"Aku akan langsung saja. Aku tertarik untuk mengajak kalian semua bergabung dalam Lingkaran Keluargaku. Tapi ini hanyalah sebatas ajakan, bukan perintah, apa lagi paksaan. Jika kalian ingin bergabung sejalan denganku, aku akan menerima dengan tangan terbuka... Namun jika kalian menolak dan malah ingin berkonfrontasi denganku, aku pun tidak ada masalah!""Maksud Tuan, apa anda mengajak kami bergabung dengan perkumpulan yang Tuan dirikan, atau..." "Aku tidak punya perkumpulan apapun juga. Aku lebih senang menyebutnya sebagai Keluarga. Dan kalian tidak dituntut tanggung jawab apapun juga. Tapi jika masanya tiba, mungkin aku akan membutuhkan tenaga dari orang-orang seperti kalian. Hanya itu yang bisa aku katakan untuk saat ini. Tapi sekali lagi aku bilang, ini bukanlah sebuah paksaan, kalian berhak bebas menolak ajakanku, dan aku sama sekali tidak akan mempermasalahkannya. Hanya saja, aku berpesan satu hal pada kalian, jangan pernah menghalangi atau berseberangan denganku!" Langit sedikit
Leon alias Singa Emas adalah salah satu dari Lima Raja Besar di Dunia Bawah Tanah Ibu Kota. Kekuatannya dan juga keberaniannya menjadikan sosoknya sangat disegani dan ditakuti, bahkan oleh para Petinggi Negeri dan para Taipan besar yang hampir sebagian besar bermukim di Ibu Kota Negara tercinta ini. Anak rantau dari wilayah desa terpencil nan jauh di mata ini memiliki kepandaian di atas rata-rata,. Baik itu kepandaian dalam hal keterampilan bela diri, kecerdasan dan keberanian dalam berperang dan berkonfrontasi melawan siapapun yang menurutnya sangat mengganggu dan berseberangan dengannya. Sepak terjangnya yang cukup luar biasa, berani menantang sepuluh Penguasa sebelumnya, dan berhasil mengalahkan sebagia besar dari mereka, membuat namanya menjadi besar dalam waktu relatif singkat. Tidak lebih dari Lima Tahun! Publik Dunia Bawah menobatkannya menjadi salah satu Raja Besar yang sangat berpengaruh dan di segani. Dalam perjalanannya, Leon Sang Singa Emas ikut andil dalam menggenggam at
Mata Langit menerawang ke Cakrawala. Menikmati gumpalan awan yang tengah bergerak dengan perlahan-lahan. Berjalan bersama angin yang bertiup dengan cukup kencang di atas sana. Sesaat ingatannya ikut menerawang pada waktu kemarin, saat perjumpaannya bersama beberapa orang yang tanpa di duga sama sekali, mampu menguak satu persatu tabir gelap yang selama ini masih menggelayuti fikiran nya. "Apa kamu masih merasa segan dengan kami?" sebuah suara menegur di sampingnya. Suara merdu yang jika itu di dengar oleh orang biasa, niscaya Dia akan luluh dan terpesona mendengarnya. Suci, gadis cantik Jelita dengan pembawaannya yang anggun mempesona. Mengingatkan Langit pada sosok Puteri-Puteri Raja Masa lalu yang pernah dilihatnya di Film-Film Kolosal dan Kerajaan. Dengan Outfit dress panjang warna putih dipadu denga blazer warna ungu berenda, menjadikan tampilannya benar-benar mirip seorang Puteri. Hei, ini juga mengingatkanku pada Ratu Kumala Suci Fikir nya tiba-tiba. Bagaimana kabarnya Ratu
