Share

chapter 39

Arman duduk di kursi kebesarannya, dari tadi dia hanya membolak-balikkan kertas yang ada di depannya. Tak ada niat untuk menandatangani, apalagi membaca berkas laporan itu.

Arman begitu pusing memikirkan apa yang harus dia lakukan, untuk bisa membuat Nisa kembali padanya.

"Huft.....!" Kembali Arman menghembuskan napas kasarnya, hal yang dari tadi berulang kali ia lakukan.

"Apa yang harus aku lakukan?" Pertanyaan itu terlintas di pikirannya, namun tak satupun jawaban yang terlintas.

"Sayaaang....! Kamu merindukan aku, ya?" ucap Sherly yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu.

Kebiasaan Sherly yang biasanya selalu dibiarkan

Arman , namun tidak untuk kali ini.

"Apa kamu gak bisa mengetuk pintu sebelum masuk?" tanya Arman tak suka.

"Apaan sih, Mas? Biasanya juga kamu gak pernah mempermasalahkan, kok!" jawab Sherly cemberut.

"Bisa nggak kalau aku ngomong itu, jangan dibantah!" ucap Arman setengah membentak.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status