Yang suka genre Fantasi, mampir juga ke Prince of The Dark ya kak..
Sebelum kedatangan Arsen. Paman Albert sudah memberitahu Alicia untuk tidak menatap Tuan Lazcano lebih dari 1 detik, dan sisanya ia harus menunduk.Sangat mengecewakan bagi Alicia, tapi itu tidak masalah, 1 detik itu akan ia pergunakan sebaik mungkin.Yang ditunggu akhirnya datang, semua pelayan yang di pimpin oleh Paman Albert berderet menyambut kedatangan Arsen.Arsen segera keluar dari mobil kemudian mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion dan melewati para pelayan.'Sebentar lagi, sebentar lagi pria tampan itu akan ada di hadapanmu Alicia, 2 meter di depanmu.' Gumam Alicia girang. 'Jangan sia-siakan kesempatanmu.'Begitu Arsen terlihat, jantung Alicia semakin meronta tak karuan. Tangannya bergetar hebat, begitupun tubuhnya. Sepertinya cupid sedang memanahkan ribuan anak panah pada punggungnya.Jelas, sangat jelas wajah sang pujaan hatinya terlihat dan benar-benar sangat tampan. Alicia tak bisa menahan semua letupan dalam hatinya yang semula kecil kini hampir meledak-leda
Alicia terbangun, dan mendapati dirinya sudah berada di dalam kamarnya."Astaga.., apa yang terjadi dengan diriku?" gumamnya yang masih merasa bingung dengan keadaannya sekarang.Bukankah ia tadi masih berada di.. Ahh yaa..ampun, bukannya tadi ia berada di hadapan pujaan hatinya? Kenapa sekarang berada di dalam kamar?.Alicia mencoba untuk mengingat-ingat apa yang terjadi. "Ya.., ampun, aku pingsan!!." Pekiknya.Memalukan, sungguh ini sangat memalukan, mengapa di saat penting seperti itu ia bisa pingsan. Sungguh bodoh sekali dirinya, hingga menyia-nyiakan kesempatan emas itu.Apa yang ada dipikiran pujaan hatinya sekarang, saat ia melihat dirinya jatuh pingsan di hadapannya.Alicia merasa kecewa dengan dirinya sekaligus sedih. Tapi tiba-tiba saja ia tersenyum."Tidak, tidak, pasti aku tadi jadi pusat perhatiannya, pasti dia tadi yang menolongku, mana mungkin gadis secantikku dibiarkan terbaring begitu saja. Ah.., benar pasti dia yang menolong dan membopongku sampai ke kamar ini." Mono
Menurut info Redomir, tempat persembunyian Marco ada di sebuah kabin di sisi barat pegunungan yang terletak di Taman Nasional Yugyd Va.Mike sudah menghubungi Arsen, dan ia menghubungi Sergei untuk penyergapan Marco. Namun bukan hal yang mudah dilakukan saat ini, mengingat medan yang akan mereka tempuh, ditambah cuaca yang tidak mendukung.Anak buah Sergei akan mengepung seluruh wilayah pegunungan. Mike dan beberapa anak buah Sergei akan naik ke pegunungan dan menyergap kabin tersebut.Kini mereka sedang dalam perjalanan. Semua peralatan sudah di siapkan. Yuri memberikan bantuan pada Mike untuk menggunakan fasilitas miliknya, baik itu helikopter, mobil, senjata dan lain-lain.Bahkan Yuri, menurunkan anak buah terbaiknya di bawah perintah Sergei. Yuri sangat dekat dengan Arsen hingga ia tidak tanggung-tanggung membantu Black Nostra.Hanya Yuri dan Sasha saja yang mengetahui ketua Black Nostra yang sebenarnya, Sergei dan yang lainnya masih menganggap Mike sebagai ketua Black Nostra yang
