Sekembalinya ke dalam aula, Sifa segera memberitahukan hal itu kepada ratu.Nabila yang sedang merapikan senjata pun mengernyit."Leonard berkata seperti itu?"Sifa menggelengkan kepala."Dia tidak bilang begitu, tapi itu maksudnya.""Dia juga bilang Kaisar belum pernah memanggil selir mana pun ke Istana Safir, selain mendiang Selir Suci .... Hamba merinding mendengarnya.""Yang Mulia benar-benar akan mendampingi Kaisar malam ini?"Nabila berkata dengan tenang,"Tidak perlu kamu khawatirkan. Sekarang justru ada satu hal yang harus kamu lakukan secepatnya."Sifa mendengarkan perintah dengan saksama.Awalnya, Sifa mengira itu adalah urusan mendesak. Alhasil, ratu menyuruhnya menghaluskan pil-pil yang katanya adalah obat serangga.Akan tetapi, di musim ini, tidak ada serangga di dalam istana.Pada malam hari.Nabila pergi ke Istana Safir. Seorang kasim berkulit putih menuntunnya ke dalam.Ruangan tidur kaisar jauh lebih megah dibandingkan ruang istana lain.Dari pintu utama menuju aula ut
Ruang antara meja dan kursi hanya memungkinkan satu orang untuk berdiri.Nabila membelakangi meja dan menghadap Yohan.Sementara itu, Yohan duduk di kursi dengan badan tegak.Hanya saja ... tidak nyaman saat mendongak kepada Nabila.Yohan juga tidak tahu apa yang akan Nabila lakukan.Mendekat secara tiba-tiba ....Jika dikatakan Nabila minta dipeluk, Nabila hanya berdiri di sana.Nabila bergeser ke sana tanpa berpikir panjang.Di atas meja di belakangnya, ada serangga beracun yang mirip belatung.Serangga itu berwarna cokelat dan sangat mungil, hampir tidak terlihat.Nabila pernah melawan Fiona. Hanya sekilas pandang, dia tahu itu adalah ulat kaki seribu!Ulat itu tampak tidak berbahaya, tetapi akan berkembang biak dengan sangat cepat dan tanpa henti setelah memasuki tubuh seseorang.Ulat-ulat itu akan menggerogoti organ dalam dan berparasit di tulang hingga orang itu hanya bersisakan kulit ....Nyaris saja!Di saat kritis, Nabila hanya bisa memilih jarak terpendek.Pada saat ini, Nabi
Nabila langsung tersadarkan ketika dibaringkan ke ranjang.Nabila sekali lagi menggigit bibir Yohan sampai robek.Bau amis darah membuat tenaganya bertambah kuat.Nabila mendorong dengan sekuat tenaga. Dia akhirnya bangun dari lamunan ke dunia nyata.Begitu berpisah dari bibir Nabila, Yohan menjatuhkan kepalanya ke leher Nabila, seolah-olah kehabisan stamina.Akan tetapi, Yohan masih bernapas.Hidung mancung Yohan bersentuhan dengan leher Nabila dan mengembuskan napas yang panas.Nabila sekali lagi mencoba untuk mendorong Yohan dan ingin bangun.Suara pria yang serak berbunyi di telinganya."Mau tinggal?"Itu Istana Safir.Cindy yang sangat dicintai oleh Yohan kala itu juga belum pernah menginjakkan kaki di sana.Secara tidak langsung, Yohan menanyai Nabila ... apakah mau tidur bersama?Nabila langsung menjawab,"Aku harus kembali."Nabila tidak menolak secara lugas karena tidak ingin membuat Yohan marah.Terkadang, harga diri seorang pria tidak boleh ditantang. Pria akan melakukan seg
