Share

Jalan Baru

Arvin terus berusaha menyadarkan Farhan jika yang dilakukannya itu tidak baik. Namun, Farhan seolah tak peduli. Tatapan matanya semakin tajam seiring dengan tangannya yang semakin kencang mencekik leher Arvin.

Membuat laki-laki berperawakan tinggi kurus itu semakin merasa sesak dadanya karena oksigen yang masuk ke dalam rongga paru-parunya semakin menipis.

Dia pun terus menggedor lemari kayunya dengan sisa tenaga yang masih dimiliki. Berharap ada tetangga atau orang yang melintas di depan rumahnya dan mendengar apa yang menjadi pertanda Arvin meminta bantuan. Terlebih, dia tadi belum sempat menutup pintu depan karena saking paniknya mencari keberadaan adiknya.

"Fa-r-han ... he-n-ti-kan ...."

Kedua matanya menatap sang Adik dengan mengiba. Berharap Farhan sadar dan menghentikan apa yang tengah dilakukannya. Namun, cara itu pun sia-sia. Justru Farhan terlihat sangat marah dan mengangkat tubuh Arvin yang menempel pada lemari kayu.

Tak i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status