***
It's not a goodbye,
it's a see you later!—VAGOLAZER—***
1 bulan kemudian,
10 Agustus 2021BROOOMMM! BROOMM!
"HALOO SEMUANYAA!! Welcome back to Vago's Vlog! Akhirnya, setelah penantian panjang, Vagolazer night riding juga untuk ngerayain Vagolazer Day! Makasih ya Vago Squad udah nungguin vlog night riding kita!"
"Btw, sekarang udah jam 11 malam d
..."Enaknya anak ini gue interogasi depan umum kali ya?" tanya Alvarez disertai senyuman jahil."Gas plis gasssss!!" seru yang lain bersemangat.Athena mencubit pinggang Alvarez. "Aneh-aneh..""Aduh sakit tau!""Apaan yeh orang nyubit kecil doang!""Tetep aja kasar wleee!""Al, buru tanyain gimana perasaannya terjebak dibasecampVago!""Tuh, belum apa-apa udah ada yang ajuin pertanyaan, Na," ucap Alvarez merangkul Athena sambil menatap gadis itu. "Langsung jawab aja gak sih?"Athena bergeleng-geleng her
***Meski beribu halaman nantinya menghantam, perjalanan kami tidak akan pernah padam. Sebab kami hadir bukan sekadar singgah, melainkan untuk mengukir sebuah kisah.Untuk sekarang, mari selami naungan kami yang memikat. Menjadi pelekat, untuk kamu yang tak begitu dekat. Supaya kamu tetap hangat, di tengah badai yang penuh kilat.—ALVAREZ—Vagolazer***"Dia Alvarez, ketua geng motor Vagolazer."Athena belum takut mendengarnya, kecuali kalo Alvarez itu berwujud setan tanpa kepala. Beda lagi ceritanya."Ganteng, kan?" Ia disuguhkan video di mana Alvarez sedang melakukan sumpah ketua dan mendeklarasikan lima aturan utama Vagolazer.1. War and Fight for Reason2. No Sex & No Drugs3. Unity and Solidarity4. Walk in One Vision5. No Act without BrainAthena mengangguk jujur. "Iya, boleh juga. Keren."Ajakin ribut yang bilang Alvarez jelek."Gue cuma mau ingetin lagi ke lo untuk jaga tindakan di SMA Hadover. Sekecil apa pun yang lo lakuin, sedikit aja lo salah, itu berdampaknya ke mana-man
Some people just need a high-five.In the face. With a chair.—Demeus Alvarez Askantara—(unknown)***Si pemilik rahang tegas, tulang hidung tinggi, alis tebal nyata, dan tatapan yang mencekam ketika marah. Ya, laki-laki yang kini memakai jaket kulit hitam itu masuk ke gedung SMA Hadover setelah mendaratkan motor kesayangannya.Ia telat sepuluh menit, tapi tak apa. Sebab, ia sudah membeli dua bungkus rokok sebagai sogokan untuk satpam supaya mau membukakan gerbang belakang untuknya.Demeus Alvarez Askantara. Laki-laki kuat yang sering jadi bahan perbincangan. Terkenal akan kemampuannya dalam segala aspek dan perfeksionisme-nya. Berani, keras, dan cerdik.Dengan segala sikap kepimpinan yang dimiliki, ia dipercayai angkatan sebelumnya untuk mengepalai Vagolazer, geng besar angkatan genap yang ada di setiap sekolah internasional Jakarta. Di antaranya SMA Hadover—tuan rumah Vagolazer, SMA Cempaka, SMA Majaya, dan SMA Orchison.Meski terkenal tangguh, Vagolazer memiliki anggota perempuan.