Malam sudah larut, tetapi Fiona belum tidur.Energi negatif lebih kuat di tengah malam. Fiona duduk bersila di atas ranjang. Tungku api dinyalakan di saat dia melatih serangga.Fiona langsung membuka mata ketika mendengar suara langkah kaki orang-orang di luar. Ekspresi matanya dingin dan bengis.Pas sekali, dia bisa menggunakan mereka untuk melatih serangga barunya ....Bam!Pria berpakaian hitam menerobos masuk.Kamar yang tidak terlalu besar itu langsung menjadi berdesakan.Fiona menyeringai. Lalu, dia melambaikan tangannya. Seekor serangga berbentuk aneh yang menyerupai kecoa terbang keluar.Serangga itu mendarat pada tubuh seorang pria berpakaian.Dalam sekejap, sekujur tubuh pria itu menjadi panas.Pria itu langsung menjadi aneh. Dia berteriak-teriak panas sambil membuka baju.Rasa panas itu datang dari dalam tubuh. Dia tetap merasa panas walau sudah telanjang.Saking tidak tahan, pria itu melompat keluar dari jendela.Ekspresi wajah Dafka dingin dan tegas.Wanita Namrian ini sun
Nabila langsung mendongakkan pandangan. Ekspresi matanya tenang, juga memberi peringatan.Fiona merasa kecut, seperti tertangkap basah saat melakukan kejahatan. Tangannya perlahan-lahan bergeser ke atas untuk meraba topeng, seperti sedang meraba wajah pria itu."Dingin sekali .... Biar aku ... lihat wajahku. Boleh tidak?"Meskipun Fiona bertindak semena-mena, Fiona sebenarnya tahu batas.Tidak peduli apa yang Fiona lakukan, Yolo tidak akan benar-benar marah dan putus hubungan dengannya. Akan tetapi, jika dia melanggar aturan Yolo dan membuka topengnya tanpa izin, hubungan mereka akan berakhir.Nabila tidak menjawab. Dia fokus membalut luka Fiona.Fiona mulai cerewet begitu baru pulih sedikit."Kamu sudah melihat badanku, kamu harus bertanggung jawab."Nabila berbalik badan untuk mencuci tangan. Dia tiba-tiba berkata,"Dengar-dengar, kamu akan masuk ke istana dan jadi selir kaisar."Fiona bertanya balik sambil tersenyum,"Kenapa? Kamu cemburu?"Nabila berbalik badan dan menatap Fiona. E
Di penginapan, ketika duta Klan Namrian bangun dan menyadari Fiona telah hilang, sudah siang hari keesokannya.Fiona sering meninggalkan rombongan di sepanjang jalan sehingga duta sudah terbiasa dengan hal itu.Duta berpikir Fiona pergi mencari Yolo lagi.Tubuh duta Klan Namrian lebam-lebam dan pegal karena diseret oleh kuda kemarin. Dia tidak ingin repot-repot pergi mencari Fiona.Tidak hanya dia saja. Duta dari kerajaan lain juga terbaring di ranjang dan mengerang kesakitan karena menderita luka serius. Mereka sangat menyesal.Duta Kerajaan Puanin sangat keras kepala. Walaupun tidak sanggup turun dari ranjang, dia masih berteriak-teriak."Kerajaan Puanin tidak akan setuju Negara Naki memonopoli tambang batu gipsum!""Saudara sekalian, selama kita bersekutu, Negara Naki pasti akan berkompromi!""Hal ini sangat signifikan. Kalau Negara Naki dibiarkan bertindak semena-mena, nasib Kerajaan Lesse akan menjadi contoh bagi kita!"Kamar duta Kerajaan Bengawan berada di sebelah. Tubuhnya pega
Dalam waktu beberapa hari saja, Elsa sudah kehilangan tiga anak buah yang kompeten.Elsa tahu mereka pasti sudah celaka.Elsa tidak bisa menelan kemarahan itu!Apakah Nabila berpikir dia tidak punya andalan lagi selain tiga orang itu?Cangkir di tangan Elsa pecah karena genggamannya. Timbul aura membunuh yang kuat di mata Elsa ....Dua hari kemudian.Mirna dan menantunya pergi beribadah, tetapi tidak kunjung pulang.Nadif sangat gelisah. Penculikan Nadine kala itu masih teringat dengan jelas.Nadif khawatir istri dan menantunya juga diculik. Dia segera memerintahkan pengurus."Cepat suruh Vincent pulang! Cepat!"Tak lama kemudian, Vincent pulang.Kepanikan melanda Vincent ketika mendengar ibu dan istrinya tidak bisa ditemukan."Kenapa bisa begini? Sudah berapa lama? Di mana pengawal mereka?"Nadif menggertakkan gigi."Aku suruh kamu pulang untuk pikirkan solusi. Jangan banyak tanya, aku tidak bisa jawab!"Ekspresi wajah Vincent dingin. Menurutnya, panik seperti ayah lebih tidak berguna