Suci menoleh. Mata indahnya menatap lekat ke arah Langit. Lalu segera palingkan pandangan ke arah lain. Tidak berani beradu lama dengan Langit. "Aku tidak tahu. Mungkin ayahku lebih tahu. Kenapa kamu tanyakan itu?""Kenapa kamu menatapku seperti itu? Apakah ada sesuatu yang tidak aku tahu? Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari aku?""Tidak, sama sekali tidak. Ayolah, jangan coba berniat membaca fikiranku Tuan Langit. Aku sudah bisa memproteksi nalarku sendiri. Percayalah, apa yang kamu ingin tahu, itu tidak ada padaku,""Setidaknya kamu pasti tahu sesuatu Suci,""Itu tidak ada hubungannya denganmu!" "Kamu yakin?" "Kamu ingin aku berkata apa?""Jawab saja pertanyaanku, tidak susah bukan?""Baiklah, kenapa aku tidak bisa menolakmu? Padahal bagiku, kamu hanyalah orang asing, Tuan Langit," Suci bertanya lirih dalam hatinya. Sekuat itukah pesona dan Aura Langit baginya? "Mungkin memang kamu memiliki saudara, tapi jujur saja kau tidak tahu banyak. Ayahku lah yang lebih tahu. Aku tid
"Apa maksudmu? Siapa yang berani menyerangku? Apa-apaan Kaisar sampai menyebarkan berita bohong itu kepadamu?" Leon mengerutkan keningnya. Parasnya terlihat kebingungan. Dewi Bulan dan Langit juga saling pandang, mereka sama-sama bingung. "Ayah.... Kenapa dia sampai melakukan hal seperti ini? Aku sungguh tidak habis fikir! Tapi, serius kamu gak kenapa-kenapa?" Suci balik bertanya. "Seperti yang kamu lihat? Siapa yang berani datang kemari dan menyatroni rumahku tanpa tujuan yang jelas, apa lagi ada maksud jahat, dia tidak akan bisa keluar dengan selamat dari sini!""Tapi beberapa saat yang lalu, ayahku menelepon, aneh! Ada apa dengan ayah?""Apa kamu yakin ayahmu yang menelepon tadi Dewi?" tanya Langit. "Tentu saja! Apa kamu ragu kalau yang menelpon itu ayahku?""Tidak, maksudku, apakah kamu yakin kalau itu benar-benar ayahmu? Soalnya setahuku, Kaisar sedang pergi Ke Kota Banda sejak kemarin. Dia mau bertemu dengan koleganya di sana. Bagaimana dia bisa tahu kalau Singa Emas diserang?
Satu sosok Pria setengah baya berperawakan tinggi dengan kepala plontos,mengenakan pakaian dinas lapangan loreng khas militer, tiga gurat luka terlihat di pipi kanan dan kirinya, sekilas nampak seperti tatto, yang makin menambah seram penampilannya. "Berani sekali kamu datang ke tempatku berbuat mengacau disini! Punya kekuatan dari mana kamu sampai berani menantang ku, Wolfgang?""Jangan sok kau Leon, kamu akan segera mati hari ini!" "Oh ya? Apa dengan mengajak mereka semua, kamu fikir akan bisa mengalahkanku? Hehehe, kamu sedang mimpi di siang bolong, Wolfgang!" Leon tertawa mengekeh. "Kamu mungkin hebat, tapi mereka adalah para Pembunuh Profesional Tingkat Atas yang sengaja di sewa Tuanku untuk melenyapkan satu persatu hama pengganggu, alias orang-orang tolol yang sok baik dan sok bijaksana, padahal dia sendiri tidak lebih seperti seekor tikus comberan yang selalu mengais kotoran di gorong-gorong yang kotor dan bau!""Seekor Serigala Tua, tiba-tiba saja merasa memiliki sayap dan b
"Siapa pemuda ini? Suaranya keras sekali! Jantungku hampir copot!" seru seseorang di Pasukan Wolfgang. "Iya, Getarannya sangat kuat, aku fikir barusan itu adalah gempa!""Apa betul teriakan itu punya dia?" Bisik-bisik itu lama kelamaan berubah menjadi suara yang riuh rendah dari hampir seluruh pasukan. "Diam semuanya! Jangan berisik!" Wolfgang menengahi. Walau hatinya ikut terkejut dengan teriakan berbau intimidasi tersebut. "Siapa pemuda asing ini? Tekanan suaranya sungguh kuat sekali! Apa dia teman Singa Emas?" fikir Wolfgang sedikit khawatir. "Siapa orang ini? Kenapa aku merasakan dia bakal jadi batu sandungan yang serius buat kita?" tanya Jacky. "Mana kutahu? Biar ku penggal saja dia, sebelum menjadi hama pengganggu nantinya!" Awei berusaha tegar, walau hatinya ikut merasa was-was. "Jangan ceroboh! Dialah pemuda yang aku maksud! Dengarkan apa yang dikatakannya, aku fikir dia berkata dengan serius! Sebaiknya kita tunggu instruksi dari kedua Kakak Besar kita!" cegah Morgan. "
