Share

26. Elang Sistoyo (2)

"Kamu sudah datang? Kamu sudah makan malam belum? Mau makan bareng nggak?" Aruna memberondong Ganindra dengan berbagai macam pertanyaan begitu pria itu masuk ke dalam Penthouse.

Namun, Ganindra hanya menoleh sekilas melalui sudut matanya sebelum kemudian melanjutkan langkah menuju kamar tidur utama. Suara yang sempat terbentuk di dalam Penthouse mewah tapi dingin itu kembali tenggelam. Hanya menyisakan keheningan kikuk.

Aruna yang perutnya sudah keroncong sejak tadi pun menyeret langkahnya dengan gontai menuju dapur. Seharusnya dia tidak perlu sok-sokan menunggu Ganindra pulang dengan dalih mau makan bersama. Apa yang bisa diharapkan dari pria yang membangun tembok begitu tinggi di antara mereka itu?

"Jangan buru-buru, Aruna. Santai saja," bisik Aruna menghibur diri sendiri seraya terus memasak mie. Makan malam yang akan dia santap sebagai pengganjal perut untuk malam ini.

"Tinggal seatap dengan Ganindra benar-benar tidak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status