Dua saudari seperguruan bertatap muka, tetapi tidak lagi harmonis.Elsa sengaja bertanya."Ratu mendadak panggil aku ke istana, ada masalah apa?"Hanya ada mereka berdua di dalam ruangan. Nabila langsung bertanya,"Kejadian hari ini adalah perbuatanmu?"Elsa memasang wajah polos. "Apa yang sedang Yang Mulia bicarakan?"Detik berikutnya, Nabila melancarkan serangan tapak yang kuat ke dada Elsa ....Bam!Elsa terserang hingga terpental ke belakang dan menabrak tiang bundar. Dia mengernyit karena sakit.Namun, Elsa tersenyum ketika melihat Nabila marah."Kakak, kamu yang menggangguku lebih dulu.""Kamu yang terus menargetkanku dan menangkap anak buahku.""Kalau begitu, aku hanya bisa membuatmu tahu, aku bukan sasaran empuk .... Kejadian hari ini hanya peringatan kecil.""Kalau kamu tidak kembalikan anak buahku, aku tidak bisa menjamin apa yang akan kulakukan pada Keluarga Feno nanti.""Sejujurnya, aku juga ingin melihat kalau mengalami hal yang sama, apakah Nyonya Mirna dan kakak iparmu a
Yohan menatap Nabila dengan ekspresi mata tegas, seperti bisa memandang menembus Nabila.Nabila tetap tenang, sama sekali tidak ada rasa kecut karena berbohong.Dia adalah ratu, mengapa dia tidak bisa menggunakan otoritasnya?Jika ingin menghukum Elsa, satu-satunya hambatan adalah Yohan.Mungkin luka ini saja tidak cukup.Nabila sudah menyiapkan penjelasan dan ingin berbicara lagi. Akan tetapi ....Yohan berseru dengan suara tegas."Bawa Elsa Muro ke penjara!"Nabila terdiam karena kaget.Yohan langsung membuat keputusan begitu saja?Di luar aula.Elsa panik ketika mendengar hukuman dari kaisar.Dia adalah jenderal yang telah berjasa kepada Negara Naki. Jangankan dia tidak menyerang ratu, sekalipun ya, kaisar tidak sepantasnya menghukum dia.Yohan sudah meyakini apa yang ratu katakan adalah kebenaran tanpa mendengar penjelasan darinya?"Kaisar, aku tidak menyerang Ratu. Aku tidak melakukannya!"Tidak peduli seberapa keras Elsa berteriak, tidak ada respons sama sekali.Hal itu membuat E
Nabila hampir mengira dirinya salah mendengar.Dialah sang ratu.Namun, kapan Fiona menargetkannya?Target Fiona adalah Yohan!Nabila menaruh teko arak. Lalu, dia menatap lurus pada Yohan dan bertanya."Kaisar yakin?"Yohan mengernyit.Bukankah Yolo mengaku sudah mengetahui seluk-beluknya?Yohan datang dengan persiapan matang. Dia mengeluarkan sebuah kotak kayu.Isinya adalah ulat kaki seribu yang ditemukan di Istana Rubi malam itu.Nabila terbengong.Kapan Fiona menerapkan sistem beli satu gratis satu saat membunuh orang?Selain itu, bagaimana Yohan bisa menemukan ulat kaki seribu di Istana Rubi?Nabila tiba-tiba teringat. Yohan telah memanggilnya ke Istana Safir pada malam perayaan ulang tahun itu.Mungkinkah di saat itu ....Ekspresi mata Yohan dingin, seolah-olah hal tersebut tidak dapat dinegosiasikan.Nabila menenangkan diri."Pada dasarnya, ini karena perebutan perbatasan antar negara."Yohan mengangkat alisnya.Yohan tidak menghentikan Nabila, membiarkannya lanjut berbicara.Se
