Home / Pernikahan / Aku Bukan Istrimu Lagi! / Bab 4 Persiapan Pernikahan

Share

Bab 4 Persiapan Pernikahan

Author: Lukalama
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

(Flashback.)

Setelah mendapatkan restu dari kedua orangtua mereka. Sagara yang tidak sabar, langsung mempercepat proses pendaftaran pernikahan mereka ke KUA.

Satu hari telah berlalu, setelah pendaftaran pernikahan mereka, pagi ini Tiara sedang berdandan dengan terburu-buru di meja rias kamarnya, karena Sagara akan segera menjemputnya untuk memilih gaun pengantin, sembilan hari lagi ia akan segera menikah dengan kekasihnya.

"Tiara...~, Sagara sudah datang tuh..." seru Yanti ibu Tiara.

"Mama..., bisa tolong bantu Tiara catok rambut dong.." ujar Tiara yang sedang panik, karena masih berdandan, ia tidak mau mengecewakan calon suaminya.

"Kamu sih...,mama bangunin dari tadi gak mau bangun-bangun.." keluh Yanti, sudah dua jam yang lalu ia membangunkan putrinya, namun tetap saja anak gadisnya membenamkan diri kedalam selimut.

Semalam Tiara kesulitan tidur, karena masih tidak percaya, dirinya akan menikah secepatnya ini. Keraguan Tiara semakin menjadi-jadi, ia merasa kalau pernikahannya dilakukan secara kilat dan terlalu terburu-buru.

"Ma...mama gak ngerasa aneh, kok mas Sagara mau cepat-cepat nikah sama aku, padahal keluarga kita bukan siapa-siapa beda sekali dengan keluarga mas Sagara, rumah orangtuanya saja seperti istana kerajaan..." Tiara merenggut, sambil memandangi dirinya di cermin, dibandingkan wanita lain atau teman-temannya sebayanya, Tiara paling tidak pandai bersolek, dandanannya selalu sederhana, gaya pakaiannya juga casual, sebenarnya apa yang membuat Sagara begitu tertarik dan sangat ingin menikahinya.

"Anggap saja itu keberuntungan hidupmu nak..., toh kita juga sangat butuh dana darinya, mungkin saja orang tua Sagara sangat menginginkan seorang cucu, calon suamimu juga sudah berumur 30 tahun, jadi gak heran dong kalau Sagara dituntut untuk segera punya anak." ujar Yanti menebak-nebak.

"Hmm...iya juga sih." Tiara sependapat dengan ibunya.

"Cekrek..." Tiara keluar dari kamarnya, dengan dandanan yang sudah rapi

Terlihat Sagara sedang duduk santai di ruang tamu sambil sibuk dengan Hp-nya, walaupun dandanan casual tetap saja ia terlihat sangat tampan.

"Ma...maaf sudah membuat kamu lama menunggu.." Tiara merasa tidak enak, karena dirinya telat bangun.

Mata Sagara langsung menatap calon istrinya, walaupun memakai pakaian sederhana dan biasa. Tiara tetap saja terlihat cantik. Apalagi kalau sudah jadi nyonya.

"Gak masalah Honey.. , ayo kita segera berangkat~." ujar Sagara langsung beranjak dari atas sofa.

Mereka berdua berpamitan dahulu ke Yanti, lalu berangkat bersama menuju butik ke ternama.

Sesampainya di butik.

"Coba kamu berputar sedikit ke kanan" ujar Sagara, matanya terus memerhatikan calon istrinya dalam balutan gaun pengantin.

Ini sudah gaun kedelapan, Tiara sangat kelelahan, wajahnya jadi tampak murung.

"Be..begini..." Tiara mencoba berputar pelan-pelan, rok gaun pengantinnya sangat berat, dari tadi ia terkaget-kaget melihat harga gaun-gaun yang ia coba, sangatlah mahal sampai dua digit, Tiara jadi takut kalau-kalau ia tanpa sengaja merusak gaunnya.

