แชร์

Bab 5 Hari Pernikahan

ผู้เขียน: Lukalama
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-07-08 09:23:00

Langit pagi ini begitu cerah, awan-awan menggumpal di langit yang bewarna biru, burung-burung melompat kesana kemari bernyanyi memberikan semangat untuk gadis yang sedang gundah gulana, duduk diatas ranjang tempat tidur, memandangi teras rumahnya melalu jendela kamar.

Tiara nampak kurang semangat ketika bangun pagi ini, padahal ini adalah hari pernikahannya, beberapa kali menghela nafas, memikirkan pernikahannya yang akan terjadi enam jam lagi kedepan. Dirinya akan segera mengucapkan janji sehidup semati dihadapan Tuhan dan para tamu undangan.

"Tiara sayang...~" ujar Yanti, pagi ini menghampiri putrinya dengan mata berkaca-kaca.

"Mama..~" seru Tiara dengan suara parau, ternyata ia sedang menangis.

Yanti pun ikut meneteskan air mata. Nanti malam, putrinya tidak akan pulang ke rumah, ia akan tinggal di rumah suaminya mulai besok.

"Jangan menangis Tiara sayang, ini hari pernikahanmu.., kita tidak akan berpisah lama nak, setelah kamu menikah, kita masih bisa bertemu sayang, kamu juga masih bisa berkunjung ke rumah ini." ujar sang bunda, sambil memeluk erat Tiara dan mengusap-usap kepalanya dengan lembut.

"Hiks..hiks..huhuhu...mama." Tiara menangis tersedu-sedu.

"Hapus air matamu, ayo cuci muka dulu, penata rias pengantin sudah datang, selesaikan acara pernikahanmu dengan baik." Perintah Yanti mengingatkan.

"Iya ma.." Tiara mengangguk, dan berusaha menghentikan tangisannya.

Bukan rasa takut yang sedang Tiara rasakan pagi ini, bukan juga rasa gugup menjalani malam pengantin. Tapi ia sedih karena tidak akan lagi tinggal di rumah sederhana ini, rumah yang penuh kehangatan dan kasih sayang dari kedua orangtuanya, itulah yang akan selalu Tiara rindukan saat tinggal di rumah suaminya nanti.

Gedung pernikahan.

Enam jam telah berlalu, kedua mempelai berdiri berhadapan-hadapan di depan altar. Mereka akan segera mengucapkan janji pernikahan.

"Engkau Sagara Mahendra, apakah bersedia menerima Tiara Renata sebagai istrimu, tulang rusukmu, sampai maut memisahkan kalian."

"Ya.. saya bersedia." ucap Sagara dengan lantang.

"Engkau Tiara Renata apakah bersedia menerima Sagara Mahendra sebagai suamimu, kepala keluarga dan tetap setia padanya sampai maut memisahkan kalian."

"Ya saya bersedia." jawab Tiara sambil tersenyum malu-malu, hatinya sedang berdebar-debar. Hari ini penampilan suaminya sangatlah tampan dan menawan.

"Silahkan mencium istrimu..." ucap sang pemuka agama, mempersilakan kedua mempelai menunjukkan rasa kebahagiaan mereka di depan para tamu undangan.

Tanpa ragu Sagara langsung mencondongkan tubuhnya, lalu mengecup bibir istrinya.

.

"Cups...~."

.

"Kyaa....~." Hati Tiara bergetar. Ciuman pertama mereka dilakukan diatas altar. Perasaan Tiara tidak lagi bersedih seperti saat ia bangun tidur tadi pagi. Saat sudah make up dan mengenakan gaun pengantin, suasana hatinya jadi berubah, tiba-tiba begitu merasa bahagia, mungkin ini yang namanya kebahagiaan dihari pernikahan. Walaupun ada rasa sedih karena harus berpisah dengan keluarga tercinta, namun ada bahagia yang meluap-luap karena sudah menemukan pasangan hidup.

Setelah kedua mempelai mengucap janji, para tamu undangan langsung naik ke atas panggung memberikan selamat kepada kedua mempelai dan para orangtua mereka.

