Perasaan Yohan saat ini sangat kompleks.Yohan bersyukur karena Elsa bukan Mayor Jenderal Joka yang sesungguhnya.Akan tetapi, Yohan juga marah karena telah ditipu.Elsa telah menipunya. Ratu juga menipunya.Nabila menundukkan kepala dengan hormat. Dia tidak membantah."Ini kesalahanku."Bam!Yohan menepukkan buku pengakuan kesalahan ke meja.Dia berkata dengan suara tegas, "Tentu saja itu kesalahanmu!""Kamu salah menilai orang dan tidak bertindak dengan tegas sehingga Elsa mendapat kesempatan!""Kamu pikir kamu bisa menebus kesalahanmu ini? Nyatanya, kerugian sudah makin besar.""Kenapa kamu tidak beri tahu aku dari dulu?""Kalau kamu beritahukan dari dulu, aku tidak akan mengangkat Elsa menjadi jenderal wanita nomor satu dan jenderal pelindung kota.""Tapi sekarang .... Kamu menganggapku sebagai apa?"Sebagai kaisar, kebenaran memang penting, tetapi menjaga kehormatan keluarga kekaisaran dan mempertahankan ketertiban pemerintahan jauh lebih penting.Jika dia mengumumkan kepada selur
Yohan berusaha menahan keagresifan yang bergejolak di hatinya. Akan tetapi, kelihatannya tidak ada perubahan perasaan apa pun.Mata Yohan yang hitam sedingin es dan suram.Yohan tersenyum dingin, lalu berkata dengan sarkas,"Jadi, kamu mengambil risiko akan kehilangan kekuatan internal untuk membantuku menghilangkan Racun Air Langit, mengambil risiko kematian untuk melindungiku dari panah di Perjamuan Musim Gugur ... semua itu karena kamu, Mayor Jenderal Joka, adalah orang yang setia kepada kaisar?"Nabila mengangguk."Benar."Nabila tidak pernah jatuh cinta pada Yohan. Dia tidak perlu berbohong.Sejak masuk ke istana, Nabila tahu betul apa yang dia inginkan.Guru sering mengajarkan Nabila, jika sudah membuat target, dia harus mengupayakan yang terbaik untuk mencapai target itu. Tidak boleh terpengaruh oleh hal lain, terutama perasaan. Entah itu percintaan atau pertemanan.Nabila tidak akan menyentuh apa yang tidak seharusnya dia sentuh.Di hatinya, Yohan adalah Kaisar yang dia abdi. M
Tiba-tiba terdapat bayangan gelap yang menyelimuti tatapan Nabila.Nabila mengangkat kepalanya dan melihat Yohan yang sedang berdiri di hadapannya dengan tatapan yang dingin.Bibir tipisnya bergerak dan nada bicaranya juga sangat dingin."Aku kasih kamu waktu satu tahun untuk mengurus hal ini.""Selama satu tahun itu kamu terus tinggal di dalam istana dan jadi ratuku.""Alasan pertama adalah agar kamu bisa menebus kelalaianmu sebagai seorang ratu selama setahun terakhir. Alasan kedua adalah kamu menyembunyikan masalah Elsa dan sama sekali tidak melaporkannya, yang sama saja dengan kaki tangannya. Jadi, kamu harus menanggung lebih banyak konsekuensi sampai situasi menjadi lebih stabil.""Apakah kamu keberatan?"Nabila terdiam.Dia masih harus tinggal di istana selama setahun lagi?Ketidaksetujuan yang tanpa sadar ditunjukkan oleh Nabila membuat aura di tubuh Yohan semakin membesar.Tatapannya menajam."Selain itu, Keluarga Feno dan Keluarga Muro bisa dibebaskan dari hukuman karena telah
