Share

Penasaran

Author: LisaLiza
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

3| Penasaran

  Galen dan Flow ialah sosok lelaki dan wanita yang menghampiri Dante tempo hari. Galen adalah sosok lelaki dengan postur tubuh yang kurus dan berambut kribo, lalu Flow adalah sosok wanita berambut pendek dengan postur tinggi kurus dan sedikit tomboy penampilannya.

Kembali pada malam itu, ketika ia hendak mencari telepon umum untuk menghubungi Ayahnya, ia di kagetkan dengan sepasang muda-mudi dengan penampilan urakan yang tiba-tiba menghampiri Dante malam setelah ia dipecat dari pekerjaanya. Dengan perasaan yang was-was Dante mencoba bersikap berani ketika mereka menghampiri Dante.

"Hai pemuda, saya liat anda sedang kesusahan. Adakah yang dapat kami bantu?" ucap Galen dengan ramah.

" Sebenarnya mereka orang baik atau bukan sih, nampaknya mencurigakan" ucap Dante dalam hati.

"Halo,apakah kamu mendengar kami?" Ucap Flow mencoba menyadarkan Dante yang kebingungan.

"Maaf, saya hanya sedang mencari telepon umum di sekitar sini" Dante menjawab.

"Oh telepon umum berada di ujung jalan sana dekat halte bus, apakah kamu bukan berasal dari sini?"

"Iya saya berasal dari daerah lain,saya baru 3 minggu tinggal disini. Saya berniat mencari pekerjaan di kota dan mencoba peruntungan disini" ucap Dante mulai ramah.

 Setelah pertemuan singkat itu, Galen dan Flow menawarkan pekerjaan yang tidak pernah Dante bayangkan sebelumnya.

"Jadi apakah kamu sudah mendapatkan pekerjaannya? tanya Flow

"Ironisnya saya baru saja dipecat beberapa jam yang lalu" ucap Dante.

"Wah sayang sekali... tetapi saya ada tawaran untukmu namun ini tidak bisa dibilang sebuah pekerjaan sepenuhnya, sedikit info saja saya dan wanita ini (Flow) tergabung bersama di dalam sebuah komunitas yang singkatnya membantu seseorang dalam banyak hal dan kita diberi upah sesuai kondisi klien kita" jelas Galen

" Saya tau ada banyak ke khawatiran dalam dirimu, tetapi kita sungguh bukan orang jahat, nanti kamu akan tahu sendiri jika kamu berniat bergabung dengan kami" ucap Flow

"Soal tawaran itu bolehkah saya meminta waktu? Saya ingin tahu nama kalian dan adakah nomor yang dapat saya hubungi nanti?" ucap Dante

"Perkenalkan saya Galen berusia 27 tahun dan wanita ini bernama Flow gadis tomboy tetapi dia perempuan tulen kok" ucap Galen diselingi guyonan

"Apakah kamu sudah bosan hidup kak?" bentak Flow 

"Saya hanya becanda flow tolong dewasalah sedikit ish..?"

"Perkenalkan juga nama saya Dante" ucap Dante langsung menengahi.

"Ah iya, maaf yah Dante kita tidak serius bertengkar kok,dia memang si pria tua yang menyebalkan. Oh ya, dan ini nomor yang dapat kamu hubungi jika berminat bergabung dengan kami" ucap Flow sambil menulis nomornya di secarik kertas.

"Saya harap kamu dapat bergabung dengan kami Dante" ucap Galen penuh harap

"Terima kasih atas tawarannya nanti akan saya hubungi kembali" jawab Dante

"Sama-sama Dante" ucap Galen

  Malam itu Dante termenung dan memikirkan apa harus ia menerima tawaran tadi, ia masih bingung terlebih lagi kedua orang itu cukup misterius dan tidak berusaha lebih spesifik menjelaskan mengenai tawarannya. Dante banyak berpikir bukankah kedatangannya ke pusat kota bukan hanya bertujuan mencari uang tetapi ia juga harus mencari pengalaman. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya ia memutuskan untuk menerima tawaran kedua orang asing tadi, siapa tahu tawaran itu merupakan sebuah peruntungan yang baik baginya.