"Tiara bestie...~ happy wedding." sapa Hana memberikan pelukan pada sahabatnya.

"Thanks you Hana.." ujar Tiara dengan wajah yang memancarkan kebahagiaan.

"Cie~ udah jadi istri kilat sekarang ye.." sapa Reny memeluk erat.

"Hiks...Tiara~, kita bakalan kangen banget nih sama lu..." sapa Sonya memeluk erat Tiara.

"Tenang bestie, kita pasti masih bisa ketemuan kumpul-kumpul kayak biasa kok~." ujar Tiara dengan riang gembira.

"Pfftt..." Mendengar ungkapan itu, Sagara tidak bisa menahan tawa.

Reny, Sonya, dan Hana. Ketiganya adalah teman baik Tiara sejak SMA hingga sekarang.

"Congrats ya Tiara semoga pernikahan kalian bahagia." Rangga mantan Stella waktu SMA juga datang hadir di hari pernikahannya.

"Terimakasih Rangga kamu sudah mau hadir." ujar Tiara, walaupun sudah mantan, tapi mereka masih berteman baik sampai sekarang.

Sagara suami Tiara begitu tampan mempesona, ia selalu tersenyum ramah kepada siapa saja, kepada keluarga Tiara yang hadir dan juga kepada para teman-teman Tiara. Selama acara resepsi berlangsung, Tiara terus memandangi wajah tampan suaminya, ia merasa sangat amat beruntung bisa memiliki suami yang ganteng dan kaya raya, walaupun umur Sagara sudah 30 tahun, sepuluh tahun lebih tua darinya.

.

.

"Gak nyangka deh si Tiara tiba-tiba bisa dapat suami sesempurna kayak gitu..." Hana merasa iri pada temannya.

"Udah ganteng, tajir kaya melintir..., aku juga mau punya suami kayak gitu, gak perlu kerja urus rumah aja, hihihi~." Reny tertawa cekikikan.

"Jujur gua kaget, mereka pacaran cuma 3 bulan langsung nikah, dulu Tiara pacaran sama Rangga setahun malah putus." celetuk Sonya.

Rangga adalah mantan pacar Tiara saat masih SMA hingga lulus. Semuanya diawali dari pertemanan saat di kelas satu SMA. Namun Rangga baru meminta Tiara jadi pacarnya saat mereka duduk di kelas tiga SMA. Setelah menjalani masa berpacaran selama setahun. Ibu Rangga menyuruhnya putus, ia tidak suka pada keluarga Tiara yang sederhana, kedua orangtuanya hanya mengelola rumah makan kecil. Sedangkan Rangga telah mengambil kuliah kedokteran, ibunya merasa Tiara yang hanya lulusan SMA tidak pantas bersanding dengan Rangga yang akan menjadi seorang Dokter setelah lulus nanti.

Sebuah kenangan yang menyakitkan, kedua sejoli yang saling mencintai harus dipisahkan karena status pendidikan. Kini Rangga hanya bisa menghela nafas panjang, saat melihat mantan kekasihnya bersanding dengan pria lain diatas pelaminan.

"Semangat ya bro...." Bobby memberikan semangat pada Rangga yang sedang terlihat sedih. Bobby teman baik Rangga juga turut diundang oleh Tiara

Walaupun Tiara dan Rangga sudah lama putus mereka tetap berhubungan baik sebagai seorang teman.

"Kamu wanita yang sangat beruntung Tiara..." gumam Rangga lirih, ia menatap sendu pada wanita yang masih ia cintai sampai sekarang. Hari ini wanita itu begitu cantik, wajahnya berseri-seri bahagia, dalam balutan gaun pengantin yang mewah. Pesta pernikahan Tiara diadakan sangat megah ribuan tamu diundang, ditambah wajah suaminya yang begitu tampan dan murah senyum, kehidupan pernikahan Tiara pasti akan sangat sempurna.

.

.

