Share

Pembunuh Sahara

"Sepertinya dia memang sudah berencana menghabisi aku. Sebelum ke kamar mandi aku sempat melihat dia membawa tas ransel yang diambilnya dari gudang. Waktu mengajakku ke kamar mandi, dia memakai sarung tangan karet. Suamiku bilang, dia sedang berperan sebagai polisi. Berfantasi untuk menaikkan gairahnya."

"Apa kau tidak curiga?" Joana kali ini yang bertanya.

"Aku tidak berani menanyakan apa pun. Pertama dia memberiku minuman berwarna merah, rasanya seperti sirup merk terkenal. Tidak lama dari itu kepalaku pusing, perutku mual seperti orang yang mabuk kendaraan." Rara menghela napas pendek. Tampaknya dia sedang menata perasaannya.

"Pelan-pelan saja ceritanya. Tidak apa," kata Joana melangkah pelan mendekati Rara.

"Lalu dia memasukkan aku ke dalam bathtub yang sudah berisi air separuh. Badanku terasa semakin lemas dan tidak berdaya. Di saat itulah dia mencekoki aku dengan cairan yang sangat menyengat. Seketika tenggorokan terasa terbakar, menjalar ke dada dan perut. Sakitnya luar bias
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status