***
Athena memutuskan untuk keluar dari UKS, sebab ia harus kembali ke kelas untuk mengikuti jam pelajaran. Lagi pula dokter jaga udah kembali ke UKS. Jadi, ada yang mengawasi keamanan Rivera.
Athena mengingat-ingat mata pelajaran jam pertama hari ini. Matematika Perminatan. Haduh, makin ngerusak mood aja ini mah!
"Athena!"
Seseorang menginterupsi langkahnya. Athena pun menoleh, mendapati laki-laki tinggi yang sedang memegang goodie bag besar memandanginya.
"Iya, Kak?"
Sanchez Kenzo Cyr. Cowok itu menghampiri Athena dengan senyum semringah.
***i'm alive but i'm dead—Demeus Alvarez Askantara—***New notification from Instagram:demeusalvarez posted a photo for the first time in a while!Athena tidak sadar telah membuka lebar mulutnya selama melihat postingan terbaru Alvarez. Gimana bisa lapak Instagram cowok itu ramainya melebihi lapak ciwi-ciwi yang pada umumnya suka dipenuhi oleh teman sendiri?Kok bisa ya cowok itu langsung dihujani pujian padahal baru 15 menit lalu mengunggah? Bahkan kayaknya banyak banget orang tidak dikenal yang meninggalkan komentar di sana.
...Alvarez melotot. "Sehat lo, Chez? Lo kira gue ama Selena ada apaan? Jangan kebanyakan makan cinta. Jadi bego kan lo!""Astaga, Al, galak amat! Gak usah ngegas kaliiii! Lagi pula ya,double datekan gak harus pacaran. Buat seru-seruan aja bisaa~""Gak mau. Lo aja sana.""Yakin lo? Kapan lagi bisa kayak gini?""Kapan-kapan bisa.""Batu lo ah!""Lagian lo kalo kasih ide gak ada yang bener, Chez. Pengen gue tabok aja lo."Sanchez tiba-tiba ngakak. "HAHAHAHAHA kampret juga ini o
***Athena memposting foto dirinya dengan rambut barunya. Ia mematikan kolom komentar. Sengaja, supaya gak ada orang yang boleh menurunkan kepercayaan dirinya.Prinsip Athena: Lebih baik gak usah tahu kalo kita sebenarnya ada yang memuji, daripada nantinya jadi gak sengaja membaca kalimat tak terduga yang membuat kita membenci diri sendiri.Sejauh tiga puluh menit setelah memposting, lapak Instagram Athena masih aman. Sampai ketika suatu notif datang dariDirect Messagemengejutkan hati dan pikirannya.Ting!papichulooo__gayaan banget lo gatelcanda gateltapi emang gatel sih ya
***"Athena, bangun."Alea menepuk-nepuk pelan punggung Athena. Gadis itu ketiduran saat menunggu jam ekskul di kursi panjang lorong."Ayo ke lapanganindoor. Kita mulai ekskulnya," ajak Alea lembut.Athena meregangkan tubuhnya spontan. Setelah sadar, ia langsung berdiri tegap dan mengangguk. Ia mengikuti arah jalan Alea.Hari ini tubuh Athena terasa lemas. Soalnya, semalam ia habis mencaci dirinya habis-habisan. Lebih tepatnya, mencaci 'ketidaksempurnaan' yang ia punya."Lo lagi sakit atau apa?" tanya Alea."Eh, enggak, Kak. Aku bisa ik
***Sanchez KenzoAthenaKe depan lab kimia sekarang dongAda yang mau gue bahasPentingggAthena mendengus pelan. Sebetulnya, ia gak mau bolos jam pelajaran Inggris demi bertemu dengan Sanchez. Tapi karena gak enak-an, ia pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku, lalu izin keluar kelas dengan alasan kebelet pipis.Dari jauh, Athena dapat melihat Sanchez yang menunggunya di depan lab kimia. Gak ada satu pun bayangan Athena akan hal yang hendak Sanchez bahas."Ada hal penting apa, Kak?" tanya Athena begitu tiba."Na, gue masih kepo deh." Sanchez menggaruk pipi. "Kayaknya yang anter lo pulang kemarin bukan anak Vago."
...."Ternyata banyak juga ya rahasia lo tentang gue."Bukannya membalas, Athena malah memutar badan 360° untuk melihat kondisi sekitarnya. Ia takut apabila ada oknum pem-bullyyang menyaksikan kejadian ini."Pulang sekolah beneran mau ke rumah?" Athena mengganti topik."Mau pulang bareng?" Alvarez sebetulnya bertanya, bukan mengajak. Namun, nada bicaranya emang agak ambigu."Enggak. Gak gak gak," tolak Athena mentah-mentah. "Jangan sampe ada yang tau kalo lo ke rumah gue. Orang pasti bakal nangkep yang aneh-aneh lagi soal lo dan gue."Alvarez bungkam. Ia mau membalas perkataan Athena, ta
...Athena dingin di tempat."Bagi gue, mata mereka mirip atau bahkan sama. Bener-bener seratus persen serupa," tambah Alvarez."Mereka kakak-adik. Jadi wajar aja." Reval berusaha meringankan suasana. "Tapi lo gak berniat deketin Athena karena Ashley kan?"Alvarez berjawab sambil tertawa kecil. "Definitely not. Don't get me wrong.""Yap. Jangan deketin Athena kalo yang masih lo cari itu Ashley. Maksud gue, mereka jelas-jelas berbeda.You know it."Alvarez mengangguk cepat. "Lagi pula kalo gue lagi ada di sisi Athena, itu karena gue mau jaga dia. Adik lo yang udah gue anggap kayak adi
***Athena kontan menutup mulutnya dan beku selama empat detik. Ia benar-benar kaget karena gak sangka bakalan Alvarez yang muncul di hadapannya."Bisa-bisanya lo ke kamar gue dengan polosnya?!""Dengan polosnya?" Alis Alvarez berkerut, kemudian ia menertawakan keterkejutan Athena. "Bukannya gue udah pernah ke kamar lo sebelumnya?"Mata Athena memandang ke atas. Resenya, ia baru ingat. "Y-ya itu kan beda! Ini sekarang lo mau ngapain? Kak Reval mana?""Gue udah izin Bang Reval mau samperin lo buat minta jaket gue." Alvarez menerobos Athena. Ia masuk begitu saja ke kamar gadis itu.Athena mengikuti dan menga