  Di tempat lain, Galen dan Flow masih saja membicarakan pertemuan mereka dengan Dante. Entah mengapa kedua orang itu sangat yakin untuk memilih Dante menjadi bagian dari mereka.

  Seperti biasa pagi pun datang pemuda tampan itu sudah siap menjalani hari-harinya. Berbeda dengan pagi kali ini Dante sudah bergegas pergi mencari wartel karena dia akan menerima tawarannya dan menghubungi gadis tomboy yang ia temui semalam. Seraya memakan roti yang ia beli di warung tadi, tak berlangsung lama akhirnya Dante menemukan sebuah wartel.Ia memasukkan beberapa koin dan menekan nomor yang ia lihat di secarik kertas tersebut. Tak berlangsung lama kemudian telepon tersambung di ujung sana.

"Halo dengan saya Flow. Ada yang dapat saya bantu?"

"Halo Flow, saya Dante yang semalam mengobrol dengan kalian"

"Oh Dante...jadi bagaimana keputusan mu apakah mau bergabung dengan kami atau tidak?"

"Mengenai hal itu saya akan menerima tawaran kalian" jawab Dante

"Wah Syukurlah kalau begitu. Dante apakah Siang ini kamu bisa langsung mendatangi kami?"

"Tentu saja bisa! Boleh kamu sebutkan alamatnya di mana?" tanya Dante

" Kamu bisa datang ke alamat xxx, kalau dari tempatmu hanya perlu menaiki bus dengan satu kali pemberhentian di halte berikutnya blablabla" jelas Flow panjang lebar.

 Dante pun berbegas mengemas pakaian secukupnya dan pergi ke tempat yang telah diberi tahu oleh Flow. Bus pun kini berjalan, sembari merenung ia berpikir semoga saja keputusan ini baik untuknya. Singkat cerita ia telah sampai di alamat yang telah Flow sebutkan. Kini ia berdiri di sebuah gedung yang telah usang dan seperti tidak terurus, Dante bingung apakah ini alamat yang benar, apakah flow tidak salah memberinya alamat, mengapa ini seperti tak berpenghuni.

  Tak jauh dari tempat Dante berdiri,Galen dan Flow melihat pemuda tampan itu lalu dengan cepat menghampirinya di selingi teriakan memanggil nama Dante. Ia menengok ke arah suara dan rupanya ia tidak salah alamat. Kedua orang tersebut menyambut Dante dengan antusias.

"Akhirnya yang kami tunggu datang juga" ucap Galen

"Apakah sulit menemukan tempat ini?" tanya Flow 

"Tidak terlalu sulit tetapi sempat ku kira bukan ini tempatnya karena seperti tidak terawat" jawab Dante frontal

"Memang gedung ini sangat kotor kalau terlihat dari luar haha" jawab Flow

"Ayo kita masuk, kita bicara di dalam saja karena ada yang menunggumu juga Dante didalam sana" ucap Galen membuat penasaran

  Kemudian kedua orang itu mengajak Dante memasuki gedung. Ia cukup kaget karena didalam gedung tersebut sangat bersih dan terawat. Sembari melihat sekeliling Dante melihat begitu banyak anak kecil yang berlalu lalang sedang bermain dan ada juga beberapa lansia yang sedang bercengkrama bersama. Oleh Galen dan Flow ia diarahkan pada sebuah ruangan di lantai atas. Ketika pintu itu terbuka terlihat sosok wanita tua seperti berumur 50an awal dengan rambut panjang yang beruban dan masih terlihat cantik pikir Dante saat itu. Atas perintah Galen ia segera memperkenalkan diri pada wanita tua itu.

"Halo Bu, perkenalkan saya Dante" ucapnya sembari mengulurkan tangan

"Senang bertemu denganmu Dante, kamu bisa panggil saya Bu Han" jawabnya menerima jabatan tangan Dante.

  Kesan pertama kali bertemu dengan Bu Han Dante merasa wanita tua itu sangat misterius dan tanpa ekspresi di wajahnya, namun ia tidak ambil pusing toh Bu Han masih berbalik menyapa nya.

