Beranda / Rumah Tangga / AMBISI WANITA SIMPANAN / BAB 16. Suami Yang Bermalam Dengan Selingkuhannya

Share

BAB 16. Suami Yang Bermalam Dengan Selingkuhannya

Penulis: Mayangnoura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 02:04:18

"Terserah ibu mau bilang aku pelit. Tapi izinkan aku menjelaskan. Aku menurunkan Mas Galih dari jabatannya, pertama karena aku mau kembali mengurus tokoku yang sudah lama aku tinggalkan. Tadinya, aku menurunkan jabatannya jadi manager. Tapi setelah tahu dia memakai begitu banyak uang toko, aku sangat kecewa. Makanya aku menurunkan lagi jabatannya menjadi supervisor."

"Memangnya kamu tidak bertanya pada Galih untuk apa uang yang dia pakai itu sampai-sampai kamu menurunkan jabatannya sejauh itu padahal dia suami kamu yang juga punya jasa pada toko?!"

"Tanya, bu. Jawabannya untuk merenovasi rumah ibu."

"Ya terus kenapa kamu tetap menurunkan jabatannya menjadi supervisor hah?! Kamu tidak suka Galih memakai uang itu untuk merenovasi rumah ibu?! Kamu tidak suka iya?! Kamu lupa kalau Galih turut mengurus toko kamu selama bertahun-tahun?!"

"Aku tidak lupa Mas Galih telah menggantikan posisiku di toko selama bertahun-tahun karena kepemimpinan dia lah toko nyaris bangkrut. Masalahnya, uang yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
udah up lagi,trimakasih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 17. Ibu Mertua Yang Memaksa

    Citra mengalihkan pandangan dari layar komputer ke ponselnya. Karena rasa penasaran, dia mengambil benda pipih itu dan menelpon Galih. Ponsel suaminya aktif tapi panggilannya tidak diterima.Kening Citra mengerut mendapati hal ini. Tak begitu peduli, dia kemudian memasukkan ponsel ke dalam saku blazernya sebelum akhirnya beranjak meninggalkan ruangannya. Rencananya, dia mau mengecek apakah barang yang dipesannya kemarin sudah datang apa belum. Tapi begitu melihat pintu ruangan Galih sedikit terbuka seolah baru saja dimasuki seseorang, dia pun mengurungkan diri untuk turun. Yang dilakukan kemudian adalah mendekati ruangan Galih itu dan mengintip ke dalamnya. Matanya melebar begitu melihat Galih di sana."Mas tidur dimana semalam?" tanya Citra sembari melangkah masuk. "Kenapa tidak pulang?"Galih melirik Citra sekilas. "Tidur dimana semalam, itu bukan urusanmu. Untuk apa kamu mempertanyakan itu? Jangan sok perhatian sedangkan kenyataannya kamu tidak menghormati aku lagi sebagai suami."

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 18. Siapa Yang Dikhianati Siapa Yang Panik

    "Bagaimana, bu? Apakah berhasil?" tanya Gina pada marni yang berada di luar toko.Marni menghela nafas berat. "Tidak."Kening Gina mengerut. "Kok tidak? Bukannya ibu yakin bakal menaklukkan Mbak Citra? Kata ibu mau mengancam Mbak Citra dengan memakai Mas Galih?""Sudah. Ibu sudah melakukannya. Tapi apa? Dia tidak takut sama sekali. Dia justru mengatakan kalau dia tidak merasa sayang telah kehilangan Mas-mu itu karena ketika menikah, mas-mu itu tidak mempunyai apa-apa."Mata Gina melebar begitu mendengar itu. "Benarkah Mbak Citra mengatakan itu, bu? Bukankah selama ini terlihat sangat menyayangi Mas Galih?""Memang begitu jawabannya. Ibu pun tidak mengerti kenapa dia bisa mengatakan itu. Seolah tidak ada rasa cinta lagi sama mas-mu.""Mungkin memang sudah tidak ada rasa cinta lagi, bu. Karena itu pula Mbak Citra tega menurunkan jabatan Mas Galih. Bukan hanya karena perkara Mbak Citra ingin kembali memimpin toko dan uang yang terpakai oleh Mas Galih."Marni tercenung mendengar itu. Lal

