Magiciantrick mendominasi sejarah peradaban Mesir, sorcerer tidak akan menyalahgunakan sihir mereka-Sihir itulah yang mempercepat mobilitas perekonomian Mesir. Membuat kilang minyak cukup dengan mengayun tongkat sihir dan membaca mantra sesuai kebutuhan. Sihir mereka juga digunakan untuk mempercepat pertumbuhan pohon-pohon kurma zaitun dan anggur, cukup menyiram dengan air mantra dari ritual tahunan untuk Dewa Reb-dan pohon itu tumbuh dengan cepat, berbuah lebat.
Dalam hitungan tahun Mesir sudah menguasai negara disekitarnya, memenangkan pertempuran dengan Israel dan Suriah, orang-orang Het yang memakai topi kulit kucing-simbol pengabdian untuk Dewa Bastet sangat ganas menghabisi lawan mereka karena topi dengan kulit kucing itu membuat kekuatan mereka bertambah berkali lipat dan kebal sihir, pasukan tantara Firaun tidak akan mati selama topi itu duduk manis diatas kepala mereka.
Kami menyebut sihir itu dengan-Magician. Dewa-Dewa Mesir menganugrahi setiap anggota keluarga kerajaan dengan sihir terkuat-Foundingmagic, kekuatan Dewa Matahari Ra. Persembahan untuk Dewa Ra diadakan setiap tahun-kekuatan Dewa Ra akan diberikan kepada Raja Mesir-sebagai pemilik Foundingmagic tertinggi, sebagai ganti dari kekuatan mereka itu, setiap Raja mesir yang mati harus dimumikan-karena bumi tidak menerima jasad mereka-karena pemilik foundingmagic mengabdikan diri untuk Matahari Ra.
Sorcerer mengikuti ritual untuk menjaga keseimbangan magicstone-sumber kekuatan Sorcerer. Setiap Sorcerer memiliki kemampuan yang berbeda, magicstone memberikan kekuatan yang acak juga trik sihir yang berbeda setiap keluarga sorcerer, sedikit perbedaan DNA akan memengaruhi kekuatan yang diterimanya.
Periode baru kerajaan Mesir sejarah mencatat periode ke-17. Saat Raja Hyksos menerima gelar Ramses II atau dikenal dengan Raja Fir’aun oleh umat muslim. Kekuatan benar-benar membutakan kepemimpinannya, Hyksos berkeinginan abadi, pencabut nyawa alias Anubis tunduk oleh kekuatan Hyksos. Dan benar adanya, dia adalah Raja terkuat dari seluruh leluhurnya, dia menerima kekuatan Dewa Ra-22 kali persembahan, memecahkan rekor. Dia memegang foundingmagic terkuat sayangnya dia sangat sombong dan berlaku sewenang-wenang. Setiap masyarakat Mesir harus taat padanya, dia menyimpulkan kehidupannya akan abadi selamanya.
Kebijakan yang tidak masuk akal lahir di tahun berikutnya, Hyksos bermimpi Mesir akan tumbang, kebakaran besar akan melahap kekuasaannya, Hyksos datang ke penyihir kerajaan, dia adalah mastersorcerer terhebat di kerajaan. Mastersorcerer mengartikan mimpinya-hal yang buruk akan terjadi. Mesir akan tumbang bersama kematian Hyksos.
“Apakah kematian itu benar datang?” Tanya Hyksos.
“Menurut hamba benar yang mulia, aku melihat pria dengan keyakinan yang kuat berhasil membunuh baginda,” Mastersorcerer yang tubuhnya tidak muda lagi, takut-takut menyampaikan ta’wil mimpinya.
Hyksos berpikir cepat, meminta pendapat penasihatnya “kita harus waspada yang mulia, kita harus lebih sering mengadakan persembahan untuk Dewa Ra. Jika yang membunuh baginda adalah pria, maka kita harus membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir, karena saya tidak melihat adanya pria yang berkeyakinan kuat.” Nasihat yang bijaksana, untuk mencapai keabadiannya.