Dua saudari seperguruan bertatap muka, tetapi tidak lagi harmonis.Elsa sengaja bertanya."Ratu mendadak panggil aku ke istana, ada masalah apa?"Hanya ada mereka berdua di dalam ruangan. Nabila langsung bertanya,"Kejadian hari ini adalah perbuatanmu?"Elsa memasang wajah polos. "Apa yang sedang Yang Mulia bicarakan?"Detik berikutnya, Nabila melancarkan serangan tapak yang kuat ke dada Elsa ....Bam!Elsa terserang hingga terpental ke belakang dan menabrak tiang bundar. Dia mengernyit karena sakit.Namun, Elsa tersenyum ketika melihat Nabila marah."Kakak, kamu yang menggangguku lebih dulu.""Kamu yang terus menargetkanku dan menangkap anak buahku.""Kalau begitu, aku hanya bisa membuatmu tahu, aku bukan sasaran empuk .... Kejadian hari ini hanya peringatan kecil.""Kalau kamu tidak kembalikan anak buahku, aku tidak bisa menjamin apa yang akan kulakukan pada Keluarga Feno nanti.""Sejujurnya, aku juga ingin melihat kalau mengalami hal yang sama, apakah Nyonya Mirna dan kakak iparmu a
Vincent syok untuk waktu yang lama. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.Mirna berkata dengan tegas."Itu Nabila. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa bertanya pada ayahmu.""Joka yang asli sudah lama meninggal. Nabila-lah yang menyamar sebagai dia selama bertahun-tahun, tapi orang yang terus membuat prestasi militer adalah adikmu, Nabila."Melihat ibunya begitu tenang dan yakin, napas Vincent tercekat."Ibu, ternyata Nabila sehebat ini?"Menjaga perbatasan utara. Dalam waktu tiga tahun, dia menjadi Mayor Jenderal Joka yang membuat musuh merinding ketakutan.Prestasi militer hebat yang dia raih sulit ditandingi bahkan oleh pria sekalipun.Bisa-bisanya Vincent masih berpikir kelak dia harus melindungi adiknya.Sekarang sepertinya ... adiknya-lah yang akan melindunginya dan ribuan warga Negara Naki.Ternyata dia memiliki adik yang sangat luar biasa.Seketika dia merasa malu.Pantas saja saat pertama kali melihat Ratu di istana, dia merasa Ratu memancarkan aura yang kuat
"Ibu! Apa katamu? Aku masih punya adik!?"Vincent tidak bisa memercayainya.Adik lainnya telah diberikan kepada orang lain tidak lama setelah dia lahir.Mirna memberitahunya karena ingin putranya tahu kalau dia masih memiliki adik yang harus dilindungi.Seketika Vincent tidak bisa bereaksi."Ibu, tunggu sebentar. Kenapa Nabila yang menikah dengan kaisar dan bukan Nadine?""Bagaimana dengan Nadine? Di mana dia berada?"Sorot mata Mirna dipenuhi dengan kebencian."Semua ini gara-gara ayahmu si pria kejam itu! Dia merasa setelah Nadine diculik, dia kehilangan kesuciannya dan tidak bisa lagi memasuki istana sebagai Ratu. Itulah sebabnya dia mengusir Nadine dan berbohong kalau dia sudah mati! Dia berbohong kepada kita semua!""Kalau bukan karena Nabila, Nadine masih akan berkeliaran di luar untuk menjaga dirinya sendiri!"Vincent yang malang tidak mengetahui apa-apa. Baru saat ini dia mengetahui kebenaran tentang penculikan Nadine dan kehilangan kesuciannya.Dia hanya merasa kepalanya berde
