Nabila langsung mendongakkan pandangan. Ekspresi matanya tenang, juga memberi peringatan.Fiona merasa kecut, seperti tertangkap basah saat melakukan kejahatan. Tangannya perlahan-lahan bergeser ke atas untuk meraba topeng, seperti sedang meraba wajah pria itu."Dingin sekali .... Biar aku ... lihat wajahku. Boleh tidak?"Meskipun Fiona bertindak semena-mena, Fiona sebenarnya tahu batas.Tidak peduli apa yang Fiona lakukan, Yolo tidak akan benar-benar marah dan putus hubungan dengannya. Akan tetapi, jika dia melanggar aturan Yolo dan membuka topengnya tanpa izin, hubungan mereka akan berakhir.Nabila tidak menjawab. Dia fokus membalut luka Fiona.Fiona mulai cerewet begitu baru pulih sedikit."Kamu sudah melihat badanku, kamu harus bertanggung jawab."Nabila berbalik badan untuk mencuci tangan. Dia tiba-tiba berkata,"Dengar-dengar, kamu akan masuk ke istana dan jadi selir kaisar."Fiona bertanya balik sambil tersenyum,"Kenapa? Kamu cemburu?"Nabila berbalik badan dan menatap Fiona. E
Di penginapan, ketika duta Klan Namrian bangun dan menyadari Fiona telah hilang, sudah siang hari keesokannya.Fiona sering meninggalkan rombongan di sepanjang jalan sehingga duta sudah terbiasa dengan hal itu.Duta berpikir Fiona pergi mencari Yolo lagi.Tubuh duta Klan Namrian lebam-lebam dan pegal karena diseret oleh kuda kemarin. Dia tidak ingin repot-repot pergi mencari Fiona.Tidak hanya dia saja. Duta dari kerajaan lain juga terbaring di ranjang dan mengerang kesakitan karena menderita luka serius. Mereka sangat menyesal.Duta Kerajaan Puanin sangat keras kepala. Walaupun tidak sanggup turun dari ranjang, dia masih berteriak-teriak."Kerajaan Puanin tidak akan setuju Negara Naki memonopoli tambang batu gipsum!""Saudara sekalian, selama kita bersekutu, Negara Naki pasti akan berkompromi!""Hal ini sangat signifikan. Kalau Negara Naki dibiarkan bertindak semena-mena, nasib Kerajaan Lesse akan menjadi contoh bagi kita!"Kamar duta Kerajaan Bengawan berada di sebelah. Tubuhnya pega
Dalam waktu beberapa hari saja, Elsa sudah kehilangan tiga anak buah yang kompeten.Elsa tahu mereka pasti sudah celaka.Elsa tidak bisa menelan kemarahan itu!Apakah Nabila berpikir dia tidak punya andalan lagi selain tiga orang itu?Cangkir di tangan Elsa pecah karena genggamannya. Timbul aura membunuh yang kuat di mata Elsa ....Dua hari kemudian.Mirna dan menantunya pergi beribadah, tetapi tidak kunjung pulang.Nadif sangat gelisah. Penculikan Nadine kala itu masih teringat dengan jelas.Nadif khawatir istri dan menantunya juga diculik. Dia segera memerintahkan pengurus."Cepat suruh Vincent pulang! Cepat!"Tak lama kemudian, Vincent pulang.Kepanikan melanda Vincent ketika mendengar ibu dan istrinya tidak bisa ditemukan."Kenapa bisa begini? Sudah berapa lama? Di mana pengawal mereka?"Nadif menggertakkan gigi."Aku suruh kamu pulang untuk pikirkan solusi. Jangan banyak tanya, aku tidak bisa jawab!"Ekspresi wajah Vincent dingin. Menurutnya, panik seperti ayah lebih tidak berguna
