Share

Bab 208

Di Istana Rubi.

Perbatasan utara telah menjadi tenteram. Nabila pulang untuk lanjut menyelidiki orang misterius itu.

Akan tetapi, petunjuk yang ditemukan hanya sampai pada dua surat itu. Tidak ada petunjuk lain.

Nabila seolah-olah menemui jalan buntu, sangat dilema.

"Yang Mulia, minum obat."

Sifa membawakan obat ke dalam, tetapi Ratu terus membaca dua surat itu.

Nabila mengambil mangkuk obat dengan satu tangan dan meminumnya.

Sifa terbengong saat melihat mangkuk obat yang sudah kosong.

Bagaimana Ratu bisa bertahan saat minum obat yang begitu pahit?

Nabila tiba-tiba menoleh ke luar jendela.

Bertambah beberapa pengawal rahasia lagi di Istana Rubi.

Apa lagi yang ingin Yohan selidiki darinya?

Keesokan hari.

Mirna masuk ke istana.

Melihat wajah Nabila yang pucat, hatinya sedikit tidak tega.

"Yang Mulia, kesehatanmu lebih penting."

Ada begitu banyak tentara di Negara Naki. Tidak harus seorang wanita seperti Nabila yang memimpin peperangan.

Sebagai ibu, dia hanya berharap anak-anaknya dapat s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status