Share

Bab 101

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-21 02:26:28

Bertapa bahagianya Ayunda karena hari ini telah resmi bercerai dengan Erwin.

Setelah berjuang cukup lama akhirnya dirinya berhasil mendapatkan kemenangan.

"Akhirnya aku nggak ada ikatan pernikahan dengan Erwin lagi," ucapnya pada Tere.

Setiap hal yang terjadi padanya Tere lah orang yang juga mengetahui tentang dirinya.

Sebab persahabatan mereka seperti saudara, meskipun Tere adalah bagian dari keluarga Erwin.

Tapi jangan lupa ternyata Tere hanya anak angkat saja.

Namun, Ayunda tak pernah membahasnya sebab tak ingin membuka luka Tere lebih dalam.

"Sepertinya kalian sedang bahagia?" tebak Yusuf yang baru tiba di kantor dan melihat ada Ayunda dan Tere yang berada di ruangannya.

"Iya, akhirnya aku resmi jadi janda," celetuk Ayunda.

"Kamu ini ada-ada aja, memangnya tidak bersedih setelah bercerai?" tanya Yusuf diiringi dengan tawa kecil.

"Terdengar konyol, tapi menjadi janda itu lebih baik daripada terus menjalani rumah tangga dengan orang yang tidak tepat," jawab Ayund
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 102

    "Minggir, aku mau turun!" pekik Ayunda. Kemudian dia pun melihat jam dinding, karena dia tak bisa berlama-lama di sana. Ini jam kerja, tujuannya ke sana untuk memperingati David tapi malah seperti ini. "Yunda, Kakak kangen banget sama kamu," ucap David sambil bergerak ingin memeluk Ayunda. "Apa sih?! Aku nggak mau! Hargai aku dong!" kata Ayunda. David pun mundur selangkah karena tidak ingin Ayunda lebih marah. "Kalau mau peluk, peluk istri mu!" "Sudah aku katakan kami sudah bercerai, ya tapi kami masih tinggal satu rumah karena dia sudah seperti keluarga untuk kami," terang David. "Gila, otak mu tidak waras!" "Biarkan saja.""Gila!" "Kamu kerja sama Kakak aja gimana?" David pun mulai menawarkan pekerjaan untuk Ayunda. Semetara Ayunda tidak akan tertarik dengan tawaran David. "Terserah kamu mau gaji berapa, aku kasih cek kosong kamu bisa isi sendiri," lanjut David. Ayunda pun tersenyum mendengar penawaran David. Membuat David pun merasa bahagia karena bisa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 1

    "Bisa-bisanya kamu selingkuh sama sahabatku, Erwin!” seru Ayunda dengan suara cukup keras. Hati istri mana yang tidak sakit melihat sendiri dengan mata kepalanya saat sang suami tengah bermesraan dengan sahabatnya sendiri di kantor? Tubuh Ayunda bahkan sampai gemetaran karena tidak menyangka akan menyaksikan sendiri hal kotor ini. Dia pikir kedekatan keduanya selama ini sebatas sekretaris dan atasan saja. Siapa sangka, keduanya berkhianat? Di sisi lain, Erwin tampak tidak merasa bersalah. Pria itu bahkan menatap Ayunda sinis. "Cukup Ayunda! Nggak usah teriak-teriak!" ucap pria itu dengan suara pelan, tetapi penuh penekanan. Ayunda sontak tertawa kehilangan akal. "Aku udah berusaha jadi istri yang baik buat kamu, tapi apa yang kamu lakukan ke aku?" kecewa wanita itu. "Alah! Nggak usah mendramatisir keadaan, Ayunda atau kamu mau semua orang tahu bahwa anak itu adalah anak haram, hah?!" ucap Erwin sambil menunjuk perut buncit Ayunda, “kamu wanita murahan yang bahkan tak t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 2

    Beberapa bulan lalu … keadaan Ayunda sedang tidak baik-baik saja. Gadis itu mabuk berat setelah merayakan hari ulang tahun salah satu sahabatnya di sebuah apartemen.Sepertinya, ada yang sengaja menukar koktail tanpa alkohol miliknya dengan minuman yang seharusnya tak ia minum."Ayunda…." Samar-samar, ia merasakan David–sahabat dan asisten kakaknya itu–sedang menepuk-nepuk pipinya.Pria itu memang ditugaskan untuk menjemputnya malam ini. Tentu, dia tak menolak karena Ayunda dan dirinya diam-diam menjalin hubungan.Ya, mereka terpaksa menyembunyikannya karena David terlahir dari keluarga sederhana, sementara keluarga Ayunda mencari calon menantu yang setara. Meski demikian, Ayunda berjanji akan membuka rahasia itu setelah lulus S2 di tahun depan!"Kak David, kok ganteng banget sih?" ucap Ayunda tanpa sadar. Tubuhnya yang panas seolah mendamba sentuhan David yang tampak terkesiap.Untungnya, pria itu berhasil mengendalikan diri.Setelah memastikan tidak ada yang melihat seperti apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 3

