Share

Bab 120

Intan, Marsila, dan teman-temannya sedang mengitari api unggun kecil. Intan merapatkan bibirnya yang kering. "Apa buktinya dia berada di Pasukan Lonis yang kabur?"

"Tidak ada, tapi saat perang dimulai, dia pergi mengejar pasukan tentara Biromo dan belum kembali."

Marsila menyeletuk dengan cuek, "Kalau begitu, cari di antara mayat-mayat di kota, lihat ada dia atau tidak."

"Dia tidak akan mati." Kemarahan menyala di mata Rudi. "Jangan mengutuknya! Sebagai sesama Pasukan Aldiso, bagaimana bisa kamu mengutuk teman seperjuanganmu?"

Marsila membalikkan telapak tangan dan mendengkus. "Perang sudah selesai, aku tidak mau jadi tentara lagi. Jangan katakan dia adalah teman seperjuanganku, dia tidak pantas."

Rudi marah sampai tidak ingin berbicara dengan Marsila lagi. Dia menoleh pada Intan seraya berkata dengan serius, "Akulah yang bersalah padamu, itu tidak ada hubungannya dengan Linda. Kalau tentara lain yang ditangkap, apa kamu akan pergi menyelamatkannya?"

Intan bertanya balik, "Kalau tentar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status