Nabila baru menyadari bahwa terdapat masalah yang besar pada surat perjanjian itu!Hanya saja, dia tidak boleh membiarkan Yohan membuat keputusan akhir.Nabila segera berkata."Kaisar, sama sekali tidak disebutkan di dalam surat perjanjian kalau ....""Kalau apa?" ujar Yohan yang menyela ucapan Nabila dan sengaja bertanya meski sudah mengetahui apa yang ingin dikatakan olehnya.Nabila tidak bisa membiarkan dirinya ditipu oleh Yohan dalam masalah sepenting ini.Raut wajah Nabila menjadi serius dan memberi salam dengan penuh hormat setelah melangkah mundur satu langkah."Kaisar, Anda tetap merupakan seorang pemimpin bagiku. Karena Anda sudah mengatakan alasanku terus tinggal di istana dan juga menandatangani surat perjanjian, mohon maafkan aku karena tidak bisa menganggap Anda sebagai suamiku."Nabila bertindak sesuai batasan dan sama sekali tidak memberi jalan keluar bagi pihak lain.Yohan menatap Nabila dengan tatapan yang dalam.Kemudian Yohan berkata dengan dingin setelah beberapa sa
Yohan mengerutkan keningnya saat melihat Putri Agung setelah berjalan masuk.Sepertinya kakaknya mencurigai identitas Ratu dan datang untuk menanyakan kebenaran dari masalah ini."Kaisar, kamu sudah selesai rapat?" tanya Putri Agung dengan arti yang tidak jelas.Yohan berjalan ke sisi Nabila dan bertanya pada Putri Agung."Untuk apa kamu datang ke sini?"Yohan sama sekali tidak lupa dengan adegan dimana Putri Agung mengancamnya dengan nyawanya sendiri demi Elsa.Sungguh tindakan yang bodoh.Tatapan Putri Agung masih tertuju pada Nabila di hadapan Yohan."Ada yang mau kuucapkan pada Ratu secara pribadi, tapi tidak disangka Kaisar datang."Tatapan Yohan sedikit mendingin dan terlihat sedikit tidak bersahabat."Kenapa? Apakah aku harus keluar dan biarkan kalian melanjutkan obrolan kalian?"Ucapan ini terdengar sedikit kasar dan juga sedikit bercampur dengan aura permusuhan.Putri Agung tidak tahu kenapa Kaisar bersikap seperti ini padanya.Hanya saja, dia memiliki banyak waktu.Putri Agun
Istana Giok, setelah waktu makan siang berlalu.Putri Agung pada awalnya ingin mendatangi Istana Rubi, tapi mendengar kabar bahwa Kaisar membawa Ratu keluar istana.Entah apa alasan mereka pergi keluar."Langsung kasih tahu aku kalau Ratu sudah kembali," perintah Putri Agung pada pelayannya.Pelayan mengiakan dengan penuh hormat dan tidak bisa menahan rasa penasaran di dalam hatinya.Apakah kematian Mayor Jenderal Elsa ada hubungannya dengan Ratu?Kalau tidak, kenapa Putri Agung sangat ingin menemui Ratu, bahkan sampai tidak sempat berduka atas meninggalnya Mayor Jenderal Elsa?Pelayan itu sama sekali tidak mengetahui jika Putri Agung merasa kesal karena kematian Elsa sangat terlambat dan dia juga terlambat mengetahui kebenaran ini."Tunggu sebentar," ujar Putri Agung yang tiba-tiba teringat dengan sesuatu. "Kamu ambilah gelang dari dalam gudang.""Gelang .... Tuan Putri, apakah yang Anda maksud adalah gelang yang Anda buat untuk Mayor Jenderal Joka, tapi tidak sengaja patah dalam perj
Nabila datang bersama Yohan, tapi dia berdiri di depan pintu rahasia dan bisa mendengar teriakan Cindy.Nabila sudah tidak bisa mendengar ini semua lagi.Orang seperti Cindy sama sekali tidak akan pernah menyesali tindakannya.Pada awalnya, Nabila merasa mereka berdua sudah impas jika menyiksa Cindy dengan membuatnya mengalami kejadian yang sama dengan Nadine.Hanya saja, sepertinya malah akan menyebabkan masalah yang besar jika membebaskan Cindy.Nabila mengetahui dengan jelas bahwa sama sekali tidak boleh meremehkan kebencian seseorang.Pada saat yang sama.Reaksi Cindy membesar setelah mendengar Ratu juga berada di sini.Dia berteriak dengan sangat keras."Pergi kamu! Aku cuma mau bertemu dengan Kaisar!""Dasar wanita jalang, aku pasti akan membuat Kaisar membunuhmu!""Aku akan bertindak sendiri kalau Kaisar tidak mau membantuku! Aku pasti tidak akan .... Ah!"Cindy menundukkan kepalanya dan melihat pedang yang menusuk dadanya dengan tatapan tidak percaya.Gerakan Nabila sangat cepa
