Malam sudah larut, tetapi Fiona belum tidur.Energi negatif lebih kuat di tengah malam. Fiona duduk bersila di atas ranjang. Tungku api dinyalakan di saat dia melatih serangga.Fiona langsung membuka mata ketika mendengar suara langkah kaki orang-orang di luar. Ekspresi matanya dingin dan bengis.Pas sekali, dia bisa menggunakan mereka untuk melatih serangga barunya ....Bam!Pria berpakaian hitam menerobos masuk.Kamar yang tidak terlalu besar itu langsung menjadi berdesakan.Fiona menyeringai. Lalu, dia melambaikan tangannya. Seekor serangga berbentuk aneh yang menyerupai kecoa terbang keluar.Serangga itu mendarat pada tubuh seorang pria berpakaian.Dalam sekejap, sekujur tubuh pria itu menjadi panas.Pria itu langsung menjadi aneh. Dia berteriak-teriak panas sambil membuka baju.Rasa panas itu datang dari dalam tubuh. Dia tetap merasa panas walau sudah telanjang.Saking tidak tahan, pria itu melompat keluar dari jendela.Ekspresi wajah Dafka dingin dan tegas.Wanita Namrian ini sun
Nabila langsung mendongakkan pandangan. Ekspresi matanya tenang, juga memberi peringatan.Fiona merasa kecut, seperti tertangkap basah saat melakukan kejahatan. Tangannya perlahan-lahan bergeser ke atas untuk meraba topeng, seperti sedang meraba wajah pria itu."Dingin sekali .... Biar aku ... lihat wajahku. Boleh tidak?"Meskipun Fiona bertindak semena-mena, Fiona sebenarnya tahu batas.Tidak peduli apa yang Fiona lakukan, Yolo tidak akan benar-benar marah dan putus hubungan dengannya. Akan tetapi, jika dia melanggar aturan Yolo dan membuka topengnya tanpa izin, hubungan mereka akan berakhir.Nabila tidak menjawab. Dia fokus membalut luka Fiona.Fiona mulai cerewet begitu baru pulih sedikit."Kamu sudah melihat badanku, kamu harus bertanggung jawab."Nabila berbalik badan untuk mencuci tangan. Dia tiba-tiba berkata,"Dengar-dengar, kamu akan masuk ke istana dan jadi selir kaisar."Fiona bertanya balik sambil tersenyum,"Kenapa? Kamu cemburu?"Nabila berbalik badan dan menatap Fiona. E
Di penginapan, ketika duta Klan Namrian bangun dan menyadari Fiona telah hilang, sudah siang hari keesokannya.Fiona sering meninggalkan rombongan di sepanjang jalan sehingga duta sudah terbiasa dengan hal itu.Duta berpikir Fiona pergi mencari Yolo lagi.Tubuh duta Klan Namrian lebam-lebam dan pegal karena diseret oleh kuda kemarin. Dia tidak ingin repot-repot pergi mencari Fiona.Tidak hanya dia saja. Duta dari kerajaan lain juga terbaring di ranjang dan mengerang kesakitan karena menderita luka serius. Mereka sangat menyesal.Duta Kerajaan Puanin sangat keras kepala. Walaupun tidak sanggup turun dari ranjang, dia masih berteriak-teriak."Kerajaan Puanin tidak akan setuju Negara Naki memonopoli tambang batu gipsum!""Saudara sekalian, selama kita bersekutu, Negara Naki pasti akan berkompromi!""Hal ini sangat signifikan. Kalau Negara Naki dibiarkan bertindak semena-mena, nasib Kerajaan Lesse akan menjadi contoh bagi kita!"Kamar duta Kerajaan Bengawan berada di sebelah. Tubuhnya pega
