Share

Tetap Mempertahankan Axel

last update Last Updated: 2025-01-23 09:37:03

Minna seperti banteng betina yang kesal. Dia menyeruduk mendahului kami duduk.

Aku sengaja membukakan kursi untuk Axel. Aku ingin menjamu dia sebagai tamu istimewaku dan perubahanku diperhatikan oleh mereka.

Aku sangat yakin Nicholas kesal. Dia mengepal kedua tangannya ketika aku begitu perhatian pada Axel. Billy agak sedikit menjauh dari meja dan memantau situasi.

“Apa kalian sudah memesan?” tanyaku sambil membuka buku menu tidak ingin lagi memperdulikan raut wajah mereka yang sudah seperti kukusan butut.

Dari hal apapun, aku masih mengingat dengan jelas, mereka selalu ikut campur. Bahkan dalam hal makanan yang kumakan pun. Saat ini aku ingin semuanya berubah.

Karena aku sudah tahu dari mulai makanan mereka meracuniku maka dari itu apapun yang sekarang akan masuk ke tubuhku, aku akan memilih dan memastikannya sendiri.

Aku tidak akan membiarkan mereka turut campur.

“Aku sudah memesan semua makanan kesukaanmu, Kakak,” ucap Minna, dia terlihat semakin kesal dan menyentuh tanganku.

Minna selalu duduk di sebelahku dan Nicholas di sebelah Minna. Dulu aku selalu malu-malu dan Minna menjadi tameng juga penengah ku bersama dengan Nicholas.

Aku selalu berpikir beruntung memiliki adik sebaik Minna. Namun, sekarang itu hanya alasan mereka agar tetap bisa bersama. Dan kebersamaan mereka sebelum bertemu denganku adalah bukti kalau mereka sudah sering melakukan hal terlarang di belakangku.

“Lihatlah hidangan segera disajikan,” ucap Minna lagi saat melihat para pelayan yang masuk membawa kereta dorong makanan.

Aku tahu itu semua bukan makanan kesukaanku. Itu adalah kesukaan Minna.

“Aku mau tambah hidangan baru. Lagipula ada Axel disini,” ucapku menoleh pada Axel dan menggeser buku menu tadi kearahnya agar Axel memilih makanannya, “kita kan nggak tahu apa Axel suka dengan menu itu apa nggak. Kalian makan saja pesanannya. Aku dan Axel akan memilih menu lainnya,” ucapku sambil mempersilahkan mereka memulai untuk memakan pesanannya.

“Tapi, Kak, ini cukup kok. Kalian bisa makan ini. Kita tinggal minta tambahan perlengkapan makannya saja,” Minna keberatan, aku tahu selain dia berencana menumpahkan sup panas ke tanganku.

Semua makanan yang disiapkan khusus untukku sudah diberi sesuatu di dalamnya.

“Mmm … tapi, tadi Axel bilang padaku kalau dia mau makan daging panggang. Di pesanan ini kan tidak ada daging panggang. Semuanya menu seafood. Axel nggak suka, dia alergi seafood,” ucapku beralasan padahal aku hanya mengarang dan Axel mengerutkan kening saat mendengar perkataan ku.

“Kapan kalian sedekat itu? Sampai kau tahu makanan yang dia tidak suka?”

Entah kenapa Nicholas terdengar cemburu saat melihat aku penuh perhatian pada Axel.

“Hmm, maafkan aku, Nick, sebenarnya aku ingin cerita ini. Hanya saja aku merasa kemarin waktunya belum tepat,” ucapku melirik Axel dan tersenyum penuh arti padanya.

Tidak ada suara atau penolakan apapun dari Axel.

Dia seperti sedang menantikan aku bertingkah apa dihadapannya.

Axel terlihat penasaran dengan semua rencanaku.

“Aku nggak percaya. Jangan mengarang cerita, Regi. Aku tahu, aku salah kemarin tidak sempat menelponmu. Sungguh aku sibuk seharian kemarin untuk mempersiapkan kejutan ini. Aku ingin semuanya sempurna dan spesial. Karena aku ingin hari ini menjadi hari yang nggak terlupakan untuk hubungan kita,” jawab Nicholas terburu-buru.