Kebijakan baru itu segera didengar oleh masyarakat Mesir.
“Kerajaan akan mengadakan persembahan untuk Dewa Ra setiap bulan dan setiap bayi laki-laki yang lahir selama baginda belum mencabut titah akan dibunuh atau disertakan dalam persembahan,” Sorcerer yang masih berakal sehat bergumam.
”Kebijakan macam apa ini? kita akan kehilangan pewaris magiciantrick!” sahut hadirin.
Gender pria dituntut lebih banyak dalam dunia sihir, pria harus bertanggung jawab atas sihir yang diperbuat istrinya, dan jika layak dia akan mewarisi kekuatan mastersorcerer. Beberapa Sorcerer juga berhenti meyakini keabadian Hyksos, tentu karena kebijakan konyolnya-dan seluruh undang-undang ketuhanannya. Sekarang mereka sudah tidak peduli lagi dengan kekuatan, mereka lebih memilih berhenti menjadi pengikut Hyksos dan menjadi masyarakat normal-tidak memiliki kemampuan sihir.
Tidak ada bayi yang selamat sebelum titah itu dicabut. Istri Yakob akan melahirkan bayinya malam ini. Dari awal kehamilan, Yakob sudah merahasiakan kehamilan istrinya. Setelah tujuh bulan rahasia itu terbongkar, setiap hari tentara kerajaan memeriksa rumahnya-memastikan kandungan istri Yakob. Malam itu bayi laki-laki lahir dari rahim istrinya, denga Ilham-Nya, pengetahuan atas keayninannya. Yakob segera menyembunyikannya sebelum tentara kerajaan tahu. Dia memasukkan bayi itu kedalam peti menuliskan nama Musa disamping bayi itu, kemudian menghanyutkan peti itu di sungai Nil.
Musa ditemukan oleh sorcerer yang tak sengaja sedang mengambil air minum di sungai Nil, peti kayu itu tersangkut di bantaran sungai Nil. Dia menolong Musa kecil yang manis, memberikan bayi itu kepada saudarinya yang kebetulan adalah permaisuri Hyksos, di kerajaan Mesir.
“Aku mohon berkatilah bayi ini, tolonglah dia!” pinta permaisuri Takhtat pada forum keluarga kerajaan.
Bodohnya Hyksos menerimanya dengan senang hati, tentu karena dia adalah permaisuri tercintanya.
Musa tumbuh dewasa di keluarga kerajaan, dia tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan berkeyakinan sama seperti yakob, ayahnya. Dia dierkati Tuhan, dia sempurna menguasai Foundingmagic dan kekuatan mastersorcerernya. Dia selalu menentang Hyksos. Apalagi soal peribadatan dan meyakini keabadian Hyksos. Hari yang ditentukan dalam takdir Musa, sesuai dengan mimpi yang datang dan tafsir dari foundingmagician. Musa menolak mentah-mentah untuk menyembah dan meyakini ketuhanan ayah tirinya. Seketika itu ayah tirinya murka, dia berniat membunuh Musa dalam kompetisi yang diadakan kerajaan, pemenangnya akan mendapat daerah kekuasaan dan kekayaan.
“Tunjukkan seberapa kuat sihirmu di medan pertarungan sebelum berani menantangku!” Hyksos dengan wajah merah padam, berniat membunuh Musa dengan terstruktur.
“Baik, dengan senang hati aku menunjukkannya, dan ingat aku tidak akan berubah pikiran aku tetap dalam keyakinanku!” Musa menegaskan berontaknya pada Hyksos agung.