"Hmm.., sepertinya ada yang kurang deh." Sagara belum merasa puas melihat penampilan Tiara. "Mba..., bisa tolong ambilkan gaun yang body fit sama bentuk tubuhnya calon istri saya, saya tidak suka rok yang terlalu lebar dan besar, kurang cocok sama calonku." perintah Sagara kepada karyawan butik.

"Baik pak."

"Hah...~." Tiara hanya bisa menghela nafas, sebenarnya ia ingin memilih sendiri namun entah mengapa, calon suaminya tidak mengijinkan. Namun Tiara tidak ingin melawan, toh..., semua biaya pernikahan ini dari Sagara.

Tidak lama, dua mbak pegawai toko datang, membawakan gaun keluaran terbaru, modelnya nampak lebih sederhana dan terbuka daripada gaun-gaun yang sebelumnya, namun harganya amat sangat mahal dibandingkan yang lain.

"Ih...!!" Tiara memekik saat melihat harganya, kulitnya langsung merinding serasa melihat penampakan yang belum pernah ia lihat.

"Prok....prok...prok..." Sagara bertepuk tangan, saat melihat Tiara memakainya gaun yang body fit. Wajah tampannya tersenyum berseri-seri seperti sedang melihat sebuah mahakarya yang indah.

"Yang ini, sangat cocok sama kamu...."

Tiara hanya bisa tersenyum pasrah karena sudah merasa lelah. "Aku gak suka belahan dadanya rendah banget." Saat Tiara melihat cermin, bagian leher pada gaun pengantinnya amat rendah, menunjukan belahan dada yang ingin tumpah, Tiara merasa sangat tidak nyaman memakainya.

Tapi Sagara tidak peduli dan malah cepat-cepat berjalan menuju kasir, sedangkan Tiara ditinggal begitu saja, dalam balutan gaun pengantin, seketika hati Tiara terasa perih, ia merasa kecewa melihat sikap acuh tak acuh calon suaminya.

Setelah memilih cincin, perhiasan dan perlengkapan lainnya. Sagara mengantarkan calon istrinya pulang ke rumah. Ia dengan lembut mencium kening Tiara. Selama berpacaran mereka tidak pernah berciuman, hanya berpegangan tangan dan cium kening. Hal inilah yang mungkin tidak dimiliki pria lain, pikir Tiara.

"Bruk...~." Tiara merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang tamu.

Harusnya ia merasa senang setelah menikah dengan Sagara akan mendapatkan semua fasilitas mewah dari suaminya. Tapi melihat sikap calon suaminya yang suka semaunya sendiri tanpa melibatkan dirinya, membuat Tiara jadi takut menjalani pernikahan dengan seorang Sagara.

"Ooh iya.. Tiara, tadi siang baru saja datang satu kardus undangan pernikahan kalian, kalau ada waktu kamu tuliskan nama-nama teman kamu dan alamat rumah mereka ya, nanti mama dan papa yang akan antarkan undangan nya, kamu fokus saja lakukan persiapan nikah." seru Yanti memecah lamunan Tiara.

"I...iya...ma..." jawab Tiara dengan lesu. Walaupun dalam hatinya ia terus mengeluh, namun ia tidak akan membatalkan pernikahan ini, toh memang keluarganya sedang butuh masalah uang untuk biaya kuliah adiknya yang akan segera lulus sekolah. Kalau masalah sikap Sagara, toh..., Tiara masih bisa bersabar menghadapinya, yang terpenting keluarganya bisa bahagia dan tidak stress lagi karena masalah ekonomi.

Hari demi hari telah berlalu, semua persiapan pernikahan sudah dilakukan secara matang, walaupun tidak mengundang banyak tamu namun acaranya akan diadakan disebuah gedung hotel yang mewah. Seluruh anggota keluarga ayah dan ibunya yang dari luar kota juga akan turut hadir besok.

"Hah...~." Tiara menghela nafas, sambil memandangi langit-langit kamarnya, dua koper dan satu dus barang-barangnya sudah siap untuk dikirim besok ke rumah Sagara.