Sepertinya dia sudah bisa membaca gerakanku mengarah kemana.

Nicholas sangat tahu kalau aku bukan tipe wanita seperti Minna. Minna akan berbicara dan bersikap polos, tapi sebenarnya dia sedang menebar jaring jerat pada setiap laki-laki yang di dekatnya.

Hanya saja aku dulu bodoh tidak menyadari itu. Aku hanya percaya kalau adik angkatku itu seorang adik yang manis, baik hati dan selalu berada disisiku.

“Apa ada masalah kalau aku dekat dengannya? Aku rasa itu haknya. Dia bisa berteman dengan siapapun dan melakukan apapun yang dia suka,” aku menoleh secara spontan pada suara bariton penuh pembelaan itu.

Itu suara Axel. Dia sedang membelaku. Rasanya aku terharu dan ingin menangis. Dia benar-benar peduli padaku. Dia melawan balik ucapan Nicholas.

“Cih, jangan sombong. Aku yakin Regi hanya tersesat dan diracuni olehmu. Aku tahu siapa Regi. Dia itu mencintaiku dan tidak bisa jauh dariku,” sahut Nicholas ketus dan menaikkan satu sudut bibirnya. Mencibir dan mengejek Axel.

Axel menaikan rahangnya dan melipat kedua tangannya.

“Kau yang jangan terlalu berharap. Semuanya bisa berubah. Begitu pun dengan hatinya!”

Skakmat. Nicholas seperti mendapatkan tamparan dari Axel.

Brak! Nicholas terpancing emosi dan menggebrak meja.

“Aww! Sshh!!”

Aku berdesis dan tanpa sadar Minna sudah berhasil menggeser mangkuk sup panas tadi, tapi aku hanya berhasil sedikit menghindari. Yang terkena kakiku.

Axel spontan bangkit dan segera menarikku.

“Kamu nggak apa-apa?” Tatapan Axel penuh khawatir dan segera berlutut memeriksa kakiku. Nicholas kalah cepat dengan Axel.

Setidaknya aku mengubah takdirku. Harusnya sekarang aku diperhatikan oleh Nicholas, tapi kondisinya saat ini berbeda.

“Kita ke rumah sakit, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa!” Axel bangkit dan akan melakukan pergerakan lainnya.

Namun, Nicholas berada di hadapan kami.

“Biarkan aku yang urus semua. Kau bisa pergi. Ini adalah tanggung jawabku!” Kata Nick meraih tanganku yang satunya.

Aku berada di tengah dan kedua tanganku dipegang oleh Axel dan Nick satu-satu.

“Aku kesini bersamanya dan akan pulang mengantarnya. Jadi, dia sudah seharusnya bersamaku!”

Axel tentu saja tidak akan mengalah.

“Lepaskan tangannya. Aku adalah kekasihnya. Kau jangan ikut campur,” Nick menaikan nada suaranya dan memberikan klaim yang seharusnya tidak dia lakukan.

Ya, kesalahanku adalah saat ini berstatus sebagai kekasih Nick. Itu yang tidak bisa aku hindari. Tapi, niat dan tekadku yang bulat membawa Axel ke hadapannya adalah untuk mencari alasan putus dengan Nick.

“Tolong hentikan Nick, kakiku akan bertambah parah kalau terus mendengarkan ucapanmu. Jadi, aku mohon lepaskan tanganmu. Apa yang Axel katakan benar, aku datang bersama dengannya dan akan pulang pun dengannya,” tegasku. Menolak bersama Nick.

Aku tidak akan mundur. Sekali maju tetap maju. Axel yang akan aku pertahankan kali ini.

“Tapi, Reg?”

“Sshh! Ahh! Tolong, aku kesakitan!” Aku mengabaikan Nick dan menghempaskan tangan Nick lalu meminta langkah selanjutnya dari Axel.