Yohan menatap Nabila lekat-lekat dan kembali berkata dengan serius."Kenapa kamu tidak tanya apakah aku pernah menyayangi Cindy atau tidak."Jangan bilang Nabila tidak tahu jika wanita yang tidak memiliki organ reproduksi tidak bisa berhubungan badan dengan pria.Nabila menjawab dengan jujur."Kaisar, sebenarnya masalah ini sama sekali tidak ada hubungannya denganku."Nabila kembali berkata saat melihat ekspresi Yohan yang langsung mendingin."Bahkan wanita yang tidak punya organ reproduksi juga bisa disayangi oleh Anda. Jadi aku sama sekali tidak meragukan apa pun." Misalnya, itu Yohan yang impoten.Tatapan Yohan yang setajam jarum segera menatap Nabila."Kamu sepertinya sudah terlalu lama jadi pria, bahkan kamu sangat memahami hubungan antara pria dan wanita."Nabila menurunkan tatapannya."Pujian Kaisar berlebihan."Yohan, "..."Apakah Nabila benar-benar mengira dia sedang memujinya?Yohan berkata dengan jujur setelah keheningan yang aneh menyelimuti mereka."Cindy tidak pernah tidu
Darren mencondongkan tubuh ke depan dan menjulurkan lehernya untuk melihat prajurit Negara Naki yang datang bertempur.Orang ini tidak kekar dan terlihat masih muda. Sepertinya dia bukan Maynard si Wakil Jenderal Negara Naki.Bocah bau kencur dari mana ini? Beraninya dia datang dalam pertempuran membangun menara mayat?Heh!Konyol!Darren duduk bersandar dengan mata menyipit, tatapannya penuh penghinaan dan kesombongan karena memiliki rencana.Dia telah menyuruh mata-mata untuk memeriksa di perbatasan timur Negara Naki, selain Jefry, hanya Maynard yang bisa dianggap sebagai ancaman.Karena bukan Maynard yang bertempur, mustahil Negara Naki bisa membangun menara mayat.Darren menatap semua orang di bawah, yaitu seratus prajurit yang dia pilih dengan cermat kemarin."Siapa pun yang membunuh orang Naki akan menerima hadiah seratus tahil."Para prajurit memegang tombak dan melihat ke depan, mata mereka berbinar dan suara mereka nyaring."Bunuh! Bunuh! Bunuh!"Mata Nabila di balik topeng it
Di dalam tenda utama, Jerry seperti orang dewasa kecil yang mengajukan keluhan dan menuntut dengan penuh amarah."Yang Mulia Ratu, mereka benar-benar mengatakan itu! Orang egois seperti itu sangat kejam! Kamu membantu mengambil mayat, tapi mereka sama sekali tidak peduli dengan anakmu. Kamu tidak perlu membantu mereka!"Suaranya agak serak karena terlalu banyak berteriak di siang hari.Setelah mendengar ini, Nabila tidak peduli dengan ibu dan anak dari Keluarga Gulan lagi.Pertarungan besok bukan untuk ketiga orang itu, juga bukan hanya untuk Jefry. Yang lebih penting, ini demi kemenangan terakhir Negara Naki.Nabila tidak akan sebodoh itu menempatkan dirinya dalam bahaya hanya demi apa yang disebut mengambil kembali mayat.Ingin bertindak berani sesaat, tetapi pada akhirnya diri sendiri yang rugi.Pasukan Sekutu Empat Kerajaan telah menghancurkan semangat prajurit perbatasan timur, jadi dia mengikuti pola yang sama dan melumpuhkan keangkuhan mereka.Jerry masih ingin membujuknya."Yan