Pesta pernikahan telah usai, semua tamu telah pulang, sanak keluarga dari pihak Tiara pun sudah berpamitan kepada orangtua Tiara dan kedua mempelai.

Grace sang ibu mertua amat baik hati, mengurus semua acara pernikahan yang megah ini, juga memesannya kamar hotel untuk orangtua Tiara dan keluarga yang datang dari luar kota.

"Nak..., kalian bisa beristirahat sekarang, sisanya biar ibu yang urus." ujar Grace, menyuruh pengantin baru untuk segera naik ke kamar pengantin mereka.

Sagara langsung menggandeng tangan Tiara, "Ayo Honey kita naik ke kamar pengantin kita." ujarnya dengan lembut.

Wajah Tiara langsung merah padam, ia sudah tahu apa yang akan mereka lakukan di malam pengantin ini. "Aku ingat...!! aku masih ingat kok sama yang mama ajarkan kemarin malam."

Disaat mereka berdua sedang menunggu lift turun, tiba-tiba seorang pria paruh baya beserta orang-orang yang berpakaian hitam di belakangnya, menghampiri mereka. Wajah pria asing itu mirip dengan Sagara.

"Tega sekali kamu tidak mengundangku." pria itu terkekeh dan menatap sinis kepada Sagara.

Sagara menoleh dan mengerutkan hening pada pria itu. "Halo ayah..., maaf tapi acara pernikahanku telah selesai." ujar Sagara dengan tatapan dingin.

Tiara nampak kebingungan oleh kedatangan pria asing ini. Yang ia tahu ayah mertuanya bukanlah pria ini, namun Sagara memanggilnya dengan sebutan ayah.

"Hmm..., mas dia siapa...?" Tiara coba bertanya.

Sebelum menjawab Sagara menghela nafas panjang. "Maafkan aku Honey..., dia adalah ayah kandungku yang sebenarnya. Yang kemarin kamu temui sampai dengan bersanding dengan ibuku di panggung perkawinan, adalah ayah tiriku. Ibuku sudah lama bercerai dengan ayah kandungku." jawab Sagara dengan wajah yang terlihat sendu.

Tiara sangat terkejut mengetahui fakta yang sebenarnya tentang situasi keluarga Sagara, namun ia tidak berani bertanya lebih lanjut.

"Hei...., kalian jangan diam saja, anak muda jaman sekarang benar-benar tidak sopan, apa kalian tidak mau menyapaku yang jauh-jauh datang kesini." kekeh pria itu.

Tiara menunduk takut, ayah mertua yang baru ia temui punya aura yang menakutkan, membuat bulu kuduk Tiara berdiri. Berbeda jauh dengan Fernando si ayah tiri Sagara, dia murah senyum dan sangat ramah.

Bersambung.......

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 6 Panasnya Malam Pertama

    Khusus pembaca (18+)...!!!...Dalam suasana malam yang sunyi, ditemani lampu ruangan yang remang-remang. Kedua insan yang baru dipersatukan dalam ikatan pernikahan, saling bercumbu diatas ranjang.Kedua mata mereka saling tertutup, tangan Sagara meraba-raba tubuh wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya. Ciumannya semakin menuntut dan memaksa, tubuh Tiara bergidik saat merasakan lidah suaminya menyelusup masuk menelusuri setiap ruang di rongga mulut Tiara. Dengan tidak sabar Sagara mengangkat tubuh istrinya keatas pangkuan, sambil masih beradu lidah. Perlahan-lahan ia menurunkan resleting gaun pengantin istrinya hingga jatuh meluncur ke pinggang. "Ah mas....!!" Tiara bergidik, saat kedua jemari besar itu, mulai meremas benda kenyal miliknya. Benar-benar pengalaman pertama bagi Tiara. Susana kamar di malam pengantin begitu mendukung. Saat memasuki kamar, Tiara melihat banyak kelopak mawar merah yang bertaburan di atas ranjang hingga ke karpet lantai, ditambahkan sepasang handu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-08
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 7 Kehidupan Baru Tiara