Kini Bu han berbalik menanyai Galen dan Flow

"Jadi pemuda itu yang kalian temui tempo hari?" tanya Bu Han kepada Galen dan Flow

"Iya Bu,kita bertemu tidak sengaja dan lalu berbincang, hingga saya dan flow mengajaknya untuk bergabung dengan kita Bu,tampaknya Dante sedang kebingungan mencari pekerjaan" jelas Galen panjang lebar.

"Apakah kalian yakin pemuda itu sanggup bergabung dengan kita?"

"Saya yakin Bu, tetapi kita lihat saja nanti" jawab Flow sembari melirik Dante

  Dante merasa aneh, mereka membicarakannya tanpa menganggap kehadiran Dante yang berdiri di sana mendengarkan semua yang mereka katakan.

"Apakah aku patut dicurigai?" ucap Dante dalam hati

"Baiklah kalau begitu, sekarang ibu akan langsung menjelaskan mengenai kegiatan kita kepada nya" tegas Bu Han.

Related chapters

  • 90's Love Life Laugh   Agen Rahasia

    4|Agen Rahasia Mereka kini sedang berada di ruangan Bu Han. Setelah mengintrogasi Galen dan Flow akhirnya Bu Han memutuskan untuk menjelaskan kegiatan apa yang mereka lakukan kepada Dante, ia berharap pemuda itu dapat dipercaya. "Setelah mendengar penjelasan dari Galen dan Flow saya memutuskan untuk mengajak anda bergabung dengan kami. Tentu anda masih bingung apa sih yang kita kerjakan nanti, singkatnya kita merupakan agen rahasia bernama "Krystal Company". Kita selalu membantu apa saja yang dibutuhkan para klien. Entah itu melanggar hukum atau tidak selagi kita tidak melanggar nilai kemanusiaan dan tidak menyakiti orang yang baik maka pekerjaan apapun akan kita terima." "Lalu mengapa agen ini menjadi agen rahasia?" tanya Dante "Kita sangat berusaha menjadi tidak terlihat, dan hanya terlihat bagi mereka yang membutuhkan jasa kita. Agen ini ada dan berjalan dari mulut ke mulut dan kita mencoba semaksimal mungkin untuk men

  • 90's Love Life Laugh   Umpan Flow

    5|Umpan Flow Siang itu Flow yang masih menyamar di kantor milik pelaku tersebut tiba-tiba ditugaskan untuk mendampingi Pak Bos melakukan meeting di kantor cabangnya yang baru. Manajer mengatakan kepada Flow untuk segera bersiap pergi ke lobi bawah karena Bos sudah menunggu ia di sana. Dengan perasaan campur aduk ia berusaha mengirim pesan satu arah menggunakan pesan pager kepada Galen untuk siap siaga pada segala kondisi yang akan terjadi. Galen pun menerima pesan tersebut dan meluncur bersama Dante mengikuti mobil mereka, sementara Bu Han tetap mengawasi di ruangannya. Mobil yang membawa Flow terus melaju diikuti Dante dan Galen yang sedang membututi mereka. Hingga mobil tersebut berhenti di sebuah rumah yang terlihat sangat usang, dari kejauhan Dante dan Galen melihat Flow sudah tak sadarkan diri masuk di bopong oleh bodyguard bersama Bos nya yang berjalan sangat santai. "Sialan! Para bajingan ini" ucap Galen "Kau haru

  • 90's Love Life Laugh   Sekte

    6|Sekte Malam itu Dante pergi berjalan untuk mencari udara segar karena ia sangat merasa bosan. Ia sedikit bersenandung kecil,tentu saja untuk mengusir kesunyiaan yang menyeruak di malam gelap. Hingga di ujung jalan ia melihat sosok wanita berambut panjang sedang berlari bertelanjang kaki.Terlintas dalam pikiran Dante apakah itu hantu. "Astaga, apakah itu orang atau hantu?" ucap Dante dalam hati. Wanita itu berlari dekat semakin dekat menghampiri Dante,dengan lirih wanita itu mengucapkan sebuah kata pada Dante sembari bersimbuh terduduk lemas. "Tolong...tolong saya" ucap wanita itu lirih "Apa yang dapat saya bantu nona?" ucap Dante panik "Bawalah saya menjauh dari sini tolong..." ucap wanita itu Tanpa berpikir panjang Dante membawa wanita itu dan segera menuntun ia berjalan. Di sepanjang jalan Dante tidak berhenti berpikir bagaimana respon orang-orang di gedung panti jika ia membawa

