Share

Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku
Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku
Author: Aleena Marsainta Sunting

Kematianku

last update Last Updated: 2025-01-23 09:35:15

*Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam*

Rasanya aku tidak bisa menggerakkan apapun. Kaki dan tanganku lumpuh. Bahkan mataku terasa kabur. Dimana aku sekarang? Aku bahkan tidak bisa menebaknya. Hanya saja hawa tersebut seakan kian lama mencekikku.

Aku tidak bisa bernafas dan bau asap menyeruak ke hidungku. Kesadaranku seakan menghentakkanku untuk membuka mata.

"Apa dia sudah mati? Kau sudah membuatnya seolah bunuh diri kan? Atau kau membuat rencana lain yang lebih menyenangkan?"

Suara itu, samarku dengar. Jelas dan aku tidak akan salah menebaknya. Itu suara Minna, adikku. Aku benar-benar tidak salah mendengarnya, bukan?

"Aku yakin, dia pasti sudah mati. Aku sudah mengaturnya seolah penculikan dan kecelakaan. Bahkan keluargamu tidak akan pernah mengira. Huh, dasar istriku yang bodoh dan sangat malang. Sungguh tragis sekali nasibnya, dia mati ditangan kita!" cetus suara seorang laki-laki.

Aku benar-benar tidak tuli. Aku bisa merasakannya. Dia suamiku.

Bagaimana mungkin? Suamiku terlihat baik dan sangat mencintaiku. Dia bahkan tidak tega ketika aku digigit serangga, namun sekarang suara itu seakan menghujam jantungku.

Nicholas adalah suamiku yang aku nikahi sudah 5 tahun. Dia, sangat mencintaiku. Aku selalu diberikan kasih sayang yang melimpah olehnya. Bukan hanya sekedar karangan bunga, tapi berbagai hadiah mewah dari tas, cincin, kalung, berlian dan mobil dia curahkan padaku.

Tapi, kenapa Nicholas melakukan itu dengan adikku Minna? Apa yang salah denganku. Dimana letak kesalahannya. Aku tahu, mereka adalah dua orang yang selalu di sisiku. Mereka selalu menyayangiku. Aku selalu dilindungi mereka. Tapi, apa ini?

"Harusnya kamu lebih cepat melenyapkannya, sayang. Harusnya jangan terlalu lama kamu bersamanya. Aku benci sekali, aku benci saat harus melihatmu tersenyum dan perhatian padanya. Kenapa sih harus dia? Kenapa kakek tua itu mewariskan semua padanya. Aku juga bagian dari mereka. Kenapa harus Regina. Kenapa semua yang aku inginkan harus di ambil olehnya. Aku sebal ugh ugh!" ucap Minna adikku. Dia sedang menendang kakiku yang sudah tidak bisa merasakan apapun.

Tega sekali. Ingin sekali aku berteriak, namun mulutku seolah terkunci. Bahkan sebuah katapun tidak dapat kuucap dari bibirku. Lidahku terasa berat dan aku tidak bisa membuka mulutku untuk berbicara.

"Maafkan aku, sayang, kalau tidak begini kamu juga tidak akan mendapatkan seluruh warisannya kan? Kita selama ini disisinya hanya untuk mengontrol semua. Dia ini wanita polos dan bodoh. Kalau kita tidak menipunya mana mungkin semua harta kekayaan itu beralih pada kita berdua."

"Sekarang semua sudah lengkap. Harta kekayaan sudah berpindah pada kita. Kematiannya akibat penculikan dan tentu saja dia dibunuh oleh si penculik. Lagipula, dia kan tidak tahu kalau selama ini kita sudah memanipulasinya. Kalau kita tidak membuat catatan palsu tentang penyakitnya, mana mungkin kita bisa memberikan obat yang melumpuhkan tubuh juga membuatnya bisu seperti ini. Ini semua adalah rencanaku."