Dalam waktu beberapa hari saja, Elsa sudah kehilangan tiga anak buah yang kompeten.Elsa tahu mereka pasti sudah celaka.Elsa tidak bisa menelan kemarahan itu!Apakah Nabila berpikir dia tidak punya andalan lagi selain tiga orang itu?Cangkir di tangan Elsa pecah karena genggamannya. Timbul aura membunuh yang kuat di mata Elsa ....Dua hari kemudian.Mirna dan menantunya pergi beribadah, tetapi tidak kunjung pulang.Nadif sangat gelisah. Penculikan Nadine kala itu masih teringat dengan jelas.Nadif khawatir istri dan menantunya juga diculik. Dia segera memerintahkan pengurus."Cepat suruh Vincent pulang! Cepat!"Tak lama kemudian, Vincent pulang.Kepanikan melanda Vincent ketika mendengar ibu dan istrinya tidak bisa ditemukan."Kenapa bisa begini? Sudah berapa lama? Di mana pengawal mereka?"Nadif menggertakkan gigi."Aku suruh kamu pulang untuk pikirkan solusi. Jangan banyak tanya, aku tidak bisa jawab!"Ekspresi wajah Vincent dingin. Menurutnya, panik seperti ayah lebih tidak berguna
Dua saudari seperguruan bertatap muka, tetapi tidak lagi harmonis.Elsa sengaja bertanya."Ratu mendadak panggil aku ke istana, ada masalah apa?"Hanya ada mereka berdua di dalam ruangan. Nabila langsung bertanya,"Kejadian hari ini adalah perbuatanmu?"Elsa memasang wajah polos. "Apa yang sedang Yang Mulia bicarakan?"Detik berikutnya, Nabila melancarkan serangan tapak yang kuat ke dada Elsa ....Bam!Elsa terserang hingga terpental ke belakang dan menabrak tiang bundar. Dia mengernyit karena sakit.Namun, Elsa tersenyum ketika melihat Nabila marah."Kakak, kamu yang menggangguku lebih dulu.""Kamu yang terus menargetkanku dan menangkap anak buahku.""Kalau begitu, aku hanya bisa membuatmu tahu, aku bukan sasaran empuk .... Kejadian hari ini hanya peringatan kecil.""Kalau kamu tidak kembalikan anak buahku, aku tidak bisa menjamin apa yang akan kulakukan pada Keluarga Feno nanti.""Sejujurnya, aku juga ingin melihat kalau mengalami hal yang sama, apakah Nyonya Mirna dan kakak iparmu a
Yohan menatap Nabila dengan ekspresi mata tegas, seperti bisa memandang menembus Nabila.Nabila tetap tenang, sama sekali tidak ada rasa kecut karena berbohong.Dia adalah ratu, mengapa dia tidak bisa menggunakan otoritasnya?Jika ingin menghukum Elsa, satu-satunya hambatan adalah Yohan.Mungkin luka ini saja tidak cukup.Nabila sudah menyiapkan penjelasan dan ingin berbicara lagi. Akan tetapi ....Yohan berseru dengan suara tegas."Bawa Elsa Muro ke penjara!"Nabila terdiam karena kaget.Yohan langsung membuat keputusan begitu saja?Di luar aula.Elsa panik ketika mendengar hukuman dari kaisar.Dia adalah jenderal yang telah berjasa kepada Negara Naki. Jangankan dia tidak menyerang ratu, sekalipun ya, kaisar tidak sepantasnya menghukum dia.Yohan sudah meyakini apa yang ratu katakan adalah kebenaran tanpa mendengar penjelasan darinya?"Kaisar, aku tidak menyerang Ratu. Aku tidak melakukannya!"Tidak peduli seberapa keras Elsa berteriak, tidak ada respons sama sekali.Hal itu membuat E
Nabila hampir mengira dirinya salah mendengar.Dialah sang ratu.Namun, kapan Fiona menargetkannya?Target Fiona adalah Yohan!Nabila menaruh teko arak. Lalu, dia menatap lurus pada Yohan dan bertanya."Kaisar yakin?"Yohan mengernyit.Bukankah Yolo mengaku sudah mengetahui seluk-beluknya?Yohan datang dengan persiapan matang. Dia mengeluarkan sebuah kotak kayu.Isinya adalah ulat kaki seribu yang ditemukan di Istana Rubi malam itu.Nabila terbengong.Kapan Fiona menerapkan sistem beli satu gratis satu saat membunuh orang?Selain itu, bagaimana Yohan bisa menemukan ulat kaki seribu di Istana Rubi?Nabila tiba-tiba teringat. Yohan telah memanggilnya ke Istana Safir pada malam perayaan ulang tahun itu.Mungkinkah di saat itu ....Ekspresi mata Yohan dingin, seolah-olah hal tersebut tidak dapat dinegosiasikan.Nabila menenangkan diri."Pada dasarnya, ini karena perebutan perbatasan antar negara."Yohan mengangkat alisnya.Yohan tidak menghentikan Nabila, membiarkannya lanjut berbicara.Se
