Share

Bab 56

“Nggak masalah Pak.” Aku menyalami tangannya yang terasa kasar dan kapalan. Gurat wajah tuanya menandakan kerja keras. Berbeda dengan terakhir kali kami bertemu enam tahun lalu. Saat aku meminta Bapak untuk menjadi wali nikah. Bapak masih terlihat bugar. Wajahnya juga tidak selelah ini.

Anak-anak dengan anteng bermain mainan baru yang dibawakan Bapak. Dua boneka dengan warna yang berbeda. Boneka pertama berwarna merah dan muda boneka kedua berwarna ungu. Mereka lalu membawanya masuk ke kamar utama. Meninggalkan kami bertiga di ruangan ini. Rani duduk di sampingku tanpa bertanya apapun.

“Perkenalkan Ran, dia Bapakku dan Hanin..” Aku memperkenalkan mereka setelah beberapa detik hening.

Rani bangkit sejenak lalu menyalkami tangan Bapak. Pandangannya lalu beralih padaku. “Kalau begitu aku ijin masuk kamar ya Mbak.”

“Iya.” Aku mengangguk. Menatapn punggung Rani yang hilang di balik pintu menuju ruang tengah.

Suasana terasa hening sesaat setelah kepergian Rani. Bapak menyesap teh hangat yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status