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 19. Hotel X Kamar 302

    'Karena aku merasa heran. Bagaimana bisa seorang istri diam saja ketika sudah tahu suaminya selingkuh? Apa... istrinya memang tidak keberatan kalau suaminya selingkuh asalkan tetap bisa hidup mewah?''Hah? Apa maksudmu dengan mengatakan aku membiarkan suamiku selingkuh agar bisa hidup mewah? Anda harus tahu ya, nona. Bahwa tanpa suamiku pun aku bisa hidup mewah. Ada baiknya kamu mencari tahu dulu sebelum bicara.''Oya? Apa karena kamu merasa cantik sehingga bisa mendekati laki-laki kaya selain Mas Galih?''Itu hanya ada dalam pemikiranmu, nona. Begini saja, sekarang katakan apa maumu sebenarnya, nona. Jangan berbelit-belit.''Oke, kalau itu mau kamu. Aku mau kamu melepaskan suami kamu karena sudah jelas suami kamu itu lebih mencintai aku daripada kamu. Jadi, cepat atau lambat, kamu bakal dibuang juga. Jadi, sebagai sesama wanita yang punya harga diri, lebih baik kamu pergi lebih dulu sebelum dibuang.''Tidak semudah itu. Kalau hanya dengan bukti-bukti video dan foto yang kamu berikan,

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 1. Waktunya Merebut Status Istri Sah

    Rini memperhatikan Galih yang sedang mengenakan pakaiannya dengan seksama. Laki-laki itu terlihat memesona dengan ketampanannya. Tapi bukan karena itu dia rela menjadi wanita simpanan Galih. Dia tidak peduli seberapa tampan dan gagah seorang laki-laki. Satu-satunya hal yang menjadi perhatiannya adalah seberapa tebal dompet laki-laki. Jika Galih tidak kaya, mana mungkin dia mau dijadikan pelampiasan hawa nafsu tanpa ikatan yang sah.No! Dia bukan wanita bodoh!Dan misinya sekarang adalah ingin merebut status istri sah dari istri Galih. Dia merasa lebih pantas menyandangnya karena selain cantik, dia memiliki pekerjaan meskipun hanya sebagai sales promotion girl (SPG). Tidak seperti istri sah Galih yang hanya seorang wanita pengangguran yang hanya bisa menghabiskan uang suami saja."Baru juga selesai, mas. Langsung pergi saja," ucap Rini dengan suara yang manja. Dia sendiri masih berada di bawah selimut."Aku tidak boleh keluar toko lebih dari satu jam. Nanti khawatir karyawan akan curig

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 2. Wanita Cantik Yang Bersama Suami

    "Maaf sebelumnya ya, Cit. Tapi aku baru saja melihat suami kamu di hotel tempatku berada bersama seorang wanita cantik dan seksi."Bagai tersambar petir Citra mendengar itu. Hatinya tersentak luar biasa. "Ka-kamu jangan bercanda, Rin! Tidak lucu tau!""Kenapa juga aku harus bercanda?" sahut Usi tak kalah. "Memang kenyataannya begitu. Aku melihat Mas Galih di hotel bersama seorang wanita cantik.""Memangnya kamu sekarang berada di hotel? Kok bisa melihat Mas Galih?""Iya. Aku sedang menemui temanku yang datang dari luar kota di hotel ini. Tapi dia sedang berada di kamar mandi sekarang. Makanya aku menelpon kamu tanpa mampu untuk menundanya.""Aku rasa kamu salah lihat, Us. Masak sih Mas Galih di hotel bersama wanita lain.""Entahlah. Tapi aku yakin itu adalah suamimu. Aku kan kenal sekali dengan Mas Galih. Tidak mungkin aku salah lihat.""E... mungkin tidak kalau dia di sana untuk menemui pelanggan?" Citra berusaha untuk berpikir positif walaupun jantungnya sekarang berdegup kencang ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 3. Foto Mesra Suami Bersama Wanita Lain