"Fiona, kamu pikir aku orang apa?"Bagaimana mungkin dia menjadi pria simpanan?Fiona tidak menghiraukan omongan Nabila. Ada aura membunuh yang kuat di matanya."Sudah kuduga. Pasti orang hina itu yang merebutmu!"Fiona adalah orang pertama yang mengatai kaisar orang hina.Tidak peduli bagaimana Nabila menyangkal, Fiona enggan mendengarkan.Fiona bahkan makin yakin dirinya sudah mendapatkan kebenaran."Kamu bilang kamu suka pria, lalu kaisar hina itu, aku dengar dia tidak menyukai wanita. Haremnya bahkan seperti pajangan. Selir Utama pasti hanya tameng! Untuk menyembunyikan kamu, si pria simpanannya!"Fiona secara kebetulan berhasil menebak separuh dari kebenaran.Mendengar Fiona terus menyebut kata "orang hina" dan "pria simpanan", Nabila sangat tidak berdaya."Kamu ...."Akan tetapi, Nabila tidak bisa memotong perkataan Fiona yang sedang emosi."Orang hina itu yang menggodamu, 'kan? Selama tiga tahun ini ... macam mana hidupmu ...."Sambil berkata, ekspresi Fiona penuh empati.Detik
Tadi Yohan agak marah, tetapi sekarang dia sudah tenang dan menyadari betapa ributnya dia.Kalau membicarakan pasukan wanita, itu masalah pengabdian pada negara dan rakyat.Sangat tidak pantas baginya untuk bersikap begitu picik dan tidak toleran.Begitu saja, Yohan meredakan amarahnya sendiri.Kemudian dia mengeluarkan beberapa potong kue kastanye dari tangannya. Kue itu dibungkus dengan kertas minyak dan masih hangat."Hari ini Nyonya Windi baru membuat kue kastanye. Aku membawakannya untukmu."Raut wajah Nabila agak berubah dan dia bersikeras, "Aku tidak suka."Yohan meraih tangan Nabila dan meletakkan kue kastanye di telapak tangannya."Masih ingin berbohong padaku?""Guru dan Ibu Gurumu bilang kamu suka makan kue ini sejak kecil.""Aku tahu kenapa kamu berbohong padaku."Nabila mendongak.Dia tahu?Setelah itu, Yohan berbicara dengan percaya diri dan tenang."Kamu terus memikirkan apa yang kukatakan dan cemburu, 'kan?"Nabila, "..."Yohan menjelaskan padanya dengan agak serius."S
Melihat Nabila linglung, Yohan bertanya dengan suara rendah."Ada apa?"Nabila sadar kembali dan memusatkan pandangannya pada wajahnya, "Tidak ada apa-apa."Yohan mengira Nabila masih salah paham, jadi dia menambahkan."Aku tidak berbohong kepadamu, dia memang cuma seorang gadis kecil.""Kurus kering dan wajahnya penuh debu. Entah kabur ke mana dia ....""Lucu sekali, 'kan?" Nabila menyela dan bertanya dengan suara rendah.Yohan mengangguk."Ya."Nabila menoleh untuk melihat ke luar kereta tanpa berkata apa-apa lagi.Akan tetapi, tinjunya diam-diam mengepal.Tidak lama kemudian, Dafka membeli kue kastanye.Yohan menyerahkan sepotong kepada Nabila yang menggelengkan kepalanya, "Terima kasih, tapi aku tidak suka makan ini."Dia bahkan tidak menatapnya saat mengatakan ini.Setiap orang memiliki selera yang berbeda, Yohan tidak meragukannya.Di tengah jalan, Nabila melihat toko pakaian dan menghentikan keretanya.Ibu Guru benar. Dia tidak bisa senantiasa memakai pakaian pria dan sudah wakt
