Share

chapter 86

Malam itu, Nisa menikmati malam dengan duduk di taman hotel. Bukannya dia ingin mencari kebahagiaan, namun dia tidak ingin memperlihatkan kesedihannya di depan ayah dan putranya.

Dia merenungi semua peristiwa yang terjadi, yang selalu menjadi penghalang kebahagiaannya dalam membangun rumahtangga. Nisa menghela napas berat berulang-ulang.

Tak jauh dari tempat Nisa, duduk seorang pria bertubuh atletis, berkulit putih berhidung mancung. Pria yang didampingi seorang pria di sisinya itu, selalu memandang ke arah Nisa. Dari awal kehadiran Nisa, dia selalu seperti itu.

"Mengapa Tuan tidak menghampirinya?" tanya pria di sampingnya.

"Biarkan saja, aku ingin melihat bagaimana dia menghapus kesedihannya!"

Kedua pria itu terus memandang Nisa, sambil sesekali menghembuskan asap rokok dari bibir tebalnya.

**

Di dalam kamar yang telah didesain menjadi kamar pengantin, walaupun ini adalah malam kedua bagi pasangan itu, namun Indra dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status