"Fiona, kamu pikir aku orang apa?"Bagaimana mungkin dia menjadi pria simpanan?Fiona tidak menghiraukan omongan Nabila. Ada aura membunuh yang kuat di matanya."Sudah kuduga. Pasti orang hina itu yang merebutmu!"Fiona adalah orang pertama yang mengatai kaisar orang hina.Tidak peduli bagaimana Nabila menyangkal, Fiona enggan mendengarkan.Fiona bahkan makin yakin dirinya sudah mendapatkan kebenaran."Kamu bilang kamu suka pria, lalu kaisar hina itu, aku dengar dia tidak menyukai wanita. Haremnya bahkan seperti pajangan. Selir Utama pasti hanya tameng! Untuk menyembunyikan kamu, si pria simpanannya!"Fiona secara kebetulan berhasil menebak separuh dari kebenaran.Mendengar Fiona terus menyebut kata "orang hina" dan "pria simpanan", Nabila sangat tidak berdaya."Kamu ...."Akan tetapi, Nabila tidak bisa memotong perkataan Fiona yang sedang emosi."Orang hina itu yang menggodamu, 'kan? Selama tiga tahun ini ... macam mana hidupmu ...."Sambil berkata, ekspresi Fiona penuh empati.Detik
Nabila membaca surat dari ibu guru dengan saksama dan menyeluruh.Perlahan-lahan, ekspresi mata Nabila menjadi sedingin es.Semua itu benar adalah perbuatan Elsa!Nabila memegang surat itu dengan erat. Keagresifan mewarnai ekspresinya.Nabila ingin sekali langsung pergi ke penjara untuk membunuh Elsa.Akan tetapi, Nabila masih memiliki akal sehat.Dia harus tenang di saat seperti ini.Dia tidak boleh bertindak gegabah tanpa rencana yang cermat.Membunuh Elsa tidak akan membuat kejahatannya diadili secara hukum.Tentang kemalangan Pasukan Harimau dan Nadine, Nabila akan memperhitungkan semua itu sekaligus dengan Elsa!Ibu guru juga mengungkit Kenni dalam surat tersebut.Kenni sangat gagah dan berani, hanya butuh kesempatan untuk mencetak prestasi.Guru dan ibu guru sudah mengetahui rencana Nabila. Mereka akan membina Kenni dengan segenap upaya.Tugas Nabila hanya tinggal satu, yaitu mendapatkan plakat penghindar kematian.Nabila memutuskan untuk mengekspos semua kejahatan Elsa, maka Nab
Selir Nita menyangkal pengakuan dayang itu."Ratu, aku sama sekali tidak kenal dia!"Nabila mendongakkan pandangan. Tatapannya yang tajam menyapu Selir Nita."Belum giliranmu bicara."Dayang itu melirik Selir Nita dengan takut-takut dan segera menundukkan kepala. Dia memejamkan mata saat berujar,"Nyonya Nita menyogok hamba agar hamba diam-diam mengubur wewangian beracun yang bisa menyebabkan kemandulan di dalam hadiah ulang tahun yang akan Nyonya Jessy berikan ....""Omong kosong!" bentak Selir Nita dengan marah pada dayang itu.Selir Nita membantah."Ratu, kamu tidak bisa menyimpulkan bahwa aku bersalah hanya berdasarkan omongan sepihak dari dayang ini.""Aku tidak pernah melakukan apa yang dia katakan tadi!"Dayang itu memang tidak bisa memberikan bukti.Dayang itu hanya bisa mengetukkan kepala terus-menerus."Ratu, hamba pantas mati, tapi Nyonya Nita-lah yang menyuruh hamba! Kalau hamba berbohong, hamba akan disambar petir!"Nabila berkata dengan cuek,"Kamu keluar dulu."Setelah d
"Hormat pada Kaisar."Yohan maju untuk menarik Nabila berdiri. "Tidak perlu bersikap formal."Saat menyentuh lengannya, Yohan dengan jelas merasakan penolakan Nabila.Nabila diam-diam menghindar.Yohan mengernyit, walau hanya sekilas.Ratu memang tidak suka bersentuhan dengan orang lain. Itu mungkin berkaitan dengan pengalaman sebelumnya."Hari ini ulang tahunmu, aku harusnya temani kamu."Terhadap anugerah kaisar, Nabila seharusnya memberi hormat dan mengucap syukur.Akan tetapi, Nabila tidak tahan untuk tidak terdiam beberapa detik.Timbul sebuah suara di kedalaman ingatannya. "Di ulang tahunmu setiap tahun, aku akan selalu bersamamu."Dalam sekejap, Nabila secara paksa menekan perasaan yang tidak seharusnya dimiliki itu."Terima kasih, Kaisar."Yohan menyadari kejanggalan Nabila, tetapi tidak bertanya apa-apa.Pada pagi hari, Yohan telah mengutus pelayan untuk mengantarkan hadiah. Semua itu adalah perhiasan berharga.Namun, pada saat ini, Leonard membawa belasan pelayan ke aula. Set
