Share

32

Berada di rumah orang tuaku membuatku sedikit melupakan masalahku. Keceriaan Khanza saat bercanda dengan ayah dan ibuku membuatku tersenyum. Sedangkan Nilam sedari tadi kulihat hanya beberapa kali keluar dari kamarnya lalu kemudian masuk kembali dan menutup rapat kamarnya. Padahal biasanya jika ada Khanza, adikku yang masih kuliah di semester 5 itu akan mengajak Khanza keliling-keliling dengan motor maticnya.

Ada beberapa panggilan tak terjawab dari nomor Mas Fahry serta beberapa pesan yang belum terbaca juga dari nomornya ketika aku meraih ponselku yang sedari tadi hanya kuletakkan di atas meja di dalam kamarku.

[Tania kamu kemana? Kok enggak pamit?]

[Khanza ikut kamu, kan?]

[Kata Ibu kamu izin mau nginap di rumah ayah? Kenapa enggak bilang sama aku?]

[Tania, kamu baik-baik saja, kan? Kenapa tiba-tiba pergi? Apa aku ada salah?]

Ada jeda sekitar 30 menit dari pesan terakhirnya saat Mas Fahry kembali mengirimkan pesan.

[Tania, kamu mendengar obrolanku dengan temanku tadi?]

[Ya Allah! J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aliefkhan
kayaknya suami Nesya si lukman
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status