Tiga kali pertarungan, Musa masih unggul diatas langit. Sihirnya sangat kuat, melebihi mastermagician manapun. Lawan terakhir sudah siap alias final, dia adalah mastermagician terbaik kerajaan. Di seberang sudut yang berlawanan, mastermagician membaca mantra, dengan puluhan ribu tali tebal yang bergeletakan di sekelilingnya, setelah membaca mantra, tali-tali itu berubah menjadi ular berbisa, ribuan jumlahnya. Menggeliat mendekati garis pertahanan Musa. Sihir yang tidak pernah dilihat Hyksos dan penonton,
Penonton berseru tertahan, apalagi teman-teman Musa yang mulutnya terkunci sejak kompetisi ini dimulai, disisi lain, penonton riang melihat Musa dalam posisi terjepit, wajahnya sudah tidak seberani sebelumnya, ular-ular itu semakin dekat dengan Musa. Mastermagician menyeringgai, yakin akan memenangkan pertandingan ini-ularnya akan membunuh Musa dengan racun bisanya. Musa meminta pertolongan Tuhannya, memejamkan mata dan mulutnya komat-kamit membaca mantra, mantra magic yang tak pernah didengar penonton dan magiciansorcerer. Penonton bingung dengan situasi pertandingan yang tidak karuan.
Seketika Musa mendengar suara Tuhannya-menyuruhnya melemparkan tongkat yang ada di tangannya. Musa melemparkan tongkat itu-seketika tongkat itu menjadi ular raksasa yang besarnya sepuluh kali lipat ular yang dibuat mastermagician. Ular itu berwarna hitam dengan kepala lima disatu tubuh. Si kepala lima maju ke medan pertempuran-melahap habis ular berbisa milik Mastermagician. Penonton terperangah, Hyksos sudah memaki Mastermagician sejak tadi, bagaimana mungkin situasi pertandingan berubah 180 derajat. Wajah Mastermagician pucat pasi, si kepala lima sudah melewati garis pertanannya, Kemudian melahap Maastermagician hidup-hidup. Penonton terperangah lebih lebar.
“Musa melanggar aturan pertandingan, tidak boleh membunuh mastermagician-ini bukan kompetisi pembunuhan!” Desas-desus segera mencuat dari pemantiknya, antek-antek mastermagician yang bermain curang, dan takut mengakui kekalahan.
Penonton bersorak berharap keadilan datang dari Raja mereka termakan api dari pemantik.
“Biarkan aku sendiri yang akan membunuhnya!” Hyksos dengan wajah merah padam memerintahkan untuk segera membentuk pasukan, desas-desus penonton segera memnuhi langit-langit medan pertandingan.
“Siapkan 1000 Mastermagician terbaik, kita akan menegakan keadilan!”
Musa sudah siap dengan segala kemungkinan, dia yakin Tuhannya tidak akan salah memberikan perintah.
“Bagaimana ini?” Musa memaki dalam hati, suara itu kembali didengarnya.
“Lari kearah laut merah jangan sampai ada pengikutmu yang tertinggal,”
Musa berlari meninggalkan medan pertandingan dan berseru-seru, temannya yang masih setia mengikutinya hingga ke laut merah.
“Ikuti aku, kita akan melarikan diri ke laut merah,”
***
Musa terpojok di bibir pantai laut merah, tidak ada jalan keluar lagi
“Bagaimana ini Musa, aku sudah bersedia mengikutimu sampai sini!” salah seorang pengikutnya berseru panik.
“Dimana letak kebenaran yang kau bilang kemarin, di dasar laut merahkah?”
salah seorang pengikutnya berseru jengkel. Pasukan Hyksos sudah terlihat disana, mereka dengan ganas mengejar Musa dan pengikutnya. Seperti memburu rusa bertanduk emas di hutan terlarang-jangan sampai lolos.
Dalam keadaan terjepit suara itu terdengar lagi.
Suara itu terdengar lagi saat suasana benar-benar mencenggang “Pukulkan tongkatmu ke bibir pantai!”
Seketika laut itu terbelah membuat sebuah jalan di tengah lautan, Musa dan pengikutnya berlari melewati jalan itu menuju seberang pantai yang lain. Pengikutnya terheran dengan semua sihir Musa, padahal itu pertolongan Tuhan untuk orang yang dikehendakinya. Hyksos sudah menyusul mereka, melewati jalan yang terbelah ditengah laut. Musa dan pengikutnya mempercepat langkahnya dan sampai di tepi pantai yang lain.