"Kak ...."Nadine baru saja berjalan mendekat, lalu melihat pria di samping kakaknya.Pria itu mengenakan jubah ungu kemerahan yang mewah, terlihat jelas bahwa dia sudah berusaha tampil sederhana, tetapi tetap tidak bisa menyembunyikan aura keagungan yang luar biasa.Terutama wajahnya yang penuh wibawa dan dominasi, sekali lihat saja sudah tahu bahwa dia adalah seseorang yang berada di posisi tertinggi, tidak bisa dilawan."Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia Kaisar." Nadine langsung menundukkan wajah, tidak berani menatap langsung ke arahnya.Pelayan Yumba juga segera ikut memberi hormat.Mengatakan bahwa dia tidak gugup melihat wajah kaisar, adalah kebohongan belaka, telapak tangannya penuh keringat.Kaisar ini hampir sama seperti yang dia bayangkan, tinggi, dingin, dan sulit ditebak perasaannya.Dia memang tidak mengerti, bagaimana nona Nabila bisa terbiasa berada di sisinya.Yohan, saat melihat Nadine, langsung merasa bahwa dia dan Nabila memang pantas disebut kembar, wajahnya m
Di dalam kelambu, di atas kasur, dua tangan, satu besar, satu kecil, saling bertaut erat, tak terpisahkan.Yohan makin menggila, mencium dengan penuh gairah.Nabila hampir tak mampu bertahan, berusaha keras mencari ruang untuk bernapas.Sesaat kemudian, sang pria jatuh di atas tubuhnya. Napasnya berat, embusan panas jatuh di dekat telinga dan sisi wajahnya.Dia merasa seperti sedang "dipanggang," berkeringat, lalu memalingkan wajahnya.Pria itu sedikit mengangkat tubuhnya, memiringkan dagunya, menatap dalam-dalam bibir merah merekah seperti tetesan embun.Bibir yang merah itu membuat wajahnya tampak lebih pucat.Pandangan Yohan naik, menatap api gairah di matanya yang mulai meredup, bertekad untuk mengingat momen ini selamanya.Dia akan mengingat bagaimana wanita itu menunjukkan perasaannya untuknya.Dia bertekad mengingat bahwa di mata wanita itu, hanya ada dia. Dalam darahnya, dalam tubuhnya, hanya ada dirinya.Semua ini lebih indah daripada bunga api, lebih cemerlang daripada cahaya
Wajah Yohan berubah dari hitam menjadi putih.Benda dalam kotak ini ... dia pernah melihatnya di buku.Ini adalah alat pencegah kehamilan, digunakan oleh pria.Namun, seorang kaisar tidak perlu menggunakan benda semacam ini. Jika tidak ingin selir mengandung, cukup memberikan semangkuk ramuan penggugur kandungan.Oleh karena itu, benda ini tidak pernah tersedia di istana, dan dia tidak pernah melihatnya.Dia juga tidak pernah menyangka Nabila akan memberikannya benda seperti ini.Dia bahkan tidak tahu harus berkata apa padanya.Plak!Dia menutup kotak kayu itu, tampak enggan melihatnya lagi."Benda ini, aku tidak suka."Dia langsung menolak tanpa ragu.Dia justru berharap memiliki lebih banyak anak dengannya, bagaimana mungkin menggunakan benda itu.Nabila dengan serius menjelaskan."Menurutku, hamil sebelum menikah, tanpa status dan nama, sama saja dengan anak haram."Alis Yohan tiba-tiba berkerut.Maksudnya adalah, sebelum menikah pun boleh ....Kenapa tidak bilang dari awal!Sesaat
Di halaman utama.Jenderal Jordi malam ini harus bertugas patroli. Jika saja kaisar tidak berada di kediamannya, dia pasti sudah makan seadanya di barak.Namun, untuk saat ini dia harus kembali ke kamarnya berganti pakaian sebelum menuju barak.Nabila datang bersama gurunya, Nyonya Windi. Melihat lampu di dalam kamar menyala, dia berkata, "Guru ada di dalam, aku tidak akan masuk."Nyonya Windi tersenyum tipis. "Tunggu di sini, aku akan ambil untukmu."Saat masuk ke dalam, dia melihat suaminya duduk di tepi meja dengan ekspresi aneh. Tidak terlihat senang, tetapi juga tidak marah. Yang pasti, dia tampak menahan emosi.Jordi berdiri dan dengan nada ragu menanyakan dia ...."Istriku, akhir-akhir ini aku sibuk dengan urusan militer, mungkin terlalu abaikan kamu. Apa kamu marah padaku?"Nyonya Windi menjawabnya dengan jujur."Kamu lakukan demi tugas negara, aku tidak akan marah karena itu."Namun, wajah Jordi langsung berubah suram.Dia gemetar sambil menunjuk ke lemari kayu di dekat tempat