"Uuhh..." gumam Tiara, ia belum bisa tidur, karena besok sudah hari pernikahannya, ia terus kepikiran dan membayangkannya diusianya yang ke 20 tahun ini, sudah jadi seorang nyonya seorang CEO yang muda dan tampan.

"Hehe..." Tiara terkekeh, mencoba menghibur dirinya, sebentar lagi ia akan hidup enak dan senang-senang dengan uang suaminya setiap hari.

"Tok..tok..tok..tok.." Tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk.

"Iya masuk.."

"Astaga anak gadis, mana boleh duduk kayak gitu, tutup kaki kamu...!!" pekik Yanti berkacak pinggang, saat baru masuk melihat gaya rebahan anak gadisnya yang gak tau malu.

Tiara langsung nurut, ia merapatkan kedua kakinya. "Mama kenapa malam-malam begini datang kemari..??" tanya Tiara, jarang sekali ibunya menemui dirinya tengah malam.

"Mama cuma mau ajarkan kamu itu." ujar Yanti dengan wajah malu-malu.

"Ajarin apa..??"

"Tips and Trik malam pengantin.."

"A a gh..!! mama...!!!" teriak Tiara langsung menutup kedua telinganya.

"Jangan malu-malu begitu dong, sudah jadi tugas kamu melayani suamimu di ranjang, jangan buat suamimu merasa kecewa besok." Titah Yanti pada putrinya.

"Tapi Tiara belum siap ma..., dari kemarin juga gak kepikiran soal itu." keluh Tiara, memang dari kemarin ia hanya sibuk pergi ke salon mempercantik diri.

"Kalaupun gak kepikiran, tetap saja besok malam kamu akan melakukan malam pertama dengan suamimu."

"I...iya sih ma..." kata-kata ibunya benar, selama ini memang dirinya tidak pernah mencari tahu soal begituan.

"Minggir, kamu duduk di kursi sana, biar mama peragakan contohnya...." ujar Yanti, menyuruh Tiara beranjak dari atas ranjang.

Tiara pun terpaksa menerima kelas malam dadakan dari sang ibu yang sudah sangat pengalaman. Tiara terus memperhatikan peragaan ibunya, yang sedang bergaya di atas ranjang tidurnya.

Malam itu, Tiara benar-benar serasa sedang melihat dunia lain, Yanti dengan semangat mencontohkan berbagai gaya posisi tubuh saat bercinta, di depan anak gadisnya yang masih polos.

Bersambung......

Related chapters

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 5 Hari Pernikahan

    Langit pagi ini begitu cerah, awan-awan menggumpal di langit yang bewarna biru, burung-burung melompat kesana kemari bernyanyi memberikan semangat untuk gadis yang sedang gundah gulana, duduk diatas ranjang tempat tidur, memandangi teras rumahnya melalu jendela kamar.Tiara nampak kurang semangat ketika bangun pagi ini, padahal ini adalah hari pernikahannya, beberapa kali menghela nafas, memikirkan pernikahannya yang akan terjadi enam jam lagi kedepan. Dirinya akan segera mengucapkan janji sehidup semati dihadapan Tuhan dan para tamu undangan."Tiara sayang...~" ujar Yanti, pagi ini menghampiri putrinya dengan mata berkaca-kaca."Mama..~" seru Tiara dengan suara parau, ternyata ia sedang menangis.Yanti pun ikut meneteskan air mata. Nanti malam, putrinya tidak akan pulang ke rumah, ia akan tinggal di rumah suaminya mulai besok. "Jangan menangis Tiara sayang, ini hari pernikahanmu.., kita tidak akan berpisah lama nak, setelah kamu menikah, kita masih bisa bertemu sayang, kamu juga mas