“Cepat pukulkan tongkatmu sekali lagi!” suara itu datang lagi.
Tanpa ba-bi-bu Musa memukulkan tongkat itu sekali lagi. Seketika jalan di tengah laut itu kembali menutup, air laut berdebum kencang. Hyksos belum sempat berbalik arah atau sampai di seberang pantai air itu sudah mengisi paru-parunya. Hyksos dan pasukannya mati tak bersisa ditelan laut merah. Musa dan pengikutnya mengucap syukur.
Kejayaan Mesir tidak berhenti begitu saja setelah kematian Ramses II, peradaban Mesir semakin maju setelah diangkatnya putra mahkota, Merneptah. Dia adalah raja yang adil dan bijaksana-tidak takut kematian seperti ayahandanya, Hyksos. Kemajuan dalam magician adalah berhasilnya kolaborasi Foundingmagician dan Sorcerer,
Sebuah kemajuan besar atas datangnya healmagician, sihir penyembuhan. Cara kerjanya dengan menjahit sel-sel jaringan tubbuh yang telah rusak, kemajuan besar untuk keluarga kerajaan yang sekarang bisa meregenerisasi kapanpun.
Ditengah pengembangan mantra healmagician, permaisuri kesayangan Marneptah terlibat dalam skandal dengan seorang Sorcerer dari Irak. Takhtat yang saat itu menjadi healer pertama dan permaisuri kerajaan harus dihukum pengasingan karena terlibat skandal jorok dengan Sorcerer Irak itu. Merneptah yang mendengar sendiri berita skandal istrinya murka, jijik melihat permaisurinya yang tidak memiliki harga diri.
Takhtat diasingkan di antara dua gurun yang sangat jauh dari kehidupan sosial. Padahal Takhtat sudah membujuk Merneptah, meyakinkan kalau bayi yang dikandungnya adalah putranya, pewaris takhta kerajaan darah daging Merneptah sendiri. Merneptah memilih bersikap adil, menolak semua bujuk rayu permaisurinya.
Ditengah gurun pasir yang tandus, tidak ada kabilah dagang yang lewat. Takhtat tidak tahu dia berada dimana, sejauh mata memandang hanya ada gurun dan hamparan pasir. Takhtat berjalan tak tahu arah tujuan, dia menuruti kata hatinya. Takhtat tiba di sebuah pohon rindang di hamapran pasir, cukup untuk berteduh ditengah panasnya terik matahari. Perutnya semakin buncit, usia kandungan terus bertambah sebagaimana perjalanan waktu. Sebentar lagi dia akan melahirkan anaknya, dia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon rindang dan mendirikan pondok sederhana. Takhtat dengan sisa kekuatannya memotong dahan pohon dengan foundingmagiciannya, “tasyahuniam!” petir biru menyambar dahan pohon yang cukup besar, dahan pohon itu jatuh berdebum, mengepulkan butiran pasir di sekitarnya, dia mendirikan tiang pondok sederhana, lantas dirobeknya kain sutera yang lebih dari cukup menutup tubuhnya-sebelumnya kain itu adalah gaun permaisuri kerajaan Mesir yang menjadi idaman setiap Wanita, sekarang dirobe
Kabilah perampok itu sampai di Mesir membawa semua hasil rampokan, seorang Wanita, dan satu anak kecil berumur 5 tahun. Kabilah yang sangat beruntung mendapatkan harta yang banyak dalam sekali penjarahan. Mereka singgah di sebuah rumah yang disewakan oleh penduduk Mesir, ibu dan anak itu sudah dibawa ke pusat pedagangan Mesir oleh pria penunggang kuda putih yang tak lain adalah pemimpin perampok. Pusat perdagangan manusia terbesar saat itu, letaknya tak jauh dari pasar tradisional yang menjadi