Share

35. Reaksi Arfaaz

Netra Naina membulat sempurna. Ya sepertinya ia memang tidak main main dengan ucapanya itu. Di belakang sang menantu, Bu Tami tampak terus mengusap punggungnya untuk menenangkannya.

Sebenarnya Arfaaz sudah teramat panik. Namun ia pun harus pintar mengatur emosi agar situasi tidak bertambah semakin kacau.

Sejenak ia mengatur nafas.

"Nan, ini bukan masalah condong ke salah satu. Bukan. Ini darurat Nan. Dan kamu harus mengerti. Oke, begini saja coba posisikan kamu di posisi Arindi. Kamu anak tunggal. Orang tuamu masuk rumah sakit. Sementara kamu punya suami. Tetapi kamu harus pontang panting seorang diri. Bagaimana perasaanmu? Kasihan bukan?"

Bukanya menjawab. Naina justru melengos menatap arah lain.

"Nan," panggil Arfaaz sekali lagi

"Baiklah. Kalau begitu bagaiamana jika Mbak Arindi ada di posisiku. Sudah diberi janjim Dan sudah mempunyai ekspektasi yang indah, namun sekejap mata semua hancur begitu saja. Aku tanya, dia kesal atau tidak?" balas Naina tak kalah kesal

Kepala Arfaaz mendo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
ceritanya kog gak bangettt yaaa ... laki² bodoh yg katanya kongkalingkong ama perempuan yg punya prestasi hebat tapi bodohhh dalam bersikap !!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status