Share

chapter 84

"Ayah, kita pulang sekarang ya?" ujar Nisa pelan.

"Iya nak, untuk apa lagi kita di sini, bukankah sekarang sudah jelas semuanya!" balas pak Faisal sambil meminta perawat menjalankan kursi rodanya.

"Nisa.. tunggu Nis!" seru Indra sambil meraih tangan Nisa.

"Stop.... jangan pernah kamu menyentuhku! Aku gak sudi disentuh orang pengecut seperti kamu!" sambar Nisa.

"Nisa...maafkan aku, Nis! Kumohon jangan pergi, Nis!" seru Indra tak menyerah.

"Maaf Indra...! Aku bukan malaikat yang mudah memaafkan kesalahan, tapi sebagai wanita, aku juga tidak mau jika ada wanita lain yang menderita karena keegoisanku!"

"Menikahlah dengan Dinda, lupakan aku dan segala impian kita!" ucap Nisa tak sanggup menyembunyikan kesedihannya.

Dengan langkah gontai, Nisa berjalan di belakang ayahnya bersama putranya.

Melihat kepergian Nisa, hancur sudah harapan Indra. Ia terduduk di lantai, menangis.

Dinda bangkit, ia berjalan mengham
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status