Share

Jodoh Imas?

“Benar tidak mau kuantar?” tanya Pak Azzam untuk kesekian kalinya saat aku hendak pulang bersama Ilham. Aku pun menggeleng sembari mencoba melukis senyum.

“Ya sudah, kalau begitu hati-hati di jalan, ya?”

“Terima kasih,” jawabku singkat. Lelaki bermata bening itu tersenyum.

“Ayo, Ilham.” Lekas aku mengajak adik semata wayangku untuk melangkah, aku tidak ingin berlama-lama berada di hadapan Pak Azzam. Selain malu karena tak bisa menahan tangis di hadapannya, aku juga tidak mau orang-orang berasumsi aneh karena melihat kami berdua.

“Imas?” panggilnya saat aku baru berjalan. Dengan tangan yang masih berada di kedua pundak Ilham, aku menghentikan langkah, menoleh dan menatapnya kembali.

“Kalau ada apa-apa, hubungi saja aku. Jangan sungkan,” katanya dengan senyuman meneduhkan hati. Bukan senyuman menggoda laksana beberapa lelaki yang setiap malam selalu datang ke rumahku.

“Insyaallah,” jawabku, kemudian kembali balik badan dan memerintah Ilham untuk kembali berjalan.

Sesak di dada kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Waty Rosilawaty
Ya, masih pengennya Abi, tp klau tdk bisa krn udah menikah, ya Azzam saja, dia juga baik sekali kok dan memang dia cinta pertamanya Imas
goodnovel comment avatar
Meti
aku mau nya abi ga mau sama yg lain
goodnovel comment avatar
Omi Warsih
Masi setia jadi tim nya Abi..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status