    Seminggu Kemudian. Tiara dan Sagara baru saja pulang dari bulan madu mereka di kota Paris. Kepulangan mereka di bandara sudah di sambut oleh supir pribadi Sagara. "Ada kejutan lagi untukmu honey..." bisiknya. Tiara mengulum senyum, tidak sabar ingin segera melihat kejutan apa lagi dari suaminya. Setelah menikah dengan Sagara, Tiara serasa sedang memasuki dunia baru. Tiba-tiba saja melihat banyak angka nol di tabungan miliknya. Belum lagi dibelikan banyak perhiasan, baju, sepatu, dan tas branded. benar-benar sebuah mimpi yang telah menjadi nyata, tidak pernah Tiara bayangkan hidupnya akan seindah mimpi. Setelah satu jam perjalanan. Mereka sampai di suatu bangunan rumah yang mewah dan megah. Tiara sungguh takjub melihatnya. "Ini istana apa rumah...!!" Pagar besi yang tinggi dan kokoh tiba-tiba otomatis terbuka begitu. Saat mobil melaju masuk ke dalam. Dua orang security gerbang memberikan hormat pada Sagara. Tiara langsung merasa takjub. Tidak membayangkan kalau suami

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-08
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 8 Mimpi Buruk Telah Datang

    Tiara sungguh tidak menyangka, suaminya Sagara, yang ia kenal sebagai pria yang lembut dan penyayang. Telah tega bertindak kasar dan kejam terhadapnya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Tiara di sakiti baik secara fisik dan mental. Ayah Tiara saja tidak pernah menarik rambut atau menampar pipi putri. Sangat miris, Tiara harus mengalami kdrt yang bertubi-tubi dari suami yang ia cintai. Laki-laki yang seharusnya menjadi tempat bersandar dan berlindung bagi Tiara.."Hikss....huhuhu...." isak tangis Tiara tidak kunjung berhenti, Alferd sudah berusaha mencegah tindakan brutal Sagara terhadap istrinya. Namun ia terlalu tua dan ringkih untuk melindungi seorang wanita.Entah ada masalah apa sehingga Sagara pulang dalam keadaan marah dan mengamuk. Tiara hanya bisa pasrah terduduk di lantai yang dingin. Tangan kanannya memegangi pipi yang merah. Rambut yang tadinya sudah ia tata dengan rapi dan baik untuk makan malam, malah ditarik dan dibuat menjadi berantakan. Tangan lebar yang biasa diguna

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-26
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 9 Nasihat

    NI NU NI NU NI NU NI NU...!!Mobil ambulance melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol dalam kota Jakarta. Sirine ambulance terus dibunyikan sambil menerobos hujan deras di malam yang dingin."Hentikan pendarahannya dulu!" ucap seorang dokter pada petugas medis yang mendampinginya bertugas. Tiara terbaring tidak sadarkan diri. Alat pernapasan sudah di pasang untuk menyelamatkan nyawanya. Tapi darah segar terus keluar mengalir dari samping leher yang terluka cukup dalam karena tusukan benda tajam."Dia masih selamat, karena bukan organ dalam yang tertusuk, Tapi pendarahannya cukup banyak." celetuk dokter, terus berusaha menghentikan darah yang mengalir keluar dari leher Tiara.Tragedi berdarah telah terjadi saat makan malam, Tiara hendak menusukkan pisau tepat di tengah lehernya. Sagara menghardik, melompat menerjang tubuh sang istri hingga keduanya terjatuh di lantai yang dingin. Pisau itu memang tetap menusuk dan melukai leher Tiara. Namun bukan di tempat yang rawan...Disisi la

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-30
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 10 Merangkai Kembali

