Kesucian Anita hilang lenyap dalam sekejap kala dia terjebak dalam kesalahpahaman dengan Samuel Ravelio, pewaris keluarga Ravelio, keluarga terkaya di kota. "Kau adalah Anna, istri bodohku! Bukan Anita atau siapapun! Sekarang terima hukuman karena sudah meninggalkanku demi pecundang itu!" Samuel kira, Anita Serly adalah Anna Bella, wanita yang meninggalkannya dalam pernikahan demi kekasihnya. "Aku bukan istrimu!" Sekuat tenaga Anita menyadarkan Samuel kalau dia bukan Anna. Tapi semua sia-sia. Samuel tidak mempercayainya. Hanya ada kesedihan dirasakan Anita dalam dendam salah sasaran ini. Ketika Samuel tahu kenyataan sebenarnya, Anita sudah pergi. Pergi jauh dari kehidupan Samuel dengan membawa bayi Samuel yang ada di rahim Anita. Samuel menyelesal. Akankah pria itu memiliki kesempatan memperbaiki semuanya? Cover: Pixels.
Lihat lebih banyakSamuel mengangkat Anita ala bridal style, dia melihat perempuan yang sedang tidur itu. Ini hal yang membuatnya mencintai sosok Anna, Anna selalu menggantungkan hidupnya kepada Samuel. Sebenarnya, perasaan dibutuhkan bukan hanya dirasakan Samuel tapi semua lelaki. Perempuan yang membutuhkan apapun seperti sandaran membuat lelaki merasa ada di hidup sang perempuan. Andai Samuel tahu, Anna digendongnya bukanlah Anna.Setelah sampai ke kamar, Samuel meletakkan Anita di pinggir ranjang dan mengecup keningnya, tapi Samuel tertarik melakukan hal sama pada bibir perempuan itu, jadi dia mengecup bibir Anita yang membuatnya semakin ketagihan.‘Eemm, manis!’ teriak Samuel dalam hatinya. Dia semakin menyukai bibir beraroma daging rendang itu. Sentuhan demi sentuhan berlanjut, kini Samuel membuka pakaian Anita dan mengecup bagian yang paling disukainya, dada.‘‘Emhh.’’ Sentuhan Samuel membuat Anita terus melenguh, bibir berair lelaki itu terus menyerang setiap titik sensitif Anita.Dalam tidurnya
‘‘Kita bisa menambahkan kentang supaya kentang itu sendiri yang menyeimbangkan garam berlebih dalam masakan,’’ jelas Anita berkata dengan sangat lembut. Tidak ada kemarahan terpancar di wajah wanita itu.Koki jelas tahu kentang dapat membantu, tapi ketakutan menguasai ruang jiwanya sehingga tidak dapat berpikir dengan baik.Setengah jam lebih berlalu, dan Anita baru menyelesaikan masakannya. Dituangkannya rendang yang panas itu ke dalam wadah bersih dan hendak membawakannya ke ruang tempat Samuel dan pria yang … jelas tidak dikenalnya.Namun, tangannya terasa dicekal, ‘‘Kenapa?’’ tanya Anita penasaran.Koki bersimpuh di kaki Anita dan berkata, ‘‘Nona. Saya mohon, nona jangan mengadukan masalah ini ke tuan Samuel 'ya. Saya masih memerlukan pekerjaan ini.’’Anita mengerutkan kening lantaran bingung dengan arah pembicaraan sang Koki. ‘‘Maksud kamu seperti apa sih? Aku tidak mengerti. Lagipun, kenapa kamu sampai bersimpuh seperti ini? Aku jadi tidak enak,’’ ucap Anita.‘‘Ten-tentang garam
Kembali pada Anita, dia kembali masak di bawah kompor listrik. Memasak rendang kesukaan Samuel. Ia tahu makanan kesukaan Samuel karena teringat kejadian pagi tadi. Seusai bersiap–siap hendak ke kantor, Samuel menyempatkan diri sarapan. Tapi dia melihat hidangan pagi berupa roti dengan selai kacang di dalamnya.Samuel yang tidak suka menu pagi ini meminta pelayan menghidangkan rendang buatan Anita yang semalam bahkan tidak dimakan sama sekali oleh Anita atau Samuel.Seusai rendang dibuatkan di atas meja, Samuel bahkan meminta Anita menyiapkan piringnya. Kemudian Samuel memakannya dengan rakus dan menyisakan tiga lembar roti tawar yang seharusnya menjadi sarapan Samuel pagi ini.‘‘Apa rendangnya sudah siap nona?’’ tanya pelayan yang mengurus permasakan. Anita baru saja tersadar dari lamunanya tapi beruntung dapat mendengar pertanyaan itu tanpa menyalahartikan. ‘‘Dagingnya belum masak sepenuhnya. Aku baru saja merebusnya.’’‘‘Apa, nona bisa mengajariku cara me
