Share

Habisnya Rasa Cinta

Jeno membawa kendaraannya bak kekuatan angin, tubuh kecil Rea seolah menyusut di tempatnya karena takut. "Jeno, bisakah kamu pelan sedikit, kamu harus dengarkan penjelasanku."

"Penjelasan apa? Mataku sudah cukup melihatnya, Rea! Kamu wanita menjijikan dan murahan!"

Rea melebarkan kelopak matanya tak mengerti. "Apa karena hal tadi kamu berpikir serendah itu tentang aku? Hah!"

"Memang begitu kan kenyataannya? Dulu juga begitu, demi menikah denganku kamu menukar ginjalmu." Jeno tersenyum sinis.

Rea diam, seolah banyak ratusan kerak es tajam menusuk jantungnya, membuat seluruh aliran darah di dalam tubuh Rea membeku, rasanya mati rasa. Rea lelah lagi-lagi menerima penghinan dan tuduhan ini.

Jeno melirik istrinya yang tidak menjawab apa-apa, dia pun kembali berkata. "Kenapa diam? Apa sekarang kamu lelah mengelak? Dan memilih mengakuinya saja, lalu berhenti berkata cinta bodohmu itu?"

Cinta bodoh? Jeno mengatakan cintanya bodoh? Ya, Rea memang bodoh, sangat bodoh!

"Ya," jawab Rea dingin. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status