Share

32. Arindi Mengalah

Naina membanting tas yang ia bawa di tangan ke lantai dengan kasar. Tampak ia begitu marah sekali. Bahkan ia dengan kasar mengusap make up yang menempel di wajah cantiknya itu. Wajahnya langsung terlihat masam.

Dan Arfaaz melihatnya di depan netranya sendiri. Naina benar benar kecewa.

"Mas, sudahlah. Aku tidak apa apa sendiri. Kamu harus memenuhi janji yang telah terlebih dahulu kamu buat. Kamu harus belajar konsisten," kata Arindi mencoba menjadi penengah di antara mereka. Sebelum mertuanya datang dan bisa memperkeruh suasana.

"Tetapi ini urgent Rind. Apa iya mereka juga tidak dapat mengerti?"

"Mas, dengarkan aku. Besok mama akan kembali ke luar negeri. Dan setidaknya kita harus membuat beliau senang malam ini. Tolong turuti kemauan mama kali ini. Setelah acaranya selesai, kamu boleh menyusulku ke rumah sakit," akta Arindi dengan panik.

"Yang benar kamu tidak apa-apa Rind jika pergi sendiri?" tanya Arfaaz tak kalah khawatirnya.

"Tenang saja. Aku sudah terlatih mandiri sedari dulu. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status