"Semua rencana sudah matang. Dia mati. Setelah itu aku menjadi duda dan kamu bisa menjadi pengganti istriku yang malang karena semua orang tahu selama ini aku merawatnya dengan sangat baik. Aku adalah laki-laki yang patut dikasihani karena telah setia merawat istrinya yang sakit-sakitan."

Kembali hatiku bagai dirajam ribuan pedang oleh suamiku. Bisa-bisanya dia berkata seperti ini disaat aku sedang meregang nyawa seperti ini. Karena kejujurannya membuat aku tahu kalau selama ini dia tidak pernah mencintaiku. Dia, Nicholas suamiku dan adikku, Minna mereka berdua bersengkongkol untuk merencanakan kematianku.

Bahkan aku tidak tahu kalau penyakit yang aku rasakan setiap hari adalah ulah mereka. Mereka bukan hanya berkhianat padaku, tapi semua adalah rencana mereka.

"Wah, Kakakku ternyata masih bisa membuka mata ya? Hmm ... Ternyata dia benar-benar wanita yang kuat, sayang. Aku pikir kita tidak akan bertemu untuk mengucapkan salam perpisahan kakakku sayang," ucap Minna, dia menyadari aku membuka mata dan lelehan dimataku sudah cukup menjawab pembicaraan mereka kalau aku sudah mengetahui kebusukkan mereka

Nicholas berjongkok dan tepat di depan tubuhku. Rahanganya mengeras dan dia mengeratkan giginya. Satu sudut bibirnya mencibir dengan kecut. Tatapannya begitu dingin seolah dia mencemo'ohku dengan segala kesetianku padanya.

“Ck, ck, benar-benar ya, ternyata meskipun sudah banyak obat yang kau telan, kau masih saja bisa membuka matamu. Aku tak menyangka tekadmu sangar kuat. Ini adalah ciri dari keluaga Tomshon yang termaksyur itu," ucap Nicholas seolah tanpa basa-basi. Dia sudah membuka seluruh topeng yang dia sembunyikan selama ini.

Aku hanya menatap suamiku dengan lelehan bening yang terus membasahi pipiku. Aku tidak menyangka, akan ada sakit lebih dari penyakit rekayasa yang selama ini aku rasakan di saat menjelang kematian yang tidak pernah aku bayangkan. Suamiku, yang selama ini selalu memberikanku kehangatan, pelukan dan kasih sayang tega melakukan ini.

Apa hanya karena harta? Mereka tega melakukan semua. Aku benar-benar tidak menyangka kisah sedih akan ada di hidupku.

"Bagaimana ini sayang? Dia benar-benar menginginkan salam perpisahan dari kita. Haruskah kita memberitahukan semuanya? Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pernikahan kita nanti sayang dan dia juga gak perlu penasaran lagi tentang kita!" delik Minna yang berjongkok di sebelah Nicholas. Satu tangannya menyandar di bahu Nick seolah mengisyaratkan kisah kasih mereka yang tidak pernah sama sekali aku ketahui.

"Hmmm ... Sepertinya itu ide bagus sayang. Darimana kita menceritakan kisah kita ya sayang? Dan ... Uhm, ini sudah hampir pagi, gudang ini harus kita segera ledakkan agar tidak ada yang curiga kalau ini hanya kebakaran yang sudah aku rencanakan," jawab Nicholas lugas tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Hatinya seolah telah mengacuhkanku sepenuhnya.

"Hemm, begini saja ya ... mmm, kakakku sayang, aku akan beritahu satu rahasia. Kau pasti sangat terkejut. Sebenarnya Nicholas adalah kekasihku. Sebelum bertemu dengan kamu, kami adalah sepasang kekasih. Demi untuk semua, aku relakan dia menikah denganmu. Agar aku bisa selalu berada disisi Nicholas juga tentu saja aku juga ingin menikmati semua fasilitas yang kakek tua si pilih kasih itu berikan padamu."

"Aku kesal dan iri sekali. Dia satu-satunya orang yang tidak bisa aku kelabui. Aku sangat membenci kakek tua itu. Andai saja dia benar-benar merestui mamaku dan menerimaku sebagai bagian dari anggota keluarga, mungkin ini semua tidak akan terjadi. Kita akan berbagi, ya meskipun aku gak terlalu suka dengan berbagi," jelas Minna, dia menceritakan hal yang tidak pernah aku duga. Bahkan sampai membenci kakekku.