Dua saudari seperguruan bertatap muka, tetapi tidak lagi harmonis.Elsa sengaja bertanya."Ratu mendadak panggil aku ke istana, ada masalah apa?"Hanya ada mereka berdua di dalam ruangan. Nabila langsung bertanya,"Kejadian hari ini adalah perbuatanmu?"Elsa memasang wajah polos. "Apa yang sedang Yang Mulia bicarakan?"Detik berikutnya, Nabila melancarkan serangan tapak yang kuat ke dada Elsa ....Bam!Elsa terserang hingga terpental ke belakang dan menabrak tiang bundar. Dia mengernyit karena sakit.Namun, Elsa tersenyum ketika melihat Nabila marah."Kakak, kamu yang menggangguku lebih dulu.""Kamu yang terus menargetkanku dan menangkap anak buahku.""Kalau begitu, aku hanya bisa membuatmu tahu, aku bukan sasaran empuk .... Kejadian hari ini hanya peringatan kecil.""Kalau kamu tidak kembalikan anak buahku, aku tidak bisa menjamin apa yang akan kulakukan pada Keluarga Feno nanti.""Sejujurnya, aku juga ingin melihat kalau mengalami hal yang sama, apakah Nyonya Mirna dan kakak iparmu a
Yohan menatap Nabila dengan ekspresi mata tegas, seperti bisa memandang menembus Nabila.Nabila tetap tenang, sama sekali tidak ada rasa kecut karena berbohong.Dia adalah ratu, mengapa dia tidak bisa menggunakan otoritasnya?Jika ingin menghukum Elsa, satu-satunya hambatan adalah Yohan.Mungkin luka ini saja tidak cukup.Nabila sudah menyiapkan penjelasan dan ingin berbicara lagi. Akan tetapi ....Yohan berseru dengan suara tegas."Bawa Elsa Muro ke penjara!"Nabila terdiam karena kaget.Yohan langsung membuat keputusan begitu saja?Di luar aula.Elsa panik ketika mendengar hukuman dari kaisar.Dia adalah jenderal yang telah berjasa kepada Negara Naki. Jangankan dia tidak menyerang ratu, sekalipun ya, kaisar tidak sepantasnya menghukum dia.Yohan sudah meyakini apa yang ratu katakan adalah kebenaran tanpa mendengar penjelasan darinya?"Kaisar, aku tidak menyerang Ratu. Aku tidak melakukannya!"Tidak peduli seberapa keras Elsa berteriak, tidak ada respons sama sekali.Hal itu membuat E
Nabila hampir mengira dirinya salah mendengar.Dialah sang ratu.Namun, kapan Fiona menargetkannya?Target Fiona adalah Yohan!Nabila menaruh teko arak. Lalu, dia menatap lurus pada Yohan dan bertanya."Kaisar yakin?"Yohan mengernyit.Bukankah Yolo mengaku sudah mengetahui seluk-beluknya?Yohan datang dengan persiapan matang. Dia mengeluarkan sebuah kotak kayu.Isinya adalah ulat kaki seribu yang ditemukan di Istana Rubi malam itu.Nabila terbengong.Kapan Fiona menerapkan sistem beli satu gratis satu saat membunuh orang?Selain itu, bagaimana Yohan bisa menemukan ulat kaki seribu di Istana Rubi?Nabila tiba-tiba teringat. Yohan telah memanggilnya ke Istana Safir pada malam perayaan ulang tahun itu.Mungkinkah di saat itu ....Ekspresi mata Yohan dingin, seolah-olah hal tersebut tidak dapat dinegosiasikan.Nabila menenangkan diri."Pada dasarnya, ini karena perebutan perbatasan antar negara."Yohan mengangkat alisnya.Yohan tidak menghentikan Nabila, membiarkannya lanjut berbicara.Se
"Fiona, kamu pikir aku orang apa?"Bagaimana mungkin dia menjadi pria simpanan?Fiona tidak menghiraukan omongan Nabila. Ada aura membunuh yang kuat di matanya."Sudah kuduga. Pasti orang hina itu yang merebutmu!"Fiona adalah orang pertama yang mengatai kaisar orang hina.Tidak peduli bagaimana Nabila menyangkal, Fiona enggan mendengarkan.Fiona bahkan makin yakin dirinya sudah mendapatkan kebenaran."Kamu bilang kamu suka pria, lalu kaisar hina itu, aku dengar dia tidak menyukai wanita. Haremnya bahkan seperti pajangan. Selir Utama pasti hanya tameng! Untuk menyembunyikan kamu, si pria simpanannya!"Fiona secara kebetulan berhasil menebak separuh dari kebenaran.Mendengar Fiona terus menyebut kata "orang hina" dan "pria simpanan", Nabila sangat tidak berdaya."Kamu ...."Akan tetapi, Nabila tidak bisa memotong perkataan Fiona yang sedang emosi."Orang hina itu yang menggodamu, 'kan? Selama tiga tahun ini ... macam mana hidupmu ...."Sambil berkata, ekspresi Fiona penuh empati.Detik