Gerakan Yohan langsung berhenti.Kelembutannya juga berubah menjadi kedinginan.Yohan menatap lurus pada Nabila."Aku ini pria, tidak ada maksud lain."Detik berikutnya, Yohan tetap mencium Nabila.Lebih tepatnya, itu bukan ciuman.Yohan menggigit bibir Nabila dengan kuat sebanyak dua kali, lalu mundur.Kemarahan bertubi-tubi di dalam hati Nabila.Begitu Yohan mundur, Nabila mencengkeram kerah baju Yohan dan menggigit balik dengan kuat.Yohan terbengong di tempat, seolah-olah membeku.Nabila menggigit Yohan dengan kuat, sampai berdarah.Wajah Yohan menjadi masam.Sialan!Dasar wanita gila!Yohan memegang bagian belakang leher Nabila, ingin memberinya pelajaran.Nabila sama sekali tidak takut.Jika Yohan berani menggigitnya lagi, dia pasti akan menggigit Yohan sampai mulutnya penuh darah!Tepat saat itu, Dafka mengetuk pintu dari luar dengan mendesak."Kaisar! Ada urusan penting yang ingin kulaporkan!"Barulah Yohan melepaskan Nabila.Yohan pergi dan tidak kembali lagi.Sifa memasuki ke
Setelah mengunjungi ibu gurunya, Nabila langsung menuju ke Kediaman Leluasa.Dengan memakai topeng dan pakaian pria yang melekat di tubuhnya, Nabila khawatir Nadine tidak akan mengenalinya dan merasa terganggu, jadi sebelum memasuki Kediaman Leluasa, dia melepas topengnya.Sesampainya di halaman, dia melihat Nadine sedang duduk di ayunan, sementara Lukas berdiri di sampingnya, dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang.Saat itu, Nadine menatap ke atas dan melihatnya."Kak!" Nadine terbangun. Bagaikan kupu-kupu yang terbang, dia bangkit dan berlari menuju Nabila.Nabila mengulurkan tangan untuk menyambutnya.Terlihat olehnya, kondisi tubuh Nadine yang sehat dan wajahnya yang berseri dengan senyum bahagia,Jika diabaikan tanda lahir palsu yang mudah dibentuk di pipinya, mereka hampir mirip sekali."Kak! Akhirnya kamu kembali!"Lukas yang berdiri agak jauh, untuk pertama kalinya melihat wajah Nabila, sangat terkejut.Yang lebih mengejutkan adalah, orang ini tampak sangat mirip dengan Y
Keesokan harinya setelah Nabila pergi, Yohan juga berangkat kembali ke Kota Zordo.Untuk mencegah kekhawatiran di kalangan rakyat, dia sengaja memberi perintah kepada Raja Nathan dan para prajurit untuk merahasiakan urusan Menara Abadi Sembilan dan Levino.James memilih untuk terus berkelana di dunia persilatan, menjadi seorang pengembara.Sekte Aziz menggunakan tipu daya untuk membunuh banyak tokoh persilatan.Sekarang ini, dunia persilatan membutuhkan lebih banyak orang untuk bangkit.Ada yang mengusulkan untuk membangun kembali Aliansi Germa, dan mengusulkan James untuk menjadi ketua aliansi.Namun, setelah mengalami banyak hal, James merasa bahwa dia tidak cocok untuk menjadi ketua. Dia bukan orang yang membalas dendam dengan kebaikan, sehingga dengan tegas menolaknya.Dia sudah memahami, apa itu Aliansi Germa. Ketika seseorang dibutuhkan, dia akan dihargai, tetapi ketika tidak diperlukan, orang itu akan diremehkan.Tak heran pada awalnya Yolo berkata dia tidak ingin menjadi wakil