Sasha, Mike dan dua orang anak buah Sergei berjalan menyusuri hutan dengan salju yang tebal. Tubuh mereka kedinginan meskipun mereka sudah biasa dengan suhu dingin seperti ini.Baju yang berlapis-lapis serta jaket tebal mereka seakan tidak cukup untuk mengahalangi suhu dingin tersebut menusuk ke dalam kulit mereka.Mereka tidak peduli, mereka terus berjalan ke arah dimana kabin berada, sesuai dengan yang diucapkan oleh Redomir.Jaraknya sekitar 7 jam perjalanan dengan berjalan kaki. Medan mereka mulai menanjak, setiap satu jam sekali mereka beristirahat dan menyalakan api untuk membantu menghangatkan tubuh mereka.Salju kembali turun. Besar kemungkinan mereka akan menempuh lebih dari 7 jam perjalanan jika kondisi terus seperti ini. Cuaca benar-benar tidak mendukung mereka.Mike maupun Sasha, sesekali menghubungi Sergei yang berada di bawah. Meskipun dalam misi penyergapan, namun mereka membawa perbekalan, karena mereka harus bersiap dengan kemungkinan yang akan mereka hadapi. Bagaiman
Mike dan kelompoknya sudah berjalan lebih dari 5 jam lamanya. Dan mereka masih harus berjalan sekitar dua jam lagi ke depan. Mike terus mengawasi kompasnya, agar mereka tidak sampai tersesat.Jika sampai mereka tersesat maka akan membahayakan bagi keselamatan nyawa mereka. Cuaca dingin dan serangan hewan buas, itulah yang harus mereka hindari.Mereka harus tetap bergerak agar tubuh mereka tetap hangat. Bahkan pada malam hari juga kita harus banyak bergerak agar tetap hangat. Lagi pula, tidur dalam cuaca dingin bukanlah ide terbaik. Ada kemungkinan jika tertidur dan tidak bangun kembali. Kecuali jika kita membuat semacam sarang di salju yang akan membuat tubuh kita tetap hangat.Mereka tidak berencana untuk tinggal berlama-lama di tempat ini. Namun tetap saja pengetahuan dasar untuk bertahan di alam liar terutama di tempat bersalju seperti ini harus mereka kuasai, karena bisa saja tiba-tiba terjadi hal yang tidak diinginkan."Apa masih jauh??" tanya Sasha yang kini sudah sedikit kelel
"Apa ini??!" Nada suara Arsen sudah terdengar kesal dan tidak suka saat ia melihat secangkir kopi dan camilan di atas meja yang di suguhkan untuk dirinya.Bukan kopi atau camilan biasanya yang selalu di suguhkan padanya seperti sebelum-sebelumnya."Hmm.., Itu Cappucino Latte dan cookies Tuan, sangat cocok untuk di nikmati di cuaca dingin seperti ini." Alicia menjawabnya dengan senyuman di wajahnya. Ia membuat senyum yang semanis mungkin.Saat jam kerjanya hendak selesai dan akan mengambil jatah makan malamnya. Tanpa sengaja ia mendengar beberapa pelayan sedang menyiapkan kopi dan camilan untuk Tuan Lazcano.Entah dengan cara apa Alicia bisa merayu pelayan tersebut untuk menyerahkan pekerjaannya padanya. Saat itu Alicia dengan inisiatifnya sendiri membuatkan cappucino latte dan mengambil beberapa camilan untuk di suguhkan kepada Arsen. Karena menurutnya kopi espresso tidak enak dan terlalu pahit, dan sudah pasti cappucino lebih baik.Tentu saja Alicia berharap Arsen akan suka dengan ko
"Kalian tidak bisa turun sekarang, apalagi menjemput kalian dengan helikopter. Akan ada badai salju sebentar lagi. Sebaiknya kalian berlindung di kabin tempat Marco," jelas Sergei dengan penuh penyesalan di radio komunikasi."Apa? Badai salju?" seru Mike pada Sergei. Sedangkan Sasha matanya kini sedikit membelalak."Siall.." gumam Sasha. Badannya mulai menggigil, pantas saja salju tidak berhenti turun. Rupanya badai salju akan datang."Ya.., sebaiknya kalian cepat berlindung, cuaca akan sangat dingin, kemungkinan minus 40 derajat. Aku sudah memerintahkan semua anak buahku untuk berlindung. Kami akan menjemput kalian jika badai sudah berlalu, maafkan aku," seru Sergei.Sergei sangat ingin menolong dan menjemput mereka, tapi jika alam sudah beraksi, tidak ada yang bisa menghentikannya. Atau bisa nyawa yang menjadi taruhannya.Tidak ada opsi yang lebih baik, membuat Mike dan Sasha hanya bisa pasrah, entah sampai kapan mereka harus terkurung di tempat ini. Semoga saja kabin tempat persemb
