Share

96

Malam itu, apartemen Rain dipenuhi dengan kehangatan yang sulit dijelaskan. Dapur kecilnya yang biasanya sepi, kini dipenuhi dengan suara-suara riang dari dua orang yang menikmati kebersamaan mereka. Lampu-lampu di atas meja dapur memancarkan cahaya lembut, menciptakan suasana intim yang sempurna.

Summer berdiri di depan kompor, mengaduk saus dalam panci dengan hati-hati. Senyum tipis terpancar di wajahnya setiap kali ia merasakan aroma masakan yang semakin harum. Di sebelahnya, Rain sedang memotong sayuran, sesekali melirik ke arah Summer dengan senyuman yang tak bisa disembunyikan.

“Aku nggak nyangka, selain jago melukis, kamu juga pintar masak, Rain,” Summer memuji Rain, matanya menatap ke arahnya dengan kehangatan yang dalam.

Rain tertawa kecil, menaruh pisau yang dipegangnya dan beralih untuk berdiri di sebelah Summer. “Waktu aku ke Paris dulu, aku benar-benar nggak tau masak. Papa sama mama aku juga nggak ngasih banyak uang saku. Jadi untuk bertahan hidup, aku harus belaj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status