  • 90's Love Life Laugh   Sekter II

    Setelah kejadian semalam Dante terus mengutuk dirinya sendiri. Bahkan sekarang pemuda itu harus menahan malu atas kejadian yang terjadi semalam di gudang bersama wanita itu.Tak lama Galen mengetuk pintu kamar Dante."Kau bersiaplah. Kita harus menuju ruang Bu Han sekarang" ucap Dante memberitahu"Baiklah,aku akan segera ke sana" jawab DantePemuda itu kemudian bergegas berbenah diri dan langsung menuju lantai dua ruangan Bu Han.Tampak disana semua orang sudah berkumpul termasuk wanita itu, Lea. Dante tak mau terlihat bodoh, ia harus terlihat biasa saja."Bagaimana bisa wanita itu terlihat biasa saja atas apa yang terjadi semalam di gudang" ucap batinnya"Selamat pagi semua,hari ini adalah waktunya untuk kita memenuhi keinginan klien yaitu, Lea" ucap Bu HanMereka pun menyapa Bu Han kembali dengan masih berselimutkan kantuk."Saya,Galen dan Dante telah mengumpulkan semua keperluan penyelidikan untuk Kau dan Lea" u

  • 90's Love Life Laugh   Sekte III

    Dengan segala kepanikan yang ada, Flow menyelinap kembali ke kamar untuk melaporkan hal tersebut ke para anggota agen.Pesan pager pun dikirim kan ia kepada para anggota agen. Tak lama dari itu balasan pun datang dari mereka." Jangan panik dan ceroboh. Dante dan Galen menuju tempat itu segera,untuk memantau kalian " jawab pesan pager itu." Baiklah jangan panik Flow. Aku akan menyelinap di malam hari untuk melihat kondisi Lea" ucap Flow dalam hati meyakinkan diri.Malam pun tiba. Flow segera pergi menyelinap ke ruangan isolasi untuk melihat keadaan Lea, tetapi semua ruangan itu terkunci rapat, bahkan di setiap ruangan terdapat penjaganya.Flow pun mengurungkan niatnya untuk menerobos masuk. Ia tidak boleh ceroboh.**Malam pun berlalu digantikan oleh pagi yang suram, karena Flow sangat mencemaskan Lea. Hingga lonceng pun berbunyi memenuhi semua gedung ini. Dengan jubah hitam itu ia pergi ke Aula.Di sana semua pengikut seperti biasa s

  • 90's Love Life Laugh   Familiar

    Sore itu tak mendung juga tak cerah. Pemuda itu mengayuh sepeda dengan santainya. Dante melihat sekeliling taman untuk hiburannya sendiri di kala penatnya hidup. Hingga tiba-tiba sorot matanya melihat sosok gadis muda memakai seragam sekolah, ia tampak kesusahan memperbaiki rantai sepedanya yang lepas. "Permisi nona, apakah kau membutuhkan bantuan?" ucap Dante tepat dibelakang gadis itu Ketika gadis itu berbalik ke arah Dante, seketika ia merasa tidak asing dengan paras gadis itu. "Apakah boleh Tuan? ucap Gadis ituDante masih menatap wajahnya lamat-lamat " Tuan?" ucap gadis itu menyadarkan Dante " Ah iya, tentu boleh nona" jawab Dante sembari memalingkan wajahnya " Terima kasih Tuan" ucap gadis itu tersenyum hangat Deg. Hati Dante merasa tak karuan, senyum itu telah lama ia rindukan. " Dia mirip sekali dengan ibu, wajahnya, sorot matanya, lesung pipi dan senyum hangatnya mengingatkan ku pada ib