    Tiga hari Tiara dirawat di rumah sakit, hingga kondisinya kian membaik. Selama masa pemulihan, Sagara terus mendampingi istrinya. Menjaga dan memperhatikan Tiara sepanjang waktu, namun kondisi mental Tiara belum benar-benar pulih sepenuhnya. Tiara sering kali melemparkan piring saat Sagara memberinya makan. Tiara menjadi seperti orang yang penuh ketakutan, jemarinya sering bergetar saat memegang alat makan. Setelah menjalani perawatan selama dua minggu, Sagara dan Tiara akhirnya menerima konseling pernikahan, keduanya sama-sama mulai memperbaiki Kembali hubungan suami istri yang sudah retak selama tiga bulan sebelumnya. Konseling terus dilakukan secara rutin, terutama untuk Sagara yang harus lebih bisa mengendalikan amarah dan pikiran negatif yang seringkali muncul dalam benaknya. Alfred memberikan kesempatan kedua pada Sagara. Ia sudah lama menganggap Sagara layaknya seperti anak kandung. Alfred menutup mulutnya rapat-rapat, jangan sampai nyonya besar Grace tahu soal masalah rumah

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-08-01
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 11 Cinta Atau Bodoh

    Kendaraan roda dua milik Yanti, sampai di persimpangan kios kecil yang menjual aneka bahan masakan. Kedatangan anak dan menantunya yang tiba-tiba, membuat Yanti keluar sore-sore, ingin menyiapkan hidangan spesial, terutama kepada menantunya yang seorang anak keluarga konglomerat. "Eh ada bu Yanti,,,,,tumben sore-sore keluar rumah buat belanja sayur." ujar salah satu emak-emak yang sudah lama menjadi tetangganya. "Halo bu Dian,,,, iya nih. Kebetulan anak sama mantu saya tiba-tiba datang ke rumah, jadi harus masak yang banyak deh." seru Yanti dengan wajah berseri-seri, ia sangat bersemangat mau menjamu menantunya dengan masakannya yang spesial. "Ooh ya,,,,,menantu konglomerat mu, mau bertamu ke gubuk kecilmu!!" Dian nampak tercengang. Kemudian menggoyangkan tangan kanannya, sembari memamerkan gelang dan cincin emas yang baru dibelikan suami. Yanti pun jadi mengerenyitkan dahi saat melihat gerakan tangan Bu Dian, 'Oh. ceritanya dia mau balas dendam gara-gara kemarin aku pakai ta

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-08-03
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 12 Rutinitas Pagi

    'Kukuruyukkkk!!'Pagi subuh telah tiba, suara ayam berkokok membuat Tiara terbangun dari tidurnya, suara ayam yang ia rindukan di suasana pagi-pagi buta. Rumah orangtuanya masih terletak di pinggiran kota Jakarta, suasananya masih asri, masih banyak pepohonan dan perkebunan. Rata-rata tetangganya memiliki pekarangan rumah yang cukup luas, jadi beberapa dari mereka memelihara ayam.Berbeda jauh dengan suasana istana milik suami, tiap pagi tidak ada suara ayam berkokok. Sebagai nyonya rumah pun, Tiara tidak tahu menahu siapa tetangganya. Bahkan melihat mereka saja tidak pernah.Sambil memikirkan itu semua, Tiara membuka perlahan kedua matanya, Samar-samar ia melihat langit-langit kamar tidur kediaman orangtuanya.Sebuah tangan tegas masih mengurungnya. Tiara mau bergerak kesamping namun tidak bisa. Sagara tidur sambil memeluknya. Maklum ukuran tempat tidur saat ini, setengah ranjang king size. Mau tidak mau harus tidur merapat dengan suaminya.Tiara menyingkirkan tangan Sagara. Satu kak

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-08-06
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 13 Ketemu Mantan

