Share

Bab 54

Aku berusaha menahan getar tubuh saat memasukan ponsel ke dalam tas. Bertindak sealami mungkin agar tidak terlihat ketakutan. Jaraknya denganku hanya tinggal sejengkal. Varo sudah bersiap duduk di kursi sebrang meja. Degup jantung terus bertalu tidak bisa diam karena aku merasa sangat ketakutan. Bagaimana jika dia mengetahui penyamaranku? Semua rencana yang sudah kami susun akan gagal seketika.

“Mbak Nia.” Rani berjalan ke arahku sambil melambaikan tangan. Membuat Varo yang sudah bersiap duduk beranjak pergi. Mereka saling berpapasan seolah tidak ada yang akan terjadi.

Rani memeluk tubuhku erat. Ternyata dia juga gemetar karena rencana kami hampir saja gagal. Aku menghela nafas dalam. Meredakan rasa tegang yang sempat melanda. Begitu juga dengan Rani. Varo berjalan menjauh lalu duduk di meja yang ada di samping kami. Rani melepaskan pelukannya lalu duduk di tempat yang akan di jangkau Varo sebelumnya.

“Padahal kita hanya beberapa hari tidak bertemu, tetapi seperti sudah lama saja. Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status