Negara Naki menyatakan perang untuk membangun menara mayat.Pasukan Sekutu Empat Kerajaan merasa ini terlalu merajalela."Jenderal Darren, Negara Naki benar-benar tidak tahu diri!""Karena itu, kita harus bersiap dan jangan biarkan mereka berhasil!""Benar, Jenderal Darren! Kita baru saja membunuh Jefry dan menghancurkan semangat prajurit perbatasan timur dari Negara Naki. Kami tidak bisa membiarkan mereka hidup!"Wajah Darren menjadi muram dan dia duduk di kursi tanpa bersuara.Saat ini pikirannya dipenuhi dengan pantun jenaka yang ditulis oleh orang Negara Naki untuk mempermalukannya.Ketika Negara Naki ingin membangun menara mayat, dia akan mengutus jenderalnya yang paling cakap untuk membunuh setiap orang Naki yang datang.Pada saat yang sama, orang-orang di perkemahan militer Negara Naki panik.Maynard dan beberapa jenderal mengerutkan kening."Jenderal Maynard, apakah besok kita benar-benar membiarkan Yang Mulia Ratu bertarung?"Maynard menghela napas panjang."Kalau tidak? Siapa
Hati Nyonya Casella yang kecewa telah mendapatkan harapan kembali dan dia menatap Nabila dengan tidak percaya.Apa yang baru saja Yang Mulia Ratu katakan?Dia akan mengambil mayat Jefry!?Kedua putra Keluarga Gulan juga terkejut.Maynard tidak sanggup memikul tanggung jawab ini dan buru-buru membujuk."Yang Mulia Ratu, kamu tidak boleh melakukan ini! Ada ribuan pasukan di perbatasan timur, bagaimana kami bisa membiarkanmu mengambil risiko!? Terlebih lagi, kamu sedang mengandung pewaris kekaisaran!"Semua prajurit juga bereaksi dan mengikuti Maynard untuk membujuk."Yang Mulia, pikirkanlah lagi!"Semua orang tahu Kaisar sangat menyayangi Ratu dan sekarang Ratu sedang hamil anak pertama Kaisar, dunia akan kiamat kalau ada sampai sesuatu terjadi pada Ratu di perbatasan timur mereka.Pandangan Nyonya Casella tertuju pada perut Nabila.Dia benar-benar tidak percaya Ratu sedang hamil dan masih bisa bergegas dari Kota Zordo ke perbatasan timur.Apa yang Nabila putuskan tidak akan berubah.Dia
Raut wajah Nyonya Casella berkerut kesakitan dan dia menoleh untuk melihat orang yang memegang pergelangan tangannya. Orang tersebut mengenakan pakaian wanita biasa dengan rambut diikat tinggi dan terlihat seperti pria. Tabiatnya tegas dan berwibawa.Dia bertanya dengan marah."Siapa kamu!? Beraninya kamu begitu lancang!?"Kedua putra Nyonya Casella juga langsung melontarkan tuduhan."Lepaskan ibuku! Tahukah kamu siapa dia!?"Berbeda dengan ibu dan anak dari Keluarga Gulan, Maynard dan prajurit lainnya langsung terkejut setelah melihat orang yang datang, lalu menundukkan kepala dengan hormat."Hormat kepada Yang Mulia Ratu!"Nyonya Casella tercengang."Apa! Ya ... Yang Mulia Ratu?"Orang yang ada di hadapannya adalah Ratu saat ini?Karena itu adalah Ratu, mengapa dia datang ke perbatasan timur? Bukankah seharusnya dia berada di istana dan dilindungi oleh para penjaga?Kedua putranya langsung ketakutan.Yang Mulia Ratu adalah Mayor Jenderal Joka dari Perkemahan Utara.Mereka langsung me
Jefry sudah tewas dan penanggung jawab perbatasan timur adalah Wakil Jenderal Maynard.Dia menghadang beberapa prajurit yang akan keluar berperang dan menegur."Tidakkah kalian melihat bagaimana Jenderal Jefry mati dalam pertempuran!? Dia saja bukan tandingan orang itu, seberapa besar peluang kalian untuk menang!? Bukankah kalian hanya membiarkan mendapatkan beberapa korban lagi!?"Maynard sangat marah karena tidak mampu melawan.Pada dasarnya beberapa orang itu adalah prajurit yang tidak patuh. Biasanya tidak menaati disiplin, hanya sok benar dan tidak begitu cerdas.Mereka membantah Maynard."Terus kita akan membiarkan mereka meremehkan kita!?""Kita prajurit Negara Naki bukanlah pengecut! Meskipun mati, kami akan merebut kembali mayat Jenderal Jefry!""Benar! Meskipun tidak bisa merebutnya kembali, perjalanan itu sepadan! Lebih baik daripada bersembunyi di Kota Silu seperti pengecut dan ditertawakan! Kamu bisa tahan, tapi aku tidak!"Seketika semua orang mulai marah-marah.Maynard t