Anita sudah menunggu Samuel di waktu yang sama yaitu jam setengah enam sore. Tapi lelaki itu tidak datang hingga lewat pukul tujuh Anita menunggu.‘‘Dia tidak pulang ke rumah?’’ gumam Anita kesal. Di saat seperti ini, Samuel malah tidak hadir. Padahal Anita hanya ingin membicarakan tentang keinginannya untuk merubah peraturan yang ditetapkan. Mengingat statusnya yang adalah Istri pria kaya seperti Samuel, Anita harap ia memiliki wewenang yang sama seperti lelaki itu.Sedangkan di sisi lain.Samuel baru pulang dari rapat di luar kota. Sekarang dia sedang di mobil, dan hendak pulang ke rumah.Di mobil yang sama, ada Jeff. Mereka sedang meminum teh dari toko teh terdekat. Mobil yang mereka miliki adalah mobil Tesla, jadi mereka tidak terlalu tegang saat berkendara.‘‘Jeff,’’ panggil Samuel.‘‘Hem ya, tuan?’’ jawab Jeff sambil melepas cangkir teh dari bibirnya.‘‘Ternyata aku salah.’’‘‘Salah apanya tuan?’’ kening Jeff mengerut.‘‘Ternyata dia Anna, b
Malam ini Samuel tidak menyentuh Anita. Dia hanya mencium kening Anita sebelum tidur dan memeluknya di bawah selimut. Samuel sangat menyukai aroma tubuh Anita yang harum. Aroma bekas rendang Ayam yang menggoda untuk disantap. Sayangnya Anita bukan makanan. Dan untung saja Samuel sudah makan sebelum makan bersama Anita. Jadi dia tidak terlalu tergoda untuk ‘memakan’ Anita.Pagi harinya Anita bangun lebih awal. Dia melihat Samuel saat pertama kali membuka mata. Pelukan Samuel sangat hangat, tapi tangan besar itu sangat berat.Anita berusaha melepaskan pelukan Samuel. Ia harus ke toilet, rasanya tidak tahan lagi.‘‘Sam, Samuel,’’ bisik Anita.Perlahan Samuel membuka matanya, yang pertama dilihat lelaki dewasa itu adalah wajah Anita yang memerah. Samuel tanpa sadar tersenyum dan mencium kening Anita.‘‘Selamat pagi,’’ bisiknya. Samuel kira, Anita membangunkannya hanya untuk mengatakan selamat pagi di pagi hari yang indah ini.‘‘Pag–gi,’’jawab Anita. Kakinya melilit di sana, berusaha mence
Untung Anita bukan tripikal orang yang suka mengumpat bahkan bersikap tak terpuji seperti melempar apapun yang ada di tangannya jika terkejut. Tubuh Anita hanya bergetar sebentar dan Anita menarik hembuskan nafas teratur untuk mengembalikan fokusnya.‘‘Setengah jam lagi,’’ jawab Anita dengan suara teramat lembut.‘‘Tapi aku sudah lapar.’’‘Kenapa tidak kamu makan saja apa yang ada di atas meja?!’ batin Anita kesal.‘‘Kamu tunggu lah sebentar lagi. Semua bumbunya belum matang ini. Apa kamu mau makan ayam setengah matang? Tidak 'kan?’’ Samuel menggeleng dari belakang. Dia mulai menjahili Anita dengan mengecup pipi Anita dan perlakuan itu turun hingga ke leher. Sebuah gigitan kecil ditolehkan pada leher Anita yang penuh keringat. Anita sendiri tentu risih.‘‘Apa kamu tidak aneh menggigit leherku seperti itu? Aku lagi keringatan loh,’’ peringatan keras Anita yang tidak ingin Samuel mengganggunya. Untung saja masakan di depannya dimasak dengan direbus, bukan goreng. Kalau tidak, Anita tid
