Share

Tak Bisa Bersama

“Bapak! Bapak!” Dengan tubuh gemetar aku memanggilnya, lututku terasa begitu lemas, cemas menunggu kedatangan Bapak yang tak kunjung muncul.

“Ada apa, Imas?” Bapak nampak datang dari arah kamar, sepertinya beliau habis salat.

“Nenek, Pak! Nenek ….” Aku tak kuasa melanjutkan kalimat.

“Tenang, Imas. Tenang.” Bapak mengusap-usap sebelah bahuku. Cepat aku menarik napas dalam, walau netra ini masih berderai air mata.

“Ayo, Pak.” Bergegas aku menarik lengan Bapak, tak ingin memberitahunya sekarang. Biar lah beliau yang melihat langsung keadaan Ibunya itu.

Setelah masuk ke rumah, kami sama-sama berjalan dengan cepat menuju ruangan yang televisi. Aku kaget bukan main saat melihat Ibu tengah memberikan minum pada Nenek dengan sebuah sendok. Loh, bukannya beliau sudah tiada?

“Ya Allah. Ibu makin parah, Is?” Bapak langsung duduk di samping Ibu, tangannya menyentuh lengan atas Nenek.

“Ibu. Bukannya ….” Aku yang masih kaget dan berdiri hendak ikut bertanya. Ibu menggeleng.

“Astagfirullah,” ucapku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ratna
Yg sbar imas
goodnovel comment avatar
Theart Art
.........sedih banget jd imas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status