Share

Bab 122

Api unggun makin redup, maka Intan menambah beberapa batang kayu bakar. Api segera melahap kayu bakar dan memercikkan api. Hal itu menimbulkan bayangan di depan mata Intan. Saat dia pulang dari Kediaman Jenderal ke rumahnya, dia melihat tumpukan mayat dan genangan darah di mana-mana.

Rasa sakit yang dahsyat kembali menyerang Intan sehingga membuatnya sulit untuk bernapas.

Intan juga berharap Linda mati. Namun, kematian Linda bukan pembalasan dendam yang paling memuaskan.

Sanji pasti sepemikiran dengannya.

Jadi, Intan berpikir Sanji tidak akan membunuh Linda begitu saja. Alasan mengapa Panglima menyuruhnya memimpin tentara untuk menunggu di sana mungkin karena Sanji telah mengirim utusan untuk menyampaikan pesan pada Panglima.

Sebelumnya, Panglima mengatakan dia memiliki pengintai di Kota Glasier. Mungkin Panglima juga memiliki pengintai di Norao.

Panglima ingin mereka menunggu di sana, begitu pula Sanji.

Pada tengah malam, mereka sudah lelah, mengantuk, dan lapar. Mereka tidak kedingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status