Dia bercerita bagai seperti seakan mendongengkan pada seseorang yang akan menjelang ajal. Aku hanya bisa menahan semua dengan lelehan air mataku yang tak berhenti mengalir. Tega sekali mereka menipuku. Bahkan aku salah. Selama 5 tahun ini aku salah, aku tinggal dengan laki-laki yang bahkan hatinya tidak pernah aku miliki.

"Untung saja Nick setuju menikah denganmu, ya kalau tidak seperti itu mana bisa kami bebas berhubungan. Dan asalkan kakak tahu, saat ini aku sedang mengandung buah hati kami. Ini anak kami. Aku dan Nick, anak yang dimana sekalipun kamu gak akan pernah dapatkan. Itulah alasannya Nick merekayasa sakitmu agar Nick bebas menyentuhku!" ucap Minna dengan matanya yang menggebu dan memamerkan kehamilannya.

Aku hanya bisa bereaksi dari kedua bola mataku yang berputar saja. Benar-benar tidak menyangka aku mengetahui di ujung kematianku. Aku tidak rela. Benar-benar tidak rela. Suamiku juga adik tiriku melakukan ini semua. Dia bahkan bisa masuk ke keluargaku karena papa meminta pada kakek untuk membawa mereka masuk ke keluarga kami.

"Sudahlah Minna, aku rasa ini cukup. Kalau dia tahu semua. Aku rasa kematiannya menjadi lebih tenang bukan. Dia pasti bahagia mengetahui semua. Terima kasih banyak, Regina, berkat kamu aku mendapatkan wanita yang paling aku cintai juga tentu saja semua warisan kekayaan yang tidak akan habis untuk 7 turunan kami. Ini warisan yang paling berharga untukku. Terima kasih banyak, sayang."

Nicholas berdiri dan memeluk erat pinggang Minna. Hal yang terakhir aku lihat, mereka menoleh padaku sebelum pergi dan Nicholas melemparkan korek api yang sudah dia nyalakan.

Dalam hitungan ketidaksadaranku. Aku hanya perlahan memejamkan mata. Air mataku tak berhenti mengalir. Ini pertama kali aku menyesal dengan hidupku. Aku telah diperalat, dibodohi juga di manipulasi oleh suami dan adik tiriku.

Andai saja aku masih bisa kembali, aku ingin membalas semua penghianatan mereka. Aku akan membalas mereka lebih menyakitkan dari ini. Satu demi satu dari mereka harus mendapatkan pembalasanku...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Aku Kembali

    “REGI … REGINAAA!!! Kamu mendengarku? Kamu dimana?”Suara itu, aku mendengarnya dengan jelas. Tidak asing, tapi aku seolah tidak pernah memperhatikan suara itu. Itu suara Axel. Dalam kesadaran yang sepenuhnya hampir hilang, mataku melihat bayangan, wajah itu penuh kekhawatiran dan ketakutan berlari menghampiriku.“Tolong bertahanlah, aku akan segera membawamu keluar dari sini, Regi, tolong bertahanlah …,” suara kegelisahan dengan bibir yang bergetar. Dia benar-benar seperti akan mati saat itu juga.Kenapa dia menatapku seperti itu. Aku bahkan tidak pernah bersikap baik padanya. Aku merasa dia juga ikut merasakan semua lukaku. Aku selalu menolaknya karena Nicholas. Tidak pernah sekalipun aku bersikap baik padanya.Namun, sepertinya semua sudah sangat terlambat. Kepulan asap semakin lama semakin membesar. Aku merasakan tubuhku melayang di udara. Axel mengangkat tubuhku dengan perlahan dan ringkih karena api semakin membesar.Langkahnya terasa berat bukan hanya karena bebanku, tetapi kon