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 6 Panasnya Malam Pertama

    Khusus pembaca (18+)...!!!...Dalam suasana malam yang sunyi, ditemani lampu ruangan yang remang-remang. Kedua insan yang baru dipersatukan dalam ikatan pernikahan, saling bercumbu diatas ranjang.Kedua mata mereka saling tertutup, tangan Sagara meraba-raba tubuh wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya. Ciumannya semakin menuntut dan memaksa, tubuh Tiara bergidik saat merasakan lidah suaminya menyelusup masuk menelusuri setiap ruang di rongga mulut Tiara. Dengan tidak sabar Sagara mengangkat tubuh istrinya keatas pangkuan, sambil masih beradu lidah. Perlahan-lahan ia menurunkan resleting gaun pengantin istrinya hingga jatuh meluncur ke pinggang. "Ah mas....!!" Tiara bergidik, saat kedua jemari besar itu, mulai meremas benda kenyal miliknya. Benar-benar pengalaman pertama bagi Tiara. Susana kamar di malam pengantin begitu mendukung. Saat memasuki kamar, Tiara melihat banyak kelopak mawar merah yang bertaburan di atas ranjang hingga ke karpet lantai, ditambahkan sepasang handu

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 7 Kehidupan Baru Tiara

    Seminggu Kemudian. Tiara dan Sagara baru saja pulang dari bulan madu mereka di kota Paris. Kepulangan mereka di bandara sudah di sambut oleh supir pribadi Sagara. "Ada kejutan lagi untukmu honey..." bisiknya. Tiara mengulum senyum, tidak sabar ingin segera melihat kejutan apa lagi dari suaminya. Setelah menikah dengan Sagara, Tiara serasa sedang memasuki dunia baru. Tiba-tiba saja melihat banyak angka nol di tabungan miliknya. Belum lagi dibelikan banyak perhiasan, baju, sepatu, dan tas branded. benar-benar sebuah mimpi yang telah menjadi nyata, tidak pernah Tiara bayangkan hidupnya akan seindah mimpi. Setelah satu jam perjalanan. Mereka sampai di suatu bangunan rumah yang mewah dan megah. Tiara sungguh takjub melihatnya. "Ini istana apa rumah...!!" Pagar besi yang tinggi dan kokoh tiba-tiba otomatis terbuka begitu. Saat mobil melaju masuk ke dalam. Dua orang security gerbang memberikan hormat pada Sagara. Tiara langsung merasa takjub. Tidak membayangkan kalau suami

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 8 Mimpi Buruk Telah Datang

    Tiara sungguh tidak menyangka, suaminya Sagara, yang ia kenal sebagai pria yang lembut dan penyayang. Telah tega bertindak kasar dan kejam terhadapnya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Tiara di sakiti baik secara fisik dan mental. Ayah Tiara saja tidak pernah menarik rambut atau menampar pipi putri. Sangat miris, Tiara harus mengalami kdrt yang bertubi-tubi dari suami yang ia cintai. Laki-laki yang seharusnya menjadi tempat bersandar dan berlindung bagi Tiara.."Hikss....huhuhu...." isak tangis Tiara tidak kunjung berhenti, Alferd sudah berusaha mencegah tindakan brutal Sagara terhadap istrinya. Namun ia terlalu tua dan ringkih untuk melindungi seorang wanita.Entah ada masalah apa sehingga Sagara pulang dalam keadaan marah dan mengamuk. Tiara hanya bisa pasrah terduduk di lantai yang dingin. Tangan kanannya memegangi pipi yang merah. Rambut yang tadinya sudah ia tata dengan rapi dan baik untuk makan malam, malah ditarik dan dibuat menjadi berantakan. Tangan lebar yang biasa diguna