    "Kamu yakin dia istri pelanggan dari luar kota itu? Kamu yakin tidak membohongiku kan, mas? Wanita itu bukan.... selingkuhan kamu kan?"Galih terhenyak. Dia merasa sangat tertohok kali ini. "Ba-bagaimana kamu bisa berpikir seperti itu, Cit? Kamu kan tahu kalau aku sangat menyayangi dan mencintai kamu. Jadi tidak mungkin kalau wanita itu adalah selingkuhanku."Citra tak merespon. Memilih diam sembari terus menatap Galih sebagai jawaban. Dua kali ralatan kebohongan Galih di obrolan ini membuatnya mulai merasa curiga. Galih mengerti maksud dari tatapan Citra. Dia pun mendengkus frustasi. "Ayolah, Cit. Percaya padaku. Pelanggan yang aku temui di hotel itu memang laki-laki dan wanita itu adalah istrinya. Bukan selingkuhanku seperti yang kamu pikirkan. Aku bersumpah tidak berkhianat sama kamu karena aku sangat mencintai kamu dan Manisa."Mendengar sumpah Galih, kecurigaan Citra sedikit menyurut. Biar begitu, hatinya masih tidak tenang."Kalau kamu tidak lagi ada rasa percaya kepadaku, maka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 4. Telpon Pagi-pagi Yang Membuat Curiga

    "Sayang, aku mau. Ayo kita lakukan dengan bersemangat," ucap Galih sembari memeluk Citra dari belakang. Sebenarnya dia sedang tidak berharap pada istrinya itu. Sebab hasratnya sudah terpenuhi tadi siang. Tapi gara-gara ketahuan bertemu dengan Rini, dia memaksakan diri untuk melakukannya. Tujuannya untuk menyenangkan Citra karena menurutnya kalau wanita telah dipuaskan, seluruh amarah dan kecurigaan wanita akan sirna. Kalau pun masih ada, hanya tinggal sisa-sisa.Citra yang belum bisa tidur karena merasa gamang, menjawab. "Maaf, mas. Malam ini aku capek sekali. Lain kali saja ya." Bohong! Dia berbohong. Sebenarnya dia tidak merasa capek. Tapi karena beberapa jam lalu dia melihat foto mesra suaminya itu dengan seorang wanita cantik, kecurigaannya kembali muncul. Hanya saja dia tidak mau jujur dengan rasa kecurigaanya itu karena memiliki alasan."Kenapa? Apa karena kamu masih memikirkan laporan Usi yang melihat aku bersama seorang wanita tadi? Kamu curiga? Kamu marah? Katanya kamu sudah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 5. Antara Percaya Dan Tidak Percaya

    Beberapa saat sebelumnya."Nya, sarapan sudah siap," ucap Sumi di pintu kamar Manisa.Citra yang baru saja selesai merapikan rambut Manisa menoleh. "Iya, bi. Ini kami mau ke meja makan.""Baik, Nya. Tuan mau bibi panggilkan juga?""Biar aku saja, bi. Bibi lanjutkan pekerjaan saja.""Oh, baiklah, Nya. Kalau begitu, bibi kembali ke dapur." Sumi berbalik badan dan kemudian tubuhnya menghilang di balik tembok.Citra menatap Manisa yang sudah selesai dirias. "Kamu ke meja makan sekarang sendirian ya. Mulai sarapan saja. Mama mau memanggil papa dulu."Manisa mengangguk. "Iya, ma."Citra tersenyum. Dia kemudian meninggalkan kamar Manisa menuju kamarnya. Tapi begitu sampai di depan pintu yang sedikit terbuka, langkah Citra terhenti tiba-tiba begitu mendengar suara Galih yang sedang berbicara dengan seseorang di ponselnya. Suaranya sih lirih. Tapi Citra masih bisa mendengarnya."Apa-apaan kamu menelponku Pagi-pagi begini?! Aku kan sudah bilang sama kamu untuk tidak menghubungi dan mengirim pes