Nabila membaca surat dari ibu guru dengan saksama dan menyeluruh.Perlahan-lahan, ekspresi mata Nabila menjadi sedingin es.Semua itu benar adalah perbuatan Elsa!Nabila memegang surat itu dengan erat. Keagresifan mewarnai ekspresinya.Nabila ingin sekali langsung pergi ke penjara untuk membunuh Elsa.Akan tetapi, Nabila masih memiliki akal sehat.Dia harus tenang di saat seperti ini.Dia tidak boleh bertindak gegabah tanpa rencana yang cermat.Membunuh Elsa tidak akan membuat kejahatannya diadili secara hukum.Tentang kemalangan Pasukan Harimau dan Nadine, Nabila akan memperhitungkan semua itu sekaligus dengan Elsa!Ibu guru juga mengungkit Kenni dalam surat tersebut.Kenni sangat gagah dan berani, hanya butuh kesempatan untuk mencetak prestasi.Guru dan ibu guru sudah mengetahui rencana Nabila. Mereka akan membina Kenni dengan segenap upaya.Tugas Nabila hanya tinggal satu, yaitu mendapatkan plakat penghindar kematian.Nabila memutuskan untuk mengekspos semua kejahatan Elsa, maka Nab
Setelah diselamatkan oleh seseorang, seluruh wilayah Negara Naki dihujani dengan perintah penangkapan terhadap Levino.Bukan hanya pemerintahan, tetapi juga dunia persilatan. Dengan Laina sebagai pemimpin Aliansi Germa, serta James bersama para pendekar mandiri, semua mencari Levino, si biang keladi kejahatan ini.Namun, jejak Levino begitu licin, tidak ada satu pun perkembangan yang berhasil dicapai.Siapa sangka, akhirnya muncul secercah harapan.Di dalam ruang kerja.Subad melapor, "Yang Mulia, ada kabar dari Tobias, Levino sempat terlihat di wilayah Kerajaan Jaming."Nabila juga ada di sana, mendengar kabar itu, dia teringat akan dugaan yang sebelumnya dalam pembahasan dengan kedua gurunya."Levino kemungkinan besar sudah lama jalin hubungan dengan pihak Kerajaan Jaming."Ekspresi Yohan berubah dingin dan serius.Kalau memang Levino tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Jaming, pihak Negara Naki masih bisa mengirim utusan resmi untuk bernegosiasi, meminta Kerajaan Jaming menyerahkan
Azriel dibawa ke sebuah tenda, di mana hanya ada Kaisar seorang diri.Tanpa basa-basi, Azriel langsung bertanya dengan marah."Apa yang harus kulakukan ... bagaimana caranya agar kamu mau tinggalkan dia?"Yohan mengerutkan alis. Kepada orang lain, dia tidak sebaik di depan Nabila. Auranya penuh dengan kebengisan, seolah siap membunuh pemuda lancang ini kapan saja.Menghadapi Azriel yang datang dengan penuh kemarahan, Yohan mengejek."Kepribadian kalian dua bersaudara sungguh berbeda satu dengan lainnya."Yang satu lembut dan penuh kasih, yang satu lagi egois dan licik.Azriel menyipitkan matanya, "Jawab aku! Bagaimana caranya agar kamu tinggalkan dia dan kembali ke istanamu!"Mendengar itu, Yohan hanya merasa geli.Ekspresinya menjadi dingin dan penuh wibawa."Kamu harusnya bersyukur, kamu punya kakak yang baik."Azriel langsung membongkar maksudnya, "Kamu berani sentuh aku? Percaya tidak, kalau kamu berani sakiti aku, dia pasti akan langsung tinggalkan kamu!"Tangan Yohan yang berada
