Share

Bab 466

Beberapa hari kemudian, Kaisar meminta Alfred untuk tinggal setelah selesai rapat.

Alih-alih menangani surat laporan yang sudah menumpuk, Kaisar menyuruh Bimo memasang papan go. Sudah lama dia tidak bermain go bersama Alfred.

Alfred menyematkan ujung jubah ke ikat pinggang dan duduk. "Setiap hari membaca dokumen, kepalaku benar-benar pusing. Terima kasih Kakak membolehkanku untuk bolos hari ini."

Kaisar mengernyit karena melihat gerakan Alfred. "Kenapa kamu masih seperti di militer? Kasar sekali! Sekarang kamu adalah Kepala Kejaksaan Agung, pejabat pemerintah bintang dua. Kamu harus jaga sikap."

"Buat apa jaga sikap di depan kakakku?" Alfred tersenyum lugas.

"Kamu juga begini di depan istrimu?" Kaisar perlahan menempatkan bidak putih dengan jari-jemarinya yang ramping.

Alfred memegang bidak hitam, seperti matanya yang gelap dan tidak terbaca. "Di depan istriku, tentu saja lebih bebas."

Kaisar menatap Alfred dan tersenyum. "Dengar-dengar, di perayaan ulang tahun Bibi, ada yang ingin men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status