Share

Bab 207

Penulis: Shana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Rapat pagi sudah selesai.

Yohan langsung pergi ke Istana Rubi.

Sifa terburu-buru ingin pergi mengambil obat, nyaris menabrak Kaisar. Dia langsung berlutut di lantai.

"Hormat, hormat pada Kaisar!"

Yohan melewati Sifa dan melangkah ke ruangan dalam.

Orang yang paling senang atas kedatangan Kaisar ke Istana Rubi adalah Soraya.

Ketika Sifa pergi mengambil obat Ratu, Soraya melayani Kaisar.

Soraya membawakan teh dan kue dengan wajah berseri-seri.

Ketika Soraya ingin masuk ke ruangan dalam, dia dihentikan oleh Leonard yang berjaga di luar pintu.

Soraya kebingungan.

Leonard berbisik, "Kaisar dan Ratu sedang bicara, jangan diganggu."

Senyuman di wajah Soraya membeku seketika.

Sifa melarangnya untuk melayani Ratu, sekarang Kasim Leonard juga melarangnya .... Buat apa dia menjadi pengurus?

Di dalam ruangan.

Nabil duduk bersandar pada kepala ranjang, sedangkan Yohan duduk di pinggiran ranjang.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Yohan dengan cuek.

Nabila mengangguk dan menjawab, "Sudah membaik."

Lalu, Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 208

    Di Istana Rubi.Perbatasan utara telah menjadi tenteram. Nabila pulang untuk lanjut menyelidiki orang misterius itu.Akan tetapi, petunjuk yang ditemukan hanya sampai pada dua surat itu. Tidak ada petunjuk lain.Nabila seolah-olah menemui jalan buntu, sangat dilema."Yang Mulia, minum obat."Sifa membawakan obat ke dalam, tetapi Ratu terus membaca dua surat itu.Nabila mengambil mangkuk obat dengan satu tangan dan meminumnya.Sifa terbengong saat melihat mangkuk obat yang sudah kosong.Bagaimana Ratu bisa bertahan saat minum obat yang begitu pahit?Nabila tiba-tiba menoleh ke luar jendela.Bertambah beberapa pengawal rahasia lagi di Istana Rubi.Apa lagi yang ingin Yohan selidiki darinya?Keesokan hari.Mirna masuk ke istana.Melihat wajah Nabila yang pucat, hatinya sedikit tidak tega."Yang Mulia, kesehatanmu lebih penting."Ada begitu banyak tentara di Negara Naki. Tidak harus seorang wanita seperti Nabila yang memimpin peperangan.Sebagai ibu, dia hanya berharap anak-anaknya dapat s

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 209

    Yohan menatap lurus pada wanita yang merebah di punggung kuda.Nabila tampak tak sadarkan diri, seperti mabuk.Satu tangannya yang lunglai ke bawah berdarah-darah di bagian telapak tangan ....Saat Sifa sampai di lapangan pacu kuda kekaisaran, dia berpapasan dengan Kaisar yang menggendong Ratu keluar."Kaisar, Yang Mulia!" Sifa bergegas memberi hormat.Ada apa dengan Ratu?Yohan menggendong Ratu ke Istana Rubi dan memanggil tabib untuk menangani lukanya.Sifa berlutut di lantai dengan tubuh gemetar.Yohan duduk di pinggiran ranjang. Auranya membuat orang tidak berani mendongakkan kepala karena merasa takut.Setelah membalut telapak tangan Nabila, tabib memberi hormat dan berujar,"Kaisar, luka di tangan Yang Mulia bukan luka serius. Hanya saja, Yang Mulia belum sembuh total. Tidak boleh menunggang kuda lagi."Begitu tabib pergi, Yohan menoleh pada Sifa dengan tatapan mata tajam."Bagaimana Ratu bisa terluka?"Sifa memang tidak tahu."Hamba ... hamba disuruh mengantar Nyonya ke luar ist