If nobody tells me, i'll figure it out.—Athena Chloe Zevanie—***Tiga bulan selepas kematian kakak perempuannya, Athena tidak pernah sekalipun merasa baik-baik saja. Alih-alih melanjutkan hidup sebagaimana awalnya, ia justru berniat untuk mencari tahu alasan di balik kematian Ashley Cella Zevanie.Hari ini adalah hari pertama Athena masuk ke SMA Hadover. Ya, ini adalah langkah awal yang cukup sulit diraih karena dari TK sampai kelas 10, ia selalu disuguhkan homeschooling. Untungnya, ia berhasil membujuk ayahnya."Semoga lo dapet temen yang seru ya, Na. Duduk aja nanti sama Ella, biar gak canggung-canggung amat."Kepala Athena dibelai lembut oleh kakak laki-lakinya yang berumur 25 tahun, Reval. Tentu, Athena mengernyih curiga ketika mendapat perlakuan yang jarang ini."Apa nih tumben banget?" Gadis itu tertawa."Gue tau lo butuh belaian," canda Reval sekejap. Lalu, ia kembali serius. "Inget ya, Na. Kalo ada yang gangguin lo, lapor gue langsung."Athena mengangguk. "Siap, Bos! Gue tur
If you don't want a sarcastic answer, don't ask a stupid question.—Demeus Alvarez Askantara—(unknown)***JREEENGGG!Ray mengangkat satu kakinya ke atas meja. Dengan gitar di pangkuannya, dia bersenandung dan bernyanyi ria.Mengapa kita ditakdirkan berjumpaPadahal kita takkan mungkin ke sanaKe tujuan sama bertemu di tengahnyaMenunggu yang kutahu sia-sia"Berisiiiiikkk, Ray! Lo pikir suara lo bagus ya?!" gerutu Selena, merasa suara Ray merusak selera makannya.Seakan tak peduli, Ray tetap lanjut.Kupetik bunga mawar warna jinggaHanya semata senyum kau dibuatnyaTak sadar 'kan durinya terluka di akhirnyaMencinta tanpa tahu akibatnyaMalahan sekarang Archie ikut-ikutan nyanyi dengan asyiknya.Di sana kau bahkan tak sesaat pun teringat'Ku yang selalu mengingatDi sana 'ku bukan yang utamaDi sana kau terlihat bahagia"Wohoooo! Merdu banget woy suara gueee!" sorak Ray bangga. Ia mengangkat gitar, lalu membungkuk dengan percaya diri."Lo berharap kita puji?" sindir Zevano."Ssssstt,
***I don't wanna be afraid of anybody. Just try and see how far this things is gonna be.— Athena Chloe Zevanie —***Alvarez menautkan kancing seragamnya satu per satu. Karena buru-buru, ia hanya sekadar mencantolkan dasinya di saku. Ia langsung keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu untuk menyamperi Kakeknya."Alva berangkat ya, Kek," pamit Alva, mencium punggung tangan laki-laki berumur 74 tahun itu. "Kalo ada perlu sesuatu, bilang aja ke bibi. Kalo genting, telepon Alva."Harles menahan tangan Alvarez yang melepasnya seakan menyuruh cowok itu untuk tunggu sebentar. Tanpa bersuara, ia menunjuk ke arah pintu depan yang terbuka dengan arahan mata. Alvarez pun cepat memindahkan pandangannya.Seorang pria berkepala empat dengan setelan jas kerja di tubuhnya masuk menginjak lantai mewah rumah Harles. Pria tersebut tersenyum aneh seraya memandangi Alvarez."Buat apa kamu ke sini?" tanya Harles. Umur tidak menghilangkan kegagahannya. "Jangan ganggu cucu saya!"Alvarez menggerta
***"Bro, gue ke Laskar Sekutu boleh, ya?" izin Athena yang sudah siap memakai sneakersnya. Ia tampak cantik dengan outfit santai.Reval mengeluarkan ekspresi bingungnya dan itu membuat Athena juga bingung. Mereka sama-sama bingung.Athena terkekeh seraya mengibas tangan