    "Itu, Kak. Soalnya Yunda kesulitan buat thesis, Ayunda kan biasanya dibantuin Kak David, atau Kakak aja yang bantuin?" ucap Ayunda memberi alibi dengan cepat. Mendengar itu, kecurigaan Zidan pun lenyap. "Kerjain aja sendiri! Oh iya, kalau David, dia pulang ke rumah orang tuanya. Mungkin dia mau dijodohkan dengan pilihan Ibunya," jawab Zidan. "Dijodohkan?" kaget Ayunda sambil berusaha untuk terlihat tetap baik-baik saja. "Iya, sudah lama dia itu dijodohkan. Bahkan, dari kecil kayanya deh sama anak sahabat Ibunya. Tunangan sejak kecil pokoknya," kata Zidan lagi. Deg! Ayunda pun kehabisan kata-kata saat mendengar apa yang dikatakan oleh Kakaknya. Tanpa bersuara lagi, dia pun segera pergi dari sana. Sementara Zidan hanya menatap punggung Ayunda dengan santai karena adiknya itu memang datang dan pergi sesukanya selama ini. Sayangnya, pria itu tak tahu ada rasa yang berkecamuk di dada Ayunda saat ini. Bertapa runtuhnya dunia Ayunda karena mendengar ucapan sang Kakak yang tidak men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 4

    Ayunda kembali terkesiap kala menyadari tatapan David begitu dingin padanya.Kini keduanya tampak sangat asing, padahal dulunya pernah saling mencinta dan tak jarang bergenggaman tangan dengan erat. Bahkan, ucapannya juga terdengar kasar dan asing di telinga wanita itu….. Jauh berbeda dengan yang dulu. Tapi, apa yang dapat Ayunda harapkan dari suami orang? Ayunda tersenyum getir. Namun, tiba-tiba ada gerakan dari dalam perutnya membuat Ayunda terkesiap. Mata David juga tertuju pada perut Ayunda. Akan tetapi, seperti ada kebencian terhadap apa yang dia lihat saat ini.David mengepalkan tangannya menahan rasa bencinya. "Terima kasih, aku permisi," ucap Ayunda memilih tak peduli. Dicopotnya selang infus di tangannya dengan terburu-buru. Ada setitik darah yang keluar, tapi tidak masalah. Sebab, itu tidak seberapa dibandingkan luka di hati yang terpaksa wanita itu sembunyikan dari semua orang, termasuk David. Brugh! Ayunda perlahan turun dari atas ranjang. Namun, seoran

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 5

    "David?" Dirga, ayah dari Zidan dan Ayunda, yang telah lama tidak bertemu dengan David seketika memanggilnya. Akhirnya pria itu pun tidak bisa pergi begitu saja. "Tuan Dirga," sapanya ramah. "Ayo, masuk! Kenapa hanya duduk diam di dalam mobil? Kamu pasti mau ketemu Zidan, kan?" tebak pria paruh baya itu akrab. Dia tahu seperti apa kedekatan antara anaknya dan David. Meskipun David pernah menjadi asisten anaknya, tapi mereka sudah bersahabat sejak lama. Bahkan, sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Hal ini membuat David semakin kesulitan untuk menolak. Berjalan beriringan, keduanya pun masuk, sampai David tak sengaja melihat bingkai foto pernikahan Ayunda dan Erwin dipajang di ruang tamu…. Sejenak, pria itu bahkan mematung karenanya. "Itu adalah foto pernikahan Ayunda, kamu tidak lupa seperti apa bocah itu membuatmu sibuk karena ulahnya yang bermacam-macam?" seloroh Dirga yang tak tahu pergulatan batin David saat ini. Seketika itu juga David pun tersenyum tipis–mencoba me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 6