Langit bergerak dengan cepat. Bersama dengan Leon dan Dewi Bulan, dia langsung menyatroni kediaman Sang Taipan Bima Sena. Dengan membawa Wolfgang sebagai jaminan dan Lima Dewa Senjata yang sudah beralih kiblat menjadi pengikutnya. Tentu saja kedatangan Langit dan 'pasukannya' membuat Bima Sena terkejut. Langit dengan lugas memberikan penawaran pada Bima Sena untuk membuka rekonsiliasi damai dan bersedia memberitahu siapa penggagas utama yang berniat menghancurkan Leon dan Darren Chow. Pada awalnya Bima Sena tidak menunjukan sikap persahabatan dan kooperatif dengan kehadiran Langit, hingga akhirnya Langit harus kembali menunjukan eksistensi dan otiritasnya sebagai seorang manusia pilihan dengan melumpuhkan beberapa Pengawal terbaik Sang Taipan secara cepat, dan sekaligus tanpa perlawanan berarti. Hal itu membuat Bima Sena terpaksa dibuat tunduk menyerah dan membuka matanya, dia akhirnya bersedia memberikan informasi yang diperlukan oleh Langit saat ini. "Kami hanya mengikuti kehen
Tiga bulan semenjak 'meninggalnya' Kadet Langit, di Akademi terjadi beberapa perubahan Kebijakan yang cukup Signifikan. Beberapa Aturan yang dulu sempat di hapus, kini diangkat dan dijadikan sebuah Kebijakan kembali. Salah satunya adalah mewajibkan semua kadet itu mendaftar menjadi seorang Ksatria Hollyman! Sementara Ketua Perwakilan Ras Manusia secara Aklamasi digantikan oleh Hazel, yang mendampingi Casandra Cyrus, sang Putri Pengendali Es. Adalah Lord Macros Gigantika yang berperan di belakang layar untuk membasmi Angels of Eye, berjuang selama hampir dua bulan ini mencari dimana letak keberadaan dan Markas Angels of Eye alias Mata Malaikat. Puluhan orang yang terindikasi langsung di tangkap dan di adili. Simpatisan yang berusaha membela mereka ikut terseret dan dihukum dengan berat. Beberapa pertempuran pecah di berbagai tempat. Namun di karenakan Hollyman dalam kondisi siap tempur, banyak Anggota Angels of Eye yang menjadi korban. Mereka dihancurkan tanpa belas kasih. Bahka
"Itu adakah Pusaka yang berasal dari Dimensi kami. Hanya beberapa Necromenger Murni yang bisa memilikinya. Dan mereka adalah para Necromenger terpilih. Karena Pusaka Batu Bintang merupakan simbol dari Keagungan, Kehebatan, Kekuatan, dan juga Kekuasaan Bangsa kami!""Necromenger, apa kalian adalah salah satu Ras yang ada di Dunia ini, ataukah....""Apa kamu fikir kami adalah bagian dari kalian? Para Manusia, Goblin, Elf dan Troll? Tentu saja bukan! Ya, asal kamu tahu, aku bukanlah bagian dari dimensi kalian. Aku datang jauh dari Dimensi lain di Planet terjauh, yang mengembara dan terdampar di sini. Kami adalah Bangsa yang memiliki Peradaban dan Teknologi lebih hebat dari kalian. Namun, seperti di Dunia kalian, kami memiliki Konflik besar hingga akhirnya harus pergi mennggalkan Tanah Kelahiran kami sendiri. Asal kamu tahu, tidak semua Bangsa Necromenger itu jahat. Kami juga memiliki apa yang kalian sebuat akal, hati, nurani, moral dan aturan yang selalu kami junjung tinggi. Namun kadang