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09

Bab terbaru

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 19. Hotel X Kamar 302

    'Karena aku merasa heran. Bagaimana bisa seorang istri diam saja ketika sudah tahu suaminya selingkuh? Apa... istrinya memang tidak keberatan kalau suaminya selingkuh asalkan tetap bisa hidup mewah?''Hah? Apa maksudmu dengan mengatakan aku membiarkan suamiku selingkuh agar bisa hidup mewah? Anda harus tahu ya, nona. Bahwa tanpa suamiku pun aku bisa hidup mewah. Ada baiknya kamu mencari tahu dulu sebelum bicara.''Oya? Apa karena kamu merasa cantik sehingga bisa mendekati laki-laki kaya selain Mas Galih?''Itu hanya ada dalam pemikiranmu, nona. Begini saja, sekarang katakan apa maumu sebenarnya, nona. Jangan berbelit-belit.''Oke, kalau itu mau kamu. Aku mau kamu melepaskan suami kamu karena sudah jelas suami kamu itu lebih mencintai aku daripada kamu. Jadi, cepat atau lambat, kamu bakal dibuang juga. Jadi, sebagai sesama wanita yang punya harga diri, lebih baik kamu pergi lebih dulu sebelum dibuang.''Tidak semudah itu. Kalau hanya dengan bukti-bukti video dan foto yang kamu berikan,

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 18. Siapa Yang Dikhianati Siapa Yang Panik

    "Bagaimana, bu? Apakah berhasil?" tanya Gina pada marni yang berada di luar toko.Marni menghela nafas berat. "Tidak."Kening Gina mengerut. "Kok tidak? Bukannya ibu yakin bakal menaklukkan Mbak Citra? Kata ibu mau mengancam Mbak Citra dengan memakai Mas Galih?""Sudah. Ibu sudah melakukannya. Tapi apa? Dia tidak takut sama sekali. Dia justru mengatakan kalau dia tidak merasa sayang telah kehilangan Mas-mu itu karena ketika menikah, mas-mu itu tidak mempunyai apa-apa."Mata Gina melebar begitu mendengar itu. "Benarkah Mbak Citra mengatakan itu, bu? Bukankah selama ini terlihat sangat menyayangi Mas Galih?""Memang begitu jawabannya. Ibu pun tidak mengerti kenapa dia bisa mengatakan itu. Seolah tidak ada rasa cinta lagi sama mas-mu.""Mungkin memang sudah tidak ada rasa cinta lagi, bu. Karena itu pula Mbak Citra tega menurunkan jabatan Mas Galih. Bukan hanya karena perkara Mbak Citra ingin kembali memimpin toko dan uang yang terpakai oleh Mas Galih."Marni tercenung mendengar itu. Lal

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 17. Ibu Mertua Yang Memaksa

    Citra mengalihkan pandangan dari layar komputer ke ponselnya. Karena rasa penasaran, dia mengambil benda pipih itu dan menelpon Galih. Ponsel suaminya aktif tapi panggilannya tidak diterima.Kening Citra mengerut mendapati hal ini. Tak begitu peduli, dia kemudian memasukkan ponsel ke dalam saku blazernya sebelum akhirnya beranjak meninggalkan ruangannya. Rencananya, dia mau mengecek apakah barang yang dipesannya kemarin sudah datang apa belum. Tapi begitu melihat pintu ruangan Galih sedikit terbuka seolah baru saja dimasuki seseorang, dia pun mengurungkan diri untuk turun. Yang dilakukan kemudian adalah mendekati ruangan Galih itu dan mengintip ke dalamnya. Matanya melebar begitu melihat Galih di sana."Mas tidur dimana semalam?" tanya Citra sembari melangkah masuk. "Kenapa tidak pulang?"Galih melirik Citra sekilas. "Tidur dimana semalam, itu bukan urusanmu. Untuk apa kamu mempertanyakan itu? Jangan sok perhatian sedangkan kenyataannya kamu tidak menghormati aku lagi sebagai suami."