    "Rangga! Kamu ngapain pergi kesana!" teriak Dian yang panik, segera mengejar anaknya yang tiba-tiba saja keluar dan berjalan cepat menuju kerumunan ibu-ibu."Aduh! Bahaya! Anak gua bisa jadi bahan gunjingan tetangga!" gumam Dian, namun tidak berani menyusul putranya..."Sudah ya tante, kami ijin pamit, mau beli sarapan." Tiara pamit, menggandeng tangan suaminya agar segera pergi dari kerumunan para ibu-ibu yang masih ingin berfoto ria."Tiara!"panggil Rangga dari kejauhan, berjalan menghampiri.Sagara langsung melirik ke arah pria muda yang baru saja datang."Rang, Rangga!" Tiara nampak terkejut melihat kedatangan Rangga.Spontan Sagara memicingkan matanya melihat kedatangan Rangga. Ia sangat yakin, pria ini pasti mantan pacar istrinya saat SMA. Wajahnya sama persis dengan album di foto milik istrinya.Dengan nafas tersengal , Rangga berhasil menahan sang mantan. "Ha...ha...halo...Tia." panggilan akrab yang dulu, Rangga berupaya mengatur nafasnya."Rangga, lama tidak jumpa." sapa T

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-08-08

บทล่าสุด

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 118 Akhir Yang Bahagia

    Tut....Tut...Tut....Tut. suara alat rekam jantung di rumah sakit, Roger terbaring lemah di ranjang rumah sakit, untuk bernafas saja butuh tabung oksigen, pelan-pelan ia membuka kelopak matanya, lalu melihat sekeliling. Matanya membulat saat melihat sosok mantan istrinya duduk di sebelah sedang menatapnya sinis, "Ini di rumah sakit!! Apa Anakku sudah di tangkap polisi? Apa yang sebenarnya terjadi?" ucapnya pelan menatap Grace mantan istrinya. "Kamu ini!! Semakin tua malah semakin jahat!! Tega sekali kamu, ingin memenjarakan putramu sendiri, apa kau sudah tidak waras...!! Mau membunuh menantu juga cucumu!!" umpat Grace dengan kemarahan membuncah. Ingin sekali ia mengakhiri kehidupan si tua bangka yang sedang tidak berdaya ini, agar tidak lagi-lagi mengganggu kehidupan pernikahan putranya. "Apa maksudmu! Sagara tidak jadi dipenjara!" ujarnya dengan suara parau. BUGH...!! Grace memukul perutnya dengan keras Tit....tit....tit.....tit....tit!!! Alat rekam jantung langsung b

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 117 Kelahiran Anak Kedua

    Mobil sedan di laju dengan kecepatan tinggi, Alfred berupaya sampai secepatnya mungkin di rumah sakit terdekat. Tiara menggigit bibirnya, mencoba menahan rasa sakit yang semakin intens. "Aaaggh... Sakit sekali." pekik Tiara, berkeringat sangat banyak. Sagara pun panik, ia terus menggenggam erat tangan Tiara. "Tenang, Honey, sebentar lagi akan sampai..." ucap Sagara dengan suara penuh ketegangan, hatinya terus berdebar-debar. Alfred memacu kendaraan menuju rumah sakit dengan hati yang cemas namun penuh harapan. Sepanjang perjalanan, Tiara menggenggam tangan Sagara erat, mencoba mencari kenyamanan dalam sentuhan suaminya. ***** Malam ini, Rangga, tengah menjalani shift malam di rumah sakit. Akhir-akhir ini baik pekerjaan dan hubungan dengan sang istri sedang berjalan dengan baik, Rangga bisa lembur seperti dulu, karena Sonya mulai sering menemani putrinya. Namun tiba-tiba telepon dari ruang perawatan datang. Kring... Kring... Kring... "Dokter Rangga!! Kami membutuhkan

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 116 Rencana Licik Sagara

    "Teganya paman! Kenapa berbuat seperti ini!! dasar penghianat!!" teriak Tiara, saat di bawa paksa oleh paman Alfred untuk masuk ke dalam bangunan istana Roger. "Ssstt... Maafkan paman Tiara, paman terpaksa melakukan ini semua, tolong jangan melawan dan banyak bergerak, ingat kondisi bayi dalam perutmu." ujar Alfred mengingatkan. "Hiks hiks hiks." Tiara terus menangis, berharap sang paman bisa menolong suaminya. Eh!! dirinya malah terjebak, ternyata paman Alfred kembali berpihak pada ayah mertuanya yang bejat, dan itu semua ia lakukan demi harta kekayaan yang dijanjikan oleh Roger. Sangat tidak di sangka-sangka jerat harta kekayaan memang bisa mengubah hati dan pikiran seseorang yang tadinya baik jadi nekad. Sambil menahan Tiara di ruangan lain, Alfred menghela nafas panjang, saat ini Tiara sangat membencinya, namun ya... terpaksa ia lakukan, hanya untuk sementara waktu, kalau bukan karena Sagara yang merancang semua rencana ini, ia tidak akan mau terlibat lagi dengan rencana ja