    Ayunda kini menuju meja makan. Perutnya sudah sangat lapar karena ternyata sejak pagi tadi belum makan sama sekali. Hanya saja, ia terkejut menemukan Erwin sudah kembali. Bahkan, David juga ikut makan malam bersama! "Yunda, duduk. Malam ini kita akan makan malam dengan tamu istimewa," ucap Wina. Ayunda pun hanya bisa mengangguk pelan menurut pada ucapan ibunya itu. Dia memilih duduk di samping Erwin dan berhadapan dengan David. "Ayunda, isi piring suamimu," ucap Wina lagi mengingatkan Ayunda akan kewajibannya sebagai istri. Ayunda kembali menganggukkan kepalanya sambil bergerak untuk mengisi piring Erwin. Isi pikirannya terlalu banyak, hingga dia tidak bisa melakukan apapun tanpa diperintahkan. "Entah kapan kita dilayani istri, ya?" keluh Zidan. "Semoga kalian juga segera nyusul, kemudian punya anak. Tidak sabar menunggu hari kelahiran calon cucu dari Ayunda dan Erwin," ucap Wina sambil tersenyum pada sang anak. Deg! Jantung Ayunda seketika berdetak lebih k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 7

    "Kalian?" Ayunda terkesiap melihat wajah Erwin, dia semakin bingung harus bagaimana. Hal yang dia takutkan akhirnya terjadi, Erwin memergoki dirinya dan David berada di dalam kamar. Sementara David terlihat santai saja, membuat Ayunda merasa bingung dengan sikap pria itu. "Erwin, aku tidak tahu kenapa dia ada di sini," terang Ayunda berusaha untuk menjelaskan pada Erwin. Karena itu adalah kenyataan sebenarnya. Lalu Erwin pun menatapnya dengan penuh intimidasi, membuat keadaan semakin sengit. "Pergi dari sini!" geram Ayunda karena David masih saja berdiri di sana tanpa bergerak sama sekali. Apa lagi mencoba untuk menjelaskan pada Erwin tentang apa yang sebenarnya terjadi, rasanya tidak mungkin. Lihat saja bukannya segera pergi David justru kembali bertanya padanya. "Tadi kamu meminta ku untuk masuk ke sini, sekarang mengusir ku?" tanya David seakan tak percaya. Ayunda pun syok mendengar ucapan David, dia pun menatap wajah Erwin sambil menggelengkan kepalanya. "K

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 102

    "Minggir, aku mau turun!" pekik Ayunda. Kemudian dia pun melihat jam dinding, karena dia tak bisa berlama-lama di sana. Ini jam kerja, tujuannya ke sana untuk memperingati David tapi malah seperti ini. "Yunda, Kakak kangen banget sama kamu," ucap David sambil bergerak ingin memeluk Ayunda. "Apa sih?! Aku nggak mau! Hargai aku dong!" kata Ayunda. David pun mundur selangkah karena tidak ingin Ayunda lebih marah. "Kalau mau peluk, peluk istri mu!" "Sudah aku katakan kami sudah bercerai, ya tapi kami masih tinggal satu rumah karena dia sudah seperti keluarga untuk kami," terang David. "Gila, otak mu tidak waras!" "Biarkan saja.""Gila!" "Kamu kerja sama Kakak aja gimana?" David pun mulai menawarkan pekerjaan untuk Ayunda. Semetara Ayunda tidak akan tertarik dengan tawaran David. "Terserah kamu mau gaji berapa, aku kasih cek kosong kamu bisa isi sendiri," lanjut David. Ayunda pun tersenyum mendengar penawaran David. Membuat David pun merasa bahagia karena bisa

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 101

    Bertapa bahagianya Ayunda karena hari ini telah resmi bercerai dengan Erwin. Setelah berjuang cukup lama akhirnya dirinya berhasil mendapatkan kemenangan. "Akhirnya aku nggak ada ikatan pernikahan dengan Erwin lagi," ucapnya pada Tere. Setiap hal yang terjadi padanya Tere lah orang yang juga mengetahui tentang dirinya. Sebab persahabatan mereka seperti saudara, meskipun Tere adalah bagian dari keluarga Erwin. Tapi jangan lupa ternyata Tere hanya anak angkat saja. Namun, Ayunda tak pernah membahasnya sebab tak ingin membuka luka Tere lebih dalam. "Sepertinya kalian sedang bahagia?" tebak Yusuf yang baru tiba di kantor dan melihat ada Ayunda dan Tere yang berada di ruangannya. "Iya, akhirnya aku resmi jadi janda," celetuk Ayunda. "Kamu ini ada-ada aja, memangnya tidak bersedih setelah bercerai?" tanya Yusuf diiringi dengan tawa kecil. "Terdengar konyol, tapi menjadi janda itu lebih baik daripada terus menjalani rumah tangga dengan orang yang tidak tepat," jawab Ayund