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 9 Nasihat

    NI NU NI NU NI NU NI NU...!!Mobil ambulance melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol dalam kota Jakarta. Sirine ambulance terus dibunyikan sambil menerobos hujan deras di malam yang dingin."Hentikan pendarahannya dulu!" ucap seorang dokter pada petugas medis yang mendampinginya bertugas. Tiara terbaring tidak sadarkan diri. Alat pernapasan sudah di pasang untuk menyelamatkan nyawanya. Tapi darah segar terus keluar mengalir dari samping leher yang terluka cukup dalam karena tusukan benda tajam."Dia masih selamat, karena bukan organ dalam yang tertusuk, Tapi pendarahannya cukup banyak." celetuk dokter, terus berusaha menghentikan darah yang mengalir keluar dari leher Tiara.Tragedi berdarah telah terjadi saat makan malam, Tiara hendak menusukkan pisau tepat di tengah lehernya. Sagara menghardik, melompat menerjang tubuh sang istri hingga keduanya terjatuh di lantai yang dingin. Pisau itu memang tetap menusuk dan melukai leher Tiara. Namun bukan di tempat yang rawan...Disisi la

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 10 Merangkai Kembali

    Tiga hari Tiara dirawat di rumah sakit, hingga kondisinya kian membaik. Selama masa pemulihan, Sagara terus mendampingi istrinya. Menjaga dan memperhatikan Tiara sepanjang waktu, namun kondisi mental Tiara belum benar-benar pulih sepenuhnya. Tiara sering kali melemparkan piring saat Sagara memberinya makan. Tiara menjadi seperti orang yang penuh ketakutan, jemarinya sering bergetar saat memegang alat makan. Setelah menjalani perawatan selama dua minggu, Sagara dan Tiara akhirnya menerima konseling pernikahan, keduanya sama-sama mulai memperbaiki Kembali hubungan suami istri yang sudah retak selama tiga bulan sebelumnya. Konseling terus dilakukan secara rutin, terutama untuk Sagara yang harus lebih bisa mengendalikan amarah dan pikiran negatif yang seringkali muncul dalam benaknya. Alfred memberikan kesempatan kedua pada Sagara. Ia sudah lama menganggap Sagara layaknya seperti anak kandung. Alfred menutup mulutnya rapat-rapat, jangan sampai nyonya besar Grace tahu soal masalah rumah

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 11 Cinta Atau Bodoh

    Kendaraan roda dua milik Yanti, sampai di persimpangan kios kecil yang menjual aneka bahan masakan. Kedatangan anak dan menantunya yang tiba-tiba, membuat Yanti keluar sore-sore, ingin menyiapkan hidangan spesial, terutama kepada menantunya yang seorang anak keluarga konglomerat. "Eh ada bu Yanti,,,,,tumben sore-sore keluar rumah buat belanja sayur." ujar salah satu emak-emak yang sudah lama menjadi tetangganya. "Halo bu Dian,,,, iya nih. Kebetulan anak sama mantu saya tiba-tiba datang ke rumah, jadi harus masak yang banyak deh." seru Yanti dengan wajah berseri-seri, ia sangat bersemangat mau menjamu menantunya dengan masakannya yang spesial. "Ooh ya,,,,,menantu konglomerat mu, mau bertamu ke gubuk kecilmu!!" Dian nampak tercengang. Kemudian menggoyangkan tangan kanannya, sembari memamerkan gelang dan cincin emas yang baru dibelikan suami. Yanti pun jadi mengerenyitkan dahi saat melihat gerakan tangan Bu Dian, 'Oh. ceritanya dia mau balas dendam gara-gara kemarin aku pakai ta

    Last Updated : 2024-10-29
  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 12 Rutinitas Pagi

    'Kukuruyukkkk!!'Pagi subuh telah tiba, suara ayam berkokok membuat Tiara terbangun dari tidurnya, suara ayam yang ia rindukan di suasana pagi-pagi buta. Rumah orangtuanya masih terletak di pinggiran kota Jakarta, suasananya masih asri, masih banyak pepohonan dan perkebunan. Rata-rata tetangganya memiliki pekarangan rumah yang cukup luas, jadi beberapa dari mereka memelihara ayam.Berbeda jauh dengan suasana istana milik suami, tiap pagi tidak ada suara ayam berkokok. Sebagai nyonya rumah pun, Tiara tidak tahu menahu siapa tetangganya. Bahkan melihat mereka saja tidak pernah.Sambil memikirkan itu semua, Tiara membuka perlahan kedua matanya, Samar-samar ia melihat langit-langit kamar tidur kediaman orangtuanya.Sebuah tangan tegas masih mengurungnya. Tiara mau bergerak kesamping namun tidak bisa. Sagara tidur sambil memeluknya. Maklum ukuran tempat tidur saat ini, setengah ranjang king size. Mau tidak mau harus tidur merapat dengan suaminya.Tiara menyingkirkan tangan Sagara. Satu kak