"Kamu akan kembali ke Perbatasan Utara?" Yohan memandang orang yang datang untuk berpamitan dengannya, merasa tertekan di dadanya.Dia awalnya berpikir, setelah urusan Menara Abadi Sembilan selesai, Nabila akan kembali ke Kota Zordo bersamanya.Karena itu, dia sudah menunggu lama, dan belum berangkat.Dengan susah payah menunggu sampai Joseph meninggal, tetapi Nabila harus pergi ke Perbatasan Utara untuk urusan abu jenazah Joseph.Memang, Nabila orang yang sangat setia dan suka bernostalgia, hal ini tidak seharusnya menjadi masalah.Tapi, bagaimana dengan diri Yohan?Apa Nabila pernah berpikir tentangnya?Yohan berdiri di tempat, perlahan-lahan mengepalkan tangannya.Dia menahan diri dan bertanya, "Kamu ... akan kembali, 'kan?"Nabila hanya menatap matanya, tidak langsung menjawab.Hanya dalam beberapa detik saat Nabila merasa ragu, Yohan sudah kehilangan kesabaran, matanya yang suram kini dipenuhi dengan kabut gelap.Kemudian, dia menggenggam bahu Nabila, menahannya di balik pintu, su
Di kediaman Raja Nathan.Keesokan harinya, Nabila terbangun di kamarnya.Begitu membuka mata, dia hanya melihat seorang pelayan yang menjaga di sisi tempat tidur."Tuan Muda Yolo, Anda sudah bangun!" Pelayan itu tidak mengetahui identitasnya, melihat Nabila mengenakan pakaian pria, dia terus memanggilnya tuanku.Nabila duduk, tangannya memegang dahi, pikirannya kacau.Levino melarikan diri.Tidak tahu siapa yang menyelamatkannya.Sepertinya, ada seseorang yang mereka tidak sadari, yang terus mengintai dengan diam-diam.Setelah membersihkan diri, dia mencari Yohan.Yohan yang melihatnya bangun pagi, menasihatinya, "Kamu terluka parah, istirahat lebih banyak supaya cepat sembuh."Nabila tidak peduli dengan basa-basi, langsung bertanya."Apa sudah ada orang yang dikirim untuk tangkap Levino? Apa ada kabar?"Yohan menjawab, "Hingga saat ini belum ada petunjuk. Karena dia terluka parah, dia tidak bisa timbulkan kekacauan besar."Saat berbicara, dia memberi isyarat pada Dafka untuk menyajika
Untuk menghadapi Levino, Yohan sudah siap dengan perlindungan.Para penjaga membentuk formasi, menurunkan jaring, seperti memancing, dan menjerat Levino di dalam jaring itu.Kemudian, beberapa orang dengan cepat berputar, saling berganti posisi, membuat mulut jaring makin ketat mengikuti gerakan mereka.Levino mengayunkan kedua tangannya, berusaha melawan.Namun, runtuhnya Menara Abadi Sembilan sudah menyebabkan luka berat pada dirinya. Setelah itu, bertarung melawan banyak orang, terutama serangan Yolo, ditambah lagi dirinya sekarang terjebak dalam kekuatan setan, arus energi sejati dalam tubuhnya berbalik dan bocor. Jaring ini, yang biasanya bisa dia hancurkan dengan mudah, kali ini sama sekali tidak bisa dia hadapi.Energi sejati terus bocor, dan tubuhnya menanggung rasa sakit yang luar biasa."Lepaskan panah!" Perintah Raja Nathan.Melihat kesempatan untuk membunuh iblis besar ini, tiba-tiba, asap putih meledak di sekitar mereka.Titik tengah asap itu adalah Levino.Nabila merasa c
Levino telah menyerap banyak kekuatan dalam tubuh orang lain, dan tidak semudah itu untuk mengendalikannya.Kata-kata Nabila sangat memengaruhinya, membuat energi dalam tubuhnya sangat tidak stabil.Dia berusaha mencegah aliran energi yang kacau, agar tidak terjebak dalam kekuatan setan, sehingga tidak bisa menggunakan Jurus Astral Abadi, sambil berusaha menahan diri.Sekejap yang singkat ini memberi kesempatan kepada Nabila dan James.Tebasan Ruang Hampa ... merupakan serangan ganda mereka.Nabila melemparkan pedangnya kepada James, yang kemudian menyerang lebih dulu, dengan serangan pedang yang membingungkan.Levino mundur beberapa langkah, tetapi tidak menyadari bahwa di atas kepalanya, Nabila seperti elang yang sedang menyambar, mengumpulkan energi ke telapak tangannya.Bum!Telapak tangan Nabila langsung mengenai puncak kepala Levino!Sekejap itu, tulang kepalanya bergetar.Melihat ini, Yohan segera menambah serangan dari sisi.Sebelas Komandan juga segera menyusul, menyerang Levi