Tidak perlu mendengarkan jawaban, Axel tidak berbicara lagi. Dia segera mengangkat tubuhku ala pengantin baru. Lalu dia menyuruh Billy mengekor dengan para pengawal yang dibawanya.

Akhirnya aku bisa mengubah awal takdirku. Aku meninggalkan Nicholas, Minna, Papa dan ibu tiriku. Semua aku tinggalkan. Mereka hanya menatap kepergianku dengan tak percaya.

Dan mereka langsung menghampiri Minna dan Nicholas.

“Ada apa ini, Nick? Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Kenapa anak bodoh itu berubah pikiran?” Cerca ibu tiriku setelah aku benar-benar hilang dari pandangannya mereka.

“Aku juga nggak tahu apa-apa, Mah. Ini seharusnya sesuai dengan rencana kita kan, Min?”

Nicholas menatap Minna yang juga terlihat bingung. Termasuk papaku yang ikut garuk-garuk kepala.

“Aku yakin tadi siang tidak ada hal yang aneh. Dia baik-baik saja dan sudah setuju untuk datang. Seharusnya hari ini adalah acara pertunangan kalian,” Minna yang sudah mulai frustasi melihat perubahanku.

“Hah, dan kenapa juga Regina membawa laki-laki itu? Kamu sudah menjauhkan dia kan, Min?” Papaku mempertanyakan kedekatanku dengan Axel.

“Yakin Pah, Aku nggak pernah sama sekali melihat dia bertemu dengannya. Dan apapun tentang si bodoh itu, dia pasti cerita padaku. Aku yakin, laki-laki itu yang mencuci otaknya, Pah,” Minna mulai gelisah dan mencari kesalahan pada Axel.

“Ini nggak boleh terjadi sayang, kita harus bisa merayunya kembali. Aku nggak boleh gagal menjadi tunangannya!” Nick yang kesal mendengarnya semakin menggebu.

“Tenang saja, sayang, aku akan pastikan mencari tahu semua. Cepat atau lambat dia pasti cerita padaku!”

Minna dengan sorot tajam matanya masih mempercayai dirinya kalau aku pasti akan mencarinya kembali…

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Nanti Diracuni

    “Apa yang sebenarnya terjadi denganmu, Nona Besar? Sepertinya ini bukan rencana yang dia inginkan?”Axel berkata saat kami sudah berada di dalam mobil dan dia menurunkanku di kursi penumpang dengan perlahan juga hati-hati. Tatapannya tetap lekat seolah menanti jawaban pasti dariku.“Sshh … hmmm … bisakah kita membahasnya nanti saja,” ucapku masih mengibas panas yang terasa di kaki.Axel hanya melirik, tapi tetap saja dia lebih tidak tega melihatku seperti itu.“Billy, apa kau siput? Kenapa lama sekali jalannya?” Nada bariton Axel keluar lagi dan aku ikut menatap kearah suaranya.“Aku nggak tau kalau kamu benar-benar perhatian banget padaku. Kenapa dulu kamu nggak pernah bilang sih?” ucapku hampir tak terdengar karena bergerutu.“Memangnya kamu kasih aku kesempatan!” jawab Axel.Dia terlihat tidak malu atau ragu mengungkapkan perasaannya. Padahal setahuku dulu Axel selalu bersikap ketus saat berbicara denganku. Atau aku saja yang tidak pernah peka dan menyadari semua ketulusan Axel.“J