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 97 Sungguh Tak Terduga

    Plak.."Hei! Jangan kurang aja kamu!" Tiara menepis kasar tangan yang mulai menggerayangi pahanya."Loh... Bukan kah ini yang kamu mau, makanya dari tadi terus menggodaku," pemuda itu menyeringai, membasahi bibirnya dengan lidah.Tiara pun menjadi ketakutan.Cepat-cepat ia beranjak dari sana lantaran tidak tahan lagi melihat tatapan kurang ajar dari pemuda brondong yang baru ia temui.Saat berjalan dalam keadaan sempoyongan Tiara malah menabrak seorang pria.Brukk..“Ah, ma-maaf, aku gak sengaja!” ucap Tiara, yang tak ingin orang yang ditabraknya itu marah. Namun, bukannya marah. Malah hal yang tak terduga pun dialami Tiara malam itu."Mas!!""Ti... Tiara!!""Hei nona, mana bisa kau pergi begitu saja!" sang pemuda brondong mengejar Tiara, dan langsung menahan lengan Tiara, dan hal itu membuatnya cukup kesal. Terlebih lagi, si pemuda brondong itu meneliti tubuhnya dengan tatapan kurang ajar nan mesum, membuat Tiara semakin risih.“Apa yang kau lakukan! Lepaskan aku!” pekik Tiara semba

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 96 Club Malam

    "Ini kesempatan kita," ucap Reni sambil memakai lipstik nya."Siapa tahu salah satu dari brondong itu, bisa jadi suami masa depan kita." seru Hana, memakai bedak.Tiara tertawa. "Jangan terlalu berharap, mereka itu masih mahasiswa, umur mereka masih 4 tahun di bawah kita, kerja saja belum, uang jajan masih dari orangtua, mau kasih makan apa kalau menikah." cebik Tiara."Ciee, ehem... Yang sudah janda memang beda, tapi mereka itu anak-anak orang kaya loh..." kekeh Reny."Aku sudah tidak peduli, mantan suamiku yang pertama juga anak konglomerat," seru Tiara."Sudahlah Beb... Jangan terlalu serius malam, ini kita senang-senang saja sama mereka, jangan pikirkan lagi soal dua mantan suamimu yang s*alan itu, lebih baik main-main sama brondong, say..." Hana menepuk pundak Tiara."Yahh... Kalian berdua benar, aku butuh hiburan bukan kepastian." ucap Tiara bercanda."Yuk gas, kita taklukkan para brondong itu malam ini." ucap Reny dengan semangat menggebu-gebu.Ketiganya keluar dari toilet dan

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 95 Terpaksa Berpisah Lagi

    "Mas, Aku mau membatalkan pernikahan kedua kita, tolong jangan paksa aku."Kata-kata Tiara seperti petir yang menyambar jiwa Sahara, membuat dirinya terdiam. Apalagi saat Tiara bercerita soal Linda.Wajahnya langsung pucat pasi. Semua kebohongan yang selama ini ia bangun kini terungkap begitu saja. Tiara tahu. Tiara sudah tahu segalanya."Mas, kenapa?" suara Tiara pecah. "Kenapa kamu tega menyembunyikan hal ini dariku? Kenapa kau tidak mau jujur soal hubunganmu dengan Linda!!"Sagara jadi diliputi rasa bersalah. Ia ingin berkata sesuatu, namun kata-kata itu terasa terjebak di tenggorokannya."Honey, aku... aku tidak tahu harus bagaimana. Kalau aku cerita soal Linda, kamu pasti tidak mau rujuk sama aku, aku juga takut kamu akan membenciku. Yang aku inginkan sejak dulu hidup bersama denganmu dan Satria, anak kita!""Jangan jadikan Satria sebagai alasan!!" pekik Tiara."Jadi, kamu pikir menyembunyikan semuanya adalah pilihan yang bijak? Aku bahkan tidak tahu kalau Mas melamar Linda lebih