Sejak pertama kali melangkah masuk ke kediaman Jenderal Jordi, Lisa sudah melihat pemuda tampan di sisi Nyonya Windi.Mungkin karena baru saja kembali dari barak, di mana dia terbiasa melihat pria-pria kasar, pemuda ini langsung menarik perhatiannya.Wajahnya menawan, dan juga tidak kehilangan aura heroik.Mata itu menatapnya, namun sama sekali tidak terasa kurang ajar, seolah hanya sekadar mengagumi tanpa sedikit pun niat buruk.Sepasang mata yang benar-benar bersih dan jujur.Lisa tak kuasa menahan getaran di hatinya.Bahkan saat menghadapi Yang Mulia yang begitu anggun dan tampan, dia tak pernah merasakan perasaan seperti ini.Seakan ada bunga-bunga persik yang mekar di sudut hatinya ....Nyonya Windi, yang memperhatikan perubahan ekspresi Lisa, segera menyadari sesuatu.Agar Nabila tidak kembali melibatkan diri dalam urusan hati yang rumit, dia berpura-pura menegur Nabila."Sudah berapa kali kukatakan, seorang gadis seharusnya mengenakan pakaian perempuan. Lihat, sekarang orang sal
Setelah diselamatkan oleh seseorang, seluruh wilayah Negara Naki dihujani dengan perintah penangkapan terhadap Levino.Bukan hanya pemerintahan, tetapi juga dunia persilatan. Dengan Laina sebagai pemimpin Aliansi Germa, serta James bersama para pendekar mandiri, semua mencari Levino, si biang keladi kejahatan ini.Namun, jejak Levino begitu licin, tidak ada satu pun perkembangan yang berhasil dicapai.Siapa sangka, akhirnya muncul secercah harapan.Di dalam ruang kerja.Subad melapor, "Yang Mulia, ada kabar dari Tobias, Levino sempat terlihat di wilayah Kerajaan Jaming."Nabila juga ada di sana, mendengar kabar itu, dia teringat akan dugaan yang sebelumnya dalam pembahasan dengan kedua gurunya."Levino kemungkinan besar sudah lama jalin hubungan dengan pihak Kerajaan Jaming."Ekspresi Yohan berubah dingin dan serius.Kalau memang Levino tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Jaming, pihak Negara Naki masih bisa mengirim utusan resmi untuk bernegosiasi, meminta Kerajaan Jaming menyerahkan
Azriel dibawa ke sebuah tenda, di mana hanya ada Kaisar seorang diri.Tanpa basa-basi, Azriel langsung bertanya dengan marah."Apa yang harus kulakukan ... bagaimana caranya agar kamu mau tinggalkan dia?"Yohan mengerutkan alis. Kepada orang lain, dia tidak sebaik di depan Nabila. Auranya penuh dengan kebengisan, seolah siap membunuh pemuda lancang ini kapan saja.Menghadapi Azriel yang datang dengan penuh kemarahan, Yohan mengejek."Kepribadian kalian dua bersaudara sungguh berbeda satu dengan lainnya."Yang satu lembut dan penuh kasih, yang satu lagi egois dan licik.Azriel menyipitkan matanya, "Jawab aku! Bagaimana caranya agar kamu tinggalkan dia dan kembali ke istanamu!"Mendengar itu, Yohan hanya merasa geli.Ekspresinya menjadi dingin dan penuh wibawa."Kamu harusnya bersyukur, kamu punya kakak yang baik."Azriel langsung membongkar maksudnya, "Kamu berani sentuh aku? Percaya tidak, kalau kamu berani sakiti aku, dia pasti akan langsung tinggalkan kamu!"Tangan Yohan yang berada