Share

Siapa Sebenarnya?

Keduanya pun menoleh dan saling melempar pandang. Merasa ada sesuatu yang janggal. Namun, entah apa. Hingga lamunan mereka terpecah saat Kang Sukir kembali mengatakan sesuatu.

"Saya bawakan kalian senter, takutnya terjebak malam di sana. Syukur-syukur sih sebelum adzan maghrib berkumandang, kalian sudah sampai di padepokan dan bertemu dengan Mas Cipto," katanya sambil memberikan dua senter berukuran kecil pada Arvin dan Farhan. Namun, saat dicoba, cahaya yang keluar sangatlah terang.

"Iya, Kang. Terima kasih. Kalau begitu, kita langsung berangkat sekarang saja sebelum keburu maghrib," ujar Arvin.

Laki-laki paruh baya itu mengangguk. "Hati-hati dan ikuti petunjuk yang ada di peta saja. Karena banyak percabangan di sana." Dia kembali mengingatkan.

Kali ini giliran Arvin dan Farhan yang mengangguk. Kemudian mereka pamit untuk memulai pendakian. Mereka memulai pendakian dengan jalur tanah campur batu dengan jalur yang lumayan landai. Sehingga tampak mudah untuk didaki. Sedangkan ka
Aw safitry

Hayooo kira-kira siapa?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status