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 16. Suami Yang Bermalam Dengan Selingkuhannya

    "Terserah ibu mau bilang aku pelit. Tapi izinkan aku menjelaskan. Aku menurunkan Mas Galih dari jabatannya, pertama karena aku mau kembali mengurus tokoku yang sudah lama aku tinggalkan. Tadinya, aku menurunkan jabatannya jadi manager. Tapi setelah tahu dia memakai begitu banyak uang toko, aku sangat kecewa. Makanya aku menurunkan lagi jabatannya menjadi supervisor.""Memangnya kamu tidak bertanya pada Galih untuk apa uang yang dia pakai itu sampai-sampai kamu menurunkan jabatannya sejauh itu padahal dia suami kamu yang juga punya jasa pada toko?!""Tanya, bu. Jawabannya untuk merenovasi rumah ibu.""Ya terus kenapa kamu tetap menurunkan jabatannya menjadi supervisor hah?! Kamu tidak suka Galih memakai uang itu untuk merenovasi rumah ibu?! Kamu tidak suka iya?! Kamu lupa kalau Galih turut mengurus toko kamu selama bertahun-tahun?!""Aku tidak lupa Mas Galih telah menggantikan posisiku di toko selama bertahun-tahun karena kepemimpinan dia lah toko nyaris bangkrut. Masalahnya, uang yang

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 15. Menantu Yang Pelit

    Dalam perjalanan pulang, Citra dan Galih sama-sama berdiam diri. Tak ada yang bersuara apalagi bercerita penuh keakraban. Dalam beberapa hari saja sejak Citra mengetahui kalau Galih selingkuh, hubungan dua anak manusia itu sudah dingin. Galih sendiri memang sengaja mendiamkan Citra. Itu adalah sebagai bentuk protes kalau dirinya tidak terima diberi jabatan yang sekarang. Harga dirinya sebagai suami pemilik toko seperti dijatuhkan. Dia marah. Dia sangat marah pada Citra.Sementara itu, Citra tidak peduli dengan sikap Galih saat ini. Itu karena dia sudah tidak respect lagi pada pria itu sejak ketahuan mengkhianatinya dan berniat memiliki tokonya. Sebenarnya, dia sudah ingin bercerai. Tapi itu butuh proses yang tidak bisa cepat.Tak lama kemudian, mereka sudah tiba di rumah. Lagi-lagi tanpa kata, Galih keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam rumah dengan wajah dan sikap yang jelas menampakkan kemarahan yang ditahan.Citra mendengkus keras melihat sikap Galih. "Harusnya aku yang marah

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 14. Hubungan Yang Sudah Tak Baik-Baik Saja

    "Ya, istri memang harus menghormati suami. Tapi dilihat dulu seperti apa suaminya. Kalau suaminya memang sosok yang baik dan tidak penuh tipu daya, ya... tentu harus dihormati," balas Citra keceplosan. Untung dia masih bisa mengontrol mulutnya sehingga tidak mengatakan apa yang dia ketahui. Yaitu tentang perselingkuhan Galih dan keinginan suaminya itu untuk memiliki toko ini.Kening Galih mengerut mendengar balasan Citra. "Apa maksudmu mengatakan itu? Memangnya aku bukan suami yang baik sampai kamu berkata seperti itu? Apa karena aku memakai uang toko sehingga kamu langsung menganggapku suami tidak baik? Jadi kemana larinya kasih sayang aku ke kamu dan Manisa selama ini?"'Kasih sayang? Ya, kamu memang terlihat menyayangi aku dan Manisa. Tapi setelah aku mengetahui semua kelakuanmu, aku ragu kamu menyayangi kami tulus dari hatimu. Aku lebih yakin kalau kamu berpura-pura menyayangi kami agar tidak curiga padamu sehingga kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau. Suami yang baik itu puny