di udara. "Apaan sih muka lo? Kagak bisa biasa aja?""Ngapain lo ke Laskar Sekutu?""Mau nemenin Rivera nonton cowoknya balapan. Emangnya kenapa?"Reval mendengkus. "Lo gak tau itu kawasan Invaders?""Oh iya?" Athena mengedikkan bahu. "Mana gue tau, gue cuma diminta Rivera temenin doang karena Ella sama Milen berhalangan. Emang kalo kawasan Invaders kenapa?"Reval malah bertanya, "Cowoknya Rivera siapa?""Alegro, anak Gladiator.""Ah, gak boleh deh! Ngapain juga lo nonton orang taruhan balapan? Gak penting banget," cibir Reval."Kesian banget kalo gue batalin tiba-tiba, Kak. Lagian entar Rivera cewek sendirian jadinya malah bahaya." Athena mendekat, lalu menepuk Reval. "I'll be safe, kok! Tenang aja! Okeey?"Reval ber
***Athena duduk di kursi samping lapangan. Di saat Ella dan Milen menemani Rivera untuk bertemu dengan Alegro, ia memilih untuk menunggu di sini.Athena tidak mau banyak-banyak bertemu Alegro. Cowok itu memunculkan sedikit rasa takut baginya. Dengan perawakan tak terurus seperti preman, resmi ia menganggap kalau Alegro itu buronan."Athena?"Ketika seseorang menyebut namanya, Athena langsung menengok."Kok kamu—""Haaaiii, Kak Noah!" Athena tersenyum semringah mendapati Noah. Ia dengan cepat bangkit dan berlari kecil mendekati cowok itu. Lalu, ia memeluknya dengan akrab. "Akhirnya kita ketemu!"
..."Enaknya anak ini gue interogasi depan umum kali ya?" tanya Alvarez disertai senyuman jahil."Gas plis gasssss!!" seru yang lain bersemangat.Athena mencubit pinggang Alvarez. "Aneh-aneh..""Aduh sakit tau!""Apaan yeh orang nyubit kecil doang!""Tetep aja kasar wleee!""Al, buru tanyain gimana perasaannya terjebak dibasecampVago!""Tuh, belum apa-apa udah ada yang ajuin pertanyaan, Na," ucap Alvarez merangkul Athena sambil menatap gadis itu. "Langsung jawab aja gak sih?"Athena bergeleng-geleng her
***It's not a goodbye,it's a see you later!—VAGOLAZER—***1 bulan kemudian,10 Agustus 2021BROOOMMM! BROOMM!"HALOO SEMUANYAA!!Welcome back to Vago's Vlog! Akhirnya, setelah penantian panjang, Vagolazernight ridingjuga untuk ngerayain Vagolazer Day! Makasih ya Vago Squad udah nungguinvlog night ridingkita!""Btw, sekarang udah jam 11 malam d
..."Hai..." sapa Athena lembut. "Udah dimakan belom makanan yang aku bawa tadi?""Gimana bisa ada rasa mau makan?""Mau disuapin?"Alvarez menggeleng."Kak Sanchez udah sedikit lebih baik kan katanya?"Alvarez mengangguk."Ya udah, coba lebih tenang dikit dulu ayo.You know, seorang sahabat bisa ngerasain apa yang dirasain sahabatnya. Emang kamu mau Kak Sanchez ngerasain rasa takut kamu, Kak?"Alvarez menegakkan tubuhnya dengan lambat. Perlahan-lahan ia menarik napas dan mengembuskannya panjang. Ia mengelus dadanya masih dengan pandangan mata kosong.
***"Na, sebentar.""Kenapa? Gue harus ke rumah sakit.""Biar alfa Vago aja. Lostaydi markas dulu."Yang tadinya hendak ikut menyamperi Oten di rumah sakit, Athena kini kembali ke tempat berdirinya semula. Alvarez juga memberi gadis itu kode untuk menuruti permintaan Reval.Athena tidak tahu apa-apa selain mengikuti Reval yang menuntun langkahnya ke salah satu ruangan kosong di markas. Sempat ia bingung karena tidak hanya dirinya, tapi Noah pun ikut bersama mereka."Ada apaan sih?" tanya Athena kebingungan. "Kalian mau ngomong?""