pusat kegiatan jual beli. Cahaya begitu menyilaukan mata, saat penutup kepala itu dilepas dari kepala Takhtat, matanya mulai mengerjap-ngerjap melihat sekelilingnya, Fenhrir duduk di sebelahnya dengan tangan terikat dan kain hitam menutup kepalanya. Banyak sekali orang yang berkumpul melingkarinya, bak pedagang yang datang dari kota jauh dengan membawa banyak emas untuk dijual dengan harga murah. Begitu juga dengan Takhtat dan Fenhrir yang sekarang menjadi emas itu-objek transaks
Matahari mulai terbit di ufuk timur, burung pipit hinggap di gandum-gandum ladang Huja, awan putih menyaput langit Mesir pagi itu, Fenhrir sangat bersemangat sepanjang pagi ini, Huja yang biasanya belum bangun sepagi ini, Huja terpaksa bangun lebih awal dan mengimbangi semangat Fenhrir. Sepanjang pagi ini Fenhrir sudah 3 kali mengingatkan Huja agar lebih cepat bersiap. Fenhrir mengajak Huja berlatih sihir di padang rumput milik Huja, Fenhrir tidak sabar melihat sihir Huja yang tidak pernah dia lihat, jadwal rutin Huja adalah mengurus ladang, karena Fenhrir memaksa Huja menurutinya untuk berlatih jadi apa salahnya menuruti permintaan anak ini. Diam-diam Huja juga tertarik dengan sihir Fenhrir yang langka, mereka segera menuju ke padang rumput untuk saling unjuk kemampuan sihir. Pria berusia 24 tahun itu berjalan di belakang, tentu karena Fenhrir berlari merangsek tidak sabar melihat padang rumput Huja. Saat Fenhrir sedang berlari kearah padang rumput itu
Waktu berlalu dengan cepat, usia Fenhrir 10 tahun. Itu artinya hari-hari baru dengan Huja sudah 5 tahun. Cukup lama dia berlatih dengan Huja hingga kemampuannya meningkat sangat pesat, tapi sayang belum bisa mengalahkan Huja. Dia terlalu kuat karena menguasai teknik percepat dan perlambat waktu. Dan Fenhrir belum bisa menguasai teknik sihir lain, hanya kemampuan bela diri yang diajarkan Huja. Kemampuan bela diri jarak dekat-pukul tendang. “Bisa kau bantu aku Fen?” tanya Huja di pagi hari itu. “Tentu apa yang haru kubantu? Kau hanya memasak seperti biasa.” Fenhrir yang sedang melatih fisiknya terhenti karena panggilan Huja. “Kau tidak perlu membantuku memasak Fen, aroma tanganmu tidak sedap, dan keringatmu bisa mengotori masakan ini,” balas Huja dengan nada mengejek lengkap dengan seringgai yang sangat dihafal Fenhrir 5 tahun ini. “Lalu apa?” jawab Fenhrir dengan ketus, dia berdiri di balik punggung Huja, ikut melihat masakan Huja. “Baiklah tolong pergi ke pasar sebentar, aku memb
Matahari terik membasuh pagi yang damai itu, usai sarapan Fenhrir dan Huja pergi berlatih. Di tempat biasa, padang rumput milik Huja dengan batu besar di tengah tempat istirahat Latihan. Lima tahun silih berganti, mereka berlatih dengan tekun. Mengembangkan potensi sihir mereka. Huja masih belum pensiun menjadi guru Fenhrir, teknik percepat dan perlambat yang dikuasai Huja semakin berkembang, dia baru saja menyempurnakan batu sihir yang bisa membuat subjek bebas dari jangkauan sihirnya, Fenhrir bisa menggunakan batu itu untuk kombo bertarung dengan Huja. Kemampuan Fenhrir juga berkembang pesat, fisiknya semakin kuat dan lincah. Lawan kesulitan melukainya, belum lagi dia punya kemampuan menyembuhkan diri pasti itu sangat merepotkan lawannya. Huja memberikan Latihan fisik ekstra karena dia belum bisa menguasai teknik sihir lain, dia memberikan latihan bela diri jarak dekat. Tendang pukul. “Lakukan pemanasan, Fen!” Bentak Huja, dia sekarang seorang guru sihi