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 210

    Jordi yang biasanya ramah tidak bisa menahan emosi lagi.Dia meremas surat itu. Saking marah, dia bahkan membakarnya."Nyonya, tidak perlu hiraukan mereka! Nabila selamanya adalah anak kita! Kecuali Nabila sendiri tidak mengakui kita sebagai orang tua. Kita tidak akan pernah membuang Nabila!"Windi tertawa karena reaksi Jordi.Kemarahannya barusan juga mereda.Lalu, Windi menanyakan hal lain."Elsa menggantikan Nabila untuk pergi ke Kota Zordo. Harusnya sudah sampai dalam beberapa hari ini, 'kan?"Jordi mengangguk."Kurang lebih."Windi mengembuskan napas."Aku awalnya tidak setuju tentang hal ini. Sekarang aku hanya bisa mendoakan kelancaran untuk Elsa."Jordi menghibur Windi dengan sabar."Sudah beberapa kali Kaisar mengirim dekret, tapi Nabila terus menunda waktu ke Kota Zordo dengan alasan peperangan di perbatasan. Ada yang melaporkan kita karena menyelewengkan kekuasaan militer dan terlalu meninggikan prestasi perang.""Kali ini, kita sudah menaklukkan Kerajaan Lesse dan menghenti

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 211

    Yohan tiba-tiba beranjak dari kursi. Suaranya serak dan rendah."Kembali ke Istana Safir."Tanpa basa-basi, Yohan langsung meninggalkan Istana Rubi.Tatapan mata Nabila dingin ketika menatap sosok Yohan.Sifa kebingungan."Yang Mulia, kenapa Kaisar tiba-tiba pergi?"Nabila diam saja.Pukul sembilan malam, lampu di Paviliun Kencana dinyalakan.Yohan duduk di dalam ruangan dan menunggu selama satu jam.Larut malam, Dafka berujar,"Kaisar, sepertinya dia tidak akan datang ...."Tiba-tiba, terdengar bunyi ketukan pintu.Mata Dafka berbinar.Apakah penyergap wanita itu adalah Ratu?Mendapat isyarat mata dari Yohan, Dafka pergi membukakan pintu.Orang itu bukan penyergap wanita, melainkan seorang kasim.Melihat bahwa orang yang duduk di dalam adalah Kaisar, kasim itu buru-buru berlutut dan gemetar tanpa henti."Ham, hamba ... hormat pada Kaisar!"Tatapan mata Yohan menjadi tegas.Dafka menanyai kasim itu, "Kenapa kamu ada di sini?"Kasim menjawab dengan gemetar,"Hamba melewati Paviliun Kenc

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 212

    Yohan tidak begitu peka terhadap aroma. Meskipun pernah mencium aroma tubuh penyergap wanita itu, aroma yang sangat samar itu sudah dilupakan olehnya.Yohan juga pernah memegang leher dan pergelangan tangan penyergap wanita itu, tetapi tangan Yohan bukan penggaris. Mustahil Yohan bisa mengukurnya dengan cara dipegang.Apalagi pergelangan tangan wanita kurang lebih sama. Tidak bisa diukur dengan akurat dengan cara dipegang.Oleh karena itu, Yohan hanya menakut-nakuti Nabila.Taktik itu mungkin bisa menakuti orang lain.Akan tetapi, siapa Nabila?Nabila punya banyak pengalaman berperang dan sering menginterogasi mata-mata.Dia tahu banyak taktik.Kalau Yohan benar-benar yakin dia adalah penyergap wanita itu, Yohan tidak akan bertele-tele.Satu-satunya petunjuk yang Yohan kuasai adalah cambuk sembilan segmen.Wajah Nabila tenang tak beriak dan santai."Aku bisa jelaskan.""Selain Sifa, aku masih punya satu pengawal rahasia wanita. Dia mengikutiku masuk ke istana untuk melindungiku.""Semu

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 213

    Gerbang kota terbuka lebar. Semua orang berkumpul di sana untuk menyambut kepulangan pasukan tentara.Para warga berdiri di kedua sisi jalan sambil memanjangkan leher."Di mana Mayor Jenderal Joka? Yang mana dia?""Yang menunggang kuda di paling depan!""Kenapa dia pakai topeng? Tidak bisa lihat wajahnya!""Kamu tidak paham. Mayor Jenderal Joka terlalu tampan, maka harus ditutupi dengan topeng, juga untuk menguatkan wibawa.""Salah. Dia pakai topeng karena ada bekas luka di wajahnya, karena terlalu jelek."Semua orang mengutarakan pendapat masing-masing. Suara mereka tenggelam dalam keramaian.Elsa menyamar menjadi Mayor Jenderal Joka yang membuat orang-orang penasaran.Elsa menatap para warga dari ketinggian. Di sepanjang jalan, para warga berdiri di kedua sisi jalan untuk memberi sambutan.Di perbatasan, bahkan ada warga yang berlutut di sisi jalan dan bersujud padanya."Perbatasan utara membutuhkan Mayor Jenderal Joka!""Mayor Jenderal Joka sungguh adalah dewa perang!"Keantusiasan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 214