Skip : Tiga Bulan Kemudian.Langit menatap Cakrawala di atas sana dengan perasaan senang sekaligus sedih. Barisan Awan yang nampak berarak, berjalan dengan lambat, dihiasi dengan semburat lidah Mentari yang mengintip malu, menghadirkan Siluet gradasi spektrum warna yang Indah. Pagi ini dia diizinkan keluar dari sebuah Gua besar di antara Teluk Karang besar yang memghadap Langsung ke Samudera Lepas.Dia tidak pernah keluar dari Gua itu sebelumnya, bahkan untuk mendekati mulut Gua saja dia dilarang keras melakukannya. Dia hanya diizinkan berada di Pelataran Gua besar beralaskan pasir putih dan beberapa karang, yang sesekali dimasuki oleh Abrasi Air Laut. Langit sejak awal menyadari dia berada di Gua di pinggir Laut, ketika dia merasakan bau garam yang cukup santar. Dia juga selalu melihat air masuk ke tempatnya berada, serta seringnya suara ombak yang keras menghantam karang. Akhirnya, setelah tiga bulan berlalu, Langkt bisa menikmati udara kebebasan yang ssbenarnya. Bau garam dan he
Beberapa hari sebelumnya, Langit merasakan suasana dan aura berbeda malam ini. Selain hawa dingin yang terasa mencucuk tulang sum-sum, dia merasakan keheningan yang sangat tidak biasa. Ketika di malam-malam kemarin Langit masih bisa mendengar suara binatang-binatang malam yang saling bersahutan satu sama lain, kini dia merasakan hal yang berbeda. Suara-suara koor nyanyian binatang itu tidak terdengar malam ini. Seolah mereka ikut tertidur lelap di pangkuan malam yang menurutnya lebih dingin dibandingkan malam sebelumnya.Dia baru menyadari bahwa tempatnya di sekap, terdiri atas puluhan ruang gelap yang semuanya di peruntukan sebagai sel. Dari keseluruhan sel itu, Langit sudah mengira bahwa dia tidak sendirian berada di sini. Dengan sedikit Kuasa yang dia miliki. Langit bisa merasakan ada beberapa orang disana yang memiliki nasib tidak jauh berbeda dengan dirinya. Namun Langit tidak bisa menebak dan mendeteksi dengan jelas sampai sejauh mana, karena dia merasa Kuasa Kekuatannya sa
Beberapa hari kemudian, Andromeda sang Mentor mengumumkan bahwa salah satu Ketua Perwakilan Kadet telah meninggal Dunia, saat menjalani masa hukumannya.Dan Prosesi pemakaman sengaja sudah dilakukan satu hari sebelumnya. Semua itu dilakukan karena untuk menghindari gejolak dan opini negatif bahwa kadet baru tersebut telah meninggal dengan cara yang mengenaskan.Ya, Langit, salah satu Kadet berbakat telah pergi untuk selamanya. Sebagian besar para Kadet sontak merasa terkejjut dengan berita duka cita dan sangat mendadak tersebut. Sebagian dari mereka merasa tidak percaya mendengarnya dan memganggapnya Hoax. Karena mereka telah rahu siapa Langit. Bagiamana Kehebatan dan Sepak Terjangnya. Sebagian lagi ada yang merasa acuh tak acuh bahkan senang dengan kepergiannya. Sebagaian lagi yang memang tidak mengenal sosok Langit, mereka menanggapinya secara datar dan tidak merasa terbebani sama sekali. "Tuan Langit, aku tidak menyangka sama sekali ... Hiks...Hiks...!" Zulaikha tidak kuasa mena
Andromeda memeriksa dengan teliti isi Penjara bercahaya suram tersebut. Ruang batu berukuran lima kali lima meter. Bak seorang Detektif, dia menyusuri setiap sudut dari ruang batu tersebut, lalu kembali sudut tengah, dimana bekas genangan darah dan seepihan daging serta tulang ynag nampak tercerai berai dan saling berceceran, mengeluarkan bau amis kemana-mana. Dia tidak menduga sama sekali, bahwa Kadet baru itu tiba-tiba saja mati dengan tubuh hancur dan luluh lantak tidak berbentuk, tanpa alasan yang jelas sama sekali. Dan yang paling penting, kenapa dia harus meninggal secara mengenaskan seperti itu? Apakah dia punya musuh di sini? Siapa manusianya yang telah tega melakukan hal tidak beradab dan mengerikan semacam itu? Bukankah kesalahan kadet ini tidaklah fatal? Kesalahan? Ya, Kadet ini memang telah melakukan sebuah kesalahan karena berani menginterupsi seorang paling berpengaruh di Akademi. Namun apakah hukuman ini setimpal untuk dosa yang sudah dia perbuat? Untuk sekedar di hu