Benar saja tidak lama setelah mereka berada di dalam kabin badai salju mulai menghantam pegunungan tempat Mike dan Sasha berada. Sebentar saja ketebalan salju kian bertambah dan suhu semakin rendah.Rasa dingin mulai melanda, meskipun perapian tetap menyala. Mike berusaha menjaganya agar perapian tidak padam. Mike dan Sasha sudah berganti pakaian. Keadaan sudah sedikit gelap diluar jika dilihat dari jendela karena kabut.Meskipun sudah berganti dengan pakaian yang lebih kering tidak mengurangi rasa dingin yang terus menusuk kulit mereka. Bahkan mungkin menusuk sampai ke tulang-tulang mereka.Kabin sedikit bergetar, karena angin dan hantaman salju yang turun dan menghantam langsung kabin tersebut. Membuat Sasha sedikit ketakutan.'Apa kabin ini cukup kokoh?' tanyanya pada diri sendiri.Padahal jaket mereka cukup tebal. Ditambah memakai sweater dan kaos serta sarung tangan, dinginnya masih saja tembus.Mike membuat air panas di atas perapian. Untung saja banyak persediaan makanan disini
"Hmm.., .tapi..." ujar Sasha terhenti."Apa lagi? Hemm..""Itu..., itu..." ucapan Sasha masih tertahan di mulutnya, padahal hatinya lancar mengucapkannya."Katakan," ujar Mike tak sabar lagi.Sasha kembali menelan salivanya susah payah. "Dua hari yang lalu, aku menemani Nyonya untuk mengecek kandungannya, dan..." Sasha menelan salivanya lagi. Sedangkan Mike mengangkat kedua alis matanya untuk meminta Sasha melanjutkan ucapannya."Hmm..., Hehe..., hanya itu saja," Sasha menyengir lebar."Hanya itu?""Ya, hanya itu yang ingin ku katakan," jelas Sasha."Hmmm..., bagaimana kalau kita mandi bersama saja, menghemat waktu juga. Jadi setelah ini kita bisa langsung tidur," Sasha memberikan tawaran, kemudian ia menarik lengan Mike.Mike hanya mendengus, "Baiklah..., baiklah..." ucapnya seraya melepaskan pegangan tangan Sasha, kemudian Mike melepaskan pakaiannya satu persatu. Sedangkan Sasha hanya memperhatikan Mike yang mulai melepaskan pakaiannya.Lagi-lagi ia menelan salivanya, Mike begitu t
"Mario..." terdengar suara bariton memecah lamunan Charlotte.Dengan spontan Charlotte menolehkan wajahnya pada asal suara tersebut, begitupula dengan anak laki-laki yang rupanya bernama Mario tersebut."Daddy..." seru Mario seraya beranjak dari kursi dan segera berlari menghampiri seseorang yang dipanggilnya ayah tersebut.Charlotte yang mengetahui siapa kini ayah dari Mario langsung menundukan kepala sedikit untuk menghormatinya."Tuan.." seru Charlotte pelan dan sopan.Camilio tampak memperhatikan Charlotte yang kini sudah berdiri."Dad, tadi aku jatuh dan Tante itu yang mengobati lukaku," jelas Mario seraya menunjuk Charlotte kemudian menunjukkan luka di lututnya pada Camilio."Tidak besarkan lukanya?" tanya Camilio."Tidak," jawab Mario dengan cepat"Kau tidak menangis bukan?" tanya Camilio seraya menaikkan alis matanya."Tentu saja tidak Dad, kan aku kuat," jawab Mario dengan diiringi cengirannya."Bagus," kemudian Camilio kembali menatap Charlotte yang masih berdiri."Terima ka
