Share

Bosan Menangis

“Imas, kamu lagi apa? Ada Bu Yuni ke sini, Nak.” Suara lembut Ibu dari balik pintu membuatku segera menghapus air mata.

Semenjak ditalak oleh Pak Abi aku sering menghabiskan waktu di kamar. Entah untuk menenangkan diri, atau menangis sampai terlelap. Ya, aku pun memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan itu kembali.

“Sebentar, Bu.” Walau merasa malas, aku pun bangkit dari pembaringan, mendekat ke arah lemari plastik yang baru dibeli Ibu beberapa hari lalu, katanya dia punya uang dari sang menantu kebanggaannya itu.

Ah … entah bagaimana perasaan Ibu juga Bapak kalau mereka tahu tentang kabar menyakitkan ini. sungguh, aku belum siap memberitahu mereka. Hati kecilku berharap, Pak Abi akan menarik perkataannya sebelum orang tuaku benar-benar tahu.

Setelah berganti pakaian, aku menggapai bedak untuk menutupi mata yang sembab. Setidaknya dengan menggunakan make up, wajah sedihku tak terlalu kentara.

Kuhela napas dalam-dalam sebelum keluar kamar. Merasa sudah siap, aku pun menekan dan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eni Mbojo
mbaaaaak novelmu bikin meweeek deh, suruh abizar ngemis cinta Imas. buat dia jatuh cinta berkali kali lipat ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status