  • 90's Love Life Laugh    WHALE 52

    1|Whale 52 Sunyi,Senyap,Sepi..... Kau tau apa itu Whale 52? Ya,Whale 52 adalah seekor paus paling kesepian di dunia ini yang sama sekali tak memiliki pasangan hidup atau kawanan. Tidak ada yang menghiraukannya,tidak ada yang mendengarnya,ia ada namun senyap. 1981 Kala itu,semua hancur. Peristiwa yang sungguh menyakitkan bagiku terjadi di kala umurku genap 10 tahun.Semua sumber bahagiaku lenyap seketika... belahan jiwaku pergi untuk selamanya,meninggalkan buah hatinya yang bahkan belum beranjak dewasa. ”Oh Tuhan mengapa harus diriku?” aku mengutuk Tuhan atas segala hal yang terjadi pada diriku.

  • 90's Love Life Laugh    Memulai

    2|Memulai Kendaraan mobil, motor, begitu juga beca dan andong kian padat di setiap sudut kota, orang-orang berlalu lalang terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Kini sosok lelaki itu tengah ada diantaranya. Dante sudah sampai di pusat kota dengan membawa tas ransel yang cukup besar, ia melihat sekeliling dan mencoba mengamati apa yang kini ia lihat.Ia terlihat tidak terbiasa dengan suara berisik kendaraan dan polusi udara yang tidak sejernih di tempatnya berasal. Bagaimana tidak merasa aneh, setiap hari ia hanya melihat pohon yang rimbun hijau dan orang –orang kebanyakan masih menggunakan sepeda dan andong sebagai akomodasi pertama. Dengan segala kebingungannya ia tetap mengambil langkah yang pasti bahwa tidak ada penyesalan atas apa yang dia pilih, ia harus berjuang kini ataupun nanti. Dante POV“Aku sangat merasa asing dengan tempat ini semuanya terasa berbeda tetapi kini aku tidak boleh mengambil langkah mun

Latest chapter

  • 90's Love Life Laugh   Familiar

    Sore itu tak mendung juga tak cerah. Pemuda itu mengayuh sepeda dengan santainya. Dante melihat sekeliling taman untuk hiburannya sendiri di kala penatnya hidup. Hingga tiba-tiba sorot matanya melihat sosok gadis muda memakai seragam sekolah, ia tampak kesusahan memperbaiki rantai sepedanya yang lepas. "Permisi nona, apakah kau membutuhkan bantuan?" ucap Dante tepat dibelakang gadis itu Ketika gadis itu berbalik ke arah Dante, seketika ia merasa tidak asing dengan paras gadis itu. "Apakah boleh Tuan? ucap Gadis ituDante masih menatap wajahnya lamat-lamat " Tuan?" ucap gadis itu menyadarkan Dante " Ah iya, tentu boleh nona" jawab Dante sembari memalingkan wajahnya " Terima kasih Tuan" ucap gadis itu tersenyum hangat Deg. Hati Dante merasa tak karuan, senyum itu telah lama ia rindukan. " Dia mirip sekali dengan ibu, wajahnya, sorot matanya, lesung pipi dan senyum hangatnya mengingatkan ku pada ib

  • 90's Love Life Laugh   Sekte III

    Dengan segala kepanikan yang ada, Flow menyelinap kembali ke kamar untuk melaporkan hal tersebut ke para anggota agen.Pesan pager pun dikirim kan ia kepada para anggota agen. Tak lama dari itu balasan pun datang dari mereka." Jangan panik dan ceroboh. Dante dan Galen menuju tempat itu segera,untuk memantau kalian " jawab pesan pager itu." Baiklah jangan panik Flow. Aku akan menyelinap di malam hari untuk melihat kondisi Lea" ucap Flow dalam hati meyakinkan diri.Malam pun tiba. Flow segera pergi menyelinap ke ruangan isolasi untuk melihat keadaan Lea, tetapi semua ruangan itu terkunci rapat, bahkan di setiap ruangan terdapat penjaganya.Flow pun mengurungkan niatnya untuk menerobos masuk. Ia tidak boleh ceroboh.**Malam pun berlalu digantikan oleh pagi yang suram, karena Flow sangat mencemaskan Lea. Hingga lonceng pun berbunyi memenuhi semua gedung ini. Dengan jubah hitam itu ia pergi ke Aula.Di sana semua pengikut seperti biasa s

