Share

Part 98

Vian menghela napas setelah berulang kali menelepon Bella, tapi tak kunjung dijawab.

"Harusnya lo gak usah anterin gue ke rumah sakit. Kalau kayak gini jadi gue yang salah," ujar Sani.

Vian menoleh pada Sani. "Lo gak salah. Emang udah kewajiban gue buat bantuin lo kok. Biar ini jadi urusan gue sama Bella. Nanti biar gue yang jelasin ke dia."

"Ya udah, lo pulang aja. Gue udah gak papa."

"Gak. Gue tadi udah janji sama nyokap lo kalau gue bakal jagain lo sampe nyokap lo pulang."

"Tapi gue gak butuh lo jagain. Emang lo pikir gue anak kecil?"

"Lo emang bukan anak kecil, tapi lo lagi sakit. Kalau lo kenapa-napa lagi gimana?"

"Lo sadar gak sih lo itu egois."

Vian mengernyitkan keningnya. "Egois? Egois gimana? Gue cuma mau bantuin lo."

Sani tersenyum kecut. "Dengan lo perhatian kayak gini bikin gue tambah susah buat hilangin perasaan gue ke lo." Setelah berkata demikian Sani pun beranjak ke kamarnya.

Lagi-lagi Vian kembali menghela napas. Padahal Vian hanya ingin membantu, tapi kenapa semuany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status