Acara pernikahan Mike dan Sasha masih berlangsung. Kini hanya tinggal acara ramah tamah saja dan makan bersama. Sedangkan acara puncaknya sudah di lewati.Semua orang tampak asik mengobrol dengan satu sama lainnya. Entah apa yang diperbincangkan. Tidak banyak memang tamu undangan yang datang, karena acara ini bersifat tertutup dan rahasia karena mengingat siapa Mike dan Sasha.Tampak Tuan dan Nyonya Lazcano sedang berbicara dengan para tamu, pengantin yang sedang berbincang dengan para tamu pula. Bahkan Maria dan Alonzo sedang menikmati makanan mereka.Charlotte menghembuskan napas panjang. Jika ia bukan perawat pribadi Lily ia tak mungkin diijinkan hadir dalam acara ini. Sama seperti pelayan yang lainnya. Yang tak bertugas di acara ini maka tak boleh masuk atau sekedar melihatnya.Charlotte sangat senang, namun ia sedikit bosan karena hanya sendirian berada di sini tanpa teman untuk mengobrol. Lily dan Maria sedang sibuk dengan dunianya.Protes?? Tak mungkin, siapa dirinya? Lebih bai
Sasha dan Yuri berjalan keluar kamar perlahan-lahan menuju tempat di mana acara pernikahan dilangsungkan.Semua tamu yang hadir langsung bangkit berdiri melihat Sasha dan Yuri telah tiba di depan pintu masuk ruangan.Sasha mulai resah melihat semua yang hadir berdiri dan mengarahkan pandangan matanya kepadanya.Tangan Sasha agak gemetar dalam genggaman tangan Yuri dan ia sedikit menundukkan mukanya. Yuri menepuk-nepuk tangan Sasha yang ada dalam kaitan lengan kirinya dan berbisik "Tenanglah. Lihat ke depan! Mike sudah menunggumu. Tersenyumlah!"Sasha mengangkat pandangan matanya dan melihat Mike telah berdiri di depan altar sedang memandang Sasha dan Yuri. Mike kelihatan sangat gagah dan begitu tampan dalam balutan setelah celana panjang dan tuxedo putih.'Handsome.'seru Sasha dalam hati. Mike tersenyum melihat penampilan Sasha saat ini. Begitu sangat berbeda.Mike pernah melihat Sasha berhias memakai gaun pesta berwarna merah saat hendak menjebak Leonid. Tapi kali ini Sasha kelihata
Tampak kesibukan terlihat diantara para pelayan dibawah perintah Paman Albert di pagi hari. Mereka sudah mempersiapkan beberapa roti, teh dan kopi untuk sarapan para tamu di tempat jamuan dan di ruang makan.Paman Albert mengantar sarapan pagi Arsen, Lily dan Marissa di kamar mereka masing-masing. Tidak lupa segelas susu ibu hamil tersedia di sarapan pagi Lily. Sasha dan Mike pun mendapatkan sarapan mereka di kamar, sebelum Eleanor datang untuk merias Sasha.Paman Albert dan para pelayan masih berkutat di tempat untuk menyediakan hidangan jamuan pesta pernikahan di siang hari.Selesai mandi, Lily menyiapkan kemeja, dasi dan tuxedo hitam untuk Arsen. Selanjutnya Lily segera mematut wajah dan rambutnya di meja rias. Lily mengenakan dress panjang berbahan sutera dengan warna broken white dengan hiasan bunga-bunga biru, pink dan emas pada bagian bawah, dada dan bagian bawah lengannya.Dress tersebut longgar di bagian perut sehingga perut Lily yang mulai membuncit benar-benar tampak. Lil
Besok adalah hari dimana Mike dan Sasha mengucap janji mereka. Dan saat ini semua anggota keluarga sedang berkumpul di dalam mansion untuk membicarakan acara yang akan berlangsung esok tersebut.Lain halnya dengan Maria dan Alonzo. Sore tadi Alonzo meminta Maria untuk menunggunya di tempat biasa malam ini. Beberapa hari ini memang mereka berdua tidak bertemu di tempat ini, karena sangat sibuk untuk mempersiapkan pernikahan Mike dan Sasha.Maria sedikit lega, karena kini hubungannya dengan Alonzo sudah direstui oleh Marissa. Hingga bertemu dengan Alonzo seperti ini saat beberapa pelayan masih berlalu-lalang tidak membuatnya merasa malu lagi.Alonzo sudah datang lebih dahulu, ia tampak sudah duduk di tempat biasa mereka bertemu. Begitu melihat dirinya Alonzo tersenyum dari kejauhan dan tentu saja di balas kembali oleh Maria dengan sebuah senyuman andalan milikinya.Maria tampak berkerut karena melihat sebuah bungkusan di samping Alonzo. Hatinya tampak bertanya-tanya, apa yang di bawa ol