‘‘Bibirmu terlalu manis,’’ kata Samuel tanpa sadar saat dia sudah melepas ciumannya. Anita yang masih di pangkuan Samuel kesal, lagi-lagi dirinya dipermainkan. Namun membantah hanya membuatnya berakhir disetubuhi hingga tak sadarkan diri.Samuel yang sadar dia telah mengungkapkan isi hatinya terpaksa menurunkan Anita dan menyuruhnya kembali mengerjakan tugas yang diberikannya.‘‘Buatkan aku makanan,’’ titah Samuel dengan dingin.Anita menyanggupi kata Samuel. Tanpa menunggu lama piring berisi makanan itu sudah ada di hadapan Samuel.‘‘Aku tidak suka ini.’’‘‘Eh?’’ Anita menatap Samuel dengan aneh, ‘‘Kenapa?’’ tanya Anita penasaran. ‘‘Kapan kau suka mencampur semua makanan jadi satu?!’’ Samuel tampak marah.Sontak Anita terdiam, dia bingung mau jawab apa. Tapi satu hal yang pasti, dia bukan Anna. Tentu saja dia tidak tahu kebiasaan pria yang bahkan tidak pernah ditemuinya itu.‘‘Maaf.’’ Anita mengambil piring Samuel dan menggantinya dengan piring miliknya yan
Entah sudah berapa tetes air mata dikeluarkannya selama di tempat ini. Hingga terbesit sesuatu dalam benaknya. ‘‘Apa jangan-jangan, aku sudah mati?!’’ Namun ingatan Anita mengatakan, ‘‘Bukankah orang mati tidak memiliki rasa sakit?’’ Untuk itu, Anita tidak jadi berpikir dia sudah mati, ‘‘Orang mati 'kan tidak bernafas atau …, apakah ini semacam hukuman?!’’ pikir Anita kala membayangkan betapa buruknya pria itu memperlakukannya. Ia merasa putus asa tinggal di sini. Tapi untuk ketiga kalinya, perempuan itu kembali menyangkal, ‘‘Dalam pelajaran Agama tidak pernah diberitakan ada hukuman seaneh ini. Aku pasti masih hidup, itu artinya aku hanya sial, dibawa orang ke kandang macan untuk dijadikan budak di atas ranjang olehnya.’’Anita pernah mendengar tentang budak di atas ranjang, dia yang tidak sedikitpun berpikir hal itu akan terjadi padanya, pernah menertawakan cerita teman ‘sesadnya’ yang selalu berbicara tentang hal ekstrem berbau hubungan ranjang. Tapi sekarang Anita tahu betapa terke
Samuel terdiam sebentar. Berpikir sejenak sebelum akhirnya dia kembali berbicara, ‘‘Kalau menurutku, itu cukup sepadan. Apalagi dia sudah membuat aku depresi selama sebulan lebih.’’‘Tapi dia bukan Istri Anda tuan muda!’ Ingin sekali Jeff mengatakan kenyataan sebenarnya. Tapi dia tidak memiliki keberanian. Ada banyak pertimbangan dalam hatinya jika dia jujur. Termasuk, Samuel yang kecewa akan mencobloskannya ke penjara atau mungkin, akan membunuhnya.‘‘Memangnya, menurutmu apa hukuman yang sepadan untuknya?’’ Samuel yang memiliki mood baik kembali bertanya.‘‘E–’’ Jeff yang melamun, kembali sadar karena Samuel sudah bicara. Namun, Dia tidak terlalu mendengar jelas pertanyaan pria di sampingnya itu.‘‘Anna adalah istriku, Jeff. Melakukan apapun sesukaku, sepertinya bukan masalah,’’ lanjut Samuel.Jeff meremas tangannya. Ketakutan dan rasa bersalah membuatnya tidak memiliki pikiran jernih saat ini.Samuel melihat Jeff ‘‘Kenapa kamu diam? Kurasa, kau yang mengajakku bicara.’’Jeff menarik
‘‘Heh. Ternyata kau sudah bangun, Penghianat!’’Anita mengerutkan kening bingung kala mendengar suara pria yang agaknya sedang berbicara padanya. Matanya perlahan terbuka karena penasaran. Tetapi ia hanya menemukan kegelapan di depannya.‘‘Siapa kamu?’’ Anita mencoba berbicara pada seseorang yang tidak tau entah berada di mana itu. Meski perasaannya tidak enak, dan ketakutan mulai mengisi ruang hatinya.Sedetik, dua detik, tiga detik.Anita tidak kunjung menemukan jawaban. Hingga terdengar suara derap langkah kaki seseorang yang menggunakan sepatu. Persekian detik, suara itu semakin mendekat, dan membuat Anita penasaran. Sebenarnya, dia ada di mana dan kenapa bisa ada di sini.Saat mulai melihat tubuh seorang pria berjas hitam dalam jarak pandangnya, Anita semakin penasaran. Cahaya redup hanya menyorotinya dari atas.‘‘Sia–siapa kamu?’’ tanya Anita memasang mode siaga. Tangan, kaki, dan lehernya diikat. Saat ini dia dalam posisi berdiri.‘‘Kamu tanya aku siapa?’’ terdengar suara berbic...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen