Share

Bab 465

Setelah Nyonya Falensia berpamitan, Nyonya Kartika buru-buru datang ke aula paviliun.

Di sana, hanya ada Intan yang minum teh sambil merenung. Nyonya Kartika bertanya, "Katanya Nyonya Falensia datang? Aku buru-buru ke sini untuk mengobrol dengannya."

Intan beranjak dari kursi dan memberi salam. "Ibu, Nyonya Falensia baru saja pergi."

"Sudah pergi?" Nyonya Kartika terengah-engah dan duduk. "Bukannya dia mau mengobrol denganku?"

Nyonya Kartika sedikit kecewa. Dia mengira Nyonya Falensia datang mencarinya.

Nyonya Kartika sangat iri pada Putri Agung yang sering dikunjungi oleh nyonya-nyonya pejabat.

"Nyonya Falensia cari Ibu, tapi dengar Ibu belum bangun, Nyonya Falensia jadi tidak enak hati dan pergi dulu." Dari ekspresinya, Intan tahu apa yang dipikirkan oleh Nyonya Kartika.

Pikiran ibu mertuanya ini terlalu mudah ditebak.

"Mabuk sesaat malah jadi masalah." Nyonya Kartika teringat akan putranya yang marah besar tadi malam, lalu melirik Intan dengan waswas. "Tadi malam, Alfred tidak melak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rakel
Othor, tambah 20 bab hehe. Kurang terus rasanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status