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 115 Kekejaman Roger

    Kediaman Roger yang bagaikan sebuah istana kerajaan, pilar-pilar menjulang tinggi di sepanjang lorong pintu masuk rumahnya, suasana gelap dan dingin, tidak ada kehangatan di rumah ini. Tuk...tuk...tuk. Suara tongkat Roger, karena kondisi kesehatan yang semakin memburuk kini dirinya harus berjalan dengan menggunakan tongkat. Lalu keempat bodyguard bertubuh besar mengikutinya di belakang, dua diantaranya sedang menggotong tubuh putranya yang masih pingsan. "Beraninya dia mengelabui ku selama ini, dasar anak tidak tahu diuntung!!" pekiknya sembari memasuki sebuah ruangan kamar. Bruk...!! Tubuh Sagara di jatuhkan di lantai, Roger duduk di kursi sambil memandangi putranya dengan perasaan marah, sudah lama ia menahan diri untuk merasakan momen ini, kalau bukan karena Alfred ia tidak akan menahan dirinya. Beberapa saat... Sagara mulai membuka kelopak matanya pelan-pelan, saat kesadarannya kembali, ia mengerejap berkali-kali mencoba menetralkan penglihatannya. Sungguh terkejut

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 114 Sagara di Culik

    Waktu berlalu cepat, kini usia kandungan Tiara mulai memasuki usia 9 bulan, perutnya sudah sangat besar, ia menikmati masa kehamilannya dengan damai bersama suami, satria dan keluarganya. Layaknya sebuah keluarga yang bahagia tanpa ada gangguan. "Halo adik cantikku..., jangan lama-lama di dalam, kamu tidak pegal di dalam sana, pasti sempit kan, lebih baik temani kakakmu main puzzle disini..." celoteh Satria, terus saja berbicara pada adiknya sambil mengelus perut ibunya. "Sabar nak, bulan depan, adikmu baru keluar dari perut mama, sayang." Tiara tertawa geli, gemas sekali melihat tingkah lucu Satria yang penuh semangat menyambut adik perempuannya. "Satia udah gak sabar mama, bosen main sendirian terus, papa juga sibuk kerja, mama juga gak bisa temani Satria main gara-gara dedek bayi masih di dalam perut," keluh Satria, mengerutkan dahi. "Sabar ya Nak, Papa kamu lagi ada proyek besar, kalau kamu bosan kamu kan bisa ajak teman sekolahmu main kesini atau kamu main ke rumah dia, na

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 113 Rasa Pilu

    BUGH...!! BUGH...!! BUGH...!! Sagara dan Rangga saling baku hantam. "Hentikan aduh!!" teriak Tiara yang panik, mau melerai tapi takut, karena dirinya sedang hamil. "Huhuhu, huaa...hiks." Satria menangis sambil memeluk ibunya. Sonya segera mencari petugas hotel, meminta bantuan agar ada yang memisahkan mereka. "Apa sih masalahmu!" kedua tangan Sagara menahan kepalan tangan Rangga yang mau mendarat di wajahnya. Rangga yang tidak menyerah menjatuhkan diri, lalu keduanya berguling-guling di lantai. BUGH!! Kali ini Sagara berhasil menghajar balik Rangga. Rangga terhuyung lalu berusaha berdiri, "Kamu gak pantas, untuknya...!!" teriak Rangga, menatap Sagara dengan penuh kebencian. "Apa hak-mu melarang Tiara rujuk lagi denganku, terimakasih kamu sudah berselingkuh, aku dan Tiara jadi bisa menikah!" umpat Sagara. "Aaagghh!!" teriakkan kekesalan Rangga membuncah, dengan cepat menyerang balik orang yang paling ia benci. "Uugghh...!! Sagara berhasil menangkis pukulan, n

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 112 Ketegangan Malam

    Hanya suara jangkrik yang terdengar dimalam sunyi, tidak ada seorang pun disini, kedua insan terus melangkah bersama dalam suasana yang gelap. Sagara menarik tangan istrinya menuju kolam renang yang gemerlap yang memantulkan cahaya bulan. Segalanya jadi begitu romantis ditemani cahaya bulan dan suara jangkrik. Tidak pakai lama, Tiara menghempaskan bokongnya di kursi malas yang empuk. ia duduk bersandar sambil mengangkat satu kaki hingga seluruh jenjang kakinya yang indah terpampang jelas. Sambil mencondongkan tubuhnya, Tiara tersenyum menggoda, ia menyeringai nakal ke arah suaminya yang dari tadi sedang merasa kegerahan. "Honey, kenapa akhir-akhir ini kamu terus saja menggodaku..." ucap Sagara, ia duduk di samping sang istri sambil merangkul mesra. "Memangnya salah jika aku menggoda suamiku sendiri..." Tiara menaruh kedua lengannya di bahu Sagara, sambil menatap lekat mata biru yang mempesona itu. "Salah..., karena kamu sedang hamil, tapi selalu mencoba memancing sisi liark

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 111 Acara Resepsi Pernikahan

    Acara resepsi pernikahan Bobby diadakan di sebuah taman hotel bintang 5. Pemandangan yang memukau menyambut setiap tamu yang datang. Langit senja yang cerah dan pepohonan hijau di sekitar taman menciptakan suasana yang elegan dan hangat.Suara musik lembut terdengar dari sudut taman, memberikan sentuhan romantis yang semakin memperindah suasana.Meja-meja panjang terhias dengan bunga-bunga segar, menyajikan hidangan lezat yang mengundang selera. Makanan dan minuman pun tersedia dengan limpah.Setiap hidangan terasa istimewa, mulai dari hidangan pembuka yang menggoda, hingga hidangan utama yang memanjakan lidah. Pelayan-pelayan yang ramah menyajikan minuman beraneka rasa, menyempurnakan kebahagiaan malam itu."Reny, Hana..." sapa Sonya pada kedua sahabatnya.Reny, yang duduk di samping Hana, berdiri dan tercengang, tidak percaya akhirnya bisa bertemu Sonya si pelakor.Sosok yang selama ini menjadi topik pembicaraan di antara mereka. Sonya, seorang teman yang tega menusuk dari belakang,

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 110 Ngidam

    Di pagi hari yang cerah, suara gemericik air shower jatuh, Sagara lebih dahulu membersihkan dirinya didalam kamar mandi. Tidak berselang lama, Tiara datang dan ikut bergabung masuk, ia pun memeluk suaminya dari belakang."Mandikan aku Mas." ucapnya dengan nada manja.Tubuh Sagara pun bergetar mendengar permintaan istrinya, semakin hari Tiara semakin bersikap manja padanya, apa mungkin ini karena bawaan si bayi? Pikirnya.Sagara berbalik badan lalu mencium lembut kening sang istri. Ritual mandi bersama pun mereka lakukan seperti biasa, suara de sa ha n dan er ang an bersahut-sahutan memenuhi suasana di hari pagi yang cerah.Setelah puas bersenggama, keduanya berpindah masuk ke bathtub yang sudah terisi dengan air hangat.Sagara memangku sang istri sambil terus menciumi pipi chubby Tiara, lalu kedua tangannya mengelus lembut perut sang istri yang mulai buncit. "Perutmu mulai besar, pay udaramu juga besar..." bisiknya menggoda."Ulahmu Mas, minta susu tiap malam." celetuk Tiara."Hmm, ak

สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status