Share

Bab 209

Yohan menatap lurus pada wanita yang merebah di punggung kuda.

Nabila tampak tak sadarkan diri, seperti mabuk.

Satu tangannya yang lunglai ke bawah berdarah-darah di bagian telapak tangan ....

Saat Sifa sampai di lapangan pacu kuda kekaisaran, dia berpapasan dengan Kaisar yang menggendong Ratu keluar.

"Kaisar, Yang Mulia!" Sifa bergegas memberi hormat.

Ada apa dengan Ratu?

Yohan menggendong Ratu ke Istana Rubi dan memanggil tabib untuk menangani lukanya.

Sifa berlutut di lantai dengan tubuh gemetar.

Yohan duduk di pinggiran ranjang. Auranya membuat orang tidak berani mendongakkan kepala karena merasa takut.

Setelah membalut telapak tangan Nabila, tabib memberi hormat dan berujar,

"Kaisar, luka di tangan Yang Mulia bukan luka serius. Hanya saja, Yang Mulia belum sembuh total. Tidak boleh menunggang kuda lagi."

Begitu tabib pergi, Yohan menoleh pada Sifa dengan tatapan mata tajam.

"Bagaimana Ratu bisa terluka?"

Sifa memang tidak tahu.

"Hamba ... hamba disuruh mengantar Nyonya ke luar ist
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status