Gunung Yudon.Levino seperti monyet batu yang turun dari langit, melompat keluar dari tumpukan batu yang berantakan.Para tentara merasakan ancaman besar.James segera maju, menghalangi Levino dengan kekuatan dirinya sendiri, mencegahnya melarikan diri begitu saja.Segera, dua belas Komandan yang menjaga wilayah tersebut bergerak, membentuk formasi untuk menahan Levino dan menyerangnya dengan serangan bertubi-tubi.Nabila dan rombongannya tiba dan melihat mereka bertarung.Pertempuran yang sengit menyebabkan batu-batu gunung hancur berantakan.Para tentara melepaskan panah, tetapi sulit untuk mengincar Levino.Nabila tidak memakai topeng, memperlihatkan wajah aslinya.Saat itu, Levino mengenali Yohan, dan lebih mengenali "Joka Muro", penjahat yang membunuh putranya, Judio!Jika bukan karena Joka, Judio tidak akan hidup menderita seperti itu!Mata Levino yang tersembunyi di balik topeng menjadi merah.Dia segera menerobos formasi dua belas Komandan, langsung berlari menuju Yohan dan Nab
Joseph telah meninggal.Sebenarnya, dia sudah kehabisan tenaga sejak lama.Selama ini, dia bisa bertahan hanya untuk memenuhi janji lima tahun yang telah dibuat.Sekarang, melihat Nabila yang sudah bisa melindungi dirinya sendiri, dikelilingi oleh teman-teman dan orang yang dia cintai, mengetahui bahwa dia tidak lagi membutuhkan dirinya, dia pun melepaskan semua tenaganya.Dia tidak menyesal, tidak ada keluhan dalam hidupnya.Tangisan Azriel memecah kesunyian malam yang dalam.Seluruh kediaman kerajaan diselimuti oleh kesedihan.Yohan berdiri di halaman, menatap bulan yang pucat.Untuk pertama kalinya, dia merasakan kecemasan.Jika Joseph masih hidup, apa dia bisa mengalahkannya?Mereka hanya bersama selama beberapa hari, hanya berbicara beberapa kata, tetapi dia sudah tahu mengapa Nabila begitu mencintai Joseph.Seorang pria yang begitu lembut, bahkan sampai mati pun memikirkan orang lain.Dia tidak ingin melihat Nabila menangis karena Joseph, jadi dia memutuskan untuk kembali ke kama
"Bagaimana bisa seperti ini!" Nabila sangat terkejut.Meskipun dokter mengatakan bahwa Joseph tidak akan bertahan lama, tetapi masih ada waktu tersisa.Nabila sama sekali tidak siap menghadapinya. Apakah dia harus berpisah dengan Joseph saat ini?Nabila segera kembali ke kediaman Raja Nathan.Dia mendorong pintu kamar Joseph.Terlihat olehnya, Joseph terbaring di tempat tidur, napasnya makin lemah, wajah tampannya perlahan-lahan kehilangan kehidupan.Azriel berlutut di samping tempat tidur, memegang erat tangannya."Kak, kak! Jangan tidur! Kami susah payah selamatkan kamu ...."Nabila melangkah pelan, tubuhnya kaku saat berjalan mendekat, menatap Joseph dengan tatapan penuh belas kasihan."Joseph ...."Kasur telah berlumuran darah, dia menatapnya dengan lembut, seolah tidak ingin membuatnya khawatir atau takut."Nabila, aku tidak apa-apa." Dia tersenyum lemah.Nabila menggenggam tinjunya dengan erat.Nabila tahu betapa besar penderitaan yang ditanggung Joseph.Bahkan, setiap tarikan na