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tidak Jelas

    “Apa maksud ucapan, Anda, Nona?”Billy memang berbeda dari pengawal lainnya. Dia tidak takut mengungkapkan pikirannya.“Nggak ada maksud apa-apa kok. Aku hanya asal bicara saja. Lagian aku lebih suka yang melakukan semua adalah Axel. Jadi, kau nggak usah ikut campur deh urusan tuanmu,” sahutku benar-benar tidak mau mengalah.“Apa?” delik Billy.Bugh! Tiba-tiba saja Axel menonjok kursi yang didudukinya.Axel terlihat tidak setuju saat Billy menentang ucapanku.“Aku nggak ngajakin dia ribut ya, dia saja yang mau ribut denganku. Harusnya dia tuh nggak usah banyak omong,” kataku menjadi berani karena aku yakin meski Axel bersikap dingin padaku seperti itu, aku tetap menjadi prioritasnya.“Kalau kamu gak mau beliin juga ga apa-apa, tapi karena tasku tertinggal disana jadinya aku nggak bisa belanja sendiri. Aku sanggup kok beli sendiri, aku punya uang. Cuma ya sekarang memang lagi gak pegang uang kan.”Hmmm … aku yakin 100% sekarang Axel sedang menganggapku gila atau hilang ingatan. Semua k

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Masih Terasa

    “Apa kamu masih ingin ice cream dan kentang gorengnya?” Axel berbicara sambil mengusap rambutku.Dia terus tersenyum melihat tingkahku. Aku malu. Hanya bisa memeluknya dengan erat. Ini pertama kalinya aku merasa seperti saat ini.Terus berdebar tanpa henti dan perasaan itu hanya bisa aku rasakan ketika bersama dengan Axel.Dulu aku pernah salah mengartikan perasaanku. Aku berpikir cintaku dulu pada Nicholas adalah cinta sejati, tapi setelah aku mengetahui semua kebusukan mereka, aku hanya menyesal membiarkan para serangga itu tetap di sisiku.Secepatnya aku harus mengusir serangga itu menjauh agar aku tidak kembali tersengat oleh mereka.“Aku mau, tapi aku gak mau turun dari sini,” ucapku menjawab lirih, sungguh memalukan, aku bertambah cegil dan tak tahu diri setelah perlakuan dari Axel barusan.Aku merasa itu adalah ikatan dan janji kami yang tak sempat terealisasi di masa lalu. Sekarang, aku hanya mengakui Axel seorang sebagai kekasihku.“Jadi, aku bagaimana kalau Billy yang membel

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tidak Akan Mundur

    Rumahku tanpa adanya kakekku adalah dalam pengaturan Papaku. Yang di kaki tangani oleh ibu, adik tiri dan juga kekasih adikku itu.Bodohnya aku bertahun-tahun hanya memelihara penjahat. Aku memberikan semua akses juga fasilitas. Bahkan perusahaan warisan kakek saja aku berikan dengan mudah pada Nicholas.Aku mempercayakan semua. Aku bukan terlahir dari orang tidak punya bahkan aku bisa menjadi ratu untuk diriku sendiri dengan warisan kakekku Thomson itu.Namun, semua adalah ilusi semata. Saat pernikahan ku dan Nicholas, dia selalu saja mencari alasan sibuk mengurus perusahaan dan jarang pulang ke rumah.Dari awal pernikahan kami dulu, Minna dan Nicholas sudah bersekongkol memberikan aku racun yang bisa membuatku perlahan lumpuh dan tidak bisa bicara.Aku tidak pernah menyadari karena semua dicampur dengan makananku. Dan Minna selalu ada disisiku, merawat dan menemaniku, itu yang terlihat di mataku. Juga Nicholas selalu memberikanku banyak hadiah, tetapi dia sebenarnya tidak pernah men

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Pindah Kamar

    Bruk! Aku mendorong tubuh Nicholas dengan kasar. Seolah itu adalah kekuatan yang kusimpan bertahun-tahun dan tidak digunakan.“Apa yang kau lakukan hah? Itu ponselku tahu!” Aku melotot dan segera mengambil ponselku yang dibuangnya ke lantai.Aku gak pernah melihat sikap Nick seperti itu dulu. Dia selalu bersikap lembut padaku, sikapnya yang seperti ini tidak pernah dia tunjukkan. Dia dulu tidak pernah marah padaku karena aku selalu menurutinya.Nicholas segera tersadar meskipun kedua tangannya mengepal dan giginya mengerat dengan kesal.“Ma–maafkan aku, Regi, sungguh aku gak bermaksud begitu. Aku hanya jadi terbawa suasana karena kau mengabaikanku. Kau gak pernah bersikap seperti ini padaku,” Nicholas buru-buru menghampiri dan membantuku berdiri, tapi aku segera menepis.“Jangan sentuh-sentuh lagi, aku gak mau ketemu kamu lagi, Nick. Jadi, pergilah!” Usirku.“Kakak jangan seperti itu, Nick gak bermaksud seperti tadi, dia sudah menjelaskan. Kakak jangan marah lagi ya,” si ulet keket M