...Athena mengangguk, lalu menyengir. "Udah dong. Gue pura-pura marah aja itu hehehe.""Hah iya?" Alea tercengang sampai kontan berdiri. "Gila lo ya Athena!Actinglo keren banget sampe merah gitu mata lo! Kurang ajar gue sampe ngeri sendiri liat lo."Athena terkekeh seraya mendekati Alea dan memeluk singkat gadis itu. "I'm so sorryyy, Kakkk! Namanya juga rencana. Biar mulus harus ada pengorbanan yang totalitas kan?"Violette berujar, "Memperlurus aja. Gladiator bener-bener gak ada maksud apa pun apalagi ngehancurin Vagolazer. Kita juga masing-masing udah dewasa.Mindsetudah kebentuk. Keributan yang gak penting gak mau kita ciptain. Dateng ke sini jugapurebuat kasih kalian penjelasan."
***5 jam setelah selesainya peristiwa mencekam dan mendebarkan dada, para anggota Vagolazer masih berkutat dengan pengobatan.Tidak ada yang tidak terluka. Tidak ada yang baik-baik saja. Setidaknya dari mereka pasti punya satu titik di mana kulit mereka terbuka dan tidak berhenti mengeluarkan darah.Yeah that was a war, so it makes sense.Athena sudah selesai membasuh lukanya sendiri sejak 3 jam lalu. Baru juga ia menelepon ambulans karena banyak dari anggota Vagolazer yang butuh perawatan intens di rumah sakit."Kak Ray," panggil Athena mendekati Ray yang tengah bersandar di meja sambil menghadapi luka tembak di lengan atasnya.
..."Al?" panggil Alea menatap Alvarez yang masih tak bergerak seinci pun."Alva?""Bener Alva? Gak mungkin!""Kalian mau ngomong apa lagi kalo udah kayak gini?" tanya Muel menumpang tangan depan dada."Gak.. gak mungkin! Alva bukan orang yang kayak gitu!" Archie bergeleng-geleng.Muel membalas, "Apanya gak mungkin? Kurang jelas emang? Lo tanya lagi kelanjutannya sama Noah!"Noah menyambung, "Kelanjutannya.. gak tau. Soalnya gue ngarang."Kini, semua mata terbuka pada Noah dan semua mulut menganga bingung karenanya. Termasuk Muel yang menoleh bingung dan heran.
***Pertama, kenapa Athena bisa sampai hati berdiri di titik yang sama dengan titik berdiri rival Vagolazer?Kedua, kenapa Athena datang tanpa pelindung perang yang semestinya? Di mana rompi antipeluru gadis itu?Otak Alvarez penuh akan hal tersebut.Athena berjalan santai seolah ini adalah pertemuan saudara dan bukan peperangan.Athena berjalan santai seolah ia tidak akan melihat tatapan kecewa Reval di seberang sana.Athena berjalan santai seolah ia tahu bahwa tidak akan ada satu pun orang yang berani menargetkan pistol ke arahnya.Memang Invaders s
...Massa penyerangan kedua Vagolazer memang berjumlah lebih banyak, namun dengan menyatakan keluarnya penyerangan kedua duluan sama saja memberikan tanda bahwa mereka tidak mampu menghabisi atau bahkan mengimbangi Invaders di permulaan.Namun, sudah tidak ada menit yang bisa diselamatkan apabila ini dipaksakan untuk bertahan. Arel memencet tombol di pundaknya, menyebabkan lampu-lampu mobil perang mereka berdengung keras dari belakang.BROOOMMM! BROOOMM!!Penyerangan kedua Vagolazer datang. Motor Alvarez dengan anggota alfa Hadover memimpin di paling depan, sedangkan di balik mereka terdapat 898 motor dan 18 mobil perang yang menyertai.Reval, Jupiter, dan Oliver. Ketua dari angkatan 20, 24, dan 26 Vag