Share

Aku Ibunya

Rea pun menurut, wanita itu turun lebih dulu dan barulah Rayan. Dilihatnya anak nakal itu dicium oleh sang Mama lantas melambaikan tangan saat hendak meninggalkan. "Bye, Vero! Belajar yang baik, Love you!" seru sang Mama dari anak nakal itu.

Ya, semua itu tidak lepas dari perhatian Rayan. Rea bingung apa yang sedang diperhatikan sang Putra. Sampai ia melihat ke arah mana pandangan anak kecil itu tertuju. Hati Rea seperti dicubit sesuatu, dia berpikir apakah Rayan merasa iri pada temannya?

Ya Tuhan!

Rea menatap putranya kembali dengan sedih, ingin rasanya ia memeluk Rayan dan mengatakan 'aku ibumu, jangan iri, karena kamu juga punya ibu' tapi Rea tidak mungkin mengatakan itu semua. Dia takut Rayan malah justru kecewa karena kenapa ibunya baru muncul sekarang? Bukankah seorang Ibu harusnya tetap ada bersama anaknya? Lalu kenapa ibunya malah baru datang? Ke mana saja? Apakah dia ditinggalkan? Atau dia dibuang?

Ya, Rea takut anak kecil itu berpikiran buruk, dan akan memperkeruh situasi.

A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status