Jordi pura-pura mabuk setengah sadar, tetapi sebenarnya pikirannya sangat jernih.Dia berbicara dengan Kaisar tentang berbagai kisah masa kecil Nabila dengan tulus, berharap Kaisar dapat lebih memahami Nabila.Namun, dia tetap tahu batasan tentang apa yang boleh diceritakan."Banyak anak laki-laki yang suka dia.""Tapi, gadis itu tidak peka, keras seperti batu.""Dulu ada seorang anak laki-laki yang juga belajar seni bela diri di tempatku. Dia sering tarik rambut Nabila, berharap Nabila mau lebih perhatikan dirinya. Tapi hasilnya, gadis itu marah besar dan cabut segenggam rambut anak laki-laki itu.""Sejak saat itu, anak laki-laki itu tidak pernah muncul lagi."Jordi menceritakan banyak hal sepele yang tidak berbahaya, tetapi sama sekali tidak menyebutkan Joseph.Dia tahu bahwa Joseph berbeda dari anak-anak laki-laki lainnya, karena dialah yang disukai Nabila dengan tulus.Meskipun Kaisar tampak telah melupakan dendam masa lalu, dia tidak akan suka mendengar cerita semacam itu.Namun,
Dalam situasi yang kaku, Nyonya Windi angkat bicara."Yang Mulia, Anda mungkin belum tahu, Nadine juga tinggal di sana, rasanya kurang pantas."Yohan menatap Nabila tanpa berkedip, menunggu jawabannya.Nabila hanya bisa berkata, "Maaf menyusahkan Ibu Guru, malam ini aku akan bermalam di Kediaman Jenderal."Yohan baru merasa puas.Nabila tidur di kamar sayap barat, sementara Yohan di kamar sayap timur.Seharusnya semuanya berjalan lancar.Namun, ketika Nabila baru saja berbaring, seseorang masuk.Dia segera duduk waspada, tetapi ternyata itu hanya Yohan."Anda datang untuk apa?" Dengan tenang dia meletakkan kembali belati ke bawah bantal.Yohan langsung duduk di tempat tidurnya dan meraih tangannya, "Esai strategi yang ditulis gurumu, makin aku baca, makin aku terjaga. Tidak bisa tidur. Lalu aku teringat, ada satu hal lagi yang belum selesai.""Apa itu?"Dia tiba-tiba mengeluarkan tusuk konde feniks itu. "Bukankah kamu mau aku sendiri yang pakaikan padamu?"Rambut Nabila sudah terurai,
Di tengah gelora emosi, Nabila mendorong Yohan dan bertanya padanya."Apa Subad itu orang yang Anda tempatkan di sisiku?"Yohan saat ini tidak terlalu peduli dengan hal-hal sepele semacam ini.Dia menggenggam dagu wanita itu, tidak membiarkannya menghindar.Namun, Nabila yang cukup keras kepala, menahan mulutnya dengan satu tangan. "Kapan Yang Mulia atur ini? Apa sejak aku tinggalkan Kota Narin, dia sudah ikuti aku?"Yohan mengangguk. "Hmm. Tapi, sama sekali bukan untuk mengawasimu, aku cuma menyuruhnya melindungimu. Aku khawatir kamu akan bertemu Levino."Nabila berkata dengan serius."Lain kali, pastikan untuk memberi tahu aku sebelumnya.""Baik." Rahangnya yang tegas, jakunnya bergerak naik turun, seolah ada gelora asmara. Saat ini, apa pun bisa disetujuinya."Apa sekarang aku boleh lanjutkan?" Jempolnya mengusap bibir wanita itu. Maksudnya jelas adalah, sudah lama dia menginginkan ini.Nabila tidak punya alasan untuk bersikap malu-malu. "Tentu ... mmm!"Sebelum dia selesai berbicar
Wajah tampan Yohan dipenuhi dengan kesabaran dan pengendalian diri.Dia menyelipkan kembali gambar Naga Api kembali ke tangan Nabila, "Aku tidak mau!""Aku lakukan semua itu untukmu, bukan untuk minta balasanmu.""Meski kamu tidak mau menikah denganku, kamu juga tidak perlu berikan sesuatu untuk tukarkan kebebasanmu.""Nabila, kamu pada dasarnya memang bebas."Nabila menundukkan kepala, melirik gulungan bambu yang ada di tangannya, lalu kembali menengadah menatap pria di depannya.Dia berbicara dengan serius."Sejak lahir, aku sudah ditelantarkan. Guruku dan Ibu Guru yang besarkan aku.""Jadi, mahar memang harus kuusahakan sendiri.""Tetapi, apa yang aku dapatkan selama bertahun-tahun, semuanya sudah kugunakan untuk membeli Kediaman Leluasa, sisanya untuk mahar Nadine.""Karenanya, aku tidak punya banyak uang tersisa."Yohan makin mendengar makin bingung."Kamu mau mengatakan apa?"Dia bukan orang bodoh, tetapi saat ini, otaknya benar-benar tidak bisa berfungsi. Dia hanya bisa memahami