Mereka berkumpul di ruang keluarga. Kini Arsen dan Mike ikut bergabung, namun tidak dengan Alonzo, ia kembali berjaga dan ikut mengawasi para pelayan yang mempersiapkan pernikahan Mike dan Sasha."Aku masih tidak menyangka kita akan bertemu lagi dan bahkan kita akan menjadi besan," ujar Marissa.Yuri tersenyum penuh arti pada Marissa. "Demikian denganku," jawab Yuri."Rupanya masa kita sudah lewat dan telah digantikan dengan penerus-penerus kita. Semua terasa seperti baru saja kemarin terjadi," Marissa memejamkan matanya mengingat semua yang sudah ia lewati bertahun-tahun yang lalu."Ya, semua ada masanya. Bahkan kita tak tahu sampai kapan kita masih bisa menghirup udara di dunia ini," ujar Yuri."Kau benar Yuri. Aku pun sedang menanti panggilan Tuhan untuk menemani David, dan aku merasa umurku mungkin tidak lama lagi," ujar Marissa seraya menatap dalam Yuri ada kesedihan di dalamnya, namun ia begitu tegar dan siap untuk menghadapinya.Marissa memang wanita yang kuat, maka dari itu ia
Dua hari lagi acara pernikahan Mike dan Sasha akan di laksanakan. Meskipun tertutup dari dunia luar, namun suasana mansion sudah nampak terlihat sibuk.Beberapa pelayan tampak mondar-mandir menyiapkan dekorasi di tempat akan dilaksanakannya pernikahan Mike dan Sasha.Pernikahan dilaksanakan di samping mansion di dekat taman. Pelayan mansion sudah membersihkan halaman dengan menyingkirkan salju dari sana, dan memasang tenda kecil.Tamu undanganpum tidak banyak, tamu dari luar dapat dipastikan tidak lebih dari 20 orang, meningat pernikahan ini harus tersembunyi dan tertutup. Sisanya anak buah Black Nostra dan Yuri.Tidak ada satupun anggota Five Familia yang diundang. Mengingat apa yang sudah menimpa Mike dan Sasha membuat penjagaan harus diperketat. Karena sampai saat ini dalang dibalik penculikan Mike dan penyerangan Dante di Vietnam belum terungkap.Musuh Black Nostra saat ini sangat lihai, mereka bersembunyi dan mengendalikan kelompok-kelompok kecil. Bahkan bisa memperdaya kelompok
Eleanor mengajak Sasha untuk memilih gaun pengantin. Eleanor membawa sekitar 8 baju pengantin terbaik yang akan di coba oleh Sasha.Mulai dari model Ball Gown yang memiliki detail rok yang terlihat mekar sehingga dapat menutupi bagian pinggul serta paha.Kemudian model A-Line Dress yang bervolume dari bagian pinggang ke bawah. Ada juga model Mermaid Dress, gaun berbentuk mermaid atau puteri duyung ini dapat mempertegas lekuk bentuk tubuh.Kemudian Sheath Dress sebuah gaun berdetail rok lurus ditengah betis, atau bisa juga lebih pendek.Dan terakhir model Empire Waist, gaun dengan potongan yang tepat di bawah dada ini pas dikenakan untuk tubuh yang petite, dapat membuat tubuh yang mungil terkesan lebih tinggi.Setelah melewati perdebatan panjang panjang, akhirnya pilihan jatuh pada gaun dengan model mermaid berbahan lace. Model tersebut sangat cocok ditubuh Sasha.Meski gaun pengantin model mermaid ini yang membungkus ketat tubuh Sasha. Gaun ini menyempit pada bagian pinggang dan pin