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Perasaan Sebenarnya

    “Ka–Kamar utama?”Aku mendengar ibu tiriku langsung bersuara ketika aku mengatakan pindah ke kamar utama. Dia terlihat kasak-kusuk dengan papaku.Aku menaikan rahangku dengan kasar. Mereka harus melihat keseriusanku. Aku tidak boleh lemah dan ditindas lagi.Ini baru permulaan bagi mereka.“Kenapa? Apa kalian keberatan? Bukankah itu kamar yang paling besar dan juga kamar mamaku. Aku ingin mengenang mamaku, aku kangen banget. Apa itu juga gak boleh?” ucapku sarkas.Tentunya tatapanku paling tajam pada papaku. Aku ingin papa ingat kembali tentang mama yang dikecewakan juga dikhianati olehnya.“Tapi, sayang, bukankah kamar lain masih banyak yang besar. Itu kan sudah menjadi kamar Pa–pa,” meski ragu, papaku tetap ingin mempertahankan kamar yang dirasa miliknya itu.“Meski banyak kamar lainnya, kamar mamaku itu yang paling besar, Pah. Toh, semua yang ada disini adalah milikku. Benarkan? Apa papa lupa karena terlalu nyaman di kamar mama?” cetus ku jadi lebih berani menentang papa.Papa terli

    Last Updated : 2025-03-13
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Kamar Rahasia

    “Pa–papa, tolong jangan dibuang, Pa, ini semua milik mama,” tangisku sambil berlutut dan memegangi kaki papaku.Papaku sedang menyuruh beberapa pelayan membuang semua barang-barang Mamaku. Dari bingkai pernikahan, album foto, baju-baju mama juga semua benda yang berhubungan dengan kuas, cat air dan canvas.Semua adalah kegemaran mama dan semenjak papa ada ibu tiri, papa selalu mengikuti permintaan wanita itu. Dia menginginkan kamar terbesar dimana mamaku tidur menjadi miliknya.“Sudahlah, Regi, ini kan hanya barang-barang yang sudah tidak berguna. Untuk apa disimpan. Hanya membuat kamar sumpek saja. Lebih baik dibuang,” ucap papa acuh tidak peduli lagi dengan semua barang peninggalan mamaku.“Jangan Pah … Regi mohon, Pah. Biarkan barang-barang Mama setidaknya berada di kamar lain saja, asalkan papa tidak membuangnya. Regi mohon, Pah. Huhuhu … Regi yang akan merawat semua barang-barang Mama, Pah,” tangisku semakin kencang.Aku ingin memiliki kenangan mama. Meskipun bagi papaku semua su

    Last Updated : 2025-03-27
  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Pagiku Cerah

    “Nona, maaf mengganggu sarapan Anda!”Tiba-tiba Markus menghampiri. Aku menoleh dengan satu suapan di dalam mulutku.“Ada tamu untuk Anda …,” sebelum Markus selesai melanjutkan ucapannya aku segera beranjak dari duduk dan meletakkan sendok tadi tanpa ragu.Hmm … ternyata dia benar-benar datang pagi hari. Kataku berbisik, aku sudah tersenyum mengarah ke ruang tamu dan ketika aku melihat siapa yang ada di ruang tamu, senyuman langsung berubah.“Akhirnya, aku bisa masuk. Ada apa sayang? Kenapa aku tidak diizinkan masuk?”Ternyata yang datang pasangan si ulet keket. Dia belum tahu kelanjutannya kalau aku sudah memberikan perintah tidak bisa sembarangan orang lagi keluar masuk kediaman Thomson.“Oh, bukannya semalam kau sudah tahu. Aku mengatur ulang segalanya. Aku hanya ga ingin sembarang orang masuk ke rumahku!” sahutku ketus.Nicholas mengerutkan kening. Dia tidak pernah melihat aku bersikap seperti ini padanya. Nicholas selalu dapat perlakuan istimewa setelah dia menyandang sebagai ke