Perkemahan Utara.Wajah Jordi pucat dan dia menatap kaisar di depannya dengan tidak percaya."Kaisar, kamu ...." Apa yang dia katakan? Alat kontrasepsi?Masih ingin menyuruh istrinya membuat lebih banyak alat kontrasepsi?Sejauh yang dia tahu, bukankah dia sudah membuat sepuluh sekaligus?Sudah habis begitu cepat!?Jordi tanpa sadar berpikir anak muda benar-benar liar.Yohan tidak bisa memberi tahu Nyonya Windi tentang hal ini, jadi dia terpaksa berbicara dengan Jordi.Bagaimanapun, mereka adalah pria.Jordi terdiam, "Kaisar, ini masalah sulit. Aku sendiri tidak bisa mengatakan ini kepada istriku."Yohan sedang duduk di tenda sambil minum teh dengan tenang.Dia berkata dengan santai."Nabila dan Nyonya Windi seperti ibu dan anak. Dia akan menikah di Kota Zordo, aku berencana menyuruh Nyonya Windi menemaninya."Jordi, "!!!"Bagaimana Kaisar bisa memisahkan mereka sebagai suami istri?Apakah Kaisar sedang mengancamnya?...Kediaman jenderal.Nadine dan Yumba sang pelayan pindah ke sini,
Saat melepas topengnya, Yohan melihat wajahnya yang tersenyum lebar.Ini adalah pertama kalinya Yohan melihatnya tersenyum begitu bebas dan bahagia.Mungkin Nabila minum terlalu banyak dan menurunkan kewaspadaannya. Dia langsung menjatuhkan diri ke pelukannya dan bersandar di pundaknya sambil duduk."Aku tidak mabuk ...."Yohan mengerutkan kening.Berjalan pun goyah, ini masih tidak mabuk?"James mengantarmu pulang." Ucapannya bukanlah sebuah pertanyaan, melainkan kepastian.Subad terus melindunginya secara diam-diam.Yohan mengetahuinya saat James menemukan Kediaman Leluasa.Dia juga tahu setelah itu Nabila pergi ke kedai bersama James dan minum serta makan bersama orang-orang itu.Yohan menahan diri untuk tidak mengganggunya karena dia lebih tahu itu adalah sahabat dan hidupnya.Meskipun Nabila akan menikah dengannya, itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah dia lupakan.Akan tetapi bagi seorang gadis seperti Nabila, merupakan hal yang keterlaluan kalau minum di luar sampai selarut
Setelah tidak bertemu selama beberapa bulan, kulit James menjadi semakin gelap.Nabila berdiri untuk menyambutnya."Kenapa kamu datang?"James menyipitkan mata dan tersenyum, "Aku bertemu Baron, jadi aku menanyakan tempat tinggalmu padanya. Apa kamu tidak menyambutku?"Senang rasanya bertemu teman lama.Nabila berkata dengan tulus, "Mana mungkin? Silakan duduk."Tatapan James tertuju pada Nadine dan melihat gadis itu terlihat sama persis dengan Yolo, dia menebak mereka adalah kakak adik.Nabila memperkenalkannya."Ini adikku, Nadine.""Nadine, ini Tuan Muda James."Keduanya mengangguk dan memberi hormat satu sama lain.James langsung membicarakan inti masalahnya."Aku sudah memberi tahu Randi dan yang lainnya tentang Levino. Semua orang mencari keberadaannya. Hari ini aku mencarimu ini untuk membahas masalah penting."Nabila menyuruh Nadine dan Azriel kembali ke kamar mereka dulu.Nadine berkata dengan suara pelan, "Kak, Tuan Muda James, silakan mengobrol."Azriel malah merasa gelisah.