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 13. Menurunkan Lagi Jabatan Suami

    Citra terhenyak mendengar jawaban Rudi. "Kalau begitu, sudah lama ya toko tidak lagi lengkap?""Di tahun-tahun awal sih masih lengkap, mbak. Tapi makin ke sini beberapa barang tidak dibeli lagi. Alasannya, yang penting ada barang sejenis. Tidak harus semua merk ada. Begitu, mbak. Tapi sebenarnya saya tidak tahu alasan sebenarnya," jawab Rudi apa adanya.Rahang Citra mengencang. Dia sangat marah mengetahui kenyataan ini. Tapi dia juga bersyukur karena dirinya memutuskan untuk secepatnya kembali mengambil alih toko. Karena kalau tidak, toko yang sudah puluhan tahun berdiri ini dan dibangun dengan kerja keras, akan hancur karena dikelola oleh orang yang tidak bertanggung jawab seperti suaminya."Kalau mbak mau melihat-lihat barang, saya bisa temani." Rudi menawarkan diri. Karena menurutnya, sang pemilik harus segera tahu keadaan toko ini. Bukan apa, dirinya dan semua karyawan toko bergantung hidup pada toko ini. Kalau toko bangkrut, semua akan menangis sedih. Dan kalau tidak segera disel

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 12. Rencana Untuk Menyerang Istri Sah

    Citra menghela nafas berat beberapa kali. Kenyataan buruk yang dialaminya membuat dadanya sesak. Dia kemudian mencoba untuk kembali fokus dengan layar komputernya. Dia amati setiap huruf dan angka yang ada di sana. Awalnya, wajahnya tampak biasa saja. Lalu keningnya mulai mengerut. Dan setelah lama, matanya melebar."Aku hampir saja tidak mempercayai ini. Kemana hilangnya uang toko yang sebanyak ini? Apa mungkin Mas Galih yang mengambilnya? Kalau iya, berarti dia jahat sekali. Sudah selingkuh, punya niat memiliki toko ini, sekarang ketahuan telah mengambil uang toko. Aku tidak akan membiarkan ini. Aku akan bertindak secepatnya."Sementara itu di ruangan lain, Galih tampak gelisah. Bagaimana tidak, dia tahu kalau di ruangan sebelah, Citra sedang memeriksa pembukuan toko. Dia khawatir Citra mengetahui kecurangan yang sudah dia lakukan."Kalau Citra memang memeriksa pembukuan toko, sudah pasti dia akan tahu kecurangan yang sudah aku lakukan. Dia kan tidak bodoh. Dia lebih dulu mengendali

  • AMBISI WANITA SIMPANAN   BAB 11. Niat Untuk Memiliki Toko

    Citra masuk ke dalam ruangannya yang sejak hamil ditempati oleh Galih. Dia sangat merindukan ruangan itu yang dulu adalah tempatnya menghabiskan waktu dari pagi sampai sore. Bekerja dengan sungguh-sungguh. Bahkan sering sampai malam. Tapi keadaan ruangan sudah jauh berbeda. Dia nyaris tak mengenalinya. Semerawut dan tampak tidak terurus meskipun bersih dari sampah dan debu. Rasanya dia ingin marah dengan keadaan ruangan yang jadi seperti ini. Namun, ini bukan saatnya mempermasalahkan ruangan. Ada hal yang lebih penting yang akan dilakukannya selama beberapa jam ke depan. Di belakangnya, Galih mengiringi langkah Citra dengan hati yang berdebar-debar. Rasanya dia ingin melarang Citra memegang komputer yang ada di ruangan ini agar kecurangannya selama ini tidak diketahui oleh sang istri. Tapi jika dia melakukan itu, dikhawatirkan Citra justru curiga dan malah mengeceknya. Satu-satunya yang bisa dilakukannya adalah berdoa agar Citra tidak menyalakan komputer. Kalaupun melakukannya, hanya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status