Share

Warung Makan Berhantu

"Akhirnya pacarmu pulang juga. Aku hanya menjadi pengusir nyamuk saja dari tadi," rutuk Joana dari ambang pintu.

"Habis, mau diapakan lagi. Sudah terjadi ini." Angela menahan tawanya.

"Sudahlah aku mati, kesepian, tidak punya pacar tapi harus melihat kalian mesra-mesraan begitu. Menyebalkan, tau!"

Angela terkekeh. "Kita jalan-jalan saja ke taman di depan sana. Ada warung makan yang buka dua puluh empat jam. Perutku masih lapar ini," ajak Angela.

"Boleh juga."

"Sebentar kuambil mantelku dulu."

Angela melangkah masuk ke kamarnya. Mengambil mantel berbahan lembut di lemari. Mantel itu sangat jarang dipakainya karena kesan ketika memakainya jadi seperti perempuan feminin yang hendak menghadiri pesta thanksgiving di musim dingin.

Melewati gang suasananya sangat sepi. Sudah tidak ada lagi orang yang lewat karena waktu hampir menyentuh tengah malam. Namun, begitu mereka sampai di taman, suasana lebih ramai. Terlebih di warung makan yang terdapat di samping taman. Tempat duduk terlihat ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status