Share

33. Marah Besar

Arindi berlari lari di lorong rumah sakit dengan perasaan panik dan air mata yang tidak bisa dibendung. Tak perduli dengan kehadiaran siapapun disitu, ia segera berlari ingin melihat keadaan sang ayah.

Ibunya yang sudah ada di depan kamar perawatan hanya tertunduk sembari sesekali mengusap kedua sudut netranya.

"Bu, bagaiamana keadaan Ayah Bu? Dimana beliau? " tanya Arindi dengan panik.

"Tenang Rin. Ayah sudah ditangani dokter. Darah tingginya kambuh," Jawab Bu Asih mencoba tenang. Walaupun hatinya juga menyeruak sakit yang luar biasa.

Arindi kaget.

"Hah? Kok bisa? Bukankan ayah sangat menjaga pola hidupnya? Ayah bahkan sangat berhati hati dalam memilih makanan Bu," tanya Arindi.

Bu Asih seperti tidak mau menjawab. Hanya sesekali lirikan matanya menjadi jawabnua. Dan lirikan itu mengarah pada laki laki yang duduk agak jauh dari mereka. Herman.

Arindi menatap masih dengan tatapan yang bingung.

"Bu ada apa sebenarnya? Apa karena dia penyebab ayah menjadi seperti ini? Apa yang dia lakuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
lina ardiana
kenapa arindi angkuh banget ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status