Kuda melaju cepat dan lambat, menembus keramaian jalanan. Mereka melewati jalan utama kota Mesir, pemandangan kantor peradilan dan barak prajurit. “Jadi siapa Kares dan Feme itu? Aku baru mengenalnya tadi pagi.” tanya Fenhrir sembari menengok kanan kiri. “Mereka anak Panglima kerajaan dengan Nyonya Kaiys, sayangnya usia pernikahan mereka tidak bertahan lama, saat usia Kares dan Feme 5 tahun Panglima menikah lagi, kasih sayang Panglima sepenuhnya untuk istri barunya Belia, Wanita cantik yang didapatnya dari pelelangan. Nyonya Kaiys bunuh diri setelah satu tahun berikutnya setelah pernikahan mereka. Kares dan Feme sangat bandel dan sering kabur setelah kematian ibunya, entah faktor ibu tirinya yang jahat atau mereka yang cemburu perhatian ayahnya tertuju pada ibu tirinya, dan membuat ibu kandungnya bunuh diri.” jawab Prajurit. ‘Lima tahun tidak bertemu, apakah kau itu ibu?’ ‘Bagaimana mungkin itu kau? Kau sungguh tidak mencariku, aku disini sangat merindukanmu. Dan entah bagaimana pe
“Permisi, permisi, permisi,,” mereka bertiga membelah keramaian kota, beberapa buruh panggul minggir, menyisakan jalan untuk kuda Prajurit. “Yihhaaa,” Kuda yang mereka tunggangi melengos, gemelatuk suara sepatu kuda yang beradu dengan jalanan batu. Toko karet gelang berada di samping kantor keamanan kota, kantor keamanan kota adalah polsek jika di masa sekarang. Beberapa Prajurit yang sedang berjaga menyapa rombongan Johan, Johan dan Nahtan yang bersama Fenhrir menyapa kembali dengan anggukan dan lambaian tangan. Beberapa menit kemudian mereka sampai di teras toko karet gelang. “Kita sampai!” seru Nahtan, mereka turun dari pelana kuda. Mengikat tali kuda ke tiang toko. Seorang Ibu paruh baya tersenyum, menyapa pelanggan yang datang sesiang ini, dia adalah penjaga toko karet gelang tetap, dia pasti mengenalnya. “Permisi Nyonya, kami sedang mencari anak kembar ini, apakah ibu mengenalnya atau pernah melihatnya?” tanya Nahtan dengan sopan s
“Brakkk,,” tubuh Fenhrir terlempar dari pelana kuda, Johan sengaja melemparkannya ke atas tumpukan kotak kayu di samping gudang tua. Fenhrir mengaduh kesakitan, dia tidak bisa melihat sekitar, wajahnya tertutup kain hitam. Tubuhnya yang terikat berkelit ingin lolos, dalam waktu ini Johan dan Nahtan unggul lebih cerdik.“Tolooongg,, seseorang tolong akuu,,” Fenhrir berteriak hingga suaranya parau, tubuhnya ikut berkelit-kelit. Johan dan Nahtan tidak tinggal diam, agar tidak mendapat perhatian dari buruh panggul yang sedang istirahat, Johan terpaksa menyeret tubuh Fenhrir ke dalam gudang.“Ssstt,, kau aman disini, jangan ribut nanti kami bisa berubah pikiran, sekarang diam. Tenanglah!” Johan mencoba mengendalikan suasana.“Hujaaa,,, tolong akuu.” Fenhrir berteriak sekencang-kencangnya.“Plak,, brak, brak” Nahtan terganggu dengan teriakan Fenhrir, terpaksa melepaskan satu pukulan dan dua tendangan.“Hukk,” Fenhrir mengaduh kesakitan. Tubuhnya berkelit lagi efek ra