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Suami Masa Depanku

    “Apa ini? Apa kau salah minum obat?” Aku terkejut, tiba-tiba saja Axel mendorong tubuhku. Dia seolah menolakku. Ucapannya tajam membuatku mengernyit.Hampir saja aku lupa, aku tidak pernah sama sekali berbicara atau dekat dengannya. Aku selalu bersikap cuek. Mungkin saja saat ini Axel akan menganggapku gila.Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Aku harus bisa dekat dengannya. Aku hanya menginginkan dia yang menjadi suami masa depanku. Tidak akan ada lagi aku merasakan kemunafikan juga kebohongan Minna dan Nicholas. Aku harus bisa menggaet Axel lebih dulu.“Umm … ma–maaf, maafkan aku. Aku bukan sengaja. Kau masih ingat aku kan? Aku, Regina Meizura Carlton,” ucapku menarik bibirku hingga membentuk sebongkah senyuman terindah tak lupa tanganku terulur dengan manis.Saat ini mungkin saja aku terlihat seperti cegil yang sedang mengejar laki-laki. Axel menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan.Dia terlihat bingung dan tatapan dinginnya membuatku sedikit merinding. Namun, sekejap berubah

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Menggenggam Tangannya

    “Selamat malam, Reg, akhirnya kamu datang,” Nicholas mengembangkan senyum sesaat, namun senyuman itu seolah lenyap saat dia melihat Axel ada disampingku, tepatnya, aku yang menggandeng lengan Axel penuh percaya diri.Dan tentunya Axel tidak pernah pergi sendiri. Dulu aku bahkan tidak pernah menyadari karena menganggapnya bukan orang yang penting untuk diperhatikan.Namun, sekarang, di kehidupanku yang kedua, apapun tentang Axel sekecil-kecilnya, akan aku perhatikan.Di belakang kami ada beberapa orang pengawal yang mengikuti juga tentu saja orang kepercayaan Axel, Billy yang selalu ada disampingnya.Billy sebenarnya juga tidak percaya dengan perubahan sikapku yang bertolak belakang. Tapi, semua diabaikan ketika Axel memberikan kode untuk mengikuti segala keinginanku. Axel seolah membiarkanku untuk melakukan hal apapun dan dia sedang mengawasiku. Axel seperti ingin mengetahui tipu daya apa yang sedang ku mainkan. “Ada apa ini? Kenapa kau membawanya? Bukankah kau tahu ini adalah acara

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tetap Mempertahankan Axel

    Minna seperti banteng betina yang kesal. Dia menyeruduk mendahului kami duduk.Aku sengaja membukakan kursi untuk Axel. Aku ingin menjamu dia sebagai tamu istimewaku dan perubahanku diperhatikan oleh mereka.Aku sangat yakin Nicholas kesal. Dia mengepal kedua tangannya ketika aku begitu perhatian pada Axel. Billy agak sedikit menjauh dari meja dan memantau situasi.“Apa kalian sudah memesan?” tanyaku sambil membuka buku menu tidak ingin lagi memperdulikan raut wajah mereka yang sudah seperti kukusan butut.Dari hal apapun, aku masih mengingat dengan jelas, mereka selalu ikut campur. Bahkan dalam hal makanan yang kumakan pun. Saat ini aku ingin semuanya berubah.Karena aku sudah tahu dari mulai makanan mereka meracuniku maka dari itu apapun yang sekarang akan masuk ke tubuhku, aku akan memilih dan memastikannya sendiri.Aku tidak akan membiarkan mereka turut campur.“Aku sudah memesan semua makanan kesukaanmu, Kakak,” ucap Minna, dia terlihat semakin kesal dan menyentuh tanganku.Minna

    Last Updated : 2025-01-23
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Nanti Diracuni

