Kebahagiaan Laila

    Usia kandungan Laila kini sudah memasuki trisemester ketiga dan itu tandanya sebentar lagi Laila akan menghadapi persalinan. Beberapa bulan ini Doni bahkan lebih protektif dengan semua kegiatan Laila."Mas, aku kok mengeluarkan darah dan lendir. Perutku mules juga," Laila terlihat merintih kesakitan bahkan keringat sudah membanjiri wajahnya."Don, siapkan mobil! Laila sepertinya akan melahirkan," Doni menyambar kunci mobil dan tas berisi perlengkapan bayi. Sedangkan Vera memapah Laila masuk ke dalam mobil."Sakit, Ma." Laila merintih karena merasakan sakit yang melilit. Tangannya bahkan mengepal kuat menahan rasa sakit."Sabar, Sayang. Sebentar lagi kita sampai," Doni menenangkan Laila karena sebentar lagi akan sampai di rumah sakit."Sabar, ya. Sebentar lagi sampai," Vera mengelus punggung Laila. Doni mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak butuh waktu lama, mobil Doni sudah berada di depan lorong UGD. Tampak beberapa perawat membawa brankar untuk membawa Laila masuk ke da

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 73. Akhir Hidup Rina

    Sudah tiga hari Rina tidak sadarkan diri, tiga hari pula Danu mendampingi Rina. Rizwan membesuk setiap pulang kerja untuk menggantikan Danu begitu juga dengan Shilla.Tak berapa lama kedua mata Rina mengerjab dan melihat Danu tepat berada di sampingnya. Rina sangat malu kepada Danu, meski sudah menyakitinya Danu tetap mendampingnya saat sakit. Air mata tumpah juga di depan Danu, dengan pelan Danu mengusap air mata Rina."Mas," Danu menunjukkan senyum kepada Rina."Cepatlah sembuh, kita akan pulang bersama," Danu mengusap bagian rambut Rina tak tidak ikut diperban. "Maaf," hanya kata maaf yang mampu Rina ucapkan kepada Danu. Dosa besar yang pernah dilakukannya di belakang Danu membuat Rina sangat malu dan tak pantas dimaafkan olehnya."Semua manusia pernah salah, cepat sembuh dan kita pulang!" Tak ada sahutan dari Rina hanya derai air mata sedari tadi yang lolos begitu saja."Mas.""Ada apa, Sayang." Danu merasa ada sesuatu yang akan dikatakan Rina. "Aku mencintaimu," Danu mengangguk

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 72. Kesetiaan Danu

    Danu dan Lisa sengaja meluangkan waktu untuk menemani Rina hari ini. Danu ingin Rina menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan kembali bersamanya. Digenggamnya kembali tangan Rina yang hangat.Rizwan terharu dengan ketulusan Danu, masih bersedia meluangkan waktu liburnya untuk Rina."Rizwan, pulanglah! Biar aku yang menemani Rina," Danu menghampiri Rizwan dan Shilla yang duduk di bawah pohon. Rizwan diam sejenak untuk mempertimbangkan permintaan Danu."Kau tenanglah, Rina masih istriku dan kau tak perlu mengkhawatirkannya," Rizwan dan Shilla akhirnya pulang lebih dulu atas perintah Danu. Bersyukur sekali Rizwan memiliki ipar yang begitu tulus mencintai kakaknya.Rizwan dan Shilla akhirnya undur diri, kekhawatiran dan kegelisahan karena keadaan Rina kini berangsur membaik. Tak ada percakapan serius selama perjalanan kembali ke rumah. Shilla larut dalam pikirannya begitu juga Rizwan.Dua jam berlalu, Rina mulai mengerjabkan kedua matanya. Danu dan Lisa tentu saja senang sekali saat R

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 71. Keadaan Rina

    Semakin hari keadaan Rina semakin kacau, bahkan setiap malam Rina akan berteriak histeris memanggil Damar dan Ibunya, bahkan kepala dibenturkan di dinding. Tak jarang kalimat umpatan kepada ibunya sendiri pun terlontar begitu saja.Perawat sengaja tak membiarkan Rina keluar ruangan karena kondisi Rina belum stabil. Diajak bicarapun hanya diam kadang menyanyi lagu nina bobo yang selalu dinyanyikan Rina. Pagi ini Rizwan dan Shilla membesuk Rina, beberapa hari Rizwan tak sempat membesuknya karena ada beberapa masalah yang harus diselesaikan. Hari libur ini Rizwan memanfaatkan untuk menjaga Rina di rumah sakit jiwa."Mbak," sama sekali tak ada tanggapan dari Rina ketika Rizwan mencoba memanggilnya. "Mbak, bagaimana kabarmu?" Keadaan Rina semakin memprihatinkan, bahkan menoleh kepada adiknya pun tidak. Hanya tatapan kosong sambil menyanyi lagu nina bobo yang mampu Rina ucapkan. Shilla bahkan tak tega melihat keadaan Rina semakin memburuk."Mbak, kita belanja yuk!" Rizwan membujuk Rina su

  • Aku Lelah Denganmu, Mas!   Bab 70. Istri gendutku

    Malam ini Doni teringat tatapan Rizwan siang tadi begitu lekat kepada Laila. Hati Doni begitu rapuh saat Laila kembali dekat dengan Rizwan. Tatapan Rizwan tergambar jelas jika dirinya rindu sosok Laila. Mantan istri yang pernah diabaikan oleh Rizwan.Doni sama sekali tak bisa tidur, perlahan beranjak dari ranjang dan duduk di balkon sendiri. Doni sudah membayangkan jika suatu saat Laila akan kembali kepada Rizwan. Mendapatkan Laila saja cukup sulit baginya, apalagi jika Laila tiba-tiba meninggalkannya."Aku tak mau mereka bersatu kembali, aku harus menjauhkan Laila dari Rizwan," gumam Doni. Begitu cintanya kepada Laila hingga tak akan membiarkan siapapun menyentuh atau menginginkan Laila."Tanpa Laila sama saja aku hidup tanpa nyawa," Doni menyugar rambutnya, teringat tatapan Rizwan saja sudah membuatnya frustasi. Seorang bos hampir gila karena pesona sang istri berhasil memikat mantan suaminya.Sekembalinya ke kamar, Doni membaringkan tubuhnya di samping Laila yang sudah tidur dengan

DMCA.com Protection Status