Setelah merenung sejenak, akhirnya Yohan mengambil keputusan."Baiklah, sesuai yang kamu katakan! Tapi kamu harus berjanji padaku kalau kamu akan melindungi dirimu apa pun yang terjadi!"Nabila melihat ke arah strategi militer."Tenang saja, aku akan kembali dengan selamat."Yohan mengangkat tangan untuk menyentuh wajah Nabila dengan tatapan enggan."Kita baru saja bersama dan sekarang akan berpisah lagi."Saat berada pada posisi tinggi dan tidak memiliki kendali atas berbagai hal, Yohan pasti akan merasa putus asa.Nabila menatapnya dengan tatapan lembut dan berkata dengan serius."Perpisahan kecil pasti akan membawa pertemuan kembali yang lebih baik. Kita punya lebih banyak 'waktu bersama' dibandingkan pasangan biasa."Kemudian dia mendekat ke telinganya dan menambahkan dengan menggoda, "Setelah kembali, kita akan melalui malam pernikahan yang indah."Dengan bujukan Nabila, malam itu Yohan membuat dekret, memerintahkan Ratu untuk menggunakan kekuasaannya sebagai komandan utama dan be
Jefry sudah tewas.Nabila ingat. Dia adalah pria hebat yang setia.Saat ini yang dia pikirkan bukanlah kematian Jefry, melainkan ...."Bagaimana dengan prajurit perbatasan timur?"Kematian seorang jenderal pasti akan berdampak pada hati prajurit.Yohan memberitahunya."Prajurit perbatasan timur bertahan di dalam Kota Silu. Di luar Kota Silu, pasukan dari Kerajaan Miria dan negara lain telah berkumpul."Nabila bingung."Karena semuanya bertahan di dalam Kota Silu, bagaimana Jefry bisa mati?"Yohan berkata dengan hati-hati."Pasukan musuh saling memaki dan menggunakan kata-kata kotor untuk memprovokasi satu sama lain. Jefry tidak tahan lagi dan pergi berperang. Dia tewas di tangan seorang Mayor Jenderal dari Kerajaan Miria."Pertarungan satu lawan satu adalah duel, juga dikenal sebagai "pertarungan jenderal".Biasanya ketika dua pasukan saling berhadapan dalam formasi, masing-masing akan mengutus seorang jenderal untuk bertarung satu lawan satu guna menentukan pemenang.Pihak yang menang
Di dalam ruangan, Fiona memejamkan mata dan duduk bersila di atas kasur. Ada pot untuk memurnikan serangga di depan dengan seekor ular melayang di sekitar pot.Setelah mendengar suara pintu terbuka, ular itu dengan cerdik mengangkat lehernya, berbalik untuk memeriksa dan pandangannya tertuju pada Pangeran Rio. Kemudian ia meludahi racun dengan ganas dan mendesis.Akan tetapi setelah pria itu mendekat dan melihat siapa dirinya, ia langsung membeku, lalu menyimpan kembali racun dengan malu sebelum meringkuk dan menyembunyikan kepala seolah sudah tidak terlihat lagi.Pangeran Rio berdiri tiga langkah dari kasur sambil menatap perut Fiona.Fiona sudah hamil lima bulan, jadi dia seharusnya sudah lama menunjukkan tanda-tanda kehamilan.Akan tetapi, dia tidak bisa melihat perutnya membesar.Mungkinkah jubahnya terlalu lebar dan menutupinya?Fiona tiba-tiba membuka mata dan bertatapan dengan mata Pangeran Rio yang mengamatinya.Suaranya menawan, tetapi kata-katanya kasar."Yo, berpakaian sebag