  • 90's Love Life Laugh   Sekter II

    Setelah kejadian semalam Dante terus mengutuk dirinya sendiri. Bahkan sekarang pemuda itu harus menahan malu atas kejadian yang terjadi semalam di gudang bersama wanita itu.Tak lama Galen mengetuk pintu kamar Dante."Kau bersiaplah. Kita harus menuju ruang Bu Han sekarang" ucap Dante memberitahu"Baiklah,aku akan segera ke sana" jawab DantePemuda itu kemudian bergegas berbenah diri dan langsung menuju lantai dua ruangan Bu Han.Tampak disana semua orang sudah berkumpul termasuk wanita itu, Lea. Dante tak mau terlihat bodoh, ia harus terlihat biasa saja."Bagaimana bisa wanita itu terlihat biasa saja atas apa yang terjadi semalam di gudang" ucap batinnya"Selamat pagi semua,hari ini adalah waktunya untuk kita memenuhi keinginan klien yaitu, Lea" ucap Bu HanMereka pun menyapa Bu Han kembali dengan masih berselimutkan kantuk."Saya,Galen dan Dante telah mengumpulkan semua keperluan penyelidikan untuk Kau dan Lea" u

  • 90's Love Life Laugh   Sekte

    6|Sekte Malam itu Dante pergi berjalan untuk mencari udara segar karena ia sangat merasa bosan. Ia sedikit bersenandung kecil,tentu saja untuk mengusir kesunyiaan yang menyeruak di malam gelap. Hingga di ujung jalan ia melihat sosok wanita berambut panjang sedang berlari bertelanjang kaki.Terlintas dalam pikiran Dante apakah itu hantu. "Astaga, apakah itu orang atau hantu?" ucap Dante dalam hati. Wanita itu berlari dekat semakin dekat menghampiri Dante,dengan lirih wanita itu mengucapkan sebuah kata pada Dante sembari bersimbuh terduduk lemas. "Tolong...tolong saya" ucap wanita itu lirih "Apa yang dapat saya bantu nona?" ucap Dante panik "Bawalah saya menjauh dari sini tolong..." ucap wanita itu Tanpa berpikir panjang Dante membawa wanita itu dan segera menuntun ia berjalan. Di sepanjang jalan Dante tidak berhenti berpikir bagaimana respon orang-orang di gedung panti jika ia membawa

  • 90's Love Life Laugh   Umpan Flow

    5|Umpan Flow Siang itu Flow yang masih menyamar di kantor milik pelaku tersebut tiba-tiba ditugaskan untuk mendampingi Pak Bos melakukan meeting di kantor cabangnya yang baru. Manajer mengatakan kepada Flow untuk segera bersiap pergi ke lobi bawah karena Bos sudah menunggu ia di sana. Dengan perasaan campur aduk ia berusaha mengirim pesan satu arah menggunakan pesan pager kepada Galen untuk siap siaga pada segala kondisi yang akan terjadi. Galen pun menerima pesan tersebut dan meluncur bersama Dante mengikuti mobil mereka, sementara Bu Han tetap mengawasi di ruangannya. Mobil yang membawa Flow terus melaju diikuti Dante dan Galen yang sedang membututi mereka. Hingga mobil tersebut berhenti di sebuah rumah yang terlihat sangat usang, dari kejauhan Dante dan Galen melihat Flow sudah tak sadarkan diri masuk di bopong oleh bodyguard bersama Bos nya yang berjalan sangat santai. "Sialan! Para bajingan ini" ucap Galen "Kau haru