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Memangnya Aku Suruh

    “Berisik!”Aku memutar posisiku, tapi sama sekali enggan turun dari pangkuan Axel.“Re–Regina, kemarilah sayang, kita perlu bicara,” Nick mencoba menahan semua penghinaan.Aku tahu dia menahan semua karena masih tidak ingin kehilangan pulau uang di hadapannya.“Billy, apa kamu menemukan barang-barangku yang terjatuh?” ucapku mengarahkan pandangan pada Billy.“Sebentar Nona Regina,” kata Billy menjawab dan meminta salah seorang dari pengawal memberikan apa yang ditemukan di lorong tadi.“Yang ini, Nona?”Billy memberikan buket bunga Lily yang sudah rusak dan satu paperbag yang berisi hadiahku untuk Axel.“Ya ampun, bunganya jadi rusak. Ini gara-gara mereka,” sahutku kecut dan seolah mengabaikan keberadaan Nick.Tangan Nick terkepal semakin erat, dia tidak menyangka kalau apa yang dilihatnya sekarang adalah benar-benar diriku yang berbeda.“Sayang, aku mohon, tolong kemarilah. Kita bisa bicarakan ini baik-baik!” kata Nick seraya tidak terima aku bersikap acuh tak acuh.Aku menarik senyu

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Terlalu Percaya Diri

    “Tenanglah Regina, jangan takut, aku pasti akan membebaskanmu dari penjahat-penjahat ini,” kata mantan suami bodohku yang masih percaya kalau aku masih akan tersentuh dengan kisah superheroik nya.“Hei, kalian lepaskan dia. Jangan macam-macam!” gertak Nick.Dia maju dan bersiap memberikan perlawanan pada tiga orang tersebut.“Dasar kalian laki-laki kurang ajar beraninya sama perempuan saja. Kemarilah, aku siap melawan kalian!” kata Nick seolah menantang para pemain sandiwara yang dibayarnya.“Siapa dia? Berani sekali ikut campur urusan kita! Kau benar-benar membuatku marah saja!” kata Carlos maju lebih dulu dengan tatapan bringas dan siap menghajar.Kedua tangannya Carlos sudah mengeluarkan dan terdengar bunyi krek krek seolah-olah dia bersiap memberikan pelajaran berharga pada Nick karena sudah menghalangi mereka.Dia mengepalkan tinju dan siap baku hantam. Sepertinya drama kolosal epik yang dibuat Nick akan berjalan dengan lancar.Tanpa ragu Nick maju dan melawan mereka satu persatu

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Hal Seru

    Tapi, ini semua tidak ada dalam rangkaian cerita laluku. Urutan ini sepertinya teracak karena aku yang mengubah segalanya.Jangan bilang, kali ini pun ada rancangan dari mantan suami bodohku itu. Aku tidak menyangka kalau dia akan melakukan hal bodoh yang sama.Mungkin saja dia masih berpikir, aku masih mudah ditipu dan akan luluh setelah mendapatkan serangan kejutan seperti ini.Padahal aku baru saja senang karena memberikan pesan singkat pada Axel untuk segera menjemput. Tidak menyangka akan ada si bodoh itu yang mencegal jalanku.“Ada apa? Kalian menghalangi jalanku,” kataku tidak gentar sama sekali. Ini pasti diluar dugaan mantan suami bodohku itu kalau memang dia sedang mengawasiku.“Xoxoxo, sepertinya gadis cantik ini tidak takut sekali sama kita,” seringai salah satu dari mereka. Dia terlihat tidak senang melihat reaksiku.Aku mengabaikan dan lebih memilih jalan ingin melewati mereka, namun sepertinya itu tidak semudah yang aku bayangkan. Mereka tetap menjegalku.Mantan suami