    “Apa yang sebenarnya terjadi denganmu, Nona Besar? Sepertinya ini bukan rencana yang dia inginkan?”Axel berkata saat kami sudah berada di dalam mobil dan dia menurunkanku di kursi penumpang dengan perlahan juga hati-hati. Tatapannya tetap lekat seolah menanti jawaban pasti dariku.“Sshh … hmmm … bisakah kita membahasnya nanti saja,” ucapku masih mengibas panas yang terasa di kaki.Axel hanya melirik, tapi tetap saja dia lebih tidak tega melihatku seperti itu.“Billy, apa kau siput? Kenapa lama sekali jalannya?” Nada bariton Axel keluar lagi dan aku ikut menatap kearah suaranya.“Aku nggak tau kalau kamu benar-benar perhatian banget padaku. Kenapa dulu kamu nggak pernah bilang sih?” ucapku hampir tak terdengar karena bergerutu.“Memangnya kamu kasih aku kesempatan!” jawab Axel.Dia terlihat tidak malu atau ragu mengungkapkan perasaannya. Padahal setahuku dulu Axel selalu bersikap ketus saat berbicara denganku. Atau aku saja yang tidak pernah peka dan menyadari semua ketulusan Axel.“J

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tidak Jelas

    “Apa maksud ucapan, Anda, Nona?”Billy memang berbeda dari pengawal lainnya. Dia tidak takut mengungkapkan pikirannya.“Nggak ada maksud apa-apa kok. Aku hanya asal bicara saja. Lagian aku lebih suka yang melakukan semua adalah Axel. Jadi, kau nggak usah ikut campur deh urusan tuanmu,” sahutku benar-benar tidak mau mengalah.“Apa?” delik Billy.Bugh! Tiba-tiba saja Axel menonjok kursi yang didudukinya.Axel terlihat tidak setuju saat Billy menentang ucapanku.“Aku nggak ngajakin dia ribut ya, dia saja yang mau ribut denganku. Harusnya dia tuh nggak usah banyak omong,” kataku menjadi berani karena aku yakin meski Axel bersikap dingin padaku seperti itu, aku tetap menjadi prioritasnya.“Kalau kamu gak mau beliin juga ga apa-apa, tapi karena tasku tertinggal disana jadinya aku nggak bisa belanja sendiri. Aku sanggup kok beli sendiri, aku punya uang. Cuma ya sekarang memang lagi gak pegang uang kan.”Hmmm … aku yakin 100% sekarang Axel sedang menganggapku gila atau hilang ingatan. Semua k

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Masih Terasa

    “Apa kamu masih ingin ice cream dan kentang gorengnya?” Axel berbicara sambil mengusap rambutku.Dia terus tersenyum melihat tingkahku. Aku malu. Hanya bisa memeluknya dengan erat. Ini pertama kalinya aku merasa seperti saat ini.Terus berdebar tanpa henti dan perasaan itu hanya bisa aku rasakan ketika bersama dengan Axel.Dulu aku pernah salah mengartikan perasaanku. Aku berpikir cintaku dulu pada Nicholas adalah cinta sejati, tapi setelah aku mengetahui semua kebusukan mereka, aku hanya menyesal membiarkan para serangga itu tetap di sisiku.Secepatnya aku harus mengusir serangga itu menjauh agar aku tidak kembali tersengat oleh mereka.“Aku mau, tapi aku gak mau turun dari sini,” ucapku menjawab lirih, sungguh memalukan, aku bertambah cegil dan tak tahu diri setelah perlakuan dari Axel barusan.Aku merasa itu adalah ikatan dan janji kami yang tak sempat terealisasi di masa lalu. Sekarang, aku hanya mengakui Axel seorang sebagai kekasihku.“Jadi, aku bagaimana kalau Billy yang membel