  • 90's Love Life Laugh   Agen Rahasia

    4|Agen Rahasia Mereka kini sedang berada di ruangan Bu Han. Setelah mengintrogasi Galen dan Flow akhirnya Bu Han memutuskan untuk menjelaskan kegiatan apa yang mereka lakukan kepada Dante, ia berharap pemuda itu dapat dipercaya. "Setelah mendengar penjelasan dari Galen dan Flow saya memutuskan untuk mengajak anda bergabung dengan kami. Tentu anda masih bingung apa sih yang kita kerjakan nanti, singkatnya kita merupakan agen rahasia bernama "Krystal Company". Kita selalu membantu apa saja yang dibutuhkan para klien. Entah itu melanggar hukum atau tidak selagi kita tidak melanggar nilai kemanusiaan dan tidak menyakiti orang yang baik maka pekerjaan apapun akan kita terima." "Lalu mengapa agen ini menjadi agen rahasia?" tanya Dante "Kita sangat berusaha menjadi tidak terlihat, dan hanya terlihat bagi mereka yang membutuhkan jasa kita. Agen ini ada dan berjalan dari mulut ke mulut dan kita mencoba semaksimal mungkin untuk men

  • 90's Love Life Laugh    Penasaran

    3| Penasaran Galen dan Flow ialah sosok lelaki dan wanita yang menghampiri Dante tempo hari. Galen adalah sosok lelaki dengan postur tubuh yang kurus dan berambut kribo, lalu Flow adalah sosok wanita berambut pendek dengan postur tinggi kurus dan sedikit tomboy penampilannya. Kembali pada malam itu, ketika ia hendak mencari telepon umum untuk menghubungi Ayahnya, ia di kagetkan dengan sepasang muda-mudi dengan penampilan urakan yang tiba-tiba menghampiri Dante malam setelah ia dipecat dari pekerjaanya. Dengan perasaan yang was-was Dante mencoba bersikap berani ketika mereka menghampiri Dante. "Hai pemuda, saya liat anda sedang kesusahan. Adakah yang dapat kami bantu?" ucap Galen dengan ramah. " Sebenarnya mereka orang baik atau bukan sih, nampaknya mencurigakan" ucap Dante dalam hati. "Halo,apakah kamu mendengar kami?" Ucap Flow mencoba menyadarkan Dante yang kebingungan. "Maaf, saya hanya sedang mencari telepon

  • 90's Love Life Laugh    Memulai

    2|Memulai Kendaraan mobil, motor, begitu juga beca dan andong kian padat di setiap sudut kota, orang-orang berlalu lalang terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Kini sosok lelaki itu tengah ada diantaranya. Dante sudah sampai di pusat kota dengan membawa tas ransel yang cukup besar, ia melihat sekeliling dan mencoba mengamati apa yang kini ia lihat.Ia terlihat tidak terbiasa dengan suara berisik kendaraan dan polusi udara yang tidak sejernih di tempatnya berasal. Bagaimana tidak merasa aneh, setiap hari ia hanya melihat pohon yang rimbun hijau dan orang –orang kebanyakan masih menggunakan sepeda dan andong sebagai akomodasi pertama. Dengan segala kebingungannya ia tetap mengambil langkah yang pasti bahwa tidak ada penyesalan atas apa yang dia pilih, ia harus berjuang kini ataupun nanti. Dante POV“Aku sangat merasa asing dengan tempat ini semuanya terasa berbeda tetapi kini aku tidak boleh mengambil langkah mun

  • 90's Love Life Laugh    WHALE 52

    1|Whale 52 Sunyi,Senyap,Sepi..... Kau tau apa itu Whale 52? Ya,Whale 52 adalah seekor paus paling kesepian di dunia ini yang sama sekali tak memiliki pasangan hidup atau kawanan. Tidak ada yang menghiraukannya,tidak ada yang mendengarnya,ia ada namun senyap. 1981 Kala itu,semua hancur. Peristiwa yang sungguh menyakitkan bagiku terjadi di kala umurku genap 10 tahun.Semua sumber bahagiaku lenyap seketika... belahan jiwaku pergi untuk selamanya,meninggalkan buah hatinya yang bahkan belum beranjak dewasa. ”Oh Tuhan mengapa harus diriku?” aku mengutuk Tuhan atas segala hal yang terjadi pada diriku.

DMCA.com Protection Status