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Kesucian Dan Cinta Abadi

    “Mau ke klinik kampus atau kita ke rumah sakit, Rena?!Aku menawarkan karena takut ada luka lain yang tidak terlihat.“Gak perlu. Ini cuma hal biasa kok! Kamu gak usah terlalu khawatir, Regi!” Kata Rena seolah itu adalah hal yang biasa dia terima.Aku menatap setiap kata yang terucap dari bibir Rena, itu seperti luka yang pernah aku rasakan.Aku seperti bisa merasakan luka Renata yang sama dengan luka di kehidupan laluku.Aku juga mengingat di kehidupan lalu, Rena sempat tidak ada kabar dan berhenti kuliah. Aku gak tahu penyebabnya, karena dulu aku memang sama sekali gak dekat dengan dirinya.“Baiklah kalau begitu kita masuk saja. Jam pelajaran sudah mau mulai kan?”Aku melirik jam di tanganku setelah benar-benar memastikan kondisi Renata saat ini baik-baik saja meskipun dia ga mau di bawa ke klinik kampus atau rumah sakit.Dia harus terlihat seperti tidak terjadi apa-apa. Yang menonton tadi juga kan anak-anak yang kebetulan ada disana.“Uhm, ayo!”Kami bergegas ke kelas untuk mengiku

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Persahabatan Yang Tulus

    “Kau?!” delik Jessy yang merasa harga dirinya dipermalukan apalagi posisinya sekarang mereka sedang ditonton teman sekampus.Apalagi Jessy merasa kalau selama ini Renata tidak akan pernah melawan meskipun dia dihina atau di bully dengan berbagai cara.“Kau boleh menghinaku apa saja, tapi jangan libatkan Regina dalam hal ini. Aku gak pernah memperdayai nya. Regina pun tahu hal itu!” Kali ini Rena tidak akan diam saja. Dia sudah cukup mendapatkan ejekan juga penghinaan dari mereka.“Dasar cewek kampungan kurang ajar. Berani sekali kamu menamparku?” Naik pitam Jessy dan dia tidak terima ditampar oleh Rena.Dengan emosi yang tersulit dan dia juga merespon kembali tamparan Rena dengan membalasnya. Rena pun tidak kalah tinggal diam, ketika ditampar lagi, dia membalasnya.Hingga emosi mereka benar-benar meluap. Semua barang juga tas yang dipegang berserakan di lantai.Sekarang kedua tangan Rena maupun Jessy sudah berada di kepala. Mereka sedang aduk tarik menarik rambut.Aku membekap mulutk

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Pembawa Sial

    “Meski saya jomblo, selera saya ga seburuk itu, Nona!” sahut Billy sedikit kecut, dia hanya melirik dari spion seperti gak ada saringan sama sekali saat berbicara.Dia langsung menolak mentah-mentah niat baikkuAku melihat situasi sedikit tidak sesuai dengan harapan.“Xoxoxo, ingat Billy, karma itu nyata loh. Nanti kamu kena batunya sendiri,” celetukku sedikit menyumpahi.Billy tidak menggubris ucapan dan tetap fokus pada menyetir.“Kami turun di sini saja,” kataku dan sepertinya Renata pun gak keberatan.“Disini? Kamu yakin? Ini masih cukup jauh dari kampus,” Axel yang melihat keluar jendela, karena aku minta berhenti di salah satu taman.“Ga apa, kami mau ngobrol dulu dan aku mau lanjut makan!” kataku sambil menunjukkan box kue yang aku bawa tadi.Axel terlihat tidak rela, tapi dia tidak bisa menolak keinginanku.“Hati-hati, setelah kuliah langsung kabarin aku. Aku akan menjemputmu,” Axel berpesan saat aku membuka pintu mobilnya. Dan mobil melesat pergi.“Jadi, rumor yang tersebar d