    Keesokan harinya, semua pejabat berkumpul di istana untuk menghadiri Perjamuan Jenderal.Kaisar dan Ratu duduk di singgasana, sementara para selir duduk sesuai dengan posisinya.Akan tetapi, kemunculan beberapa jenderal menjadi puncak Perjamuan Jenderal ini.Elsa berjalan di depan, memimpin para jenderal untuk memberi hormat dan membungkuk."Hidup Kaisar!"Yohan mengangkat tangannya, jubahnya menggantung ke lantai."Semuanya tidak perlu begitu segan!"Semua orang bisa melihat bahwa kekaguman Kaisar terhadap Joka tidak disembunyikan.Di belakang Elsa, tatapannya bertemu dengan Nabila yang berada di kursi belakang.Nabila juga mengenalnya.Keduanya tidak sering menatap, jadi tentu saja mereka saling menghindar.Perjamuan Jenderal diselenggarakan oleh Selir Nita yang cukup memuaskan.Ada tarian untuk menambah kesenangan dan musik untuk mengiringi bir.Kelezatan bir bisa menghilangkan kepenatan para prajurit yang menang.Mereka makan dan minum dengan puas, tanpa ada rasa segan.Selir Nita

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 215

    Wajah Selir Julia pucat dan matanya dipenuhi harapan setelah mendengar suara Ratu.Selir Nita menatap Nabila dengan niat jahat.Kalau saat ini Ratu membantu Selir Julia menolak menari, itu akan menghancurkan hati ribuan prajurit.Dia bertanya secara provokatif, "Ratu, apa kamu merasa prajurit tidak layak menonton Selir Julia melakukan tarian genderang?"Nabila mengabaikan Selir Nita dan hanya berkata dengan hormat."Kaisar, bagaimana kalau menggunakan Genderang Langit?"Genderang Langit digunakan untuk ritual.Sesuai dengan namanya, genderang digunakan untuk berkomunikasi dengan dewa, baik untuk berdoa maupun mengabulkan keinginan.Penampilan Genderang Langit ini tidak ada bedanya dengan genderang biasa, tetapi kepala genderang yang dibuat khusus mampu membuat suara genderang menjadi lebih nyaring.Para prajurit yang menjaga perbatasan belum pernah melihat Genderang Langit sebelumnya dan mereka semua menganggapnya aneh.Alis Yohan berkerut."Apa maksud Ratu?"Nabila menjelaskan lebih l

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 324

    "Tidak disangka Istana Pengasingan seramai ini."Yohan melihat Ratu dan Selir Julia yang sedang bertatapan dengan tatapan yang dingin.Selir Julia terkejut dengan kedatangan Kaisar sampai lupa bagaimana caranya untuk menangis.Dia segera berdiri dan memberi hormat dengan panik."A ... a ... aku memberi salam pada Kaisar!"Nabila juga berdiri dan memberi salam padanya."Aku memberi salam pada Kaisar!"Yohan langsung duduk di kursi dan tatapannya tertuju pada Selir Julia."Kenapa? Kamu mau tinggal di Istana Pengasingan untuk menemani Ratu?"Kedua mata Selir Julia memerah dan juga bengkak, yang terlihat seperti buah persik.Selir Julia tanpa sadar mengangguk, lalu segera menggelengkan kepalanya.Tatapan Yohan mendingin."Kamu mau atau tidak!"Selir Julia segera berlutut di lantai."Kaisar, tolong berbaik hatilah dan membiarkan Ratu keluar dari Istana Pengasingan!"Yohan mendengus dan menatap Nabila."Kamu berusaha dengan keras untuk memohon padaku, tapi Ratu tidak terlihat ingin keluar da

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 323

    Nabila membutuhkan plakat penghindar kematian untuk gurunya, untuk berjaga-jaga jika kebenaran ini terungkap dan Kaisar ingin menghukum gurunya.Nabila juga mengetahui bahwa dia harus membuat jasa yang besar jika ingin mendapatkan plakat penghindar kematian ini."Anda tidak perlu langsung kasih padaku sekarang, Anda bisa datang ke Pegadaian Sentosa untuk mencariku jika punya masalah yang tidak bisa diselesaikan di masa depan."Kemudian Nabila meletakkan sejumlah uang di atas meja, mengambil pedang panjang di samping kursi dan pergi dengan santai.Dafka sedang berada di luar pintu dan berpapasan dengan Nabila.Dafka juga merasa penasaran seperti apa tampang Hantu Seribu Bayangan yang sangat terkenal di dunia.Hanya saja, orang ini mengenakan topeng dan sama sekali tidak bisa melihat wajahnya.Kaisar keluar tidak lama kemudian.Dafka melangkah maju dan bersiap untuk menerima perintah darinya.Yohan menatap ke depan dan berkata dengan datar."Tebus semua orang yang terpaksa untuk menjadi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 322