Di awal musim panas, Yohan mengenakan pakaian ungu tua semi polos. Di bawah pantulan cahaya matahari, Yohan tampak lugas dan leluasa.Semua orang di halaman ikut memberi hormat, termasuk Windi.Nabila tersadarkan, lalu membungkuk dan memberi hormat."Hormat pada Kaisar."Nabila tidak menyangka Yohan akan datang.Ketika tadi, Nabila sibuk memikirkan tentang Levino dan Sekte Aziz. Kemunculan Yohan yang mendadak mengejutkan Nabila ...."Bangunlah."Yohan maju untuk menarik Nabila berdiri. Saat Nabila berdiri tegak, Yohan berbisik di telinganya,"Batas waktu tiga bulan sudah habis. Kamu harus memberiku jawaban."Ekspresi Nabila tetap datar. "Ya."Jordi mengernyit.Mengapa kaisar datang ke Perbatasan Utara lagi? Apakah kaisar begitu tidak memercayainya?Awalnya, Yohan ingin mengatakan sesuatu pada Nabila. Jordi maju untuk melapor dengan serius dan tegas,"Kaisar, aku punya masukan terkait pemberontakan di Kota Sundoro. Memberi anggaran militer saja sepertinya tidak cukup. Untuk itu, aku men
Di bawah rembulan, ekspresi Nadine berubah-ubah.Ada kekagetan, kegembiraan, dan penyesalan ....Kakak menggantikannya untuk menikah dengan kaisar, lalu bercerai dengan kaisar?Nadine seperti sedang mendengar kisah dongeng."Apakah Kakak bercerai karena tidak menyukai kaisar?"Kini, Nadine sudah menemukan pria pujaannya. Nadine juga berharap Nabila dapat memperoleh kebahagiaan.Nabila menatap rembulan di langit dan berkata dengan tenang,"Awalnya tidak suka ...."Tiba-tiba, angin mendorong lapisan awan sehingga menutupi rembulan.Di Kota Zordo.Di Taman Istana Kekaisaran.Selir Suci mencegat Pangeran Rio yang hendak keluar istana dan bertanya,"Ke mana Kaisar pergi?"Mata Pangeran Rio yang lembut tenang tak beriak."Telah terjadi pemberontakan di Kota Sundoro. Anggaran militer sudah dialokasikan, tapi Kaisar masih khawatir. Jadi, Kaisar pergi ke Kota Sundoro untuk melakukan pemantauan, memastikan seluruh anggaran dana sampai di tangan setiap tentara. Kaisar juga ingin meninjau kinerja
Nabila mengernyit seraya memandang sejumlah mas kawin itu.Windi menerangkan, "Orang yang mengantarkan mas kawin mengatakan ini untuk calon ratu. Dalam beberapa hari lagi, sudah sampai batas waktu tiga bulan. Kelihatannya, Kaisar yakin kamu akan menikah dengannya."Ekspresi Nabila tenang. Dia membungkuk dan memohon maaf."Maaf sudah merepotkan Ibu Guru dan Guru."Detik berikutnya, seseorang melapor di luar."Nyonya, ada orang yang ingin menemui Tuan Muda Yolo."Timbul gejolak di dalam hati Nabila....Di Kediaman Jenderal.Di aula depan.Nabila melihat bahwa orang yang datang adalah seorang pria bertopeng.Pria itu memberi salam dengan hormat."Subad Yusdian datang atas perintah Kaisar untuk memberikan barang."Lalu, pria itu mengeluarkan sebuah kotak persegi panjang dan memberikannya pada Nabila.Nabila tidak mengambil kotak itu.Nabila sangat berwaspada. Sekalipun pria ini mengaku adalah utusan Yohan, Nabila tidak langsung memercayainya.Pria itu membuka kotak dengan satu tangan agar