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 95 Kembali Pulang

    Keesokan harinya.Ting tong...Ting tong...Seseorang memencet bel berkali-kali, Yanti yang baru bangun langsung membuka pintu rumahnya."Mama!!" teriak Tiara, sorot matanya berkaca-kaca."Tiara... Loh tumben kamu pulang, Nak?" Yanti tercengang tiba-tiba melihat kedatangan putrinya dan cucunya, ia juga melihat ada tiga koper yang dibawa oleh Tiara."Hiks... Huhuhuhu, Tiara pulang Ma." rengek Tiara memeluk erat ibunya, air matanya mengalir deras membasahi daster yang Yanti sedang kenakan.Tiara duduk terdiam di ruang tamu rumah orang tuanya, matanya masih sembab dan wajahnya pucat. Di hadapannya, ada ibu dan ayahnya yang sedang saling melirik dengan perasaan khawatir.Mereka sudah bisa menebak ada yang tidak beres ketika Tiara tiba-tiba pulang lebih awal dari rencananya, yang katanya sedang mempersiapkan pernikahan dengan Sagara."Mama, Papa… Maafkan Tiara, Tiara memang sangat bodoh." suara Tiara terhenti, napasnya tersendat. "Tiara... Tidak tahu harus cerita mulai dari mana."Yanti su

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 94 Pengakuan yang Membelah Hati

    Tiara baru saja terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Udara pagi yang sejuk dan sinar matahari yang menyelinap melalui tirai jendela memberikan suasana yang menenangkan.Setelah mandi dan bersiap, ia berjalan ke ruang makan, di mana anaknya sudah duduk sarapan ditemani pengasuhan. Satria menggerakkan sendok kecilnya dengan semangat, meski tidak semuanya sampai ke mulutnya.Tiara tersenyum melihat tingkah lucu anaknya yang selalu ceria di pagi hari. "Selamat pagi, Laras," sapa Tiara kepada pengasuh anaknya."Selamat pagi Nyonya..." seru Laras."Agii, Mama," sapa Satria, tersenyum lebar melihat ibunya. Tiara pun tersenyum lalu mencium kening Satria.Tiara duduk di sebelah anaknya dan mulai menyiapkan sarapan sederhana, diatas meja sudah tersedia roti panggang dengan selai kacang, juga segelas susu hangat."Apa semalam tuan tidak pulang, nyonya?" tanya Laras.Tiara menatapnya bingung. Pengasuh itu memang selalu sangat peduli dengan keadaan majikannya, lantaran sudah lama bekerja dengan G

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 93 Penyesalan Sagara

    Sagara memandang langit senja dengan tatapan kosong. Angin sore menyentuh wajahnya, tapi tak cukup kuat untuk mengusir kegelisahan yang menghantui."Linda masuk rumah sakit, Sagara. Percobaan bunuh diri." ia menerima kabar mencengangkan ini dari paman Alfred.Berita itu seperti sambaran petir bagi jiwanya, akhirnya ia memutuskan untuk menemui Linda, mantan wanitanya yang pernah ia lamar.Tentu saja hatinya kembali merasa terhukum dan menyesal, lantaran tega menghancurkan perasaan seseorang wanita yang amat mencintai dirinya.Begitu sampai di rumahnya sendiri, Sagara berlari secepat mungkin, langkahnya ringan meski perasaan di dalam dadanya berat.Pintu kamar terbuka perlahan, dan di sana, di atas ranjang, Sagara melihat Linda terbaring. Matanya terpejam, wajahnya pucat, namun bibirnya tersenyum tipis saat melihat Sagara memasuki ruangan."Linda..." suara Sagara serak, hampir tidak keluar.Mendengar suara Sagara, Linda membuka mata perlahan. "Sayang..., akhirnya kamu datang," gumamnya

