Share

Bab. 63

Tak perlu Kania merekam. Tak perlu Kania mempermalukan lebih jauh lelaki yang telah ia layani cukup lama. Keributan dan kelakuan suaminya dan perempuan berambut pirang ini mengundang kehebohan para kryawan.

Beberapa di antaranya nekat merekam kelakuan bos mereka dan tamu perempuan yang sudah mereka curigai sejak lama.

“Pantasan sering datang.”

“Kalau datang pasti lama banget di ruangan bos,”

“ternyata perempuan gak bener.”

“Pelakor mah nggak punya malu memang.”

“Ya Allah, kurang baik apa bu Kania.”

Ramai karyawan disini menggunjingkan bosnya sendiri.

Raungan kemarahan bu Helena benar-benar membuat malu keduanya. Terutama selingkuhan putranya yang tak sempat memperbaiki pakaiannya tadi tapi sudah mendapat tamparan.

Karyawan yang merekam bisa melihat dengan jelas bagian tubuh perempuan itu dan juga atasan mereka yang tergesa merapikan resleting celananya.

Sungguh tak tahu malu dan tak tahu adab!

“Astagfirullah, Mas. Sejauh ini dosa yang udah kamu lakukan,”

Kania tersedu-sedu di antara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
jangan mau kembali pada Gavin lagi ya Kania
goodnovel comment avatar
Istikoma Nurlailin
lanjut....up jangan dikit2 lah Thor...tanggung bacanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status