    Tidak disangka terdapat batu gipsum di dalam kotak itu.Nabila merasa bingung untuk apa Yohan memberi benda ini padanya?Leonard meletakkan kotak yang berisi batu gipsum dan tidak bisa menahan diri untuk merasa kebingungan saat teringat dengan perintah Kaisar yang memerintahnya untuk membawakan batu gipsum ini ke Istana Pengasingan.Meskipun semua benda yang diberikan oleh Kaisar adalah hadiah ... tapi batu ini terlihat sangat membingungkan.Pada awalnya Leonard mengira Kaisar memberi batu berbentuk kuda ini pada Ratu karena Ratu pandai menunggangi dan juga menyukai kuda.Hanya saja, pada kenyataannya Kaisar berkata dengan suara yang dalam."Sifat Ratu sama seperti batu ini yang jelek dan keras."Leonard sama sekali tidak berani memberitahu ucapan Kaisar pada Ratu.Leonard hanya berkata sambil tersenyum, "Yang Mulia Ratu, Kaisar teringat pada Anda saat melihat batu ini."Nabila tetap menyimpan batu gipsum itu meskipun tidak mengetahui alasan di baliknya.Tidak peduli bagaimanapun juga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 321

    Elsa bertanya dengan perhatian."Kenni, bagaimana kabarmu selama beberapa hari ini?"Kenni tidak ingin menyalahkan Elsa, tapi Kenni sangat sulit untuk menghadapi Elsa dengan penuh hormat seperti sebelumnya saat teringat dengan ucapan Elsa yang menusuk hati pada hari itu.Hal yang bisa Kenni lakukan pada saat ini adalah menjaga etika dan menjawab pertanyaannya."Terima kasih karena telah memperhatikanku. Aku ... baik-baik saja."Kenni awalnya ingin memberitahu Elsa bahwa ibunya telah meninggal di tengah penderitaan kelaparan dan kesakitan.Hanya saja, Elsa kembali bertanya."Bagaimana kamu bisa mengenal Yolo?"Kenni berbohong padanya."Kami tidak sengaja bertemu."Sepertinya Kenni tidak mengetahui identitas Kakak yang sebenarnya.Terlihat jelas bahwa Kakak juga tidak akan memberitahu Kenni dan melibatkannya dalam masalah ini.Kemudian Elsa menunjukkan ekspresi sedih dan langsung berkata ke inti permasalahannya."Kenni, aku menolak menjadikanmu sebagai muridku karena aku tidak tega melih

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 320

    Kenni menoleh untuk menatap Elsa saat ditanya siapa gurunya.Elsa juga sedang menatap Kenni sambil tersenyum pada saat ini.Hanya saja, Kenni hanya menatap Elsa dan tidak mengatakan apa pun.Apakah dia takut ditolak olehnya?Elsa berinisiatif untuk berkata untuk menyemangatinya."Anak muda, katakanlah dengan berani. Siapa pun pasti akan menerimamu menjadi muridnya karena kamu telah sangat berjasa."Elsa bisa dengan terpaksa menerima Kenni sebagai muridnya demi tambang batu gipsum.Setelah itu, dia bisa mencari kesempatan untuk membunuhnya ....Kenni mengangguk pada Elsa, seolah-olah telah menerima petunjuk darinya.Kemudian Kenni berkata, "Guruku adalah ... Yolo yang dijuluki sebagai Hantu Seribu Bayangan."Suasana di dalam Ruang Kerja Istana terasa sunyi pada saat ini.Elsa berdiri dengan tegak dan merasa seluruh darah di tubuhnya telah membeku.Yolo, Kakak?!Tidak mungkin!Bukankah Kakak terus tinggal di Istana Pengasingan? Sejak kapan dia menerima Kenni sebagai muridnya!Tidak! Tida