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Mak Comblang

    “Lalu? Apa ini?! Aku kan hanya bilang, kau temani dia, bukan kau makan bersama dengannya,” cetus Axel.Ini sudah jelas kalau dia sedang terbakar cemburu.“Ti–tidak, Tuan, mana berani saya seperti itu. Itu … itu …,” Billy menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung menjelang dengan serba-salah.“Aku yang menyuruhnya. Bukannya kamu sedang sibuk dengan wanita mu,” sahutku tidak kalah sewot.“Kau?!”“Apa? Mau marah? Kalau mau marah, marah saja padaku. Aku kan bilang, aku kelaparan dan belum sarapan. Aku pikir kamu mau menemaniku, tapi apa coba? Kamu malah mengusirku!” Axel hanya mengeluarkan satu kata, aku membalasnya dengan sikap lebih posesif darinya.Aku berdiri dihadapannya sambil berkacak pinggang. Aku juga kesal karena Axel tidak langsung memberikan penjelasan padaku.Billy hanya memalingkan wajah, pura-pura tidak mendengar saat aku sedang beradu argumen dengan tuannya.Axel menghela napas sebelum melanjutkan ucapan, “Dia, Carol, maksudku, Carolina Herrera, rekan bisnis ku. Aku

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tercyduk

    “Kamu yang siapa? Seenaknya menyambut pacar orang! Memangnya kamu pikir senyuman kamu itu bagus!” cetusku sewot dan gak mau kalah.Aku ga bisa mengingat apapun tentang kejadian ini. Karena semua kejadian yang aku alami aku merubahnya. Jadi, ini merupakan hal baru bagiku.Di kehidupan lalu, wanita itu gak pernah ada. Karena memang aku gak sedekat itu dengan Axel.Tapi, karena di kehidupan ini aku memilih Axel. Tantangan baru harus aku perjuangkan. Dia adalah seorang Axel Witsel Witzlem.“Pa–pacar? Cih percaya diri sekali kamu?! Sejak kapan Axel Ku punya pacar,” cibir wanita itu lalu melayangkan tatapan pada Axel, “Siapa wanita jelek ini, seenaknya saja ngaku-ngaku pacarmu?!” si wanita tadi pun gak mau kalah denganku melirik pada Axel.Dia berperilaku sama dengan diriku. Mengejek balik.“Dia memegang pacarku. Aku gak ngaku-ngaku. Kamu tanya saja,” jawabku semakin ketus, tapi anehnya Axel masih saja diam.Hih, kok Axel diam sih? Apa dia gak peduli denganku. Kenapa dia gak mau membelaku s

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Persaingan

    “Sudahlah, aku sudah bosan memerankan peran pelayan dan majikan. Aku mau posisiku kembali. Dan, itu sudah sepantasnya kan?” Lanjut ucapanku semakin tajam pada Minna.“Tapi, Kak … aku sama sekali gak pernah berma–...,”“Nona Regina, tas anda. Sepertinya, ponsel Anda terus berbunyi,” kata Markus menyela bicara dan berada diantara kami.Mau tidak mau Minna menghentikan ucapannya.“Uhm, baiklah, aku lelah. Energiku terkuras begitu saja untuk hal yang sepele. Ingatkan mereka lagi Markus. Apa yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan uang. Semuanya gak gratis lagi. Kalau mereka mau makan, suruh mereka bekerja lebih dulu,” pesanku lebih sarkas lagi gak peduli kalau mereka semakin merutukiku dengan kebencian.“Baik Nona, saya akan pastikan semua berjalan dengan kemauan Nona,” kata Markus menjawab dengan jelas.Martha dan Minna sudah seperti menggali lubangnya sendiri. Niatnya, mengusir Lusi yang dianggap sebagai batu sandungan mereka, tapi keputusan yang aku ambil diluar dugaan mereka.“Dan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status