Sekarang setelah masalah sudah sampai di titik ini, Nabila tidak lagi menyembunyikannya.Dia berkata dengan raut wajah agak dingin."Tidak bisakah kamu melihat aku tidak mau membahas masalah itu?"Monyet lucu yang melarikan diri, berkulit gelap dan kurus. Begitulah cara Yohan mendeskripsikannya di siang hari.Aneh rasanya kalau dia mau mengakuinya.Saat ini Yohan juga menyadari apa yang salah dengan dirinya.Ternyata Nabila ingin menjaga citranya tetap sempurna dan tidak mau mengakui dialah monyet kecil itu.Dia sangat menyesal dan buru-buru meminta maaf."Aku salah. Saat itu aku takut kamu salah paham, jadi aku sengaja mengatakan itu. Sebenarnya aku selalu mengingatmu, pahlawan kecil."Nabila memiringkan kepalanya dan menatapnya dengan ragu.Yohan mencium kening Nabila, lalu mengambil kain kering dan menyeka rambutnya yang basah. Gerakannya begitu lembut seolah sedang memegang harta karun."Saat itu terjadi kelaparan di Kota Solin. Aku dirampok begitu memasuki kota dan sulit untuk ber
Yohan ingat dengan jelas saat itu kue kastanye yang diberikan gadis kecil itu hancur.Hancur menjadi potongan-potongan kecil dan bahkan remah-remah.Akan tetapi, sangat lezat.Entah mengapa jantungnya berdebar kencang dan bertanya pada Nyonya Windi dengan ragu."Apa dia satu-satunya yang makan seperti ini?"Nyonya Windi tersenyum dan mengangguk."Benar, hanya dia seorang. Karena dia pernah tersedak saat berusia lima tahun, dia menyukai serta membenci kue kastanye. Dia selalu merasa setelah dipukul sebelum dimakan akan membuat kue kastanye patuh. Sejak saat itu, dia mempertahankan kebiasaan ini."Memikirkan penampilan Nabila yang menggemaskan, keras kepala dan agak galak saat masih kecil, wajah Nyonya Windi menunjukkan kelembutan seorang ibu yang penuh kasih, "Anak itu telah tumbuh begitu besar dalam sekejap mata ...."Setelah mengatakan itu, sorot mata Nyonya Windi tiba-tiba menjadi tegas. Satu tinju mendarat dan meratakan kue kastanye lagi di papan kayu.Dafka, "!!!"Teknik telapak ta
Tadi Yohan agak marah, tetapi sekarang dia sudah tenang dan menyadari betapa ributnya dia.Kalau membicarakan pasukan wanita, itu masalah pengabdian pada negara dan rakyat.Sangat tidak pantas baginya untuk bersikap begitu picik dan tidak toleran.Begitu saja, Yohan meredakan amarahnya sendiri.Kemudian dia mengeluarkan beberapa potong kue kastanye dari tangannya. Kue itu dibungkus dengan kertas minyak dan masih hangat."Hari ini Nyonya Windi baru membuat kue kastanye. Aku membawakannya untukmu."Raut wajah Nabila agak berubah dan dia bersikeras, "Aku tidak suka."Yohan meraih tangan Nabila dan meletakkan kue kastanye di telapak tangannya."Masih ingin berbohong padaku?""Guru dan Ibu Gurumu bilang kamu suka makan kue ini sejak kecil.""Aku tahu kenapa kamu berbohong padaku."Nabila mendongak.Dia tahu?Setelah itu, Yohan berbicara dengan percaya diri dan tenang."Kamu terus memikirkan apa yang kukatakan dan cemburu, 'kan?"Nabila, "..."Yohan menjelaskan padanya dengan agak serius."S
Melihat Nabila linglung, Yohan bertanya dengan suara rendah."Ada apa?"Nabila sadar kembali dan memusatkan pandangannya pada wajahnya, "Tidak ada apa-apa."Yohan mengira Nabila masih salah paham, jadi dia menambahkan."Aku tidak berbohong kepadamu, dia memang cuma seorang gadis kecil.""Kurus kering dan wajahnya penuh debu. Entah kabur ke mana dia ....""Lucu sekali, 'kan?" Nabila menyela dan bertanya dengan suara rendah.Yohan mengangguk."Ya."Nabila menoleh untuk melihat ke luar kereta tanpa berkata apa-apa lagi.Akan tetapi, tinjunya diam-diam mengepal.Tidak lama kemudian, Dafka membeli kue kastanye.Yohan menyerahkan sepotong kepada Nabila yang menggelengkan kepalanya, "Terima kasih, tapi aku tidak suka makan ini."Dia bahkan tidak menatapnya saat mengatakan ini.Setiap orang memiliki selera yang berbeda, Yohan tidak meragukannya.Di tengah jalan, Nabila melihat toko pakaian dan menghentikan keretanya.Ibu Guru benar. Dia tidak bisa senantiasa memakai pakaian pria dan sudah wakt