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tidak Akan Mundur

    Rumahku tanpa adanya kakekku adalah dalam pengaturan Papaku. Yang di kaki tangani oleh ibu, adik tiri dan juga kekasih adikku itu.Bodohnya aku bertahun-tahun hanya memelihara penjahat. Aku memberikan semua akses juga fasilitas. Bahkan perusahaan warisan kakek saja aku berikan dengan mudah pada Nicholas.Aku mempercayakan semua. Aku bukan terlahir dari orang tidak punya bahkan aku bisa menjadi ratu untuk diriku sendiri dengan warisan kakekku Thomson itu.Namun, semua adalah ilusi semata. Saat pernikahan ku dan Nicholas, dia selalu saja mencari alasan sibuk mengurus perusahaan dan jarang pulang ke rumah.Dari awal pernikahan kami dulu, Minna dan Nicholas sudah bersekongkol memberikan aku racun yang bisa membuatku perlahan lumpuh dan tidak bisa bicara.Aku tidak pernah menyadari karena semua dicampur dengan makananku. Dan Minna selalu ada disisiku, merawat dan menemaniku, itu yang terlihat di mataku. Juga Nicholas selalu memberikanku banyak hadiah, tetapi dia sebenarnya tidak pernah men

    Last Updated : 2025-03-13

Latest chapter

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Perasaan Sebenarnya

    “Ka–Kamar utama?”Aku mendengar ibu tiriku langsung bersuara ketika aku mengatakan pindah ke kamar utama. Dia terlihat kasak-kusuk dengan papaku.Aku menaikan rahangku dengan kasar. Mereka harus melihat keseriusanku. Aku tidak boleh lemah dan ditindas lagi.Ini baru permulaan bagi mereka.“Kenapa? Apa kalian keberatan? Bukankah itu kamar yang paling besar dan juga kamar mamaku. Aku ingin mengenang mamaku, aku kangen banget. Apa itu juga gak boleh?” ucapku sarkas.Tentunya tatapanku paling tajam pada papaku. Aku ingin papa ingat kembali tentang mama yang dikecewakan juga dikhianati olehnya.“Tapi, sayang, bukankah kamar lain masih banyak yang besar. Itu kan sudah menjadi kamar Pa–pa,” meski ragu, papaku tetap ingin mempertahankan kamar yang dirasa miliknya itu.“Meski banyak kamar lainnya, kamar mamaku itu yang paling besar, Pah. Toh, semua yang ada disini adalah milikku. Benarkan? Apa papa lupa karena terlalu nyaman di kamar mama?” cetus ku jadi lebih berani menentang papa.Papa terli

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Pindah Kamar

    Bruk! Aku mendorong tubuh Nicholas dengan kasar. Seolah itu adalah kekuatan yang kusimpan bertahun-tahun dan tidak digunakan.“Apa yang kau lakukan hah? Itu ponselku tahu!” Aku melotot dan segera mengambil ponselku yang dibuangnya ke lantai.Aku gak pernah melihat sikap Nick seperti itu dulu. Dia selalu bersikap lembut padaku, sikapnya yang seperti ini tidak pernah dia tunjukkan. Dia dulu tidak pernah marah padaku karena aku selalu menurutinya.Nicholas segera tersadar meskipun kedua tangannya mengepal dan giginya mengerat dengan kesal.“Ma–maafkan aku, Regi, sungguh aku gak bermaksud begitu. Aku hanya jadi terbawa suasana karena kau mengabaikanku. Kau gak pernah bersikap seperti ini padaku,” Nicholas buru-buru menghampiri dan membantuku berdiri, tapi aku segera menepis.“Jangan sentuh-sentuh lagi, aku gak mau ketemu kamu lagi, Nick. Jadi, pergilah!” Usirku.“Kakak jangan seperti itu, Nick gak bermaksud seperti tadi, dia sudah menjelaskan. Kakak jangan marah lagi ya,” si ulet keket M

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tidak Akan Mundur

    Rumahku tanpa adanya kakekku adalah dalam pengaturan Papaku. Yang di kaki tangani oleh ibu, adik tiri dan juga kekasih adikku itu.Bodohnya aku bertahun-tahun hanya memelihara penjahat. Aku memberikan semua akses juga fasilitas. Bahkan perusahaan warisan kakek saja aku berikan dengan mudah pada Nicholas.Aku mempercayakan semua. Aku bukan terlahir dari orang tidak punya bahkan aku bisa menjadi ratu untuk diriku sendiri dengan warisan kakekku Thomson itu.Namun, semua adalah ilusi semata. Saat pernikahan ku dan Nicholas, dia selalu saja mencari alasan sibuk mengurus perusahaan dan jarang pulang ke rumah.Dari awal pernikahan kami dulu, Minna dan Nicholas sudah bersekongkol memberikan aku racun yang bisa membuatku perlahan lumpuh dan tidak bisa bicara.Aku tidak pernah menyadari karena semua dicampur dengan makananku. Dan Minna selalu ada disisiku, merawat dan menemaniku, itu yang terlihat di mataku. Juga Nicholas selalu memberikanku banyak hadiah, tetapi dia sebenarnya tidak pernah men

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Masih Terasa

    “Apa kamu masih ingin ice cream dan kentang gorengnya?” Axel berbicara sambil mengusap rambutku.Dia terus tersenyum melihat tingkahku. Aku malu. Hanya bisa memeluknya dengan erat. Ini pertama kalinya aku merasa seperti saat ini.Terus berdebar tanpa henti dan perasaan itu hanya bisa aku rasakan ketika bersama dengan Axel.Dulu aku pernah salah mengartikan perasaanku. Aku berpikir cintaku dulu pada Nicholas adalah cinta sejati, tapi setelah aku mengetahui semua kebusukan mereka, aku hanya menyesal membiarkan para serangga itu tetap di sisiku.Secepatnya aku harus mengusir serangga itu menjauh agar aku tidak kembali tersengat oleh mereka.“Aku mau, tapi aku gak mau turun dari sini,” ucapku menjawab lirih, sungguh memalukan, aku bertambah cegil dan tak tahu diri setelah perlakuan dari Axel barusan.Aku merasa itu adalah ikatan dan janji kami yang tak sempat terealisasi di masa lalu. Sekarang, aku hanya mengakui Axel seorang sebagai kekasihku.“Jadi, aku bagaimana kalau Billy yang membel

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tidak Jelas

    “Apa maksud ucapan, Anda, Nona?”Billy memang berbeda dari pengawal lainnya. Dia tidak takut mengungkapkan pikirannya.“Nggak ada maksud apa-apa kok. Aku hanya asal bicara saja. Lagian aku lebih suka yang melakukan semua adalah Axel. Jadi, kau nggak usah ikut campur deh urusan tuanmu,” sahutku benar-benar tidak mau mengalah.“Apa?” delik Billy.Bugh! Tiba-tiba saja Axel menonjok kursi yang didudukinya.Axel terlihat tidak setuju saat Billy menentang ucapanku.“Aku nggak ngajakin dia ribut ya, dia saja yang mau ribut denganku. Harusnya dia tuh nggak usah banyak omong,” kataku menjadi berani karena aku yakin meski Axel bersikap dingin padaku seperti itu, aku tetap menjadi prioritasnya.“Kalau kamu gak mau beliin juga ga apa-apa, tapi karena tasku tertinggal disana jadinya aku nggak bisa belanja sendiri. Aku sanggup kok beli sendiri, aku punya uang. Cuma ya sekarang memang lagi gak pegang uang kan.”Hmmm … aku yakin 100% sekarang Axel sedang menganggapku gila atau hilang ingatan. Semua k

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Nanti Diracuni

    “Apa yang sebenarnya terjadi denganmu, Nona Besar? Sepertinya ini bukan rencana yang dia inginkan?”Axel berkata saat kami sudah berada di dalam mobil dan dia menurunkanku di kursi penumpang dengan perlahan juga hati-hati. Tatapannya tetap lekat seolah menanti jawaban pasti dariku.“Sshh … hmmm … bisakah kita membahasnya nanti saja,” ucapku masih mengibas panas yang terasa di kaki.Axel hanya melirik, tapi tetap saja dia lebih tidak tega melihatku seperti itu.“Billy, apa kau siput? Kenapa lama sekali jalannya?” Nada bariton Axel keluar lagi dan aku ikut menatap kearah suaranya.“Aku nggak tau kalau kamu benar-benar perhatian banget padaku. Kenapa dulu kamu nggak pernah bilang sih?” ucapku hampir tak terdengar karena bergerutu.“Memangnya kamu kasih aku kesempatan!” jawab Axel.Dia terlihat tidak malu atau ragu mengungkapkan perasaannya. Padahal setahuku dulu Axel selalu bersikap ketus saat berbicara denganku. Atau aku saja yang tidak pernah peka dan menyadari semua ketulusan Axel.“J

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tetap Mempertahankan Axel

    Minna seperti banteng betina yang kesal. Dia menyeruduk mendahului kami duduk.Aku sengaja membukakan kursi untuk Axel. Aku ingin menjamu dia sebagai tamu istimewaku dan perubahanku diperhatikan oleh mereka.Aku sangat yakin Nicholas kesal. Dia mengepal kedua tangannya ketika aku begitu perhatian pada Axel. Billy agak sedikit menjauh dari meja dan memantau situasi.“Apa kalian sudah memesan?” tanyaku sambil membuka buku menu tidak ingin lagi memperdulikan raut wajah mereka yang sudah seperti kukusan butut.Dari hal apapun, aku masih mengingat dengan jelas, mereka selalu ikut campur. Bahkan dalam hal makanan yang kumakan pun. Saat ini aku ingin semuanya berubah.Karena aku sudah tahu dari mulai makanan mereka meracuniku maka dari itu apapun yang sekarang akan masuk ke tubuhku, aku akan memilih dan memastikannya sendiri.Aku tidak akan membiarkan mereka turut campur.“Aku sudah memesan semua makanan kesukaanmu, Kakak,” ucap Minna, dia terlihat semakin kesal dan menyentuh tanganku.Minna

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Menggenggam Tangannya

    “Selamat malam, Reg, akhirnya kamu datang,” Nicholas mengembangkan senyum sesaat, namun senyuman itu seolah lenyap saat dia melihat Axel ada disampingku, tepatnya, aku yang menggandeng lengan Axel penuh percaya diri.Dan tentunya Axel tidak pernah pergi sendiri. Dulu aku bahkan tidak pernah menyadari karena menganggapnya bukan orang yang penting untuk diperhatikan.Namun, sekarang, di kehidupanku yang kedua, apapun tentang Axel sekecil-kecilnya, akan aku perhatikan.Di belakang kami ada beberapa orang pengawal yang mengikuti juga tentu saja orang kepercayaan Axel, Billy yang selalu ada disampingnya.Billy sebenarnya juga tidak percaya dengan perubahan sikapku yang bertolak belakang. Tapi, semua diabaikan ketika Axel memberikan kode untuk mengikuti segala keinginanku. Axel seolah membiarkanku untuk melakukan hal apapun dan dia sedang mengawasiku. Axel seperti ingin mengetahui tipu daya apa yang sedang ku mainkan. “Ada apa ini? Kenapa kau membawanya? Bukankah kau tahu ini adalah acara

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Suami Masa Depanku

    “Apa ini? Apa kau salah minum obat?” Aku terkejut, tiba-tiba saja Axel mendorong tubuhku. Dia seolah menolakku. Ucapannya tajam membuatku mengernyit.Hampir saja aku lupa, aku tidak pernah sama sekali berbicara atau dekat dengannya. Aku selalu bersikap cuek. Mungkin saja saat ini Axel akan menganggapku gila.Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Aku harus bisa dekat dengannya. Aku hanya menginginkan dia yang menjadi suami masa depanku. Tidak akan ada lagi aku merasakan kemunafikan juga kebohongan Minna dan Nicholas. Aku harus bisa menggaet Axel lebih dulu.“Umm … ma–maaf, maafkan aku. Aku bukan sengaja. Kau masih ingat aku kan? Aku, Regina Meizura Carlton,” ucapku menarik bibirku hingga membentuk sebongkah senyuman terindah tak lupa tanganku terulur dengan manis.Saat ini mungkin saja aku terlihat seperti cegil yang sedang mengejar laki-laki. Axel menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan.Dia terlihat bingung dan tatapan dinginnya membuatku sedikit merinding. Namun, sekejap berubah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status