Share

Bab 447

Selir Deswita duduk, lalu tersenyum dan berujar, "Kalau soal itu, Nyonya Besar Vivian-lah yang teberkati."

Nyonya Besar Vivian tersenyum. "Semua orang di sini adalah orang teberkati. Selir Deswita teberkati, Nyonya Kartika juga. Nyonya Kartika punya menantu yang soleh, Raja Aldiso pun telah mencetak prestasi perang yang amat besar. Semua itu adalah berkah."

Ucapan Nyonya Besar Vivian langsung membuat hati Nyonya Kartika terasa nyaman. Orang lansia memang bijak.

Satu ucapan saja sudah membuat orang sangat nyaman.

Seketika, Nyonya Kartika tersenyum. "Aku malah berharap Alfred bisa menikmati hidup di ibu kota seperti Raja Alberto, punya istri dan selir-selir, juga punya anak. Tidak seperti anakku yang selalu sibuk itu. Terkadang lihat dia sibuk dari pagi dan pulang larut malam, hatiku benar-benar perih."

Selir Deswita tersenyum seraya berkata, "Itu artinya Alfred kompeten."

Kemudian, Selir Deswita menggendong cucu laki-lakinya dan menciumnya. Anak gemuk itu memeluk leher Selir Deswita dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status