"Hei bangunlah! Kamu belum mati kan?" seseorang berteriak sambil menyiramkan air dingin ke kepalanya. Langit mendadak sontak terbangun dan menemukan dirinya basah kuyup. Namun keadaannya saat ini agak lebih baik. Dia tidak telentang di lantai batu, melainkan sudah berada dalam posisi berdiri, walau posisi kedua tangan dan kdkinya masih terbelenggu oleh besi hitam yang sangat kuat!"Makanlah, kamu sudah empat hari pingsan, aku fikir kamu sudah mati!" ujar seorang penjaga muda beekumis tipis sambil mengantarkan makanan seadanya ke hadapan Langit. "Empat hari? Pantas saja tubuhku terasa lemah dan berat untuk di gerakan! Tunggu, bukankah kemarin aku sempat tersadar dan bicara dengan seseorang? Siapa namanya? Oh, aku menyebutnya Tuan Tanpa Wujud? Lalu, apakah aku pingsan lagi setelah itu?" batin Langit. Matanya kembali mengamati sekitar, ruang tahanan dari batu Hitam dan Jeruji besi besar yang berfungsi juga sebagai sebuah pintu, dimana sang Penjaga itu berada."Ketahuilah, jika itu orang
Langit merasakan remang-remang di sekelilingnya. Dia berusaha membuka matanya dengan baik. Kerlap-kerlip Bintang berwarna putih bertebaran di sekitarnya. Menghiasi kepalanya. Beberapa kali dia mengedipkan matanya, dan sudah berkali-kali pula Bintang itu mengitari kepalanya. Seolah berputar dan bermain-main di otaknya. Perlahan Langit mulai mengenali sekitarnya, pertama Kepalanya yang terasa pusing dan sakit. Lalu beberapa bagian tubuhnya yang seperti tertusuk beberapa duri tajam. Perih dan ngilu bahkan hingga ke tulang sendinya. Langit beberapa kali meringis menahan rasa sakit tersebut. Namun dia berusaha menahan dan membuka matanya, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan dia ada dimana saat ini!"Dimana ini? Tempat apa ini? Apakah dku....Hei, apa aku sudah matii? Disini semuanya terlihat sangat suram dan gelap sekali! Apakah aku sudah dikubur di dalam tanah? Tuhanku... Apakah aku benar-benar sudah mati!?" "Bangunlah bodoh! Kamu sudah terlalu lama tidur! Atau kamu ingin
Hampirr semua orang di Akademi mengenal siapa Lord Cyrus. Dia adalah salah satu darii Lima Tetua sekaligus Petinggi Utama yang begitu dihormati di Akademi. Hampir semua Kebijakan di World Heroes Akademi berasal dari dia. Adapun Keempat Tetua lainnya, meskipun mereka memiliki wewenang yang hampir sama,, namun Otoritas dan Kebijakan dari Lord Cyrus cukup mendominasi.Selain itu dia juga merupakan salah satu Anggoita Elite dari Dua Puluh orang Penguasa Golden Table. Sebuah Organisasi besar dan rahasia di Dunia ynag memiliki peranan besar untuk ikut mengontrol dan menjaga Keseimbangan Dunia secara Global. Sedangkan di Royal Knight, Organisasi Utama Penopang Golden Table, yang berisikan para Master dan Petarung hebat, Ahli strategi Perang dan orang genius terkemuka, Lord Cyrua bertengger di Puncak Rantai tertinggi bersama orang-orang hebat lainnya di Royal Knight, dengan Pangkat dan Jabatan Jenderal Besar Golden Knight!Kekuasaan dan Kekuatan Lord Cyrus sangatlah besar. Hingga nyaris tid