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 92 Pernikahan Viral

    Disebuah cafe yang tidak jauh dari rumah orangtua Tiara dan Yunus.Tiara duduk di sebuah meja kecil di sudut cafe, ditemani oleh adiknya, Yunus. Suasana cafe siang ini cukup ramai dengan musik lembut dan aroma kopi yang menyebar memenuhi udara."Yun, sudah lama ya kita gak duduk berdua seperti ini, terakhir kali mungkin dulu sebelum kakak menikah." ucap Tiara dengan suara pelan, memecah keheningan di antara mereka.Yunus mengangguk, matanya menatap cangkir kopi di tangannya. "Iya, Kak. Aku ingat. Sejak kakak menikah, kita jadi jauh gini, ya?" ucap Yunus lirih.Tiara menghela napas panjang. "Aku juga bingung, Yun. Dua pernikahan kakak penuh masalah, kamu sebagai adikku satu-satunya jadi terabaikan, maafkan kakak ya." ucap Tiara lalu menggenggam tangan adiknya.Yunus tersenyum lembut, meletakkan cangkir kopinya di atas meja. "Nggak! Kakak gak salah apa-apa sama Yunus, justru Yunus mau minta maaf gak pernah bisa bantu apa-apa kalau kakak sedang dalam masalah, padahal dari dulu aku suka s

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 91 Ucapan Selamat

    Di hari Pernikahan Rangga dan Sonya.Tiara duduk dengan hati yang berdebar di ruang tamu rumah orang tuanya. Suasana siang ini terasa lebih sepi dari biasanya. Di hadapannya, sang ibu dan ayah duduk dengan wajah yang serius, seakan sudah bisa menebak apa yang akan Tiara katakan.Tiara menarik napas panjang. Ia sudah menyiapkan kata-kata, tapi tak ada satu pun yang bisa mengungkapkan perasaan yang kini sedang mengguncang hatinya. Ia ingin mengatakan semuanya dengan baik, tetapi rasanya tak ada kata yang cukup untuk menjelaskan keputusan besar yang hendak ia ambil."Mama, Papa... Tiara ingin minta restu," ucapnya dengan suara pelan, mencoba menguasai diri."Restu? Restu menikah?" tanya Yanti, masih tampak bingung.Tiara mengangguk sejenak, berusaha mencari kekuatan dalam dirinya. "Tiara ingin menikah lagi dengan Mas Sagara, ayah kandung Satria!" jawabnya dengan perlahan.Tiba-tiba ruangan itu terasa hening. Theo dan Yanti saling bertukar pandang. Sagara, mantan suami Tiara. Pria yang du

  • Aku Bukan Istrimu Lagi!    Bab 90 Lamaran Terdahsyat

    "Hahaha, lucu sekali anak ini." tawa ceria Rangga saat melihat status Instagram mantan istrinya.Rangga sedang duduk santai di sofa, ia menatap layar ponselnya membuka sosmed. Tak sengaja, ia menemukan sebuah video di Instagram milik Tiara. Biasanya, ia tak terlalu tertarik dengan unggahan-unggahan di media sosial, tetapi kali ini entah mengapa ia merasa ada yang berbeda.Video itu menunjukkan Satria si balita gembul itu sedang asik membuat bola-bola salju, lalu ada video pasukan pinguin juga Satria yang bertepuk tangan dengan mata membulat tanpa berkedip, video-video ini membuat hati Rangga semakin dihancurkan oleh rasa rindu.Setelah resmi berpisah, Rangga terpaksa membereskan barang-barangnya lamanya, sebelum menyimpan di dalam gudang, Rangga mulai membuka album foto lamannya.Rangga melihat kembali foto-foto saat Satria itu baru saja lahir, juga dirinya yang selalu merawat dan menyayangi layaknya anak kandung, kini tidak ada lagi istilah ayah angkat, toh salahnya telah tega mengab

DMCA.com Protection Status