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 100

    Setelah kembali ke rumah Adel pun menemui David yang tengah berada di ruang kerjanya. "Kau tahu apa yang hari ini aku lakukan?" tanyanya sambil duduk di sofa. David pun menatapnya tapi tak ada pertanyaan sama sekali. Apa yang bisa membuatnya tertarik untuk berbicara selain Ayunda? Konyol. "Hari ini aku ikut Mama arisan dan kau tahu siapa yang aku temui di sana?" tanya Adel lagi. "Hem," jawab David. David masih menunggu inti dari cerita yang akan disampaikan padanya. "Ayunda!" papar Adel. Benar saja, David pun langsung menatapnya penuh dengan rasa penasaran. Ada apa dengan Ayunda? Ada banyak pertanyaan yang akan dia utarakan jika memang benar tentang Ayunda. Satu nama yang langsung membuatnya menjadi seperti orang gila. Padahal wanita tersebut tidak melakukan apapun di sana. "Ayunda?" tanyanya dengan serius. Adel pun mengangguk membenarkan, "Aku baru tahu ternyata dia adalah calon istri bos nya," kata Adel lagi. David pun mengangkat sebelah alisnya mende

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 99

    "Buat adik?!" gerutu Ayunda tak kuasa menahan rasa kesalnya.Saat itu ponsel Ayunda pun kembali berbunyi. Ayunda pun langsung saja menjawabnya bahkan tanpa melihat siapa yang menghubunginya.Karena dia tahu itu pasti David, pria aneh, gila dan sangat merusak hari-harinya sudah mulai terasa indah ini. "Hey, sudah aku katakan jangan lagi hubungi aku! Kamu punya telinga atau tidak?!" pekiknya. Yusuf yang sebelumnya meletakkan ponsel pada telinga mendadak menjauhkannya. Suara Ayunda benar-benar sangat memekakkan telinganya. "Aku benci sama kamu, jangan pernah lagi hubungi aku! Jangan pernah hubungi aku!" Ayunda sampai mengulang-ulang kembali apa yang dia katakan. Benar-benar sangat menjengkelkan sekali apa yang dilakukan oleh David menurutnya sangat keterlaluan.Ini bukan manis tapi pahit! "Hey, ini aku," kata Yusuf. Ayunda pun dibuat syok setelah mendengar suara siapa yang ada diseberang sana. Kemudian matanya semakin melebar karena mengetahui Yusuf lah yang menghubungi

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 98

    Setelah beberapa hari tidak bekerja akhirnya Ayunda pun kembali bekerja, dia juga cukup merindukan sahabatnya Tere. Segera dia menuju ruangan sekretaris. "Hay," sapanya pada Tere. "Maaf ya kemarin aku nggak jenguk Ken, kamu tahukan keluarga kamu pada benci sama aku sejak kamu dan Kak Erwin cerai, aku cuma nggak mau memperkeruh keadaan," ucap Tere penuh penyesalan. "Aku ngerti kok, makanya aku langsung ke sini buat ketemu kamu," balas Ayunda. Kemudian keduanya pun saling berpelukan dengan sangat erat. Keduanya tampak masih begitu akrab, tidak ada yang ingin mengakhiri persahabatan ini karena keduanya sama-sama saling menghargai. Ting! Terdengar suara ponsel Ayunda berdering, dia pun melihat nomor tanpa nama. Tetapi dia tetap saja membuka pesan tersebut "Siapa ya?" tanyanya sambil mengambil ponselnya dari dalam tasnya. "Mungkin si, Bos," tebak Tere. "Iya mungkin sih, soalnya tadi malam aku udah bilang kalau hari ini aku bakal masuk kerja," jawab Ayunda yang diang