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 319

    Yohan menatap Elsa saat mendengar seseorang ingin memberikan batu gipsum padanya.Elsa tanpa sadar berkata."Kaisar, semua orang di Departemen Pembuatan Senjata bilang kalau batu gipsum telah habis ditambang sejak lama dan tidak mungkin ...."Yohan tidak memiliki kesabaran untuk mendengar ucapan Elsa sampai selesai dan langsung mempersilakan pemuda itu untuk masuk ke dalam.Terdapat ekspresi masam di wajah Elsa.Dia ingin melihat apakah batu gipsum ini adalah batu yang asli atau palsu!Pemuda itu berjalan masuk tidak lama kemudian.Terdapat ekspresi terkejut di wajah Elsa saat melihatnya.Kenapa orang yang datang adalah Kenni!Kenni juga merasa terkejut saat melihat Elsa di sini.Hanya saja perintah gurunya lebih penting.Kenni memberi salam pada Kaisar dengan penuh hormat."Kaisar, Hamba adalah Kenni Wilo dan datang untuk memberikan batu gipsum pada Anda."Yohan memanggil anggota Departemen Pembuatan Senjata untuk memasuki istana dan membiarkan mereka melihat apakah batu yang dibawa o

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 318

    Batu gipsum sangat sulit untuk ditemukan sebelum ini, tapi tidak disangka Nabila bisa melihatnya pada saat ini.Nabila segera bertanya."Kenapa kamu bisa punya batu gipsum?"Kenni merasa kebingungan."Guru, kenapa Anda juga tahu tentang batu gipsum?""Aku pertama kali bertemu dengan Mayor Jenderal Elsa pada tiga tahun yang lalu, kemudian mendengar dia sedang membicarakan masalah batu gipsum dengan ayahku. Mayor Jenderal Elsa terlihat sangat menyukai batu ini dan terus membaca buku tentang batu ini.""Ingatanku sangat baik dan aku mengingat hal ini.""Terdapat banyak gunung di kampung halamanku yang bernama Carten, aku mencari batu gipsum di sana di waktu luangku dan aku benar-benar menemukan batu itu pada setahun yang lalu, jadi aku menggunakannya sebagai hadiah untuk guruku ...."Nabila sudah ingin menciptakan senapan bambu yang baru pada tiga tahun yang lalu.Pada saat itu Nabila sudah mengetahui bahwa poin utama dari senapan bambu ini adalah insulasi panasnya, sedangkan benda yang p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 317

    Bibir Kenni pecah-pecah dan suaranya sangat serak.Nabila bertatapan dengan tatapan Kenni dan bisa melihat niat membunuh di matanya."Aku kebetulan datang ke sini karena mau berziarah," jelas Nabila.Kenni mengambil sesajen yang diletakkan Nabila dengan tangan yang gemetar karena sudah kelaparan untuk waktu yang lama dan mengembalikannya pada Nabila."Bawa pergi! Ibuku tidak butuh ini!"Nabila mengabaikan penolakannya.Nabila mengeluarkan pedang di pinggangnya.Nabila menebang pohon di dekatnya seiringan dengan beberapa suara retakan di udara dan memotongnya menjadi papan kayu untuk dijadikan sebagai batu nisan.Tidak terdapat gejolak apa pun di dalam mata Kenni saat melihat ini.Sampai Nabila meletakkan papan kayu itu di tanah dan bertanya padanya."Siapa nama ibumu?"Kenni baru bereaksi dan menatapnya dengan tatapan terkejut.Nada bicara Nabila terdengar tenang dan santai, sama sekali tidak terdapat perasaan kasihan yang merendahkan seseorang."Ibumu tidak akan menjadi hantu yang kes

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 316

    Kenni bereaksi dengan cepat dan hampir bisa menghindari serangan Elsa.Kemudian Elsa kembali menyerangnya.Kenni sehabis melakukan perjalanan yang jauh, dia pasti menderita kelaparan dan kedinginan.Kenni pasti tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini.Hanya saja Kenni berhasil menghindari serangan Elsa dengan kondisinya pada saat ini dan juga mencari kesempatan untuk menyerang balik.Tatapan Elsa menggelap.Anak ini lebih hebat dibanding dugaannya.Elsa pura-pura menyerang bagian bawah tubuh Kenni dan tiba-tiba bergerak ke belakang tubuh Kenni saat dia melakukan serangan balik, kemudian menendang bagian belakang lutut Kenni dengan keras.Salah satu lutut Kenni bertekuk ke bawah.Kemudian Elsa mencekik leher Kenni dengan lengannya.Kenni terpaksa mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk bernapas.Elsa tidak melepaskan Kenni dan terus mengerahkan kekuatannya ....Vina baru merasa ada yang salah dan segera berteriak pada Elsa saat melihat wajah Kenni memucat."Mayor Jenderal!"E

DMCA.com Protection Status