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 97

    "Ayunda, maafkan aku," ucap David terus-menerus. Semetara Ayunda sudah semakin takut jika saja Wina memutar gagang pintu, pintu yang tidak terkunci pasti akan langsung terbuka. Tidak. "Kamu kok ngeyel banget sih? Aku bilang pergi!" Sudah dua kali David masuk ke kamarnya diam-diam, entah bagaimana caranya Ayunda juga tidak tahu. Atau mungkin David memiliki kelebihan sebagai maling yang suka masuk ke rumah atau kamar orang lain diam-diam. Entahlah yang jelas Ayunda semakin pusing berhadapan dengan David, kesabaran serasa semakin diuji. "Ayunda," mohon David tidak ada hentinya. Dia tidak peduli jika pun Wina memergoki dirinya di sana. Dihajar juga tidak masalah, karena yang menjadi masalahnya saat ini adalah mendapatkan maaf dari Ayunda. Apapun akan dia lakukan. Katanya saja dia terlalu gila, tidak masalah karena seluruh cintanya sudah habis dia berikan pada Ayunda. "Ya ampun," gumam Ayunda semakin panik. Saat itu gagang pintu pun bergerak, artinya Wina mulai memuta

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 96

    "Hay," sapa David. Ayunda pun terkesiap melihat wajah David di hadapannya. Dia tidak mengerti mengapa bisa ada David di dalam kamarnya. Untung saja dia tidak sedang berganti pakaian, bayangkan saja bertapa malunya jika sampai terjadi. Tapi David sudah dua kali melakukan ini, dia masuk ke dalam kamar secara diam-diam entah bagaimana bisa. "Kenapa kamu berani sekali masuk ke kamar ku?!" tanyanya. "Kenapa tidak?" tanya David kembali. "Bagaimana jika ada yang melihat?!" tanya Ayunda lagi. Ayunda mengepalkan kedua tangannya menahan amarah yang begitu luar biasa. Rasanya sulit untuk bisa mengendalikan kesabaran diri jika sudah seperti ini. "Paling kita di nikahin," jawab David dengan santainya. Tapi Ayunda yang tidak merasa senang dengan jawaban David. "Keluar!" usir Ayunda sambil menunjuk arah pintu, "kamu ke sini cuman melihat Ken kan? Jika sudah melihatnya segera pulang!" "Enggak, sebenarnya aku juga pengen ketemu kamu," terang David. "Pergi nggak!" pekik Ayun

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 95

    Akhirnya setelah beberapa hari berada di rumah sakit baby Ken sudah diijinkan untuk dibawa pulang ke rumah. Tentunya Ayunda merasa sangat lega, berharap setelah ini anaknya tak akan sakit lagi. Apa lagi sampai dirawat di rumah sakit, bayi sekecil itu harus merasakan perawatan yang cukup serius. Rasanya sangat memprihatikan. Saat Ayunda sedang sibuk memandikan anaknya tiba-tiba saja seorang pembantu mengatakan bahwa ada David dan ibunya datang. "Non, ada Tuan David dan ibunya di depan, saya bingung. Mau disuruh masuk atau bagaimana," kata pembantu tersebut karena mengetahui hubungan antara kedua keluarga ini tidak baik-baik saja. Namun, tiba-tiba saja Wina menyela pembicaraan saat Ayunda akan berbicara. "Suruh saja mereka masuk," kata Wina. "Baik, Bu." Ayunda pun menatap wajah sang ibu penuh tanya. Dia bingung kenapa bisa mengijinkan David dan Mamanya masuk. Biasa Wina akan sangat murka meskipun hanya mendengar nama David disebutkan. Jika hanya Hera tidak masala

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 94

    "Jadi, yang hampir menabrak Mama itu adalah Lisa?" Wina pun semakin dibuat syok. Bagaimana tidak, dirinya telah begitu yakin David adalah pelakunya, tapi ternyata orang lain. Orang yang tak pernah dia sangka akan melakukan hal tersebut. Lagipula kenapa bisa Lisa melakukan hal tersebut, setahunya Ayunda begitu akrab dengan Lisa. "Tadi pagi Lisa datang ke rumah, Ma. Dia marah-marah karena alasan yang menurut Yunda nggak jelas," kata Ayunda lagi. "Tapi, Mama udah terlanjur menuduh David yang merencanakan semuanya, ternyata David yang nolongin Mama," ucap Wina lagi dengan perasaan malu. "Mama, di tolongin David?" "Iya. Tadi kakinya sampai diperban gitu." "Ada-ada saja," gerutu Ayunda. Saat itu ponselnya kembali berbunyi dan masih dari orang yang sama. Ayunda pun langsung menjawabnya dan berkata. "Aku tidak bisa melakukan apapun, silahkan hubungi langsung orang yang telah kau tabrak!" Setelah mengatakan itu Ayunda pun memutuskan panggilan sepihak. Sepertinya Ayund

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status